HINDARI FIRQOH TEGAKKAN JAMAA'AH
Firqoh adalah lawan daripada jamaa'ah.
Dalam istilah Islam berfirqoh ITU dimaksudkan terpecahnya ummat Islam menjadi kelompok - kelompok dalam mengemban amanat Ad-Dien mereka, sehingga tampak bahwa Islam secara sectarian , tidak lagi universal/tidak mengglobal/tidak rahmatan Lil 'Alamien Dan bernilai fanatisme golongan.
Larangan berfirqoh tersebut dijelaskan dalam Al -Qur'an:
" Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai - berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka.Mereka itulah yang mendapat siksa yang berat". (Qs.Ali 'Imran:105)
"Janganlah kalian termasuk orang orang yang mempersekutukan Allah (31) Yaitu mereka yang memecah belah Ad Dien mereka menjadi beberapa golongan .tiap tiap golongan bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka". 32 .(Qs.Ruum:31-32)
Memperhatikan ayat Al Qur'an di atas dan masih banyak lagi yang lainnya,jelas bahwa Bersabda:"Dipok-kelompok dalam mengemban dienullah adalah termasuk larangan Allah yang sangat keras atau dapat dikatakan dosa yang teramat sangat besar hingga sang pelaku dinyatakan oleh Allah adalah orang musyrik. Akankah kita yang mengaku sebagai seorang mu'min berani berfirqoh jika dosanya sedemikian besar dan mengerikan??? Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam Bersabda:"Diwajibkan atas kalian berjamaa'ah dan tinggalkanlah firqoh.Berjamaa'ah itu barokah dan berfirqoh itu adzab(HR. Muslim ).
Tak ada alasan apapun bagi yg orang beriman untuk membenarkan firqoh dalam islam walau sekalipun nabi Muhammad Shollallaahu Alaihi Wasallam telah menubuwwatkan akan terjadinya firqoh firqoh itu. Karna firqoh itu tidak ada manfaatnya bagi islam dan muslimin bahkan firqoh itulah yang merupakan ADZAB yang tidak pernah disadari ataupun tidak oleh kaum muslimin saat ini.
(Al-'An`ām):65 - Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain.
Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)". Sesungguhnya setiap muslim harus memahami bahwa berpecah belah itu dilarang sebab hal tersebut dapat merugikan masyarakat /atau ummat itu sendiri ,ketika mereka berpecah belah dalam menerapkan sebuah konsep produk wahyu ataupun konsep produk akal fikiran manusia.
Mestinya setiap muslim yang berkepribadian, tidak bersedia mempertahankan dan membanggakan golongan /partai-partai sebagai bentuk kejahiliyahan / 'Ashobiyyah dalam mengemban Amanat Yang suci .Perhatikan kehidupan para Shahabat Nabi Radhiyallahu 'Anhum Assaabiquunal Awwaluun, baik kaum muhajirin maupun dari Kaum anshormereka jelas tergolong orang-orang yang telah diridhoi Allah Subhanahu Wata'aala.
Sesuai dengan Firman-Nya: Pengampunan (At-Tawbah):100 - Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
Dengan mencermati Ayat diatas ,maka jelas orang orang yang beriman WAJIB BERJAMAA'AH DIBAWAH SATU KEPEMIMPINAN DAN HARAM BERFIRQIH -FIRQOH/BERPECAH BELAH DALAM MELAKSANAKAN AMANAT ALLAH SUBHANAHU WATA'AALA MEMBAWA MISI RAHMATAN LIL 'ALAMIIN.
Adapun cara menghindari firqoh firqoh terlarang itu ,tentu nya dengan beralih mencari jalan berjama'ah (Bersatu) menurut Al Qur'an dan Al Hadits. Maka tentang persatuan ini telah dan selalu disatukan oleh setiap ustadz ,da'i, dan kiai ,terlebih Allah dan rasul-Nya telah menyerukan agar ummat islam bersatu dan mengharamkan berfirqoh.
