Minggu, 08 September 2019

Menuju Mukmin Terpimpin

Aku Berharap Dan Berdo'a Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah.

Menuju Mukmin Terpimpin

Surat An-Nisa Ayat 59 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū aṭī'ullāha wa aṭī'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum, fa in tanāza'tum fī syai`in fa ruddụhu ilallāhi war-rasụli ing kuntum tu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhir, żālika khairuw wa aḥsanu ta`wīlā Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Terjemahan Makna Bahasa Indonesia (Isi Kandungan) Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNYA serta melaksanakan syariatNYA, laksanakanlah perintah-perintah Allah dan janganlah kalian mendurhakaiNYa, dan penuhilah panggilan rasulNYA dengan mengikuti kebenaran yang dibawanya, dan taatilah para penguasa kalian dalam perkara selain maksiat kepada Allah. Apabila kalian berselisih paham dalam suatu perkara diantara kalian,maka kembalikanlah ketetapan hukumnya kepada kitab Allah dan Sunnah rasulNYA, Muhammad , jika kalian memang beriman dengan sebenar-benarnya kepada allah dan hari perhitungan. Mengembalikan persoalan kepada al-qur’an dan assunnah itu adalah lebih baik bagi kalian daripada berselisih paham dan pendapat atas dasar pikiran belaka dan akan lebih baik akibat dan dampaknya. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 59. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya! Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada rasul-Nya dengan menjalankan apa yang Dia perintahkan dan menjauhi apa yang Dia larang, dan taatlah kalian kepada para pemimpin kalian sepanjang mereka tidak menyuruh kalian berbuat maksiat. Apabila kalian berselisih paham tentang sesuatu, kembalilah kepada kitabullah dan sunah nabi-Nya -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- terkait masalah itu, jikalau kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari Akhir. Sikap kembali kepada kitab suci dan sunah itu lebih baik bagi kalian daripada mempertahankan perselisihan itu dan mengandalkan pendapat akal, serta lebih baik akibatnya bagimu.


Sesungguhnya semua ajaran di muka bumi ini pasti  mempunyai pemimpin, walaupun ajaran itu batil jika seseorang mukmin tidak memiliki kepemimpinan islam sementara ajarannya sangat sempurna mencakup seluruh aspek kehidupan, kehidupan pribadi dan masyarakat pada umumnya di semua tingkatan dan bahkan di kehidupan makhluk di muka bumi (sebagai rahmat dan lil alamin) , maka mustahil ajaran islam dapat dilaksanakan secara baik dan sempurna tanpa kepemimpinan.dan akibatnya sangat memperhatikan akan ajaran islam hanya dipraktekkan dan diamalkan menurut kehendak pribadi masing-masing. Maka hancur lah risalah islam sebagai rahmat dan lill alamin. Sekiranya seseorang muslim dipertanyakan pada posisi sedemikian itu,tentu dia kan menjawab bahwa ia adalah muslim dan mempraktekkan islam menurut kehendak pribadinya sendiri

apabila seorang muslim harus men cita-citakan tegaknya syariat islam tentu cita-cita mulia ini tidak mungkin di emban oleh orang-orang yang tidak beriman sementara orang-orang beriman merelakan diri hidup dibawah kepemimpinan yang menolak syariat islam lalu melaksanakan dan mempraktekkan islam menurut maunya sendiri.

allah subhanahu wa ta'ala mempertanyakan orang-orang yang mengaku telah meyakini kebenaran ajaran islam, mengapa merelakan diri tidak memberlakukan hukum-hukum allah dalam kehidupan sementara di dunia ini? Oleh menegaskan dalam firmannya "APAKAH HUKUM JAHILIYAH YANG MEREKA KEHENDAKI DAN HUKUM SIAPAKAH YANG LEBIH BAIK DARIPADA HUKUM ALLAH BAGI ORANG-ORANG YANG YAKIN  (QS.Almai-dah:50)

jelas kiranya bahwa seseorang mukmin wajib berjihad menegakkan hukum allah di muka bumi ini sehingga hukum-hukum allah dapat diterapkan atau diberlakukan dalam kehidupan bermasyarakat, agar kaum muslimin senantiasa beradadi bawah kepemimpinan orang-orang yang beriman yang memberlakukan hukum islam;bukan sebaliknya mereka merelakan diri hidup dibawah kepemimpinan yang terang-terangan menolak memberlakukan hukum hukum allah dan rasul-nya secara rasional sebenarnya mudah dipahami bahwa seluruh kegiatan menyangkut kepentingan bersama, mustahil dapat dilaksanakan tanpa seorang pemimpin, contoh:semua rumah tangga tanpa pemimpin rumah tangga; sekolah tanpa pemimpin sekolah;perusahaan tanpa pemimpin perusahaan dan seterusnya..........
Adalah mustahil dapat ditegakkan dan dilestarikan. Demikian pula halnya dengan islam sampai adanya kesatuan kepemimpinan islam;maka hukum hukum allah mustahil dapat ditegakkan dan berakibat terjerumus ke dalam golongan yang dinyatakan oleh allah sebagai kafir  dan Faasiq yang diancam neraka jahanam. maka seorang yang telah beriman berkewajiban menegakkan hukum hukum adapun segala aturan dan kebijaksanaan kepemimpinan yangadapun segala aturan dan kebijaksanaan kepemimpinan yang hendak diterapkan atau diberlakukan harus bersumber ajaran islam.hanya dengan kesadaran kembali wajib nya pemimpin yang mempraktekkan ajaran islam dalam kehidupan nyata; merupakan satu-satunya syarat mutlak terbentuk dapat tercegahnya kezaliman, kecurangan, kebiadaban di muka bumi ini; demikianlah tercapainya kesejahteraan lahir dan batin umat dalam kehidupan nyata di dunia yang hanya sementara ini.

____________________________
Semoga tulisan ini dapat menyadarkan kita dari keterpurukan dan perpecahan


Allahu akbar Allahuakbar walillaahil hamd.

والله اعلم بالصوّاب

Jumat, 06 September 2019

Manhajnya Para Shahabat Rasul

Aku Berharap Dan Berdo'a Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah
Syarah Aqidah Salaf

Bab:Bermanhaj Dengan Manhajnya (Yaitu Cara Ber_Agamanya Para Sahabat)...

