Jumat, 02 Februari 2018

Janganlah Suka Merendahkan Suami

7 Sifat Yang Dimiliki Orang Yang Suka Merendahkan Orang Lain
Friday, 24 February 2017 (9:48 pm) / Muamalah
Merendahkan Orang Lain ~ez_ndash~ Sahabat fimadani yang Allah muliakan, ketika kita merendahkan seseorang, terkadang saat itu kita berasa hebat. Apalagi ketika merendahkan itu, kita merupakan salah satu orang yang berpengaruh di masyarakat, lalu merendahkan orang yang miskin, kecil dan rendah. Masyaallah.

Terkadang, diantara teman sendiri, disaat kita mempunyai kelebihan harta atau apapun itu, kita sering tidak sadar merendahkan teman kita. walaupun niat kita hanya bercanda, tetapi kita tidak tahu bahwa hati teman kita merasa sakit saat direndahkan.

Bercanda dan Memotivasi seseorang, bukan berarti dengan cara merendahkan dan mencaci maki perbuatan buruknya. Apalagi jika kamu adalah seseorang yang terpandang sebagai orang berpengaruh seperti Guru, atau Dokter dan yang lainnya. Ada beberapa sifat buruk yang melekat pada orang yang suka merendahkan orang lain, diantaranya sebagai berikut :

1. Sombong / Angkuh

smpkosgoro.sch.id

Ketika ada orang yang merendahkan orang lain, dengan cara mencaci maki orang tersebut, pasti di dalam hatinya akan terbesit bahwa dirinya itu merasa lebih baik darinya. misalnya orang itu berkata ~ez_ldquo~kamu itu bodoh, tidak mungkin bisa masuk ke Universitas Negeri, balik aja sana!!!~ez_rdquo~.

Jadi saat kamu merendahkan seseorang, akan terbesit dan timbul rasa sombong bahwa kamu itu seolah lebih baik dari orang tersebut. Untuk itu, janganlah kita merendahkan orang lain. Sebab, mungkin saja orang yang kita rendahkan itu, memiliki derajat yang lebih baik dari kita di sisi Allah Subhanahu wa Taâ~ez_euro~~ez_trade~ala.

2. Mempunyai Hati Yang Keras dan Menolak Kebaikan

infoyunik.com

Sudah pasti bahwa orang yang suka merendahkan orang lain, mempunyai hati yang keras. Mengapa demikian? Misalkan ketika ia melakukan yang salah, ada orang yang menasihatinya. Namun karena orang tersebut memiliki hati yang keras, ia malah menolak nasihat tersebut, bahkan sampai merendahkan orang tersebut.

Artinya saat orang itu tidak mau menerima nasihat baik, meskipun nasihat itu benar untuk dirinya, ia akan menolaknya, karena ia merasa lebih baik dari orang yang menasihatinya.

3. Selalu Berprasangka Buruk Sangka (Suudzon)

viva.co.id

Mengapa orang yang selalu merendahkan orang lain mempunyai sifat suudzon? Karena kebanyakan orang yang suka merendahkan itu adalah orang yang selalu berburuk sangka kepada orang lain, bisa kita ketahui bahwa orang yang selalu merendahkan orang lain, menganggap dirinya paling baik. Jadi mereka hanya berfikir positif untuk dirinya sendiri tetapi melihat orang selalu berburuk sangka dan tidak lebih baik darinya.

4. Tidak Berhati-hati (Ceroboh)
Orang yang suka merendahkan orang lain, dirinya tidak berfikir dulu akibatnya sebelum bertindak, dia hanya mementingkan emosi dan hawa nafsunya saja. Terkadang orang yang merendahkan orang lain, mereka lebih bersifat ceroboh, bahkan tidak peduli akibat dari perbuatan mereka. sifat ceroboh ini biasanya identik dengan tidak berhati-hati, tidak cermat, dan tidak dipikirkan baik-baik dan kurang ajar.