Tetapi kelirunya bahwa pengakuan firqoh -firqoh itu,mereka mengaku telah berjama'ah sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah ,dan itulah yang mengakibatkan ummat islam pada umumnya menjadi kebingungan dalam memilah dan memilih JAMAA'AH yang paling benar dan tepat.
Sementara mereka belum memahami secara benar dan lurus apa sebenarnya yang disebut JAMAA'AH dan apa yang dimaksud dengan FIRQOH...? PADA PRINSIP NYA BERJAMAA'AH ADALAH MENYATUKAN UMMAT ISLAM DALAM SATU WADAH KESATUAN DI BAWAH SATU KEPEMIMPINAN YANG DI SEBUT ULIM AMRI MINKUM, SEBAGAI MANA YANG TELAH DIPRAKTEKKAN OLEH SAHABAT ABU BAKAR ASH -SHIDDIQ SEBAGAI BUKTI NYATA AYAT YANG BERBUNYI.
Adapun Kalimat yang berbunyi ULIL AMRI MIN KUM dalam ayat tersebut diatas ialah pemimpin dari orang yang beriman yang memimpin ummat berdasarkan ajaran Allah Dan Rasul-Nya . Segala perintah ulil amri /Pemimpin itu wajib ditaati bila tidak bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya .
Namun jika perintah ulil amrii itu bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasulullah, Maka Gugurlah kewajiban itu. Hal ini sungguh sangat jelas alasannya karna demikian itu sesuai dengan Sabda Rasul. "Atas tiap-tiap muslim diwajibkan mendengar dan taat dalam segala apapun yang ia sukai ataupun tidak ia sukai ,terkecuali jika ia diperintahkan berbuat maksiat, maka gugurlah kewajiban mendengar dan taat"
(HR.Muslim )
disebutkan juga bahwa Ada Sebuah Riwayat Khobar Berikut Teks Nya...
Ahmad bin Hanbal: telah menceritakan kepada kami abu mu'awiyyah,Al 'Amasy bercerita kepada kami, Dari said bin 'Ubaidah ,dari Abi Abdir Rahman As-Sulaami,dari Ali R.A Ia berkata:Rasulullah mengutus sebuah pasukan, dan ia menjadikan seorang pemimpin dari salah satu kaum Anshor, Maka pada ketika mereka dipimpin oleh nya,dan ia dapati dari mereka suatu masalah, ia berkata kepada mereka bukankah rasulullah telah memerintahkan kalian untuk taat kepadaku?. Mereka berkata: Ya! karna itu kumpulkanlah kayu oleh kalian untukku ,kemudian buatlah api yang sangat besar,serta aku perintahkan kepada kalian untuk terjun kedalam api itu, (Hampir Hampir Mereka memasuki api itu) lalu seorang dari mereka berkata: "Apakah rasulullah memerintahkan kalian untuk hal demikian?" jangan lah kalian tergesah gesah,dan serta pergi menjumpai rasulullah dan menyakan kejadian tersebut, jika beliau memerintahkan untuk masuk Maka terjunlah kalian. Mendengar berita itu Rasulullah Bersabda :"seandainya jika kalian memasuki api itu, niscaya kalian tidak akan dapat keluar untuk selamanya.:"SESUNGGUHNYA KETHOATAN ITU HANYA SEBATAS PERKARA YANG MA'RUF(yang baik). Di bawah kepemimpinan ulil amri mereka yang mengaku beriman itu wajib bersatu sebagai perwujudan Jamaa'ah ,Persatuan bagi UMMAT ISLAM DI SELURUH DUNIA YANG DIKENAL SEBAGAI ISTHILAH JAMAA'AH DAN IMAAMAH (Pemimpin). Perintah Allah Subhanahu Wa Ta'aala untuk berbuat taat pada Ulil Amri min kum itu merupakan kewajiban yang musti terlaksana , selama perintah itu tidak mengandung kemaksiatan , dan pada ayat diatas juga menghasilkan suatu pengertian bahwa haram lah seorang mukmin atau mukminah memberikan ketho'atannya kepada pemimpin yang tidak beriman kepada Allah San Rasul-Nya atau mereka yang beriman namun ia tidak menerapkan Hukum ALLAH YANG MAHA AGUNG , karena secara logis mereka tidak mungkin memimpin Ummat dengan memakai Aturan Allah subhanahu wata'aala dan rasul-NyA Firman Allah: dalam surat ('Āli `Imrān):28 - Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu). Dan dalam firman-Nya dalam surat (At-Tawbah):ayat ke 24 - Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. Kiranya tidaklah keliru,jika orang yang berakal sehat merasa aneh terhadap orang yang bersedia mengakui kepemimpinan yg tidak sesuai dengan konsep yang ia yakini sendiri sebagai sesuatu yang otentik kebenarannya.
