Aku Berharap Dan Berdo'a Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah
Keteladanan khalifah umar dan keluarganya
khalifah umar bin abdul aziz memiliki seorang istri dari kalangan bangsawan yang bernama fatimah binti abdul malik. Fatimah adalah seorang putri khalifah yang bapaknya bernama abdul malik. Fatimah memiliki perhiasan yang mahal.perhiasan itu tidak pernah dimiliki oleh wanita lain di muka bumi.di antara perhiasan perhiasan itu ada dua anting-anting mariah yang terkenal dalam sejarah. Para penyair pun menyambut perhiasan itu dalam syairnya.seandainya anting-anting itu dijual maka akan cukup untuk mengencangkan satu suku yang besar.
Ketika ia tinggal bersama bapaknya, fatimah hidup dalam kemewahan dunia. Namun ketika ia menjadi istri khalifah umar bin abdul aziz, beliau hidup dalam khalifah memberikan nafkah hanya beberapa dirham dalam sehari.fatimah rela dengan hal itu dan gembira hidup Qona'ah(hidup apa adanya dan senang dengan kesederhanaan).
Perkawinan fatimah dan umar dirayakan dengan resmi dan besar-besaran, dan ditata dengan perhiasan emas mutu manikam yang tiada ternilai indah dan harganya. Namun sesudah perkawinannya itu usai, sesudah umar bin abdul aziz diangkat menjadi khalifah dan amirul mukminin, umar langsung mengajukan pilihan kepada fatimah, istri tercinta nya. Umar berkata kepadanya," istriku sayang aku harap engkau memilih satu diantara dua,"
Fatimah bertanya kepada suaminya,"memilih apa kakanda?"
Umar bin abdul aziz menerangkan "memilih antara perhiasan emas berlian yang engkau pakai atau Umar bin abdul aziz yang mendampingi mu?".
"Demi allah,"kata fatimah,"aku tidak memilih pendamping lebih mulia daripada Mu,Ya amirul mukminin.
Inilah emas permata dan seluruh perhiasan ku."
kemudian khalifah umar bin abdul aziz menerima semua perhiasan itu dan menyerahkan nya ke baitul maal sistem KeKholifahan kaum muslimin
..............................................................
Sementara Umar bin abdul aziz dan keluarganya makan dengan makanan rakyat biasa yaitu roti dan garam sedikit.
Khalifah umar bin abdul aziz selalu menasehati istrinya untuk banyak ber shodaqoh.
Fatimah binti abdul malik adalah istri yang taat, dia mematuhi nasehat suaminya. Semua perhiasan dan mutiara yang dibawanya diserahkan ke baitulmaal kaum muslimin. Demikianlah kemuliaan sejati yang dimilikinya, dia tetap hidup sederhana walaupun mampu hidup mewah. Hidup sederhana dalam mengurangi kemuliaan dirinya.
Kisah lain, pada suatu hari raya putri putri nya datang kepadanya,"Ya ayah, besok hari raya. Kami tidak punya baju baru...."
Mendengar keluhan putri putri nya itu, khalifah umar berkata kepada mereka. "We putri putri ku sayang,hari raya itu bukan bagi orang yang berbaju baru akan tetapi bagi yang takut kepada ancaman allah."
Mengetahui hal tersebut, pengelola baitul mal berusaha menengahi,"ya amirul mukminin, kiranya tidak akan menimbulkan masalah kalau untuk baginda diberikan gaji di muka setiap bulan."
Umar bin abdul aziz sangat marah mendengar perkataan pengurus baitulmaal. Ia berkata," celakalah engkau! Apakah kau tahu ilmu gaib bahwa aku akan hidup hingga esok hari!?
Ketika jauhnya hampir tiba,beliau meninggalkan 15 orang anak laki-laki dan perempuan. banyak keluarganya yang datang menanyakan apa yang ditinggalkan nya pada keluarganya. Jawaban umar bin abdul aziz ialah" aku tinggalkan untuk mereka ketakwaan kepada allah. Kalau mereka tergolong orang yang sholeh, makalah telah menjamin akan mengayomi mereka. tetapi kalau mereka tergolong orang yang tidak soleh aku tidak akan meninggalkan apapun yang bisa mereka gunakan untuk bermaksiat kepada allah."
Kemudian umar bin abdul aziz memerintahkan sekarang kerabat dan istrinya, fatimah agar meninggalkannya seorang diri. Ujarnya,"fatimah istriku,keluarlah dan tinggalkan aku sendiri menyambut kedatangan makhluk asing yang sedang memasuki kamarku ini. Mereka bertubuh nurani ,beraneka ragam sayapnya. Ada yang bersayap dua tiga dan empat. Tinggalkanlah aku sendirian wahai sayangku. roh ku sudah siap menyertai para pengawal itu menjadi tamu agung allah ar-rahman."
Menjelang roh nya meninggalkan jasad nya, beliau mengulang pulang firman allah subhanahu wa ta'ala:" negeri akhirat itu kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyumbangkan diri dan berbuat kerusakan di bumi. dan sesudah and yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa (Al-Qoshosh: 83)
Demikianlah umar bin abdul aziz meninggalkan dunia yang fana ini. Dia digantikan oleh ipar nya yazid bin abdul malik.
Pada suatu hari yazid memanggil saudarinya, fatimah seraya berkata," fatimah, aku tahu suamimu, umar bin abdul azis telah merampas semua perhiasan mu dan memasukkannya ke baitulmaal . Kalau engkau mau makan akan ku kembalikan lagi perhiasan itu kepadamu."
Dengan tegas fatimah menjawab," ya yazid,apakah kau hendak memaksa aku mengambil apa yang oleh amirul mukminin umar bin abdul aziz telah diberikan kepada baitul mal? Demi allah yang tiada Robb selain Dia, aku tidak akan mentaati nya pada waktu hidup dan menggunakannya sesudah belia meninggal dunia walaupun hanya sedikit.'
Kekuasaan khalifah umar bin abdul aziz hanya berusia 30 bulan, tetapi kekuasaannya yang singkat itu bagi allah ta'ala bernilai lebih dari 30 abad. Beliau meninggalkan dunia fana ini dalam usia muda, iya nih pada usia 40 tahun.
Pada zaman pemerintahan umar bin abdul aziz, pasukan kamu muslimin sudah mencapai pintu kota paris di sebelah barat dan negeri cina di sebelah timur. Pada waktu itu kekuasaan pemerintahan di portugal dan spanyol berada di bawah kekuasaannya.
Umar bin abdul aziz,selain sosok pemimpin kaum muslimin yang sejati dia juga seorang hafiz, Mujtahid,sangat mendalam ilmunya zuhud dan ahli ibadah dan khalifah yang jujur dan soleh. Dia juga disebut Abu Hafsh, dari suku quraisy bani umayyah.
Istrinya fatimah pernah berkata:di kalangan kaum laki-laki memang ada yang shalat dan puasa nya lebih banyak dari umar. Tetapi aku tidak melihat seorang pun yang lebih banyak takutnya pada allah dari pada umar,jika masuk ke rumah iya langsung menuju tempat sholatnya ber simpul dan menangis sambil berdoa kepada allah hingga tertidur. Kemudian dia bangun dan berbuat seperti itu sepanjang malam. Tatkala menyampaikan kotbah terakhirnya, umar bin abdul aziz nit ke atas mimbar, memuji allah selalu berkata, sesungguhnya di tanganku kini terendam harta orang orang yang binasa. Orang-orang yang hidup pada generasi mendatang akan meninggalkannya, seperti yang telah dilakukan generasi yang terdahulu. Tidakkah engkau ketahui bahwa siang dan malam engkau sekalian mengharap jasad yang siap menghadap allah, selalu engkau menggugurkan nya di dalam rangka han bumi, tanpa tikar tanpa bantal, lalu engkau women in bun ya dalam kegelapan bumi? Jasad itu telah meninggalkan harta dan kekasih kekasihnya..