5. Tidak Bijaksana
Orang yang suka merendahkan orang lain adalah orang yang tidak menggunakan akal dan budi pekertinya, terlebih lagi mereka kurang berhati-hati dan tidak cermat karena orang yang pandai menggunakan akal dan budi pekertinya tidak akan mudah untuk mencaci maki seseorang.

6. Bodoh
Sebutan yang pas untuk orang suka yang mencaci maki dan merendahkan orang. Mereka tidak mengetahui kelemahan dan kekurangan mereka hanya mengetahui kekurangan orang lain. Mereka tidak memiliki pengetahuan tentang akibat mencaci maki dan merendahkan orang lain

7.Pemarah

Buas seperti binatang buas yang suka melawan dan suka marah, Terkadang suka memukul orang yang suka mencaci maki itu. tapi terkadang juga orang yang pendiam tetapi sekali berbicara ~ez_ndash~ langsung membuat telinga sakit, itu malah lebih sadis menurut saya. karena kita tahu dia pendiam baik tetapi ternyata sekali berbicara langsung merendahkan orang. itu seperti berbalik 90 derajat.



Demikianlah diantara tujuh sifat orang yang suka merendahkan orang lain. Mudah-mudahan kita tidak termasuk kepada kategori orang-orang yang suka merendahkan orang lain, tapi orang baik kepada orang lain. Semoga bermanfaat....!!!!!

32Kesalahan Suami Kepada Istri

KELUARGA dalam Islam mempunyai arti yang tidak kecil. Keluarga merupakan bagian kesatuan terbawah yang melandasi tegaknya sebuah jemaah di dalam Islam. Keluarga-keluarga yang baik dan solid akan mengokohkan suatu jemaah, dan apabila keluarga-keluarga itu buruk dan rusak, akan bisa memperlemah kondisi jemaah dalam Islam secara keseluruhan.

Keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan keluarga para sahabatnya yang telah beriman adalah keluarga-keluarga yang baik yang menghasilkan sebuah jemaah yang kokoh di masanya. Mereka telah menjadi orang-orang terbaik dari umat ini di muka bumi.

Dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS.Al-Furqon: 74)



Keluarga diibaratkan seperti batu bata pertama dalam sebuah bangunan masyarakat. Apabila keluarga baik, maka masyarakat pun akan ikut menjadi baik dan sebaliknya jika keluarga rusak, maka masyarakat akan menjadi rusak pula. Oleh karena itu, Islam memberikan perhatian kepada urusan keluarga dengan perhatian yang sangat besar, sebagaimana Islam juga mengatur hal-hal yang dapat menjamin keselamatan dan kebahagiaan keluarga tersebut.

Sangat fundamental dalam keluarga adalah perlakuan seorang suami terhadap istrinya. Bisa jadi juga berbuah dosa. Coba cek poin-poin di bawah ini:

1. Lalai berbakti kepada orangtua setelah menikah
2. Kurang serius dalam mengharmonisasikan antara istri dan orang tua
3. Ragu dan buruk sangka kepada istri
4. Kurang memiliki sikap cemburu terhadap istri
5. Meremehkan kedudukan istri
6. Melepaskan kendali kepemimpinan dan menyerahkannya kepada istri
7. Memakan harta istri secara batil
8. Kurang semangat dalam mengajari istri ajaran-ajaran agamanya
9. Bersikap pelit terhadap istri
10. Datang secara tiba-tiba setelah lama pergi
11. Banyak mencela dan mengkritik istri
12. Kurang berterima kasih dan memotivasi istri
13. Banyak bersengketa dengan istri
14. Lama memutus hubungan dan meninggalkan istri tanpa sebab yang jelas
15. Sering berada di luar rumah dan jarang bercengkrama dengan keluarga
16. Interaksi yang buruk dengan istri
17. Tidak menganggap penting berdandan untuk istri
18. Kurang perhatian terhadap doa yang dituntun ketika menggauli istri
19. Kurang memperhatikan Etika, Hikmah dan Hukum hubungan badan
20. Menyebarkan rahasia ranjang
21. Tidak mengetahui kondisi biologis perempuan
22. Menggauli istri ketika haid
23. Menggauli istri pada duburnya
24. Memukul istri tanpa alasan
25, Kesalahan tujuan poligami
26. Tidak bersikap adil antara beberapa istri
27. Terburu-buru dalam urusan talak
28. Tidak mau mentalak, padahal sudah tidak mungkin ada perbaikan dan kecocokan
29. Mencela istri setelah berpisah dengannya
30. Menelantarkan anak-anak setelah mentalak istri
31. Kurang setia terhadap istri
32. Kurang puas dan selalu melirik perempuan lain.