Dalilnya QS An-nisa':115

Surat An-Nisa Ayat 115 وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا Arab-Latin: Wa may yusyāqiqir-rasụla mim ba'di mā tabayyana lahul-hudā wa yattabi' gaira sabīlil-mu`minīna nuwallihī mā tawallā wa nuṣlihī jahannam, wa sā`at maṣīrā Terjemah Arti: Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. Terjemahan Makna Bahasa Indonesia (Isi Kandungan) Dan barangsiapa menyelisihi rasul setelah tampak jelas baginya sebuah kebenaran, dan dia menempuh jalan selain jalan kaum Mukminin dan apa yang ada pada diri merkea berupa kebenaran, kami akan biarkan dia menuju arah manapun yang akan dia tuju, maka kami tidak memberinya taufik menuju kebaikan dan kami akan memasukkannya kedalam Neraka jahanam, dia mersakan panasnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali dan tempat berpulang.

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 115. Barangsiapa menentang ajaran yang dibawa oleh rasul setelah ia mengetahui kebenaran dengan jelas dan mengikuti jalan di luar jalan yang diikuti oleh orang-orang mukmin, niscaya Kami akan membiarkannya bersama pilihannya sendiri dan Kami tidak akan membimbingnya ke jalan yang benar, karena ia telah berpaling darinya. Dan Kami akan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam yang akan menderita karena saking panasnya dan merupakan tempat yang sangat buruk bagi penghuninya. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 115. وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ (Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya) Makna (المشاقة) adalah menentang dan menyelisihi. Yakni dengan membisikkan orang lain untuk menyuruh berbuat dosa, permusuhan, dan kemaksiatan terhadap Rasulullah. Dan makna (تبين الهدى) yakni petunjuk yang sudah jelas kebenarannya, yakni dia mengetahui kebenaran risalah Rasulullah dengan bukti-bukti yang menunjukkan hal itu namun kemudian dia menentangnya. وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ(dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin) Yakni mengikuti selain jalan mereka berupa agama Islam dan keteguhan dalam berpeganng pada hukum-hukumnya; namun mereka mengikuti orang-orang kafir dan sesat. نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ (Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu) Yakni memasukkannya kedalam golongan orang-orang kafir dan sesat. وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ (dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam) Yakni menyiksanya dengan azab api neraka. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 115 Barangsiapa yang menentang dan membantah Rasul sesudah jelas kebenaran baginya serta setelah tahu bahwa Rasul adalah pembawa bukti yang jelas atas itu, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Jalan orang mukmin adalah senantiasa dalam aturan Islam. Justru mereka menolong orang-orang kafir dan orang-orang sesat maka Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah mereka pilih itu dan Kami masukkan mereka ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili Yakni jalannya para sahabat dalam beragama baik dalam 'aqidah, manhaj maupun amal. Berdasarkan ayat ini, ijma' umat ini (ulamanya) adalah hujjah dan terpelihara dari kesalahan. Allah membiarkan mereka bergelimang dalam kesesatan. Hal itu, karena dia setelah mengetahui kebenaran, namun malah meninggalkannya, oleh karena itu Allah membalasnya dengan adil, yaitu dengan membiarkannya di atas kesesatan dan kebingungan, dan kesesatannya akan semakin bertambah. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka...dst." (Terj. Ash Shaff: 5) dan firman Allah, "Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka sebagaimana mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat."(Terj. Al An'aam: 110) Mafhum ayat di atas adalah bahwa barang siapa yang mengikuti Rasul dan jalannya kaum mukmin, di mana yang terdepannya adalah para sahabat, niatnya juga mencari ridha Allah, mengikuti rasul-Nya dan menetapi jama'ah kaum muslimin, namun di tengah perjalanannya muncul kesalahan atau keinginan untuk melakukannya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidak membiarkannya dan tidak menjadikan setan menguasai dirinya, bahkan dengan kelembutan-Nya Dia akan menarik orang itu, menjaganya dan memelihara dari keburukan, sebagaimana firman Allah Ta'ala tentang Nabi-Nya Yusuf 'alaihis salam, "Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih." (Terj. Yusuf: 24), yakni dengan sebab keikhlasannya, Allah memalingkan keburukan dari Beliau, demikian juga Allah memalingkan keburukan dari orang-orang yang ikhlas lainnya. Ancaman akibat menyelisihi rasul dan jalannya kaum mukmin ada beberapa tingkatan yang hanya diketahui tingkatan-tingakatan tersebut oleh Allah, tergantung keadaan dosa; besar atau kecil. Di antara dosa itu ada yang mengekalkan di neraka, yaitu syirk dan ada pula yang tidak. Nampaknya ayat selanjutnya merupakan perincian kemutlakan ini.


Ini Adalah Aqidah Salaf(Khulafaur Rasyidin)
____________________________


Syekh Islam Ibnu Taimiyah
Dalam muqaddimah kitab nya Naqdhul mantiq telah mentafsirkan ayat " jalannya orang-orang mukmin"

mereka adalah para sahabat radhiallahu anhum

Maksudnya bahwa Allah subhanahu Wa ta'ala telah menegaskan barangsiapa yang memusuhi Rasul dan mengikuti jalan selain jalannya para sahabat sesudah nyata jelas dan terang baginya kebenaran yang datang kepadanya maka Allah subhanahu Wa ta'ala akan menyesatkan nya ke mana dia tersesat Yaknidia akan terombang-ambing dalam kesesatan kemudian Allah jalla wa ala mengancamnya dengan jahanam seburuk-buruk tempat kembali ayat yang mulia ini merupakan sebesar-besar ayat dan dalil yang paling tegas dan terang serta hujjah yang sangat kuat sekali bahwa wajib mengikuti perjalanan para sahabat yang perlu saya garis bawahi di sini adalah saya selaku yang membuat postingan adakah para sahabat pasca wafatnya Rasulullah yang tidak tunduk dan mematuhi kepada kepemimpinan atau kekhalifahan Abu Bakar Siddiq dan pertanyaannya adalah dapatkah diterima idealisme seorang muslim yang tunduk dan patuh kepada kepemimpinan di luar kekhalifahan
Sedangkan menegakkan sistem Khilafah yang dikendarai oleh seorang khalifah adalah merupakan manhaj dan cara cara beragama nya para sahabat Rasulullah shallallahu Alaihi wasallam.
Tapakilah Manhaj salaf jalan Hidup Seperti Jalan hidupnya Khulafaur Rasyidin