Dia ter bujur kaku di kolong BUMI, siap menghadapi hisab. Dia tak mampu berbuat apa-apa menghadapi keadaan sekitarnya dan tidak lagi membutuhkan semua yang ditinggalkan nya, demi allah, aku sampaikan hal ini kepada kamu sekalian, karena aku tidak tahu apa yang terbuat tiki dalam hati seorang seperti yang ku ketahui pada diriku sendiri."
Selanjutnya umur bin abdul aziz menarik ujung bajunya, menye air mata, lalu turun dari mimbar. Sejak itu dia tidak keluar rumah lagi kecuali setelah aja saatnya sudah membeku.
Diriwayatkan dari abu salam, mantan bunda kamu selama bin abdul malik, dia berkata: "umar bin abdul aziz pernah menangis,melihat iya menangis istrinya dan semua anggota keluarganya pun ikut menangis, padahal mereka tidak tahu persis apa permasalahannya, mereka hanya ikut-ikutan menangis saja."
Setelah suasana rendah fatimah istrinya bertanya "demi ayahku sebagai jaminan, we amirul mukminin apa yang membuatmu kamu menangis?" Umar bin abdul aziz menjawab,"wahai fatimah,aku ingat akan persimpangan jalan manusia tatkala berada di hadapan allah,bagaimana sebagian di antara mereka berada di surga dan sebagian lain berada di neraka.
dalam menjalankan roda pemerintahan nya pun umar tak pernah dan tak mau berbuat subhat(samar,tak jelas), walau hanya sekedar untuk membuat lampu penerangan.
Seperti apa yang dialami anaknya,saat berkunjung ke tempat dimana umar (ayahnya) sedang menjalankan tugas
Kata umar bin abdul aziz kepada anaknya: " wahai anakku,apakah kehadiran ananda kesini untuk urusan Pemerintahan ataukah untuk urusan keluarga?" Si anak menjawab: ayahanda, aku datang ke sini untuk urusan keluarga. Ada hal-hal yang perlu aku sampaikan untuk ayahanda," ketika mendengar jawaban itu umar berdiri intan memadamkan semua lampu kerajaan , yang membuat si anak kaget. Kemudian anaknya bertanya wahai ayahanda kenapa lampunya di padam kan? Umar menjawab: wahai ananda, lampu penerangan ini dibayar kerajaan. Jika nanda datang ke sini untuk urusan negara ayahanda tidak akan memadamkan nya. Karena ananda datang ke sini untuk urusan keluarga, maka ayahanda merasa berkewajiban memadamkan nya."
dalam riwayat lain disebutkan belum lagi umar bin abdul aziz membersihkan tangannya dari mengagumi kan jenazah khalifah sebelumnya, sulaiman bin abdul malik , tiba-tiba beli yang mendengar suara gemuruh tanah di sekitarnya, lalu beliau berkata apa ada apa ini?
Mereka menjawab: ini adalah kendaraan kendaraan khalifah wahai amirul mukminin, salah dipersiapkan agar anda sudi menaiki nya. Beliau memandang dengan sebelah matanya dan berkata dengan terputus-putus karena lelahnya dan rasa kantuk nya setelah semalaman tidak tidur:"apa urusanku dengan kendaraan ini? Jauhkanlah iya dariku, semoga allah memberkahi kalian. Dekatkan saja beghol milikku, karena itu cukup bagiku."
belum sempat khalifah umar bin abdul aziz meluruskan posisi punggungnya di atas bighol,tiba-tiba datanglah kepala prajurit yang berjalan mengawal di depan beliau beserta beberapa pasukan yang berjalan berbaris di kanan dan kiri beliau, sedang di tangan mereka menggenggam tombak yang berkilau.
Khalifah berkata kepada kepala prajurit tersebut: aku tidak membutuhkan anda dan juga mereka. Aku hanyalah orang biasa dari kaum muslimin, berjalan sebagaimana mereka berjalan. Kemudian beliau berjalan dan orang-orang pun berjalan. Sehingga sampai ke masjid,lalu di kumandang kan lah adzan serta seruan sholat jamaah .... Sholat jamaah.....
lalu manusia, memenuhi setiap sisi di dalam masjid. Setelah manusia berkumpul, umar bin abdul aziz naik member dan ber khutbah. Beliau memuji allah dan menanggung nya selalu mengucapkan sholawat atas nabi kemudian berkata:"Wahai manusia, sesungguhnya aku telah mendapat musibah dengan urusan ini (yakni diangkat nya Beliau Sebagai Khalifah), tanpa pertimbangan dariku, tanpa aku memintanya, tanpa musyawarah diantara kau muslimin, maka kulepaskan bagian yang melilit leher kalian dariku lalu silahkan kalian memilih pemimpin lagi yang kalian Ridhoi."
Maka manusia berteriak dengan satu suara:"kami memilih anda wahai amirul mukminin dan kami rindu kepada anda.kami serahkan urusan kami dengan harapan keberuntungan dan keberkahan."ketika beliau melihat suara-suara mulai tenang dan hati pun mulai tertata,maka beliau berkata hamid kepada allah untuk kesetiaan kalinya dan mengucapkan sholawat atas nabi muhammad sebagai hamba dan utusan-nya.
Beliau menganjurkan manusia untuk senantiasa bertaqwa kepada allah, zuhud di dunia, berharap kenikmatan akhirat serta mengingatkan kepada mereka tentang kematian. hingga sanggup mengunakan hati yang keras dan meneteskan air mata orang yang sadar akan dosanya. Begitulah nasehat yang keluar dari hati akan sampai di hati orang yang mendengarnya....
Beliau mengenaskan suara agar semua orang mendengarnya:" wahai manusia,barang siapa yang taat kepada allah maka wajib untuk ditaati dan barangsiapa yang memerintahkan maksiat maka tiada ketaatan kepadanya siapapun dia. Wahai manusia, tapi laku selama aku mentaati allah dalam memerintah kalian. Namun jika aku bermaksiat kepada allah maka tiada kewajiban sedikitpun bagi kalian untuk menaati ku."
selanjutnya beliau turun dari mimbar dan beranjak menuju rumahnya dan masuk ke dalam kamarnya. beliau ingin sekali istirahat barang sejenak setelah menguras tenaga nya karena banyaknya kesibukan paskah wafatnya khalifah sebelumnya.
Akan tetapi, belum lagi lurus punggungnya di tempat tidurnya, tiba-tiba datanglah putra beliau yang bernama abdul malik- ketika itu dia berumur 17 tahun dia berkata abdul malik: apa yang ingin anda lakukan wahai amirul mukminin?"
Umar bin abdul aziz berkata: wahai anakku,aku ingin memejamkan mata barang sejenak karena sudah tak ada lagi tenaga yang tersisa.
Abdul malik: apakah anda akan tidur sebelum mengembalikan hak orang-orang yang di zhalimi Wahai Amirul mukminin?
Umar bin Abdul Aziz: wahai anakku,aku telah bergadang semalaman untuk mengurus pemakaman pamanmu sulaiman,nanti jika telah datang waktu dzuhur aku akan sholat bersama manusia dan akan aku kembalikan hak orang-orang yang dizhalimi kepada pemiliknya , Insya Allah!