Demikianlah Ke-32 perbuatan tercela yang dibenci oleh Allah Ta'ala dan merupakan kedurhakaan terhadap istri yang jika para suami langgar maka rahmat dan nikmat Allah tidak akan mereka rasakan. [siramanislam]

Sabtu, 06 Januari 2018

Teks Asli ,Hadits أنا أمركم بخمس ألله أمرني بهنّ


وأنا آمركم بخمس الله أمرني بهن


عَنْ الْحَارِثَ الْأَشْعَرِيَّ, أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَنْ يَعْمَلَ بِهَا وَيَأْمُرَ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنْ يَعْمَلُوا بِهَا وَإِنَّهُ كَادَ أَنْ يُبْطِئَ بِهَا. فَقَالَ عِيسَى: إِنَّ اللَّهَ أَمَرَكَ بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ لِتَعْمَلَ بِهَا وَتَأْمُرَ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنْ يَعْمَلُوا بِهَا, فَإِمَّا أَنْ تَأْمُرَهُمْ وَإِمَّا أَنْ آمُرَهُمْ. فَقَالَ يَحْيَى: أَخْشَى إِنْ سَبَقْتَنِي بِهَا أَنْ يُخْسَفَ بِي أَوْ أُعَذَّبَ. فَجَمَعَ النَّاسَ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَامْتَلَأَ الْمَسْجِدُ وَتَعَدَّوْا عَلَى الشُّرَفِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَنْ أَعْمَلَ بِهِنَّ وَآمُرَكُمْ أَنْ تَعْمَلُوا بِهِنَّ. أَوَّلُهُنَّ: أَنْ تَعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا, وَإِنَّ مَثَلَ مَنْ أَشْرَكَ بِاللَّهِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اشْتَرَى عَبْدًا مِنْ خَالِصِ مَالِهِ بِذَهَبٍ أَوْ وَرِقٍ فَقَالَ هَذِهِ دَارِي وَهَذَا عَمَلِي فَاعْمَلْ وَأَدِّ إِلَيَّ فَكَانَ يَعْمَلُ وَيُؤَدِّي إِلَى غَيْرِ سَيِّدِهِ, فَأَيُّكُمْ يَرْضَى أَنْ يَكُونَ عَبْدُهُ كَذَلِكَ.
وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ, فَإِذَا صَلَّيْتُمْ فَلَا تَلْتَفِتُوا, فَإِنَّ اللَّهَ يَنْصِبُ وَجْهَهُ لِوَجْهِ عَبْدِهِ فِي صَلَاتِهِ مَا لَمْ يَلْتَفِتْ.
وَآمُرُكُمْ بِالصِّيَامِ, فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ فِي عِصَابَةٍ مَعَهُ صُرَّةٌ فِيهَا مِسْكٌ فَكُلُّهُمْ يَعْجَبُ أَوْ يُعْجِبُهُ رِيحُهَا, وَإِنَّ رِيحَ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ.
وَآمُرُكُمْ بِالصَّدَقَةِ, فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَسَرَهُ الْعَدُوُّ فَأَوْثَقُوا يَدَهُ إِلَى عُنُقِهِ وَقَدَّمُوهُ لِيَضْرِبُوا عُنُقَهُ, فَقَالَ: أَنَا أَفْدِيهِ مِنْكُمْ بِالْقَلِيلِ وَالْكَثِيرِ فَفَدَى نَفْسَهُ مِنْهُمْ.
وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ, فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ الْعَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ, كَذَلِكَ الْعَبْدُ لَا يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنْ الشَّيْطَانِ إِلَّا بِذِكْرِ اللَّه.ِ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَأَنَا آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ اللَّهُ أَمَرَنِي بِهِنَّ: السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ وَالْجِهَادُ وَالْهِجْرَةُ وَالْجَمَاعَةُ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِيدَ شِبْرٍ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ إِلَّا أَنْ يَرْجِعَ, وَمَنْ ادَّعَى دَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ فَإِنَّهُ مِنْ جُثَا جَهَنَّمَ, فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ؟ قَالَ: وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ, فَادْعُوا بِدَعْوَى اللَّهِ الَّذِي سَمَّاكُمْ الْمُسْلِمِينَ الْمُؤْمِنِينَ عِبَادَ اللَّهِ ".