Jangan Sampai Kita Termasuk Orang Yang Terhalang Dari Di Basuh Nya Jiwa Kita Di Telaga Khoudh nya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam

Telaga Nabi
Ditengah kondisi Padang Mahsyar yang begitu panasnya, hingga keringat mengucur deras dari tubuh mereka sampai-sampai sebagian manusia tenggelam dalam keringatnya sendiri kecuali mereka yang mendapat naungan dari Allah.
Namun, Allah ‘Azza wa jalla telah mempersiapkan di depan mereka telaga-telaga yang suci dan jernih yang akan diminum sesuai tempatnya masing-masing. Disebutkan dalam sebuah hadits, “Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai al-haudh (telaga) dan mereka saling berbangga diri, siapa di antara mereka yang paling banyak peminumnya (pengikutnya). Dan sungguh aku berharap, akulah yang paling banyak pengikutnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2443)
Nabi ﷺ juga bersabda, “Telagaku (panjang dan lebarnya) satu bulan perjalanan. Airnya lebih putih daripada susu, baunya lebih harum daripada kasturi, cawannya sebanyak bintang di langit. Sesiapa yang minum darinya, dia tidak akan haus untuk selamanya.” (HR. Bukhari, no. 6093 dan Muslim, no. 4294)
Semua umat Nabi Muhammad ﷺ akan melewati dan meminumnya. Tatkala turun surat Al-Kautsar Nabi bertanya kepada para sahabat, “Apakah kalian tahu apakah Al-Kautsar itu?” Kami (para sahabat) menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Al-Kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabb-ku ‘Azza wa Jalla untukku. Di sana, terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah (sumber air) telaga yang akan didatangi umatku pada hari Kiamat. Jumlah gayungnya sebanyak bintang-bintang.” (HR. Muslim no. 400)
Mereka Yang Terhalang
Ternyata ada pengecualian kepada beberapa golongan dari umat Nabi Muhammad ﷺ yang terhalang dari mecicipi manisnya air telaga Nabi ﷺ dari hadits di atas. Sebagaimana diriwayatakan oleh Ka’ab bin Ujrah ia berkata Rasulullah ﷺ keluar menemui kami, ketika itu kami sembilan orang, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya akan ada setelahku para penguasa, barang siapa yang mempercayai kedustaan mereka dan membantu kezhaliman mereka, maka ia bukan termasuk golonganku dan aku bukan darinya, ia tidak akan menemuiku di telaga, dan barangsiapa yang tidak mempercayai kedustaan mereka dan tidak membantu kezhaliman mereka maka ia adalah termasuk golonganku dan aku bagian darinya, ia akan datang menemuiku di telaga.” (HR. An-Nasa’i, no. 4136)
Allah ‘Azza wa jalla sendiri telah mewanti-wanti agar tidak dekat-dekat dan memberi dukungan kepada orang-orang zhalim. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS. Hud: 113)
Bahkan mereka Akan menyesal dengan penyesalan yang sangat mendalam diakibatkan perbuatan mereka yang cenderung kepada pemimpin-pemimpin zalim dan lebih mentaati perintah mereka ketimbang perintah Allah dan Rasul-Nya. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:


Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”. Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar”.” (QS. Al-Ahzab: 66-68)
Begitulah akibat dari salah memilih pemimpin, karena Islam tidak hanya menuntut amal tapi juga menempatkan pilihan, dukungan, dan loyalitas kepada pemimpin yang tepat, adil dan mengikuti petunjuk Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Dan hal ini juga menuntut kita untuk lebih jeli dalam memilih dan memberikan dukungan kepada pemimpin agar tidak salah memilih dan berakibat fatal. Wallahu A’lam Bis Shawab.

Minggu, 25 Agustus 2019

Dampak Penyakit Al-Wahn Dan AShobiyyah

Dr. Aafia Siddiqui diperkosa, disiksa dan dilecehkan dalam tahanan Amerika laknatullah
 

Tahukah Anda narapidana 650 adalah satu-satunya narapidana wanita yang ditahan di penjara Bagram di Afghanistan di mana penjara ini adalah khusus untuk narapidana pria? Inilah hakikatnya yang dialami oleh narapidana 650 yang bernama Dr. Aafia Siddiqui  yang sekarang menjalani hukuman 86 tahun penjara di penjara Amerika Serikat (AS). 

Ia diculik pihak FBI Amerika pada 30 Maret 2003 di Pakistan atas tuduhan memiliki hubungan erat dengan Al-Qaeda di mana sampai sekarang tidak ada bukti dapat ditampilkan oleh pihak FBI.

Siapa Dr. Aafia Siddiqui? tidak ada siapapun yang mengenalnya, baik itu orang2 Indonesia maupun orang Islam diseluruh dunia dan tidak ada media di pemerintahan negara Islam manapun yang ingin  tahu tentang Dr.Aafia ini karena apa? karena diri kita ditimpa penyakit wahn dan Assobiyah dan otak kita sudah diprogram untuk tidak menganggap umat Islam yang lain sebagai saudara. Buktinya, kita hanya simpati tapi tidak empati. Orang barat menganggap nyawa umat Islam tidak bernilai dan tidak berharga.

Dr. Aafia Siddiqui lahir di Pakistan dan menjadi warga Amerika merupakan satu-satunya ilmuwan neurologi di dunia yang memiliki PHD dari Universitas Harvard. Juga memiliki 144 sertifikat dan ijazah kehormatan dari lembaga seluruh dunia termasuk dari MIT. Beliau juga seorang hafidzah al-Quran dan seorang mujahidah. Tidak ada seorang wanita barat yang setara dan sebanding dengan pendidikan beliau.

Ia diculik bersama 3 orang anak kecilnya selama 5 tahun tanpa kabar berita sampai 4 orang tahanan Bagram yang berhasil melarikan diri mengungkapkannya pada narapidana 650 yang tidak diketahui namanya. Mereka hanya mengetahui dia adalah seorang wanita Pakistan dan seorang ibu yang dipisahkan dari anak-anaknya dan setiap hari mereka akan mendengar wanita tersebut menjerit akibat disiksa.
 