Abdul Malik: siapa yang menjamin bahwa anda akan masih hidup hingga datang waktu dzuhur wahai amirul mukminin ?
Kata-kata ini telah menggugah semangat Umar, hingga hilanglah rasa kantuk nya kembalilah semua kekuatan dan tekad pada nya yg telah lelah, beliau berkata: "mendekat lah engkau Nak! " lalu mendekat lah putra beliau kemudian beliau merangkul dan mencium keningnya sembari berkata: segala puji bagi allah yang telah mengeluarkan dari tulang suamiku seorang anak yang dapat membantu melaksanakan agamaku."
Kemudian beliau bangun dan memerintahkan untuk menyeru kepada manusia: " barang siapa yang merasa dizhalimi hendaklah segera melapor!."
Siapakah gerangan abdul malik itu? Orang-orang berkata tentang beliau ini: " sesungguhnya dialah yang memberikan motivasi kepada ayahnya hingga menjadi seorang ahli ibadah, dan dia pulang yang membimbing ayahnya menempuh jalan zuhud." Mari kita menelusuri kisah pemuda yang shalih ini dari awalnya....
Rumor bin abdul aziz memiliki 15 orang anak tiga diantaranya adalah wanita. Mereka seluruhnya memiliki prestasi dalam hal taqwa dan tingkat keshalihannya. Akan tetapi abdul malik bagaikan inti kalung diantara saudara-saudaranya, atau seperti bintang di tengah-tengah mereka. Beliau adalah seorang yang sopan mahir dan cerdas umurnya masih muda namun akalnya begitu dewasa.
beliau tumbuh dalam ketaatan kepada allah subhanahu wa ta'ala sejak memasuki usia remaja. Beliau adalah orang yang paling mirip dengan abdullah bin umar di antara seluruh keturunan Al Khathab. Khususnya dalam hal ketakwaan, rasa takutnya bermaksiat dan tak arrubnya kepada allah dengan ketaatan.
Putra paman beliau yang bernama ashim bercerita: "Aku tiba di damaskus dan menginap di rumah putra pamanku abdul malik yang ketika itu masih bujang.
Kami sholat isya dan setelah itu masing-masing masuk ke kamar tidurnya.
Lalu Abdul Malik mendekati lampu dan memadamkannya. Kami pun telah merasa kantuk.
ketika itu aku bangun di tengah malam dan ternyata Abdul Malik tengah berdiri salat dalam kegelapan; sedangkan ia membaca firman Allah subhanahu Wa ta'ala:"maka Bagaimana pendapatmu jika kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun. Meja kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka, niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya",. (Asy_Syu'araa:205-207).
kudengar dia mengulang-ulang ayat tersebut sembari menahan tangisnya dan akhirnya keluar pula air matanya yang tak mampu ditahan. setiap kali sampai di ayat tersebut dia mengulanginya sampai-sampai aku berkata dalam hati:" tangisan itu bisa menyebabkan kematian." Maka tatkala aku melihatnya Aku mengatakan:" lailahaillallah walhamdulillah" seperti yang biasa diucapkan orang tatkala terjaga dari tidurnya, dengan harapan agar ia menghentikan tangisannya begitu mendengar ada orang yang bangun. tatkala dia mendengarkanku maka ia pun diam dan aku tidak mendengar lagi Isak tangisnya.
pemuda keturunan Umar ini berguru kepada ulama-ulama senior pada zamannya hingga begitu akrab dengan kitabullah,mengambil bagian yang banyak dari hadis rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan mendalami ilmu-ilmu agama. Sehingga pada gilirannya beliau masuk dalam kelompok pertama dari fuqoha' penduduk syam pada zamannya kendati masih muda belia.
telah diriwayatkan bahwa Umar bin Abdul Aziz pernah mengumpulkan para penghafal kitab Allah dan para fuqoha di syam lalu berkata:" sesungguhnya aku mengundang kalian untuk suatu urusan ke dzaliman yang terjadi dalam keluargaku ( yakni pada masa Khalifah Sulaiman), Bagaimana pendapat kalian?"
Mereka menjawab:"wahai Amirul mukminin, sesungguhnya hal itu bukanlah tanggung jawab anda, dan dosanya ditanggung oleh orang yang merampas hak tersebut,"namun jawaban tersebut belum bisa memuaskan hati Umar. Kemudian salah seorang di antara mereka yang tidak sependapat dengan pendapat tersebut berkata:"undanglah Abdul Malik wahai Amirul mukminin, karena beliau layak untuk Anda undang karena ilmu, Kepatihan dan kecerdasannya,"tatkala putra Umar, yakni Abdul Malik masuk, Amirul mukminin bertanya:"Bagaimana pendapatmu tentang harta yang di ambil oleh anak-anak paman kita (Sulaiman) secara zhalim?
Padahal orang-orang yang memiliki hak tersebut telah datang dan menuntutnya, sementara kita mengetahui hak mereka?"
Abdul Malik berkata:" menurut hemat saya,hendaknya anda mengembalikan barang tersebut kepada yang memiliki selagi anda mengetahui urusannya,karena jika anda tidak melakukannya maka anda telah berserikat dengan orang yang mengambil dengan cara yang zalim." Menjadi teranglah hati umar,menjadi tenang lah jiwa beliau dan hilanglah rasa gelisah yang menyelimuti hatinya.
Pemuda keturunan Umar ini lebih memilih hidup di bumi ribath (perbatasan untuk menjaga serangan musuh) dan menetap di salah satu desa yang dekat dengannya daripada tinggal di Syam. beliau menuju kesana dan beliau tinggalkan damaskus yang penuh dengan tanaman yang subur pepohonan yang rindang dan sungai-sungai yang indah.
ayahanda beliau kendati telah mengetahui betul akan kesholihan dan ketakwaannya masih merasa khawatir jika anaknya tergelincir oleh tipu daya setan, Ahmad mendambakan jika anaknya senantiasa menjadi pemuda yang tegar. Beliau selalu ingin mengetahui urusannya selagi mampu mengetahuinya. Beliau sama sekali tidak meremehkan urusan ini.
Maimun bin mahram,menteri Umar bin Abdul Aziz sekaligus penasehat yang membantu beliau, bercerita:"aku menemui Umar bin Abdul Aziz sedangkan aku lihat Beliau pernah menulis surat yang ditunjukkan untuk putra beliau Abdul Malik. Beliau bermaksud menasehati putranya,memberi pengarahan peringatan dan kabar gembira."
Diantara yang beliau tulis adalah:"Amma ba'du, sesungguhnya orang yang paling berhak untuk menjaga dan memahami perkataan ku adalah engkau. dan sesungguhnya Allah subhanahu Wa ta'ala Alhamdulillah telah mengaruniakan kebaikan kepada kita sejak kecil hingga sekarang. Maka ingatlah wahai anakku akan karunia Allah kepadamu dan juga kepada kedua orang tuamu. Jauhilah olehmu sifat takabur dan merasa besar,karena hal itu adalah perbuatan setan setan adalah musuh yang nyata bagi orang-orang yang beriman."
" Ketahuilah, sesungguhnya aku mengirim surat ini untukmu bukan karena aku mendengar suatu berita tentang mu, aku tidak mendengar berita tentang mu kecuali yang baik-baik. Hanya saja telah sampai kepadaku tentang kebanggaanmu terhadap dirimu. seandainya rasa wujud ini muncul pada dirimu Hingga menyebabkan aku tidak menyukainya, maka engkau akan melihat sesuatu yang tidak kau sukai dari ku."