قَالَ أَبُو عِيسَى(الترمذي): هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ . (وصححه
الألباني)
Diriwayatkan bahwa al-Harits al-Asy'ari mengatakan bahwa Nabi (saw) bersabda: "sesungguhnya Allah memerintahkan Yahya bin Zakariya untuk memiliki lima kata untuk melakukannya, dan dia memerintahkan anak-anak Israel untuk melakukannya. Yahya berkata, "Saya takut jika saya didahului oleh mereka, saya akan dipermalukan atau disiksa." Orang-orang di rumah Masjid Suci dan diisi digerogoti kehormatan, ia berkata: Tuhan mengatakan kepada saya lima kata-kata untuk melakukannya dan ketertiban Anda harus bekerja mereka Oohin:. Menyembah Allah dan bergabung tidak dengan sesuatu,
Jika Tuhan mendoakan Anda untuk berdoa, maka jika Anda berdoa, jangan memperhatikan, karena Tuhan akan menyerahkan mukanya ke wajah pelayannya dalam doanya, kecuali jika dia memperhatikannya. 
Dan puasa puasa lebih baik dari Tuhan daripada angin musk.
Dan Anda seperti orang yang ditangkap oleh musuh, dan mereka mengikatkan tangannya ke lehernya dan membawanya ke tengkuknya. Dia berkata: Saya akan menebus dia dari Anda sedikit dan banyak.
Dan saya akan memintamu untuk mengingat Allah, tapi seperti seorang pria, musuh keluar dari jalannya, bahkan jika dia datang ke benteng yang diperkuat dan membuat dirinya sendiri dari mereka. Maka pelayan itu tidak membuat dirinya keluar dari setan kecuali mengingat Tuhan.
Nabi (saw) bersabda: "Saya perintahkan kepada lima hal itu dan Allah Memerintah  kepada Ke Dengan 5 hal Itu: 1. mendengar, 2.menaati,3. berjihad, 4. bermigrasi  (Hijrah )dan 5.berkelompok (Jamaah)
Maka Sungguh, Barang Siapa Yang meninggalkan Jamaah,Barang Sejengkal Saja ,Maka Sungguh Telah Lepas Ikatan Islam Dilehernya Hingga Ia Kembali Dan Bertobat(Dari Perpecahan Ummat), Dan Brangsiapa Yg Menyeru Kepada Millah Jahiliyyah,Maka Sungguh Semata2 Menyeru Kepada Neraka Jahannam.Kemudian Salah Seorang Sahabat Bertanya! Wahai Rasulullah Walaupun Ia Telah Shalat Dan Berpuasa? : Rasul Menjawab: Walaupun Ia Melaksanakan Shalat Dan Berpuasa,Maka Serulah Manusia Dengan Seruan Sebagaimana Allah Menyeru Kalian Kaum Muslimin Dan Mukminin dengan Sebutan Hamba Allah Hadits Riwayat :
Abu Issa (Tirmidzi): Ini adalah pembicaraan yang baik. (Dan dikoreksi oleh Al Albani)

Selasa, 14 November 2017

Tanda Kesyukuran Mu Pada Nikmat Allah Ta'ala

Bersyukur adalah upaya untuk menunjukkan atau mengakui  adanya nikmat Allah SWT yang diberikan kepada kita, kemudian mempergunakan nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan Allah SWT. atau dengan kata lain bersyukur dapat disebut juga dengan rasa terimakasih kita terhadap apa yang telah diberikan Allah kepada kita.