Selanjutnya Yvonne Ridley seorang wartawan Inggris yang juga pernah menjadi sandera Taliban pada tahun 2001, sebagai satu-satunya jurnalis Barat yang secara khusus datang ke Afghanistan untuk menyelidiki kasus Dr Aafia Siddiqui, saya harus mengatakan bahwa keadaannya telah menjadi cause celebre (kasus yg terkenal -red) di seluruh dunia Muslim,melaporkan dan mengungkapkannya secara besar-besaran di sidang wartawan tentang siapa sebenarnya tahanan 650. Sejak dari itu seluruh dunia ingin tahu apa yang telah terjadi kepada Dr. Aafia dalam periode 5 tahun tersebut dari 2003-2008 dan apa kesalahan beliau dan kenapa tidak dibicarakan. Penipuan Amerika tentang tiadanya narapidana wanita di penjara Bagram akhirnya terbongkar bersama skrip-skrip bodoh untuk meyelamatkan harga diri FBI Amerika.

Kasus dari ibu-tiga-anak yang sudah terkenal diseluruh rumah tangga dari yang paling relijius sampai yang paling sekuler di Pakistan ... dimana telah bertahun-tahun mayoritas dari mereka meminta pemulangannya. Sekarang dia dikenal sebagai Putri Bangsa meskipun kisahnya telah berkelana melampaui  batas negara Pakistan. Ribuan anak muslim telah diberi nama sama dengannya karena itu dia telah menjadi simbol. Segala sesuatu yang dia wakili berasal dari ketidakadilan yang diciptakan oleh Perang     Amerika terhadap Teror ... dengan penculikan, renditions, penyiksaan, pemerkosaan, dan waterboarding.

 

Selama di dalam tahanan di Bagram ia disiksa dan diperkosa setiap hari dan dilecehkan haknya sebagai seorang wanita. Dipaksa menggunakan WC pria dan kamar mandi yang rentan dan bisa dilihat oleh penjagaan penjara. Situasi beliau sepanjang penahanan tersebut sangat meyedihkan sehingga ia hilang ingatan. Nasib anak-anaknya selama 5 tahun tersebut juga tidak diketahui oleh siapapun sehingga sekarang.
  
Akademisi cerdas, neurosaintis, mendapat pendidikan di universitas-universitas kelas atas di AS, sekarang ini terbaring lemah di penjara Texas menjalani 86 tahun hukuman setelah dituduh bersalah mencoba membunuh tentara Amerika. Fakta bahwa mereka menembaknya dari jarak dekat dan hampir membunuhnya sering diabaikan. Begitu hinanya, tentara AS yang bertugas di Afghanistan yang dibawah sumpah pengadilan mengklaim bahwa akademisi kecil dan rapuh itu melompat dibalik tirai sel penjara, menyambar salah satu senjata mereka untuk menembak dan membunuh mereka. Itu adalah cerita yang dikarang dimana pengacara manapun yang berpengalaman bisa membantahnya.

Sekenario yang digambarkan di pengadilan meragukan dan lebih penting lagi, ketiadaan bukti – tidak ada residu tembakan di pakaian dan tangannya, tidak ada peluru dari senjata yang ditembakkan, tidak ada sidik jari milik Dr Aafia pada senapan ... bukti penting lainnya yang diambil oleh militer AS dari TKP hilang sebelum sidang. Ayolah, kita semua sudah menonton episode dari CSI - ilmu tidak berbohong. Setelah diobati di bagian medis di Bagram, dia kemudian di 'rendition' (dipindahkan secara rahasia -red) ke Amerika untuk diadili atas kejahatan yang diduga dilakukan di Afghanistan. Dengan mencemoohkan Konvensi  Wina dan Jenewa, dia tidak diberi akses konsuler sampai hari ia tampil pengadilan pertama.

Pengadilannya diadakan di New York, selemparan batu dari dimana Menara Kembar pernah berdiri membuatnya tidak mungkin untuk tidak membangkitkan kenangan yang mengerikan di hari 11 September dimana bagi sebagian orang selamanya mengubah umat Islam menjadi Musuh Publik Nomer Satu. Sebuah tim legal yang tak bersemangat dipaksakan kepada Dr Aafia oleh pemerintah AS gagal meyakinkan juri bahwa dia tidak bersalah, meskipun ada bukti ilmiah kuat bahwa dia tidak bisa merebut pistol tentara apalagi menarik pelatuk.

Saya telah melihat penjara di Ghazni beberapa minggu setelah penembakan di  Juli 2008 dan menemukan bahwa para tentara ketika itu panik dan menyembur ruangan dengan peluru saat mereka berusaha melarikan diri. Buktinya ada disana dalam rekaman film ketika kunjungan saya dan diserahkan kepada tim pembela. Penuntut tidak mempercayai seorang jurnalis barat telah melakukan perjalanan di Afghanistan bagian ini dan mendapatkan kesaksian dan bukti yang menarik. Segera setelah itu bukti forensik penting termasuk peluru yang dihabiskan telah dicungkil dari dinding dalam sel, hilang.

Melihat Dr Aafia muncul dari balik tirai tanpa borgol dan tutup kepala menyebabkan kepanikan buta di antara para prajurit muda yang telah diberi penjelasan singkat oleh FBI bahwa mereka akan menangkap salah satu wanita yang paling berbahaya di dunia. Saya mewawancarai saksi mata, petugas polisi senior Afghanistan dan satu demi satu mengatakan laporan mereka tentang apa yang terjadi. Namun satu-satunya orang Afghanistan yang dibawa ke pengadilan untuk memberikan kesaksian terhadap dirinya adalah penerjemah FBI yang sekarang memiliki “Green Card” (ijin bekerja di AS -red) dan tinggal di New York bersama keluarganya.

Yang tidak diberitahukan kepada juri adalah bahwa Dr Aafia, dan ketiga anaknya, semuanya dibawah umur lima tahun ketika itu, telah diculik dari jalanan di dekat rumah mereka di Karachi dan hilang sejak tahun 2003. FBI mengeluarkan cerita pada waktu itu dia sebenarnya pergi jihad ke Afghanistan - itu adalah sebuah kisah menggelikan tanpa dasar dan, karena setiap ibu dari anak-anak tahu, perjalanan ke sudut toko lokal dengan balita adalah tantangan monumental  jadi berangkat untuk berperang di Afghanistan dengan kereta dorong bayi, dan menggendong balita ditangan adalah hal yang tak terbayangkan. Narasi FBI dimentahkan oleh Elaine Whitfield Sharp, seorang pengacara berbasis  di Boston yang disewa oleh keluarga Siddiqui ketika Dr Aafia pertama kali menghilang.