Maimun berkata:" kemudian Umar menoleh kepadaku dan berkata:"wahai Maimun, sesungguhnya dalam pandangan mataku Abdul Malik bagiku begitu baik, namun aku khawatir jika kecintaanku kepadanya mengalahkan pengetahuanku terhadapnya, sehingga aku mendapatkan diriku seperti orang tua yang buta, pura-pura tidak tahu terhadap kekurangan anaknya. Maka datanglah kepadanya, selidikilah keadaannya dan lihatlah apakah engkau melihat tanda-tanda kesombongan dan kebanggaan pada dirinya? Karena dia masih terlalu muda, belum tentu aman dari tipu daya setan."
Maimun berkata:" maka Aku melakukan perjalanan menemui Abdul Malik hingga bertemu dengannya. Aku mau minta izin lalu masuk. Ternyata dia adalah seorang pemuda yang masih muda belia, pemuda yang gagah tampan dan tawadhu", dia duduk di atas alas dari rambut. Dia mendekat kepada-ku kemudian berkata: Abdul Malik:" aku telah mendengar ayah menyebut-nyebut kebaikan anda, Saya berharap agar Allah memberikan manfaat karena anda."
Maimun:" bagaimanakah keadaan anda hari ini?"
Abdul Malik:" mendapatkan kebaikan dan nikmat dari Allah subhanahu wa ta'ala. Hanya saja saya takut jika aku terpedaya oleh sikap husnudzon ayah kepada Ku, padahal saya belum mencapai keutamaan sebagaimana yang Beliau duga. Aku khawatir jika kecintaan beliau kepada ku telah mengalahkan pengetahuan beliau tentang diriku, sehingga hal itu menjadi bencana bagi ku."
Maimun: ( Aku sungguh heran Bagaimana keduanya bisa sepakat pemikirannya)"beritahukan lah kepada tuh Dari mana engkau mencari nafkah?"
Abdul Malik:" dari hasil bumi yang telah aku beli dari orang yang mendapatkan warisan dari ayahnya, aku membayarnya dengan uang yang tidak ada syubhat di dalamnya. Dengannya aku dapat mencukupi kebutuhanku."
MAIMUN:"APA YANG KAU MAKAN SETIAP HARINYA?"
Abdul Malik:" sehari daging, sehari adas, dan sehari makan cuka dan zaitun, dengan ini cukup untuk hidup."
Maimun:" apakah engkau merasa bangga dengan keadaanmu?"
Abdul Malik:" begitulah pada awalnya,namun manakah ayah menasehatiku dan memberikan perhatian kepada ku dan mengingatkan akan kekuranganku, mata Allah memberikan manfaat kepada ku dengannya,semoga Allah membalas kebaikan ayah dengan balasan yang baik."
Kemudian aku (Maimun) duduk-duduk beberapa saat sambil berbincang-bincang dengannya,maka aku tidak melihat pemuda yang lebih tampan lebih berakal dan lebih bagus adatnya darinya kendati masih sangat mudah dan sedikit pengalamannya. Ketika waktu telah menjelang sore, seseorang mendatanginya dan berkata:"semoga Allah menjadikan Anda sejahtera, kami telah mengosongkan nya..." Dia terdiam, lalu aku bertanya:
Maimun:"Apa maksud dia berkata'kami telah mengosongkan nya?"
Abdul Malik:"kolam mandi."
Maimon:"Ada apa dengan kolam mandi itu?.
Abdul Malik:" orang-orang mengosongkannya untukku."
Maimun:" sungguh engkau telah melakukan sesuatu yang besar, hingga aku mendengar berita ini."
Abdul Malik: ( dengan rasa takut dan membaca istirja{ innalillahi wa inna ilaihi rojiun} "lalu berkata: dalam hal mana wahai paman?"
Maimun:"apakah kolam tersebut milikmu?"
Abdul Malik:"Bukan!"
Maimun:" lantas atas dasar apa kamu menyuruh manusia keluar darinya kemudian engkau memakainya? Seakan-akan engkau ingin menungunggul kan dirimu di atas mereka dan engkau menjadikan kehormatan mu di atas kehormatan mereka? engkau juga mengganggu kolam tersebut untuk memenuhi kebutuhan hariannya dan engkau membuat orang-orang kecewa karena harus pulang lantaran tak boleh masuk."
Abdul Malik:" tentang pemilik kolam, dia telah merelakan dan memberikan haknya kepadaku."
Maimun:"itulah pelayanan yang dengannya engkau dapat tercemar oleh takabur. Apa yang menghalangimu untuk masuk bersama manusia, sedangkan engkau seperti mereka juga?"
Abdul Malik: " yang menghalangi ku adalah, sebagian orang-orang miskin masuk kolam tanpa mengenakan penutup, maka aku tidak suka melihat aurat mereka. dan aku tidak bisa pulang memaksa mereka untuk mengenakan penutup karena mereka akan menganggap akan saya menggunakan kekuasaan saya yang mana saya memohon kepada Allah agar membersihkan kami dari tendensi semacam itu. Maka berilah nasehat kepada ku semoga anda mendapatkan rahmat dari Allah, sehingga saya bisa mengambil manfaatnya. Dan berilah masukan agar saya bisa memecahkan persoalan ini."
Maimun:" tunggulah sampai orang-orang keluar semua dari kolam di malam hari dan mereka telah kembali ke rumah masing-masing, kemudian barulah kamu masuk kolam."
Abdul Malik:" baik,Aku janji tidak akan masuk ke dalamnya di siang hari setelah hari ini." Kemudian dia diam sejenak seakan memikirkan sesuatu. Lalu dia mengangkat kepalanya dan berkata:" saya memohon kepada anda agar tidak menyampaikan kabar ini kepada ayah, karena aku hawatir dia akan marah kepadaku. aku takut jika sewaktu-waktu ajal tiba sedangkan beliau dalam keadaan tidak ridho kepadaku."
Maimun berkata:"jika Amirul mukminin bertanya apakah aku melihat sesuatu kejanggalan pada dirimu, maka apakah engkau rela jika aku harus berdusta kepada beliau?" Dia menjawab Tentu saja tidak, naudzubillah, Akan tetapi anda bisa berkata:" aku memang melihat sesuatu darinya lalu aku telah menasehatinya dan memberikan gambaran kepadanya bahwa urusannya itu besar, kemudian dia mau memperbaiki dirinya."karena ayah tidak akan meminta anda untuk membuka rahasia ini sekali anda tidak menceritakan Kepada beliau.dan Allah subhanahu Wa ta'ala telah menjaga beliau dari mengorek sesuatu yang menjadi rahasia."
Maimun berkata:" aku belum pernah melihat seorang anak dan orang tua semisal keduanya ,semoga Allah merahmati keduanya."
Semoga Allah meridhoi khalifah Rasyidin yang kelima Umar bin Abdul Aziz,semoga Allah memberikan kebahagiaan Kepada beliau di kuburnya dan juga Abdul Malik putra dan jantung hati nya.
Semoga keselamatan menyertai mereka di hari dengan Ar Rafiqull 'A'laa, keselamatan menyertai keduanya di hari kebangkitan bersama orang-orang yang berbuat kebajikan....