Nah, Sebagai makhluk ciptaan Allah sudah sepatutnya bagi kita untuk mensyukuri segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. salah satunya adalah nikmat iman dan nikmat islam serta nikmat hidup dan nikmat sehat. Dengan adanya nikmat tersebut lah kita masih bisa bernafas dengan lega dan masih bisa mengerjakan segala aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Allah dan yang berhubungan dengan manusia. Alhamdulillah!

Sebenarnya nikmat yang telah Allah berikan kepada kita itu sungguh banyak sekali yang tidak bisa kita hitung. Semua nikmat yang Allah berikan sangatlah sempurna dan tidak pernah sia-sia. Namun kita saja yang tidak pernah bersyukur, sehingga kita merasa serba kukurangan dan tidak cukup terhadap apa yang diberikan Allah kepada kita. misalnya saat kekurangan rezeki maka kita sudah berputus asa. Dan disaat mendapat rezeki yang berlimpah ruah, maka kita jadi lupa terhadap pemberinya yaitu Allah SWT. ini merupakan prilaku manusia yang sangat buruk karena saat ia ditimpa musibah ia berputus asa. Dan saat ia merasa kesenangan ia lupa kepada pemberinya (Allah). Nauzubillah! jauhilah sifat tersebut karena sifat tersebut merupakan salah satu sifat ingkar terhadap nikmat Allah atau tidak bersyukur.




Perintah bersyukur Allah sebutkan didalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 152:

Artinya : "Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku (Allah) niscaya aku ingat pula
kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
nikmat Ku.”  (QS. Al-Baqarah: 152)

Rasulullah SAW juga bersabda:
 Artinya: “Perkara orang Mukmin itu mengagumkan. Sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang Mukmin. Bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya. Dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya.” (HR. Muslim).

Berikut Tanda-Tanda Orang Yang Bersyukur

1) Orang yang bersyukur ialah ia yang selalu mengerjakan perintah Allah dan selalu meninggalkan segala larangan-Nya. Misalnya gemar beribadah karena Allah SWT.
2) Orang yang bersyukur ia selalu merasa cukup dan puas terhadap nikmat yang Allah berikan kepada nya. Senang dan pahitnya kehidupan dia, ia tetap selalu merasa puas dan bersyukur.
3) Orang yang bersyukur ia tidak pernah meremehkan pemberian Allah, apapun yang diberikan Allah untuknya ia percaya itulah yang terbaik buat dirinya. Seperti kukurangan harta ataupun musibah yang menimpa dirinya,  Ia tetap bersabar dan bersyukur.
4) Orang yang bersyukur ia tidak pernah merasa sombong terhadap nikmat hidupnya seperti harta yang berlimpah, jabatan, dan kecantikan. Karena ia percaya bahwa semua itu adalah titipan Allah untuknya, dan harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
5) Orang yang bersyukur ia tidak akan pernah malu terhadap kekurangan fisik yang ia alami.
6) Orang yang bersyukur ia tidak akan pelit atas apa yang ia punya. Karena ia yakin semua itu adalah titipan Allah yang diamanahkan kepada dirinya.
7) Orang yang bersyukur ia selalu berterimakasih kepada Allah SWT dengan mengucapkan “ALHAMDULILLAH” (segala puji bagi Allah).

Nah Setelah kita mengetahui tanda-tanda orang yang bersyukur, selanjutnya kita akan mengetahui bagaimana cara mensyukuri nikmat Allah tersebut?