Sebenarnya mudah memahami atau difahami bahwa kepemimpinan bagi sistem komunis harus sesuai dengan konsep komunis , bagi kepemimpinan demokrasi harus sesuai dengan konsep demokrasi pula, dengan demikian kepemimpinan bagi sistem islam harus sesuai dengan konsep islam. Berangkat dari permasalahan ini timbullah pertanyaan , SIAPAKAH ULIL AMRI ITU? Sepanjang perjalanan sejarah kepemimpinan umat islam dimasa Rasulullah Sallalloohu Alaihi wasallam masih hidup ,ulil amri minkum adalah rasulullah sendiri,Namun setelah beliau wafat maka Tampu kepemimpinan atau ulil amri dilanjutkan oleh para Khalifah sebagai pemimpin seluruh ummat islam dimuka bumi ini(Bukan Hanya Pemimpin Bagi Sebagian Kaum Muslimin Saja).
Karena KeKhalifahan wajib Di Maklumatkan (Di Umumkan) dan harus terus meneruskan dima'lumatkan dan di sosialisasikan kepada seluruh penjuru dunia sesuai misi yaitu Rahmatan Lil 'Aalamin. Perhatikanlah ayat berikut ini
Dialah (Allah ) yang telah mensya'riatkan kepada Kalian (Kaum Muslimin) agama yang telah di wasiatkan -Nya kepada Nuuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah kami wasiatkan kepada ibrahim,Muusa dan 'Iisaa yaitu :Tegakkanlah Ad-Diin dan janganlah Kamu berpecah belah didalamnya(didalam menegakkan dan memperjuangkan islam).... (Qs.Asy -Syuura:13)
Oleh karena itu kami telah sebarkan ma'lumat keKhalifahan islam,Khilafatul Muslimin kepada seluruh kaum muslimin di seluruh dunia ini, bahwa KheKhalifahan kaum muslimin saat ini telah ada Kembali". Perhatikan pula hadits Nabi berikut ini
"Adalah bani Islraeel dahulu dipimpin oleh para nabi, pada tatkala nabi yang Wafat maka digantikan nabi yang lain, dan sesungguhnya tidak akan ada lagi Nabi Setelah kenabianku Ini (yang memimpin kalian ),akan tetapi yang akan memimpinmu kelak adalah Khalifah-Khalifah yang jumlah menjadi banyak,(Mendengar Hal Ini ) Para sahabat bertanya:Apa Perintah mu kepada kami (jika itu semua terjadi) wahai Rasulullah???, Rasulullah menjawab:"Tepatilah Bai'at Yang Pertama" kemudian Yang Pertama!!!.....(HR:Muslim)
Hadits ini jelas Bahwa pemimpin islam (Ulil amri minkum) itu adalah seorang Khalifah dengan sistem keKhalifahannya sebagai satu2nya sistem yang haq bagi ummat islam seluruh dunia dalam mengemban amanat risalah Rahmatan Lil 'Aalamiin ,dan perlu di pertegas lagi bahwa bukan semua UUULAMA' sebagai ulil amri KARENA DARI SEKIAN BANYAK ULAMA' DARI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH MEREKA TETAP MENGANGKAT SEORANG Khalifah DIANTARA MEREKA SEBAGAI KhalifahNYA ,GUNA MEMIMPIN MEREKA SEMUA DALAM KEHIDUPAN BERJAMAA'AH.