Dari tahun-tahun yang hilang dari kehidupan akademisi  ini terungkap cerita yang sekarang dikenal hampir semua orang di dunia Muslim di mana dia secara luas dianggap sebagai korban Perang George W Bush melawan Teror. Saat ia mencoba untuk memberitahu juri bagaimana dia ditahan di penjara rahasia, tanpa perwakilan hukum, terputus dari dunia luar sejak 2003 dimana digunakan teknik interogasi brutal untuk melemahkannya, tetapi dia dibungkam oleh hakim yang mengatakan ia hanya tertarik dalam insiden penembakan sel.

Hakim Richard Berman, seorang pria kecil sederhana yang terlalu sederhana, bersikeras ia tidak tertarik pada tahun-tahun yang hilang, itu tidak ada relevansinya dengan kasus ini, dia bersikeras. Dia (Dr Aafia) bersaksi bahwa setelah menyelesaikan studi doktor dia mengajar di sekolah, dan minatnya adalah dalam pemberdayaan kemampuan disleksia dan anak berkebutuhan khusus lainnya. Dia muncul sebagai pengasuh yang cinta kemanusiaan dan pendidik, lembut namun tegas untuk mencari kebenaran dan keadilan.

Ketika bukti terus diunngkap kita jadi tahu bahwa dia tidak tahu di mana ketiga anaknya - itu sesuatu yang menggemparkan bagi mereka yang tahu kisah sebenarnya. Dia berbicara tentang kecemasan dan ketakutan diserahkan kembali ke Amerika ketika ia ditahan di Ghazni dan ditahan oleh polisi.

Ketakutan jika penjara rahasia lain menunggunya dia menceritakan bagaimana dia mengintip dibalik tirai yang membatasi bagian ruangan lain dimana tentara Afganistan dan Amerika ketika itu sedang berbicara, dan bagaimana ketika tentara Amerika terkejut melihatnya, dia melompat dan berteriak bahwa tahanan telah lepas, dan menembaknya di bagian perut. Dia menggambarkan bahwa dia juga ditembak disamping oleh orang kedua. Dia juga menggambarkan bagaimana setelah roboh di tempat tidur di ruangan itu, dia secara kasar dilempar di lantai dan kehilangan kesadaran.

Rangkaian cerita ini persis seperti yang diceritakan Kepala Polisi Anti Terorisme yang saya wawancarai di Afghanistan pada musim gugur 2008 lalu – Saya ingat ketika dia tertawa menceritakan saya bagaimana tentara AS panik, menembak secara acak di udara ketika menyerbu ruangan dalam kepanikan membabi buta.

Tentu saja tidak mungkin sekelompok tentara itu akan mengakuinya, tetapi berdasarkan mereka yang saya wawancarai untuk film saya “In Search of Prisoner 650” di Afghanistan , itulah yang terjadi. Dua dari anak-anaknya yang hilang telah ditemukan dan bersatu kembali dengan keluarga mereka di Karachi. Masih tidak jelas di mana anak-anak ini ditahan ketika mereka diculik dari sebuah jalan di Karachi tapi ada tidak ada yang bisa menyamarkan aksen Amerika mereka ... mungkin diambil dari sipir penjara mereka.

Jadi mengapa FBI ingin berbicara dengan Dr Aafia sedari awal dan mengapa mereka menggambarkan dia sebagai seorang teroris berbahaya yang buron?  Jika memang dia adalah orang yang mereka tuduhkan mengapa dia tidak didakwa dengan terorisme dan mengapa jaksa berhati-hati untuk menunjukkan bahwa dia bukan al Qaeda?

Satu orang yang mungkin memegang kuncinya adalah mantan suami Dr Aafia yang telah menolak untuk saya wawancarai. Dia akan melalui perceraian yang sangat agresif dan pahit di bulan-bulan sebelum Dr Aafia menghilang. Dia yang pertama kali jadi perhatian FBI pada tahun 2002 ketika ia tinggal di Amerika, tapi apa yang ia katakan kepada mereka (FBI) menjadikan mereka mencurigai mantan istrinya melakukan kesalahan, itu adalah tebakan semua orang.

Siapa yang merenggut Dr Aafia dan anak-anaknya? Saya tidak tahu, tapi saya juga telah melacak beberapa mantan tahanan Bagram yang mengatakan kepada saya mereka melihat Dr Aafia ditahan di Bagram pada tahun 2005 dan memberikan identitas positifnya dengan foto sebelum dia diculik dan setelah penangkapannya di Ghazni. Intinya adalah Dr Aafia Siddiqui tidak boleh di penjara dan selama ketidakadilan ini terus berlangsung dia akan menjadi ajakan bagi siapa saja yang ingin memilih memerangi Amerika.

Satu laporan juga menyatakan bahwa ia mungkin mengidap kerusakan sel-sel otak dan sebagian dari usus kecil beliau telah dipotong dan dibuang. Pengacaranya mengatakan bahwa Aafia menunjukkan gejala-gejala yang konsisten dengan penderita Tekanan Perasaan Karena Trauma. 

Yvonne Ridley adalah wartawati Inggris dan pelindung LSM hak asasi manusia cageprisonners.com yang berbasis di London serta menjadi presiden Eropa dari Persatuan Perempuan Muslim Internasional dan Wakil Presiden Liga Muslim Eropa. Yvone mengelola situs  www.yvonneridley.org dan Twitter @ yvonneridley.

Bukan saja Dr.Aafia tetapi banyak lagi wanita Islam yang diculik oleh FBI dan sekutunya tanpa diketahui dan diadili, dan akhirnya kita hanya tahu bahwa wanita-wanita ini dilecehkan secara seksual seperti di penjara Abu Gharib, Irak. Biarlah Dr. Aafia menjadi penyebab pembebasan untuk wanita-wanita Islam yang tertindas di penjara-penjara Amerika seluruh dunia.

*** Sedikit isi ucapan Laurent Booth ***
 
Berikut ini pidato yang menyentuh dari Lauren Booth seorang mualaf  Inggris dalam aksi ‘ Menentang Penahanan Aafia Siddiqui’ di London 23/9/2012. Lauren Booth dikenal gencar melakukan pembelaan terhadap umat Islam yang ditindas. Meskipun merupakan saudara ipar dari mantan PM Inggris Tony Blair, Booth dengan berani menyerukan menyeret mantan PM Inggris itu bersama George W Bush ke Pengadilan Kriminal Internasional karena bertanggung jawab dalam berbagai  kejahatan terhadap umat Islam.