Demikian Kisah Ini Kami Kutip
DARI BUKU YANG BERJUDUL {PERCIKAN CINTA DARI SURGA}
KARYA GEIBURRAHMAN EL-MISHRY
Keteladanan khalifah umar dan keluarganya
khalifah umar bin abdul aziz memiliki seorang istri dari kalangan bangsawan yang bernama fatimah binti abdul malik. Fatimah adalah seorang putri khalifah yang bapaknya bernama abdul malik. Fatimah memiliki perhiasan yang mahal.perhiasan itu tidak pernah dimiliki oleh wanita lain di muka bumi.di antara perhiasan perhiasan itu ada dua anting-anting mariah yang terkenal dalam sejarah. Para penyair pun menyambut perhiasan itu dalam syairnya.seandainya anting-anting itu dijual maka akan cukup untuk mengencangkan satu suku yang besar.
Ketika ia tinggal bersama bapaknya, fatimah hidup dalam kemewahan dunia. Namun ketika ia menjadi istri khalifah umar bin abdul aziz, beliau hidup dalam khalifah memberikan nafkah hanya beberapa dirham dalam sehari.fatimah rela dengan hal itu dan gembira hidup Qona'ah(hidup apa adanya dan senang dengan kesederhanaan).
Perkawinan fatimah dan umar dirayakan dengan resmi dan besar-besaran, dan ditata dengan perhiasan emas mutu manikam yang tiada ternilai indah dan harganya. Namun sesudah perkawinannya itu usai, sesudah umar bin abdul aziz diangkat menjadi khalifah dan amirul mukminin, umar langsung mengajukan pilihan kepada fatimah, istri tercinta nya. Umar berkata kepadanya," istriku sayang aku harap engkau memilih satu diantara dua,"
Fatimah bertanya kepada suaminya,"memilih apa kakanda?"
Umar bin abdul aziz menerangkan "memilih antara perhiasan emas berlian yang engkau pakai atau Umar bin abdul aziz yang mendampingi mu?".
"Demi allah,"kata fatimah,"aku tidak memilih pendamping lebih mulia daripada Mu,Ya amirul mukminin.
Inilah emas permata dan seluruh perhiasan ku."
kemudian khalifah umar bin abdul aziz menerima semua perhiasan itu dan menyerahkan nya ke baitul maal sistem KeKholifahan kaum muslimin
..............................................................
Sementara Umar bin abdul aziz dan keluarganya makan dengan makanan rakyat biasa yaitu roti dan garam sedikit.
Khalifah umar bin abdul aziz selalu menasehati istrinya untuk banyak ber shodaqoh.
Fatimah binti abdul malik adalah istri yang taat, dia mematuhi nasehat suaminya. Semua perhiasan dan mutiara yang dibawanya diserahkan ke baitulmaal kaum muslimin. Demikianlah kemuliaan sejati yang dimilikinya, dia tetap hidup sederhana walaupun mampu hidup mewah. Hidup sederhana dalam mengurangi kemuliaan dirinya.
Kisah lain, pada suatu hari raya putri putri nya datang kepadanya,"Ya ayah, besok hari raya. Kami tidak punya baju baru...."
Mendengar keluhan putri putri nya itu, khalifah umar berkata kepada mereka. "We putri putri ku sayang,hari raya itu bukan bagi orang yang berbaju baru akan tetapi bagi yang takut kepada ancaman allah."
Mengetahui hal tersebut, pengelola baitul mal berusaha menengahi,"ya amirul mukminin, kiranya tidak akan menimbulkan masalah kalau untuk baginda diberikan gaji di muka setiap bulan."
Umar bin abdul aziz sangat marah mendengar perkataan pengurus baitulmaal. Ia berkata," celakalah engkau! Apakah kau tahu ilmu gaib bahwa aku akan hidup hingga esok hari!?
Ketika jauhnya hampir tiba,beliau meninggalkan 15 orang anak laki-laki dan perempuan. banyak keluarganya yang datang menanyakan apa yang ditinggalkan nya pada keluarganya. Jawaban umar bin abdul aziz ialah" aku tinggalkan untuk mereka ketakwaan kepada allah. Kalau mereka tergolong orang yang sholeh, makalah telah menjamin akan mengayomi mereka. tetapi kalau mereka tergolong orang yang tidak soleh aku tidak akan meninggalkan apapun yang bisa mereka gunakan untuk bermaksiat kepada allah."
Kemudian umar bin abdul aziz memerintahkan sekarang kerabat dan istrinya, fatimah agar meninggalkannya seorang diri. Ujarnya,"fatimah istriku,keluarlah dan tinggalkan aku sendiri menyambut kedatangan makhluk asing yang sedang memasuki kamarku ini. Mereka bertubuh nurani ,beraneka ragam sayapnya. Ada yang bersayap dua tiga dan empat. Tinggalkanlah aku sendirian wahai sayangku. roh ku sudah siap menyertai para pengawal itu menjadi tamu agung allah ar-rahman."
Menjelang roh nya meninggalkan jasad nya, beliau mengulang pulang firman allah subhanahu wa ta'ala:" negeri akhirat itu kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyumbangkan diri dan berbuat kerusakan di bumi. dan sesudah and yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa (Al-Qoshosh: 83)
Demikianlah umar bin abdul aziz meninggalkan dunia yang fana ini. Dia digantikan oleh ipar nya yazid bin abdul malik.
Pada suatu hari yazid memanggil saudarinya, fatimah seraya berkata," fatimah, aku tahu suamimu, umar bin abdul azis telah merampas semua perhiasan mu dan memasukkannya ke baitulmaal . Kalau engkau mau makan akan ku kembalikan lagi perhiasan itu kepadamu."
Dengan tegas fatimah menjawab," ya yazid,apakah kau hendak memaksa aku mengambil apa yang oleh amirul mukminin umar bin abdul aziz telah diberikan kepada baitul mal? Demi allah yang tiada Robb selain Dia, aku tidak akan mentaati nya pada waktu hidup dan menggunakannya sesudah belia meninggal dunia walaupun hanya sedikit.'
Kekuasaan khalifah umar bin abdul aziz hanya berusia 30 bulan, tetapi kekuasaannya yang singkat itu bagi allah ta'ala bernilai lebih dari 30 abad. Beliau meninggalkan dunia fana ini dalam usia muda, iya nih pada usia 40 tahun.
Pada zaman pemerintahan umar bin abdul aziz, pasukan kamu muslimin sudah mencapai pintu kota paris di sebelah barat dan negeri cina di sebelah timur. Pada waktu itu kekuasaan pemerintahan di portugal dan spanyol berada di bawah kekuasaannya.
Umar bin abdul aziz,selain sosok pemimpin kaum muslimin yang sejati dia juga seorang hafiz, Mujtahid,sangat mendalam ilmunya zuhud dan ahli ibadah dan khalifah yang jujur dan soleh. Dia juga disebut Abu Hafsh, dari suku quraisy bani umayyah.
Istrinya fatimah pernah berkata:di kalangan kaum laki-laki memang ada yang shalat dan puasa nya lebih banyak dari umar. Tetapi aku tidak melihat seorang pun yang lebih banyak takutnya pada allah dari pada umar,jika masuk ke rumah iya langsung menuju tempat sholatnya ber simpul dan menangis sambil berdoa kepada allah hingga tertidur. Kemudian dia bangun dan berbuat seperti itu sepanjang malam. Tatkala menyampaikan kotbah terakhirnya, umar bin abdul aziz nit ke atas mimbar, memuji allah selalu berkata, sesungguhnya di tanganku kini terendam harta orang orang yang binasa. Orang-orang yang hidup pada generasi mendatang akan meninggalkannya, seperti yang telah dilakukan generasi yang terdahulu. Tidakkah engkau ketahui bahwa siang dan malam engkau sekalian mengharap jasad yang siap menghadap allah, selalu engkau menggugurkan nya di dalam rangka han bumi, tanpa tikar tanpa bantal, lalu engkau women in bun ya dalam kegelapan bumi? Jasad itu telah meninggalkan harta dan kekasih kekasihnya..