Memang tidak dikatakan salah bahwa Ulama adalah merupakan pewaris Para nabi,Namun pada kenyataannya banyak juga Ulama' pewaris fir'aun dajjal,... Oleh karena itu,harus dipilih salah seorang dari mereka para ulama' (pewaris nabi) sebagai pemimpin ummat islam di muka bumi Allah ini ,sebagai Khalifah atau Imamnya orang islam yang wajib didengar dan di taati tentunya sepanjang perintah Khalifah itu tidak bernilai maksiat. Wallahu 'Alam Bish Shawab!!!
Firqoh adalah lawan daripada jamaa'ah.
Dalam istilah Islam berfirqoh ITU dimaksudkan terpecahnya ummat Islam menjadi kelompok - kelompok dalam mengemban amanat Ad-Dien mereka, sehingga tampak bahwa Islam secara sectarian , tidak lagi universal/tidak mengglobal/tidak rahmatan Lil 'Alamien Dan bernilai fanatisme golongan.
Larangan berfirqoh tersebut dijelaskan dalam Al -Qur'an:
ولا تكونوا كالذين تفرّقوا واختلفوا من بعد ما جاء همُ البيّنات وأولئك لهم عذاب عظيم
" Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai - berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka.Mereka itulah yang mendapat siksa yang berat". (Qs.Ali 'Imran:105)
"Janganlah kalian termasuk orang orang yang mempersekutukan Allah (31) Yaitu mereka yang memecah belah Ad Dien mereka menjadi beberapa golongan .tiap tiap golongan bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka". 32 .(Qs.Ruum:31-32)
Memperhatikan ayat Al Qur'an di atas dan masih banyak lagi yang lainnya,jelas bahwa Bersabda:"Dipok-kelompok dalam mengemban dienullah adalah termasuk larangan Allah yang sangat keras atau dapat dikatakan dosa yang teramat sangat besar hingga sang pelaku dinyatakan oleh Allah adalah orang musyrik. Akankah kita yang mengaku sebagai seorang mu'min berani berfirqoh jika dosanya sedemikian besar dan mengerikan??? Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam Bersabda:"Diwajibkan atas kalian berjamaa'ah dan tinggalkanlah firqoh.Berjamaa'ah itu barokah dan berfirqoh itu adzab(HR. Muslim ).
Tak ada alasan apapun bagi yg orang beriman untuk membenarkan firqoh dalam islam walau sekalipun nabi Muhammad Shollallaahu Alaihi Wasallam telah menubuwwatkan akan terjadinya firqoh firqoh itu. Karna firqoh itu tidak ada manfaatnya bagi islam dan muslimin bahkan firqoh itulah yang merupakan ADZAB yang tidak pernah disadari ataupun tidak oleh kaum muslimin saat ini.
قلْ هو القادرُ علىٰٓ أنْ يبعثَ عليكُمْ عذاباً من فوقِكُم أو مان تحت أرجلِكُم أو يلبسَكم شيعا ويذيقَ بعضكمْ بأْسَ بعض آنْظُرْ كيفَ نُصَرِّفُ الأيَٰتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقهونَ
Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)". Sesungguhnya setiap muslim harus memahami bahwa berpecah belah itu dilarang sebab hal tersebut dapat merugikan masyarakat /atau ummat itu sendiri ,ketika mereka berpecah belah dalam menerapkan sebuah konsep produk wahyu ataupun konsep produk akal fikiran manusia.
Mestinya setiap muslim yang berkepribadian, tidak bersedia mempertahankan dan membanggakan golongan /partai-partai sebagai bentuk kejahiliyahan / 'Ashobiyyah dalam mengemban Amanat Yang suci .Perhatikan kehidupan para Shahabat Nabi Radhiyallahu 'Anhum Assaabiquunal Awwaluun, baik kaum muhajirin maupun dari Kaum anshormereka jelas tergolong orang-orang yang telah diridhoi Allah Subhanahu Wata'aala.
Sesuai dengan Firman-Nya: Pengampunan (At-Tawbah):100 - Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
Dengan mencermati Ayat diatas ,maka jelas orang orang yang beriman WAJIB BERJAMAA'AH DIBAWAH SATU KEPEMIMPINAN DAN HARAM BERFIRQIH -FIRQOH/BERPECAH BELAH DALAM MELAKSANAKAN AMANAT ALLAH SUBHANAHU WATA'AALA MEMBAWA MISI RAHMATAN LIL 'ALAMIIN.