Berikut isi pidato dari Laurent Booth :

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Wahai saudara-saudaraku seiman, Aafia Siddiqui adalah saudara kita dalam ikatan kemanusiaan. Dia adalah saudara kita dalam Islam, dan apa yang telah diperbuat Amerika terhadapnya adalah sebuah tindakan kejahatan, dan mengapa mereka memenjarakan seorang wanita seperti saudara kita Aafia? Mari kita lihat sebenarnya siapakah dia. Aafia Siddiqui adalah seorang ilmuwan biologi syaraf, salah satu dari para ilmuwan jenius umat kita sekarang.

Wahai saudara-saudaraku, enam bulan yang lalu saya berada di Malaysia, saya mendatangi  sebuah konferensi yang bertujuan untuk membawa George Bush dan Tony Blair ke pengadilan Den Haag, pengadilan dengan tuduhan kriminalitas perang. Di konferensi itu saya berbincang dengan seseorang ibu-ibu Iraki, yang telah diambil dari rumahnya, yang telah dituduh dengan salah satu tuduhan kriminalitas Amerika, yang telah disiksa, keponakannya telah dibawa ke selnya dan ditelanjangi di hadapannya, dan dipermalukan dengan tindakan lainnya, anak perempuannya diancam akan diperkosa.

Kalau ada orang yang berani mengecam kita sebagai unjuk rasa anti Barat, maka kami akan katakan jangan coba-coba mengancam kami secara emosional, karena hukum yang buruk tetaplah hukum yang buruk, tindakan kriminal tetaplah kriminal, dan kita akan selalu memprotesnya hingga Allah subhana wa ta’ala memanggil kita.. dan kalian tidak akan membungkam kami dengan tuduhan-tuduhan ‘anti Barat’ dan ‘anti semitisme’

Saudara-saudara,  Afia Siddiqui tidak ditahan sebagai teroris

Dia ditahan karena dia adalah ilmuwan biologi syaraf

Dia ditahan karena dia adalah aktifis

Kalian mungkin tidak tahu, tapi dalam waktu 5-6 tahun sebelum dia ditahan, Afia telah menyuarakan derita Bosnia, Afghanistan, Irak dan umat Islam di dunia.

 Afia adalah seorang yang terbaik di antara umat kita ini

Saya bekerja dengan Muslim Legal Fund (yayasan bantuan hukum untuk Muslim) di Amerika, dan ketahuilah ketidakadilan yang menimpa Afia bukanlah satu-satunya..

Saat ini di Amerika ada sekitar 300 saudara Muslim yang menjalani hukuman penjara dalam waktu yang lama karena tuduhan yang berdasarkan motivasi pre-emptive (sangkaan kejahatan sebelum kejahatan tersebut terjadi)

Amerika senang melakukan tindakan pre-emptive, seperti serangan pre-emptive dan sekarang mereka mau keadilan pre-emptive.

Kalian tahu? Menurut saya mereka terlalu banyak menonton film, siapa yang telah menonton Minority Report? Di dalam film tersebut Tom Cruise adalah seorang polisi dari masa depan, dan tidak ada kejahatan sama sekali, karena jika ada tindakan kejahatan, mereka bisa ke masa depan dan menghentikan tindakan kejahatan tersebut. Mereka berpikir bahwa itu yang sedang terjadi di Amerika. Jika kalian berpakaian seperti “teroris”, jika kalian pergi ke konferensi-konferensi aktivis, jika kalian memprotes dan kalian cocok dengan kriteria-kriteria tersebut, Amerika akan melakukan tindakan pre-emptive dengan memasukkan kalian ke penjara dengan tuduhan kejahatan teroris, sebuah tindakan yang tidak kalian lakukan, dan tidak akan pernah kalian lakukan, saya mau kalian semua awas terhadap ini, bukan berarti saya ingin kalian takut saudara-saudara, tapi kita harus bersatu.

Afia Siddiqui selalu teguh berjuang untuk saudara-saudara dan tidak pernah mundur. Demikian pula kita juga harus bersikap sama dengan Afia dan umat Islam lainnya di masyarakat kita.

Karena kalau kita lihat Inggris sekarang, ketika salah seorang dari saudara kita ditahan, seseorang yang kita kenal, mungkin dia seorang dokter, atau sukarelawan, tahukah kita apa yang terjadi? Apakah kita masih mau mengunjunginya, atau kita berkilah kita khawatir terhadap keluarga kita.. ingat bahwa kita semua akan mempertanggungjawabkan kepada Allah terkait nasib saudara-saudara kita.

Maka kita tidak boleh takut, hukum yang tidak  adil adalah hukum yang tidak adil.

Dan saya akan akhiri dengan pernyataan berikut. Afia Siddiqui adalah korban ketidakadilan, tapi tidak ada yang menang di sini. Saya beritahu, Subhanallah, Afia Siddiqui adalah pemenang terhadap para penahannya. Dia adalah pemenang yang sebenarnya karena Afia menginginkan Jannah. 
Alhamdulillah.

Pada bulan Ramadhan 2011, si ibu menerima telepon dari Aafia yang terpenjara di Amerika. Ibunya pun menangis bila terkenangkan nasib cucunya harus melalui penderitaan, cucu laki-lakinya masih hilang, dan anak perempuannya masih tidak jelas kapan bebasnya, kecuali dengan ridho Allah.

** Tahukah apa yang Aafia katakan kepada ibunya?: **

"Wahai ibu janganlah menangis, saya gembira!" (Subhanallah, kenapa dia gembira?) "Wahai ibu, setiap malam dalam mimpiku Rasulullah SAW mengunjungiku. Lalu Rasulullah mengajakku untuk menemui istrinya Aisyah ra, dan memperkenalkanku kepada istri baginda.Baginda berkata pada Aisyah .. inilah putriku Aafia .. "Subhanallah.

Jadi kita bukanlah pemenang, tapi kita akan menjadi pemenang kalau kita bersikap tegas dalam menegakkan keadilan demi Allah subhanahu wa ta’ala. Dan ibu Afia telah mendapatkan kabar bahwa Afia akan mendapatkan jannah dari Nabi Muhammad SAW dalam mimpi Afia. Allahu Akbar, takbir!