Dia ter bujur kaku di kolong BUMI, siap menghadapi hisab. Dia tak mampu berbuat apa-apa menghadapi keadaan sekitarnya dan tidak lagi membutuhkan semua yang ditinggalkan nya, demi allah, aku sampaikan hal ini kepada kamu sekalian, karena aku tidak tahu apa yang terbuat tiki dalam hati seorang seperti yang ku ketahui pada diriku sendiri."
Selanjutnya umur bin abdul aziz menarik ujung bajunya, menye air mata, lalu turun dari mimbar. Sejak itu dia tidak keluar rumah lagi kecuali setelah aja saatnya sudah membeku.
Diriwayatkan dari abu salam, mantan bunda kamu selama bin abdul malik, dia berkata: "umar bin abdul aziz pernah menangis,melihat iya menangis istrinya dan semua anggota keluarganya pun ikut menangis, padahal mereka tidak tahu persis apa permasalahannya, mereka hanya ikut-ikutan menangis saja."
Setelah suasana rendah fatimah istrinya bertanya "demi ayahku sebagai jaminan, we amirul mukminin apa yang membuatmu kamu menangis?" Umar bin abdul aziz menjawab,"wahai fatimah,aku ingat akan persimpangan jalan manusia tatkala berada di hadapan allah,bagaimana sebagian di antara mereka berada di surga dan sebagian lain berada di neraka.
dalam menjalankan roda pemerintahan nya pun umar tak pernah dan tak mau berbuat subhat(samar,tak jelas), walau hanya sekedar untuk membuat lampu penerangan.
Seperti apa yang dialami anaknya,saat berkunjung ke tempat dimana umar (ayahnya) sedang menjalankan tugas
Kata umar bin abdul aziz kepada anaknya: " wahai anakku,apakah kehadiran ananda kesini untuk urusan Pemerintahan ataukah untuk urusan keluarga?" Si anak menjawab: ayahanda, aku datang ke sini untuk urusan keluarga. Ada hal-hal yang perlu aku sampaikan untuk ayahanda," ketika mendengar jawaban itu umar berdiri intan memadamkan semua lampu kerajaan , yang membuat si anak kaget. Kemudian anaknya bertanya wahai ayahanda kenapa lampunya di padam kan? Umar menjawab: wahai ananda, lampu penerangan ini dibayar kerajaan. Jika nanda datang ke sini untuk urusan negara ayahanda tidak akan memadamkan nya. Karena ananda datang ke sini untuk urusan keluarga, maka ayahanda merasa berkewajiban memadamkan nya."
dalam riwayat lain disebutkan belum lagi umar bin abdul aziz membersihkan tangannya dari mengagumi kan jenazah khalifah sebelumnya, sulaiman bin abdul malik , tiba-tiba beli yang mendengar suara gemuruh tanah di sekitarnya, lalu beliau berkata apa ada apa ini?
Mereka menjawab: ini adalah kendaraan kendaraan khalifah wahai amirul mukminin, salah dipersiapkan agar anda sudi menaiki nya. Beliau memandang dengan sebelah matanya dan berkata dengan terputus-putus karena lelahnya dan rasa kantuk nya setelah semalaman tidak tidur:"apa urusanku dengan kendaraan ini? Jauhkanlah iya dariku, semoga allah memberkahi kalian. Dekatkan saja beghol milikku, karena itu cukup bagiku."
belum sempat khalifah umar bin abdul aziz meluruskan posisi punggungnya di atas bighol,tiba-tiba datanglah kepala prajurit yang berjalan mengawal di depan beliau beserta beberapa pasukan yang berjalan berbaris di kanan dan kiri beliau, sedang di tangan mereka menggenggam tombak yang berkilau.
Khalifah berkata kepada kepala prajurit tersebut: aku tidak membutuhkan anda dan juga mereka. Aku hanyalah orang biasa dari kaum muslimin, berjalan sebagaimana mereka berjalan. Kemudian beliau berjalan dan orang-orang pun berjalan. Sehingga sampai ke masjid,lalu di kumandang kan lah adzan serta seruan sholat jamaah .... Sholat jamaah.....
lalu manusia, memenuhi setiap sisi di dalam masjid. Setelah manusia berkumpul, umar bin abdul aziz naik member dan ber khutbah. Beliau memuji allah dan menanggung nya selalu mengucapkan sholawat atas nabi kemudian berkata:"Wahai manusia, sesungguhnya aku telah mendapat musibah dengan urusan ini (yakni diangkat nya Beliau Sebagai Khalifah), tanpa pertimbangan dariku, tanpa aku memintanya, tanpa musyawarah diantara kau muslimin, maka kulepaskan bagian yang melilit leher kalian dariku lalu silahkan kalian memilih pemimpin lagi yang kalian Ridhoi."
Maka manusia berteriak dengan satu suara:"kami memilih anda wahai amirul mukminin dan kami rindu kepada anda.kami serahkan urusan kami dengan harapan keberuntungan dan keberkahan."ketika beliau melihat suara-suara mulai tenang dan hati pun mulai tertata,maka beliau berkata hamid kepada allah untuk kesetiaan kalinya dan mengucapkan sholawat atas nabi muhammad sebagai hamba dan utusan-nya.
Beliau menganjurkan manusia untuk senantiasa bertaqwa kepada allah, zuhud di dunia, berharap kenikmatan akhirat serta mengingatkan kepada mereka tentang kematian. hingga sanggup mengunakan hati yang keras dan meneteskan air mata orang yang sadar akan dosanya. Begitulah nasehat yang keluar dari hati akan sampai di hati orang yang mendengarnya....
Beliau mengenaskan suara agar semua orang mendengarnya:" wahai manusia,barang siapa yang taat kepada allah maka wajib untuk ditaati dan barangsiapa yang memerintahkan maksiat maka tiada ketaatan kepadanya siapapun dia. Wahai manusia, tapi laku selama aku mentaati allah dalam memerintah kalian. Namun jika aku bermaksiat kepada allah maka tiada kewajiban sedikitpun bagi kalian untuk menaati ku."
selanjutnya beliau turun dari mimbar dan beranjak menuju rumahnya dan masuk ke dalam kamarnya. beliau ingin sekali istirahat barang sejenak setelah menguras tenaga nya karena banyaknya kesibukan paskah wafatnya khalifah sebelumnya.
Akan tetapi, belum lagi lurus punggungnya di tempat tidurnya, tiba-tiba datanglah putra beliau yang bernama abdul malik- ketika itu dia berumur 17 tahun dia berkata abdul malik: apa yang ingin anda lakukan wahai amirul mukminin?"
Umar bin abdul aziz berkata: wahai anakku,aku ingin memejamkan mata barang sejenak karena sudah tak ada lagi tenaga yang tersisa.
Abdul malik: apakah anda akan tidur sebelum mengembalikan hak orang-orang yang di zhalimi Wahai Amirul mukminin?
Umar bin Abdul Aziz: wahai anakku,aku telah bergadang semalaman untuk mengurus pemakaman pamanmu sulaiman,nanti jika telah datang waktu dzuhur aku akan sholat bersama manusia dan akan aku kembalikan hak orang-orang yang dizhalimi kepada pemiliknya , Insya Allah!