Adapun cara menghindari firqoh firqoh terlarang itu ,tentu nya dengan beralih mencari jalan berjama'ah (Bersatu) menurut Al Qur'an dan Al Hadits. Maka tentang persatuan ini telah dan selalu disatukan oleh setiap ustadz ,da'i, dan kiai ,terlebih Allah dan rasul-Nya telah menyerukan agar ummat islam bersatu dan mengharamkan berfirqoh.
Tetapi kelirunya bahwa pengakuan firqoh -firqoh itu,mereka mengaku telah berjama'ah sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah ,dan itulah yang mengakibatkan ummat islam pada umumnya menjadi kebingungan dalam memilah dan memilih JAMAA'AH yang paling benar dan tepat.
Sementara mereka belum memahami secara benar dan lurus apa sebenarnya yang disebut JAMAA'AH dan apa yang dimaksud dengan FIRQOH...? PADA PRINSIP NYA BERJAMAA'AH ADALAH MENYATUKAN UMMAT ISLAM DALAM SATU WADAH KESATUAN DI BAWAH SATU KEPEMIMPINAN YANG DI SEBUT ULIM AMRI MINKUM, SEBAGAI MANA YANG TELAH DIPRAKTEKKAN OLEH SAHABAT ABU BAKAR ASH -SHIDDIQ SEBAGAI BUKTI NYATA AYAT YANG BERBUNYI.
يـَٰٓأيّـها الذين أٰمنُوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولى الأمر منكم فإن تنازعتُم في شيء فردُّوه إلى الله والرسول إن كنتم تؤمنون باللهِ و اليوم الأخـر ذلك ت خيْرٌوَ أحسنُ تأويلا
Wanita (An-Nisā'):59 - Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.Adapun Kalimat yang berbunyi ULIL AMRI MIN KUM dalam ayat tersebut diatas ialah pemimpin dari orang yang beriman yang memimpin ummat berdasarkan ajaran Allah Dan Rasul-Nya . Segala perintah ulil amri /Pemimpin itu wajib ditaati bila tidak bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya .
Namun jika perintah ulil amrii itu bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasulullah, Maka Gugurlah kewajiban itu. Hal ini sungguh sangat jelas alasannya karna demikian itu sesuai dengan Sabda Rasul. "Atas tiap-tiap muslim diwajibkan mendengar dan taat dalam segala apapun yang ia sukai ataupun tidak ia sukai ,terkecuali jika ia diperintahkan berbuat maksiat, maka gugurlah kewajiban mendengar dan taat"
(HR.Muslim )
disebutkan juga bahwa Ada Sebuah Riwayat Khobar Berikut Teks Nya...
وقال الإمام أحمد بن حنبل : حدثنا أبو معاوية ، حدثنا الأعمش ، عن سعيد بن عبيدة ، عن أبي عبد الرحمن السلمي ، عن علي قال : بعث رسول الله صلى الله عليه وسلم سرية ، واستعمل عليهم رجلا من الأنصار ، فلما خرجوا وجد عليهم في شيء . قال : فقال لهم : أليس قد أمركم رسول الله صلى الله عليه وسلم أن تطيعوني ؟ قالوا : بلى ، قال : اجمعوا لي حطبا . ثم دعا بنار فأضرمها فيه ، ثم قال : عزمت عليكم لتدخلنها . [ قال : فهم القوم أن يدخلوها ] قال : فقال لهم شاب منهم : إنما فررتم إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم من النار ، فلا تعجلوا حتى تلقوا رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فإن أمركم أن تدخلوها فادخلوها . قال : فرجعوا إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فأخبروه ، فقال لهم : " لو دخلتموها ما خرجتم منها أبدا ; إنما الطاعة في المعروف " . أخرجاه في الصحيحين من حديث الأعمش ، به