Berikut cara mensyukuri nikmat Allah:

1) Bersyukur dengan hati, yaitu meyakini bahwa semua nikmat yang kita miliki itu adalah pemberian dari Allah SWT. maka kita wajib bersyukur.
2) Bersyukur dengan lisan, yaitu dengan memperbanyak membaca “ALHAMDULILLAH” . apapun yang kita peroleh baik harta, jabatan dan kecantikan. jangan lupa ucapkan “ALHAMDULILLAH WASYUKURILLAH ” (segala puji bagi Allah dan segala bentuk syukur juga milik Allah).

Minggu, 14 Mei 2017

Hukum Syariat Membaca Al Qur'an BHS.Arab

حكم قراءة القرآن على الأموات
أرجو من سماحة الشيخ أن ينبه المسلمين إلى حكم قراءة القرآن على الأموات هل هو جائز أم لا، وما حكم الأحاديث الواردة في ذلك؟

القراءة على الأموات ليس لها أصل يعتمد عليه ولا تشريع، وإنما المشروع القراءة بين الأحياء ليستفيدوا ويتدبروا كتاب الله ويتعقلوه، أما القراءة على الميت عند قبره أو بعد وفاته قبل أن يقبر أو القراءة له في أي مكان حتى تهدى له فهذا لا نعلم له أصلا. 
وقد صنف العلماء في ذلك وكتبوا في هذا كتابات كثيرة منهم من أجاز القراءة ورغب في أن يقرأ للميت ختمات وجعل ذلك من جنس الصدقة بالمال، ومن أهل العلم من قال: هذه أمور توقيفية يعني أنها من العبادات فلا يجوز أن يفعل منها إلا ما أقره الشرع والنبي صلى الله عليه وسلم قال: من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد وليس هناك دليل في هذا الباب فيما نعلمه يدل على شرعية القراءة للموتى. 
فينبغي البقاء على الأصل وهو أنها عبادة توقيفية، فلا تفعل للأموات بخلاف الصدقة عنهم والدعاء لهم والحج والعمرة وقضاء الدين، فإن هذه الأمور تنفعهم، وقد جاءت بها النصوص وثبت عنه صلى الله عليه وسلم أنه قال: إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له وقال الله سبحانه: وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِم -أي بعد الصحابة- يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ[1] فقد أثنى الله سبحانه على هؤلاء المتأخرين بدعائهم لمن سبقهم وذلك يدل على شرعية الدعاء للأموات من المسلمين وأنه ينفعهم، وهكذا الصدقة تنفعهم للحديث المذكور. 
وفي الإمكان أن يتصدق بالمال الذي يستأجر به من يقرأ للأموات على الفقراء والمحاويج بنية لهذا الميت، فينتفع الميت بهذا المال ويسلم باذله من البدعة، وقد ثبت في الصحيح أن رجلا قال: يا رسول الله إن أمي ماتت ولم توص وأظنها لو تكلمت لتصدقت أفلها أجر إن تصدقت عنها ؟ قال النبي صلى الله عليه وسلم: نعم.
فبين الرسول صلى الله عليه وسلم أن الصدقة عن الميت تنفعه، وهكذا الحج عنه والعمرة، وقد جاءت الأحاديث بذلك، وهكذا قضاء الدين ينفعه، أما كونه يتلو له القرآن ويثوبه له أو يهديه له أو يصلي له أو يصوم له تطوعا فهذا كله لا أصل له، والصواب أنه غير مشروع.

[1] سورة الحشر الآية 10.

BUKAN NEGARA ISLAM YANG MENJADI TUJUAN, KHILAFAH ADALAH BUKTI PENGAGUNGAN MANUSIA KEPADA ALLAH

BAI'AT UMMAT ISLAM YG BERSEDIA TUNDUK DAN PATUH PADA AL JAMAA'AH KHILAFATUL MUSLIMIN

<< 48:11 Surat Al-Fath Ayat 10 (48:10) 48:9 >>  اِنَّ الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗيَدُ اللّٰهِ فَ...