Kita tidak akan takut oleh siapapun, kecuali Allah SWT. Assalamu’alaykum”

                                           **********************

Tak ada yang bisa aku sumbangkan melainkan doa, menyebarkan kisahnya di blog dan juga media lain untuk pembebasan beliau. Jika ada yang terbaca silahkan boikot produk Amerika!! inilah cara jihad yang mampu kita buat di bumi Indonesia

Allah tidak memandang efeknya tetapi usaha kita. Di akhirat nanti Allah bertanya apa yang kita telah lakukan untuk saudara-saudara Islam yang tertindas insya Allah kita bisa menjawabnya.
Tolong dishare dan dibagikan melalui media apapun,agar semua mata dan hati kita sesama muslim dan muslimah terbuka akan nasib saudara/saudari kita yang tertindas hak hidupnya di belahan lain bumi Allah,Wallahu A'lam Bishawab.

Sabtu, 24 Agustus 2019

Syekh Ibrahim Al Baijuri

Kitab Hasyiyah Ibrahim al Baijuri (حاسية الشيخ ابراهيم البيجورى)  merupakan kitab fiqih madzhab Syafii karangan Syekh Burhanuddin Ibrahim al Baijuri bin Syekh Muhammad al Jizawi bin Ahmad, atau lebih dikenal dengan nama Syekh Ibrahim al Baijuri.
Beliau lahir pada tahun 1198 H/1783 M, di Desa Bajur atau Baijur, pusat Distrik al-Munufiyah Mesir. Imam al-Bajuri wafat pada Kamis, 28 Dzulqa‘dah 1276 H/19 Juli 1860 M. Jenazahnya dishalatkan di Masjid al-Azhar asy-Syarif dan dikuburkan di kawasan Qurafah al-Kubra (al-Mujawarin).
Ketinggian dan kedalaman ilmu beliau mengantarkan beliau menjadi salah seorang tenaga pendidik di Al-Azhar. Beliau yang sangat terkenal tekun dan ikhlas dalam mengajar dan mendidik, akhirnya diangkat menjadi Syaikh Al-Azhar, posisi paling tinggi dan prestisius di lembaga Al-Azhar. Beliau diangkat pada tahun 1263 H menggantikan Syaikh Ahmad Abdul Jawwad Ad-Daumi Asy-Syafi’i. Beliau memangku amanah tersebut hingga akhir hayatnya.
Kitab Hasyiyah al Baijuri merupakan kitab penjelasan catatan pinggir dari kitab ‘Fathul Qarib al Mujib’ ( فتح القريب المجيب ) karangan syech Ibnu Qasim al Ghazi
Kajian Fiqih Islam Yang Bertumpu Pada Pemahaman Imam Asy Syafi'i.

Sedangkan Kitab Fathul Qarib al Mujib merupakan kitab syarah dari kitab ‘Ghayatul Ikhtishar atau Taqrib’karangan Imam Abu Sujaai. Kitab Taqrib dan Fathul Qarib ini sangat masyhur di kalangan kyai dan santri di tanah air, karena merupakan salah satu kitab wajib yang  dipelajari hampir di seluruh ponndok pesantren.

 Dengan membaca kitab Hasyiyah Ibrahim Al Baijuri kita akan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami kitab Fathul Qarib. Terlebih dari itu, kitab Hasyiyah ini banyak menjadi rujukan para ulama dalam menetapkan hukum-hukum Islam kontemporer yang terjadi dewasa ini.