Ahmad bin Hanbal: telah menceritakan kepada kami abu mu'awiyyah,Al 'Amasy bercerita kepada kami, Dari said bin 'Ubaidah ,dari Abi Abdir Rahman As-Sulaami,dari Ali R.A Ia berkata:Rasulullah mengutus sebuah pasukan, dan ia menjadikan seorang pemimpin dari salah satu kaum Anshor, Maka pada ketika mereka dipimpin oleh nya,dan ia dapati dari mereka suatu masalah, ia berkata kepada mereka bukankah rasulullah telah memerintahkan kalian untuk taat kepadaku?. Mereka berkata: Ya! karna itu kumpulkanlah kayu oleh kalian untukku ,kemudian buatlah api yang sangat besar,serta aku perintahkan kepada kalian untuk terjun kedalam api itu, (Hampir Hampir Mereka memasuki api itu) lalu seorang dari mereka berkata: "Apakah rasulullah memerintahkan kalian untuk hal demikian?" jangan lah kalian tergesah gesah,dan serta pergi menjumpai rasulullah dan menyakan kejadian tersebut, jika beliau memerintahkan untuk masuk Maka terjunlah kalian. Mendengar berita itu Rasulullah Bersabda :"seandainya jika kalian memasuki api itu, niscaya kalian tidak akan dapat keluar untuk selamanya.:"SESUNGGUHNYA KETHOATAN ITU HANYA SEBATAS PERKARA YANG MA'RUF(yang baik). Di bawah kepemimpinan ulil amri mereka yang mengaku beriman itu wajib bersatu sebagai perwujudan Jamaa'ah ,Persatuan bagi UMMAT ISLAM DI SELURUH DUNIA YANG DIKENAL SEBAGAI ISTHILAH JAMAA'AH DAN IMAAMAH (Pemimpin). Perintah Allah Subhanahu Wa Ta'aala untuk berbuat taat pada Ulil Amri min kum itu merupakan kewajiban yang musti terlaksana , selama perintah itu tidak mengandung kemaksiatan , dan pada ayat diatas juga menghasilkan suatu pengertian bahwa haram lah seorang mukmin atau mukminah memberikan ketho'atannya kepada pemimpin yang tidak beriman kepada Allah San Rasul-Nya atau mereka yang beriman namun ia tidak menerapkan Hukum ALLAH YANG MAHA AGUNG , karena secara logis mereka tidak mungkin memimpin Ummat dengan memakai Aturan Allah subhanahu wata'aala dan rasul-NyA Firman Allah: dalam surat ('Āli `Imrān):28 - Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu). Dan dalam firman-Nya dalam surat (At-Tawbah):ayat ke 24 - Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. Kiranya tidaklah keliru,jika orang yang berakal sehat merasa aneh terhadap orang yang bersedia mengakui kepemimpinan yg tidak sesuai dengan konsep yang ia yakini sendiri sebagai sesuatu yang otentik kebenarannya.
Sebenarnya mudah memahami atau difahami bahwa kepemimpinan bagi sistem komunis harus sesuai dengan konsep komunis , bagi kepemimpinan demokrasi harus sesuai dengan konsep demokrasi pula, dengan demikian kepemimpinan bagi sistem islam harus sesuai dengan konsep islam. Berangkat dari permasalahan ini timbullah pertanyaan , SIAPAKAH ULIL AMRI ITU? Sepanjang perjalanan sejarah kepemimpinan umat islam dimasa Rasulullah Sallalloohu Alaihi wasallam masih hidup ,ulil amri minkum adalah rasulullah sendiri,Namun setelah beliau wafat maka Tampu kepemimpinan atau ulil amri dilanjutkan oleh para Khalifah sebagai pemimpin seluruh ummat islam dimuka bumi ini(Bukan Hanya Pemimpin Bagi Sebagian Kaum Muslimin Saja).