Abdul Malik: siapa yang menjamin bahwa anda akan masih hidup hingga datang waktu dzuhur wahai amirul mukminin ?
Kata-kata ini telah menggugah semangat Umar, hingga hilanglah rasa kantuk nya kembalilah semua kekuatan dan tekad pada nya yg telah lelah, beliau berkata: "mendekat lah engkau Nak! " lalu mendekat lah putra beliau kemudian beliau merangkul dan mencium keningnya sembari berkata: segala puji bagi allah yang telah mengeluarkan dari tulang suamiku seorang anak yang dapat membantu melaksanakan agamaku."
Kemudian beliau bangun dan memerintahkan untuk menyeru kepada manusia: " barang siapa yang merasa dizhalimi hendaklah segera melapor!."
Siapakah gerangan abdul malik itu? Orang-orang berkata tentang beliau ini: " sesungguhnya dialah yang memberikan motivasi kepada ayahnya hingga menjadi seorang ahli ibadah, dan dia pulang yang membimbing ayahnya menempuh jalan zuhud." Mari kita menelusuri kisah pemuda yang shalih ini dari awalnya....
Rumor bin abdul aziz memiliki 15 orang anak tiga diantaranya adalah wanita. Mereka seluruhnya memiliki prestasi dalam hal taqwa dan tingkat keshalihannya. Akan tetapi abdul malik bagaikan inti kalung diantara saudara-saudaranya, atau seperti bintang di tengah-tengah mereka. Beliau adalah seorang yang sopan mahir dan cerdas umurnya masih muda namun akalnya begitu dewasa.
beliau tumbuh dalam ketaatan kepada allah subhanahu wa ta'ala sejak memasuki usia remaja. Beliau adalah orang yang paling mirip dengan abdullah bin umar di antara seluruh keturunan Al Khathab. Khususnya dalam hal ketakwaan, rasa takutnya bermaksiat dan tak arrubnya kepada allah dengan ketaatan.
Putra paman beliau yang bernama ashim bercerita: "Aku tiba di damaskus dan menginap di rumah putra pamanku abdul malik yang ketika itu masih bujang.
Kami sholat isya dan setelah itu masing-masing masuk ke kamar tidurnya.
Lalu Abdul Malik mendekati lampu dan memadamkannya. Kami pun telah merasa kantuk.
ketika itu aku bangun di tengah malam dan ternyata Abdul Malik tengah berdiri salat dalam kegelapan; sedangkan ia membaca firman Allah subhanahu Wa ta'ala:"maka Bagaimana pendapatmu jika kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun. Meja kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka, niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya",. (Asy_Syu'araa:205-207).
kudengar dia mengulang-ulang ayat tersebut sembari menahan tangisnya dan akhirnya keluar pula air matanya yang tak mampu ditahan. setiap kali sampai di ayat tersebut dia mengulanginya sampai-sampai aku berkata dalam hati:" tangisan itu bisa menyebabkan kematian." Maka tatkala aku melihatnya Aku mengatakan:" lailahaillallah walhamdulillah" seperti yang biasa diucapkan orang tatkala terjaga dari tidurnya, dengan harapan agar ia menghentikan tangisannya begitu mendengar ada orang yang bangun. tatkala dia mendengarkanku maka ia pun diam dan aku tidak mendengar lagi Isak tangisnya.
pemuda keturunan Umar ini berguru kepada ulama-ulama senior pada zamannya hingga begitu akrab dengan kitabullah,mengambil bagian yang banyak dari hadis rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan mendalami ilmu-ilmu agama. Sehingga pada gilirannya beliau masuk dalam kelompok pertama dari fuqoha' penduduk syam pada zamannya kendati masih muda belia.
telah diriwayatkan bahwa Umar bin Abdul Aziz pernah mengumpulkan para penghafal kitab Allah dan para fuqoha di syam lalu berkata:" sesungguhnya aku mengundang kalian untuk suatu urusan ke dzaliman yang terjadi dalam keluargaku ( yakni pada masa Khalifah Sulaiman), Bagaimana pendapat kalian?"
Mereka menjawab:"wahai Amirul mukminin, sesungguhnya hal itu bukanlah tanggung jawab anda, dan dosanya ditanggung oleh orang yang merampas hak tersebut,"namun jawaban tersebut belum bisa memuaskan hati Umar. Kemudian salah seorang di antara mereka yang tidak sependapat dengan pendapat tersebut berkata:"undanglah Abdul Malik wahai Amirul mukminin, karena beliau layak untuk Anda undang karena ilmu, Kepatihan dan kecerdasannya,"tatkala putra Umar, yakni Abdul Malik masuk, Amirul mukminin bertanya:"Bagaimana pendapatmu tentang harta yang di ambil oleh anak-anak paman kita (Sulaiman) secara zhalim?
Padahal orang-orang yang memiliki hak tersebut telah datang dan menuntutnya, sementara kita mengetahui hak mereka?"
Abdul Malik berkata:" menurut hemat saya,hendaknya anda mengembalikan barang tersebut kepada yang memiliki selagi anda mengetahui urusannya,karena jika anda tidak melakukannya maka anda telah berserikat dengan orang yang mengambil dengan cara yang zalim." Menjadi teranglah hati umar,menjadi tenang lah jiwa beliau dan hilanglah rasa gelisah yang menyelimuti hatinya.
Pemuda keturunan Umar ini lebih memilih hidup di bumi ribath (perbatasan untuk menjaga serangan musuh) dan menetap di salah satu desa yang dekat dengannya daripada tinggal di Syam. beliau menuju kesana dan beliau tinggalkan damaskus yang penuh dengan tanaman yang subur pepohonan yang rindang dan sungai-sungai yang indah.
ayahanda beliau kendati telah mengetahui betul akan kesholihan dan ketakwaannya masih merasa khawatir jika anaknya tergelincir oleh tipu daya setan, Ahmad mendambakan jika anaknya senantiasa menjadi pemuda yang tegar. Beliau selalu ingin mengetahui urusannya selagi mampu mengetahuinya. Beliau sama sekali tidak meremehkan urusan ini.
Maimun bin mahram,menteri Umar bin Abdul Aziz sekaligus penasehat yang membantu beliau, bercerita:"aku menemui Umar bin Abdul Aziz sedangkan aku lihat Beliau pernah menulis surat yang ditunjukkan untuk putra beliau Abdul Malik. Beliau bermaksud menasehati putranya,memberi pengarahan peringatan dan kabar gembira."
Diantara yang beliau tulis adalah:"Amma ba'du, sesungguhnya orang yang paling berhak untuk menjaga dan memahami perkataan ku adalah engkau. dan sesungguhnya Allah subhanahu Wa ta'ala Alhamdulillah telah mengaruniakan kebaikan kepada kita sejak kecil hingga sekarang. Maka ingatlah wahai anakku akan karunia Allah kepadamu dan juga kepada kedua orang tuamu. Jauhilah olehmu sifat takabur dan merasa besar,karena hal itu adalah perbuatan setan setan adalah musuh yang nyata bagi orang-orang yang beriman."
" Ketahuilah, sesungguhnya aku mengirim surat ini untukmu bukan karena aku mendengar suatu berita tentang mu, aku tidak mendengar berita tentang mu kecuali yang baik-baik. Hanya saja telah sampai kepadaku tentang kebanggaanmu terhadap dirimu. seandainya rasa wujud ini muncul pada dirimu Hingga menyebabkan aku tidak menyukainya, maka engkau akan melihat sesuatu yang tidak kau sukai dari ku."