Jumat, 23 Agustus 2019

Metode Takhrij Hadits

 Pengertian Takhrij al-Hadis. Kata takhrij berasal dari kata berasal dari kata "kharaja" yang artinya nampak dari tempatnya, atau keadaannya, dan terpisah, dan kelihatan. Demikian juga kata "alikhraj" yang artinya menampakkan dan memperlihatkannya. Dan "al-makhraj" artinya artinya tempat keluar; dan akhrajal-hadis wa kharrajahu artinya menampakkan dan memperlihatkan hadis kepada orang dengan menjelaskan tempat keluarnya (asal-usulnya). Para ahli hadis memaknai takhrij dengan: 1. Mengemukakan hadis kepada orang lain dengan menyebutkan sumbernya, yakni orang-orang yang menjadi mata rantai hadis tersebut. Sebagai contoh: "akhraju al-Bukhari”, artinya: al-Bukhari meriwayatkan hadis itu dengan menyebutkan sumbernya. 2. Takhrij terkadang digunakan untuk arti mengeluarkan hadis dan meriwayatkannya dari beberapa kitab. 3. Takhrij terkadang juga disebut al-dalalah, yaitu menunjukkan dan menisbatkan hadis ke dalam (kitab) sumber-sumber hadis, dengan menyebutkan nama penulisnya. Sedangkan secara terminologi, takhrij berarti : “Mengembalikan (menelusuri kembali ke asalnya) hadis-hadis yang terdapat di dalam berbagai kitab yang tidak memakai sanad kepada kitab-kitab musnad, baik disertai dengan pembicaraan tentang status hadis-hadis tersebut dari segi sahih atau daif, ditolak atau diterima, dan penjelasan tentang kemungkinan illat yang ada padanya, atau hanya sekadar mengembalikannya kepada kitab-kitab asal (sumbernya)nya.” Mahmud at ̣-Tahhan memaknai takhrij dengan: “Menunjukkan materi hadis di dalam sumber-sumber pokok yang dikemukakan berikut transmisinya, dan menjelaskan kualifikasinya bila diperlukan.” Syuhudi Ismail mendefinisikan takhrij dengan “penelusuran atau pencarian hadis pada berbagai kitab sebagai sumber asli dari hadis yang bersangkutan, yang di dalam sumber itu dikemukakan secara lengkap matan dan sanad hadis yang bersangkutan.”  Bila merujuk pada pemaknaan yang disampaikan oleh para ahli hadis, bolehlah didefinisikan secara sederhana bahwa takhrij adalah kegiatan atau usaha mempertemukan matan hadis dengan sanadnya. Adapun terkait dengan penjelasan kualifikasi hadis bukanlah tugas pokok kerja takhrij. B. Tujuan dan Manfaat Takhrij Hadis. Pengetahuan tentang ilmu takhrij merupakan bagian dari ilmu agama yang harus mendapat perhatian serius karena di dalamnya membicarakan berbagai kaidah untuk mengetahui sumber hadis itu berasal. Di samping itu, di dalamnya ditemukan banyak kegunaan dan hasil yang diperoleh, khususnya dalam menentukan kualitas sanad suatu hadis. Penguasaan tentang ilmu takhrij merupakan suatu keharusan bagi setiap ilmuwan yang berkecimpung di bidang ilmu-ilmu kasyariahan, khususnya yang menekuni bidang hadis dan ilmu hadis. Dengan mempelajari kaidah-kaidah dan metode takhrij, seseorang akan dapat mengetahui bagaimana cara untuk sampai kepada suatu hadis di dalam sumbersumbernya yang asli yang pertama kali disusun oleh para ulama pengkodifikasi hadis. Dengan mengetahui hadis dari sumber aslinya, maka akan dapat diketahui sanadsanadnya. Dan hal ini akan memudahkan untuk melakukan penelitian sanad dalamrangka untuk mengetahui status dan kualitasnya. Dalam kegiatan penelitian hadis, takhrij merupakan kegiatan penting yang tidak dapat diabaikan. Tanpa melakukan kegiatan takhrij, seorang peneliti hadis akan kehilangan wawasan untuk mengetahui eksistensi hadis dari berbagai sisi. Sisi-sisi penting yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti hadis dalam hubungannya dengan takhrij ini meliputi kajian asal-usul riwayat suatu hadis, berbagai riwayat yang meriwayatkan hadis tersebut, ada atau tidaknya syahid dan muttabi’ dalam sanad hadis yang diteliti. Dengan demikian Takhrij hadis bertujuan mengetahui sumber asal hadis yang ditakhrij. Tujuan lainnya adalah mengetahui ditolak atau diterimanya hadis-hadis tersebut. Dengan cara ini, kita akan mengetahui hadis-hadis yang pengutipannya memperhatikan kaidah-kaidah ’ulum al-hadis yang berlaku. Sehingga hadis tersebut menjadi jelas, baik asal-usul maupun kualitasnya. Sedangkan manfaat takhrij hadis antara lain sebagai berikut: 1. Dapat diketahui banyak sedikitnya jalur periwayatan suatu hadis yang sedang menjadi topik kajian. 2. Dapat diketahui status hadis sahih li zatihi atau sahih li gairihi, hasan li zatihi, atau hasan li gairihi. Demikian pula akan dapat diketahui istilah hadis mutawatir, masyhur, aziz, dan gharibnya. 3. Memperjelas hukum hadis dengan banyaknya riwayatnya, seperti hadis dha`if melalui satu riwayat. Maka dengan takhrij kemungkinan akan didapati riwayat lain yang dapat mengangkat status hadis tersebut kepada derajat yang lebih tinggi. 4. Memperjelas perawi yang samar, karena dengan adanya takhrij, dapat diketahui nama perawi yang sebenarnya secara lengkap. 5. Dapat menghilangkan kemungkinan terjadinya percampuran riwayat. 6. Memperjelas perawi hadis yang tidak diketahui namanya melalui perbandingan di antara sanad-sanadnya. 7. Dapat membatasi nama perawi yang sebenarnya. Hal ini karena mungkin saja ada perawi-perawi yang mempunyai kesamaan gelar. Dengan adanya sanad yang lain, maka nama perawi itu akan menjadi jelas. 8. Dapat menjelaskan sebab-sebab timbulnya hadis melalui perbandingan sanad-sanad yang ada. 9. Dapat mengungkap kemungkinan terjadinya kesalahan cetak melalui perbandinganperbandingan sanad yang ada. 10. Memberikan kemudahan bagi orang yang hendak mengamalkan setelah mengetahui bahwa hadis tersebut adalah maqbul (dapat diterima). Sebaliknya, orang tidak akan mengamalkannya apabila mengetahui bahwa hadis tersebut mardud (ditolak). 11. Menguatkan keyakinan bahwa suatu hadis adalah benar-benar berasal dari Rasulullah Saw yang harus diikuti karena adanya bukti-bukti yang kuat tentang kebenaran hadis tersebut, baik dari segi sanad maupun matan. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian takhrij al-hadis, tujuan takhrij al-hadis dan manfaat takhrij hadis. Sumber buku Siswa Hadits Ilmu Hadits Kelas X MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin. Share This: NEWER ARTICLE Sejarah Takhrij Hadis OLDER ARTICLE Kitab Hadis | Pengertian Kitab Al-Mu’jam Dan Contoh Kitab Al-Mu’jam NO COMMENTS: CARI SEPUTAR IBADAH widget @ surfing-waves.com FIND ME ON FACEBOOK LABELS AKHLAK AKIDAH AL QURAN CERITA ISLAMI FIQIH HADITS HIKMAH DAN KEAJAIBAN HUKUM TAJWID KISAH ISLAMI KISAH NABI KISAH SAHABAT NABI KUMPULAN SOAL PUASA SEJARAH ISLAM USHUL FIQIH JADWAL SHOLAT Diberdayakan oleh Terjemahan KUMPULAN SOAL SD SMP SMA SMK Kumpulan Soal Ulangan dan Semester Kirim Pesan Name Email * Message * Halaman About Us Contact Me Sitemap Popular Posts Kandungan Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran Ayat 190-191 Tentang Potensi Akal dan Ilmu Isi Kandungan Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 13-14 Pengertian Takdir Muallaq, Takdir Mubram dan Contoh Takdir Muallaq, Takdir Mubram 6 Isi Pokok Kandungan Al-Qur’an Pengertian Demokrasi, Syura dan Persamaan Demokrasi dan Syura Crafted with by TemplatesYard | Distributed by Gooyaabi Templates

Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2018/04/pengertian-takhrij-al-hadis-tujuan-dan.html?m=1
Terima kasih sudah berkunjung.

BUKAN NEGARA ISLAM YANG MENJADI TUJUAN, KHILAFAH ADALAH BUKTI PENGAGUNGAN MANUSIA KEPADA ALLAH

BAI'AT UMMAT ISLAM YG BERSEDIA TUNDUK DAN PATUH PADA AL JAMAA'AH KHILAFATUL MUSLIMIN

<< 48:11 Surat Al-Fath Ayat 10 (48:10) 48:9 >>  اِنَّ الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗيَدُ اللّٰهِ فَ...