Karena KeKhalifahan wajib Di Maklumatkan (Di Umumkan) dan harus terus meneruskan dima'lumatkan dan di sosialisasikan kepada seluruh penjuru dunia sesuai misi yaitu Rahmatan Lil 'Aalamin. Perhatikanlah ayat berikut ini
شَـرَعَ لَكمْ مّن َ الدِّيـنِ ماَ وصّـى به نوحاً والذيٓ أوحيْنا إلَيكَ وما وصَّيْناَ بِهِ إبْراهِيْمَ وَ مُوْسَىٰٓ وَ عِيْسَىٰٓ أنْ أقِيْمُواالدِّيْنَ ولا تتفرَّقُوْا فيها ....
إلى أخر الأيةِ
Dialah (Allah ) yang telah mensya'riatkan kepada Kalian (Kaum Muslimin) agama yang telah di wasiatkan -Nya kepada Nuuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah kami wasiatkan kepada ibrahim,Muusa dan 'Iisaa yaitu :Tegakkanlah Ad-Diin dan janganlah Kamu berpecah belah didalamnya(didalam menegakkan dan memperjuangkan islam).... (Qs.Asy -Syuura:13)
Oleh karena itu kami telah sebarkan ma'lumat keKhalifahan islam,Khilafatul Muslimin kepada seluruh kaum muslimin di seluruh dunia ini, bahwa KheKhalifahan kaum muslimin saat ini telah ada Kembali". Perhatikan pula hadits Nabi berikut ini
كانت بنو إسرائيل تسوسواهم الأنبياء كلما هلك نبيٌّ خلفه نبي وإنه لا نبي بعدي و ستكون بعديْ خُلَفَاءُ فتكثرون قالوا فما تأْمرنا يا رسول الله ؟ قال فو بِبَيْعَةِ الأوّلِ فالْأوّلُ.....رواه مسـلم
"Adalah bani Islraeel dahulu dipimpin oleh para nabi, pada tatkala nabi yang Wafat maka digantikan nabi yang lain, dan sesungguhnya tidak akan ada lagi Nabi Setelah kenabianku Ini (yang memimpin kalian ),akan tetapi yang akan memimpinmu kelak adalah Khalifah-Khalifah yang jumlah menjadi banyak,(Mendengar Hal Ini ) Para sahabat bertanya:Apa Perintah mu kepada kami (jika itu semua terjadi) wahai Rasulullah???, Rasulullah menjawab:"Tepatilah Bai'at Yang Pertama" kemudian Yang Pertama!!!.....(HR:Muslim)
Hadits ini jelas Bahwa pemimpin islam (Ulil amri minkum) itu adalah seorang Khalifah dengan sistem keKhalifahannya sebagai satu2nya sistem yang haq bagi ummat islam seluruh dunia dalam mengemban amanat risalah Rahmatan Lil 'Aalamiin ,dan perlu di pertegas lagi bahwa bukan semua UUULAMA' sebagai ulil amri KARENA DARI SEKIAN BANYAK ULAMA' DARI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH MEREKA TETAP MENGANGKAT SEORANG Khalifah DIANTARA MEREKA SEBAGAI KhalifahNYA ,GUNA MEMIMPIN MEREKA SEMUA DALAM KEHIDUPAN BERJAMAA'AH.
Memang tidak dikatakan salah bahwa Ulama adalah merupakan pewaris Para nabi,Namun pada kenyataannya banyak juga Ulama' pewaris fir'aun dajjal,... Oleh karena itu,harus dipilih salah seorang dari mereka para ulama' (pewaris nabi) sebagai pemimpin ummat islam di muka bumi Allah ini ,sebagai Khalifah atau Imamnya orang islam yang wajib didengar dan di taati tentunya sepanjang perintah Khalifah itu tidak bernilai maksiat. Wallahu 'Alam Bish Shawab!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamu 'Alaikum. Kepada seluruh Pengunjung Blog Saya Ini,Saya Berharap Kepada Ikhwan Atau Akhwat Untuk Kira nya Bersedia Meluruskan Kesalahan2 Yang Mungkin Tidak Saya Sengaja,Dan Saya Berharap Semoga Kiranya Ikhwan Dan Akhwat Mau Mendo'akan Agar Allah Mengampuni Kesalahan2 Yang Saya Lakukan Baik Yang Saya Sengaja Atau pun Tidak Saya Sengaja.TERIMA KASIH Wassalaamu 'Alaikum.