Maimun berkata:" kemudian Umar menoleh kepadaku dan berkata:"wahai Maimun, sesungguhnya dalam pandangan mataku Abdul Malik bagiku begitu baik, namun aku khawatir jika kecintaanku kepadanya mengalahkan pengetahuanku terhadapnya, sehingga aku mendapatkan diriku seperti orang tua yang buta, pura-pura tidak tahu terhadap kekurangan anaknya. Maka datanglah kepadanya, selidikilah keadaannya dan lihatlah apakah engkau melihat tanda-tanda kesombongan dan kebanggaan pada dirinya? Karena dia masih terlalu muda, belum tentu aman dari tipu daya setan."
Maimun berkata:" maka Aku melakukan perjalanan menemui Abdul Malik hingga bertemu dengannya. Aku mau minta izin lalu masuk. Ternyata dia adalah seorang pemuda yang masih muda belia, pemuda yang gagah tampan dan tawadhu", dia duduk di atas alas dari rambut. Dia mendekat kepada-ku kemudian berkata: Abdul Malik:" aku telah mendengar ayah menyebut-nyebut kebaikan anda, Saya berharap agar Allah memberikan manfaat karena anda."
Maimun:" bagaimanakah keadaan anda hari ini?"
Abdul Malik:" mendapatkan kebaikan dan nikmat dari Allah subhanahu wa ta'ala. Hanya saja saya takut jika aku terpedaya oleh sikap husnudzon ayah kepada Ku, padahal saya belum mencapai keutamaan sebagaimana yang Beliau duga. Aku khawatir jika kecintaan beliau kepada ku telah mengalahkan pengetahuan beliau tentang diriku, sehingga hal itu menjadi bencana bagi ku."
Maimun: ( Aku sungguh heran Bagaimana keduanya bisa sepakat pemikirannya)"beritahukan lah kepada tuh Dari mana engkau mencari nafkah?"
Abdul Malik:" dari hasil bumi yang telah aku beli dari orang yang mendapatkan warisan dari ayahnya, aku membayarnya dengan uang yang tidak ada syubhat di dalamnya. Dengannya aku dapat mencukupi kebutuhanku."
MAIMUN:"APA YANG KAU MAKAN SETIAP HARINYA?"
Abdul Malik:" sehari daging, sehari adas, dan sehari makan cuka dan zaitun, dengan ini cukup untuk hidup."
Maimun:" apakah engkau merasa bangga dengan keadaanmu?"
Abdul Malik:" begitulah pada awalnya,namun manakah ayah menasehatiku dan memberikan perhatian kepada ku dan mengingatkan akan kekuranganku, mata Allah memberikan manfaat kepada ku dengannya,semoga Allah membalas kebaikan ayah dengan balasan yang baik."
Kemudian aku (Maimun) duduk-duduk beberapa saat sambil berbincang-bincang dengannya,maka aku tidak melihat pemuda yang lebih tampan lebih berakal dan lebih bagus adatnya darinya kendati masih sangat mudah dan sedikit pengalamannya. Ketika waktu telah menjelang sore, seseorang mendatanginya dan berkata:"semoga Allah menjadikan Anda sejahtera, kami telah mengosongkan nya..." Dia terdiam, lalu aku bertanya:
Maimun:"Apa maksud dia berkata'kami telah mengosongkan nya?"
Abdul Malik:"kolam mandi."
Maimon:"Ada apa dengan kolam mandi itu?.
Abdul Malik:" orang-orang mengosongkannya untukku."
Maimun:" sungguh engkau telah melakukan sesuatu yang besar, hingga aku mendengar berita ini."
Abdul Malik: ( dengan rasa takut dan membaca istirja{ innalillahi wa inna ilaihi rojiun} "lalu berkata: dalam hal mana wahai paman?"
Maimun:"apakah kolam tersebut milikmu?"
Abdul Malik:"Bukan!"
Maimun:" lantas atas dasar apa kamu menyuruh manusia keluar darinya kemudian engkau memakainya? Seakan-akan engkau ingin menungunggul kan dirimu di atas mereka dan engkau menjadikan kehormatan mu di atas kehormatan mereka? engkau juga mengganggu kolam tersebut untuk memenuhi kebutuhan hariannya dan engkau membuat orang-orang kecewa karena harus pulang lantaran tak boleh masuk."
Abdul Malik:" tentang pemilik kolam, dia telah merelakan dan memberikan haknya kepadaku."
Maimun:"itulah pelayanan yang dengannya engkau dapat tercemar oleh takabur. Apa yang menghalangimu untuk masuk bersama manusia, sedangkan engkau seperti mereka juga?"
Abdul Malik: " yang menghalangi ku adalah, sebagian orang-orang miskin masuk kolam tanpa mengenakan penutup, maka aku tidak suka melihat aurat mereka. dan aku tidak bisa pulang memaksa mereka untuk mengenakan penutup karena mereka akan menganggap akan saya menggunakan kekuasaan saya yang mana saya memohon kepada Allah agar membersihkan kami dari tendensi semacam itu. Maka berilah nasehat kepada ku semoga anda mendapatkan rahmat dari Allah, sehingga saya bisa mengambil manfaatnya. Dan berilah masukan agar saya bisa memecahkan persoalan ini."
Maimun:" tunggulah sampai orang-orang keluar semua dari kolam di malam hari dan mereka telah kembali ke rumah masing-masing, kemudian barulah kamu masuk kolam."
Abdul Malik:" baik,Aku janji tidak akan masuk ke dalamnya di siang hari setelah hari ini." Kemudian dia diam sejenak seakan memikirkan sesuatu. Lalu dia mengangkat kepalanya dan berkata:" saya memohon kepada anda agar tidak menyampaikan kabar ini kepada ayah, karena aku hawatir dia akan marah kepadaku. aku takut jika sewaktu-waktu ajal tiba sedangkan beliau dalam keadaan tidak ridho kepadaku."
Maimun berkata:"jika Amirul mukminin bertanya apakah aku melihat sesuatu kejanggalan pada dirimu, maka apakah engkau rela jika aku harus berdusta kepada beliau?" Dia menjawab Tentu saja tidak, naudzubillah, Akan tetapi anda bisa berkata:" aku memang melihat sesuatu darinya lalu aku telah menasehatinya dan memberikan gambaran kepadanya bahwa urusannya itu besar, kemudian dia mau memperbaiki dirinya."karena ayah tidak akan meminta anda untuk membuka rahasia ini sekali anda tidak menceritakan Kepada beliau.dan Allah subhanahu Wa ta'ala telah menjaga beliau dari mengorek sesuatu yang menjadi rahasia."
Maimun berkata:" aku belum pernah melihat seorang anak dan orang tua semisal keduanya ,semoga Allah merahmati keduanya."
Semoga Allah meridhoi khalifah Rasyidin yang kelima Umar bin Abdul Aziz,semoga Allah memberikan kebahagiaan Kepada beliau di kuburnya dan juga Abdul Malik putra dan jantung hati nya.
Semoga keselamatan menyertai mereka di hari dengan Ar Rafiqull 'A'laa, keselamatan menyertai keduanya di hari kebangkitan bersama orang-orang yang berbuat kebajikan....
Demikian Kisah Ini Kami Kutip
DARI BUKU YANG BERJUDUL {PERCIKAN CINTA DARI SURGA}
KARYA GEIBURRAHMAN EL-MISHRY