Senin, 12 Desember 2016
Dengan Aqidah Muslim Bahagia
Aku Berharap Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah
AQIDAH ISLAM
Setiap insan, Tua maupun muda, kelak akan meniti jalan shirotol mustaqim,Menuju Syurga Jannatunna'im, yang Allah memiliki syurga itu, bukannya para nabi, dan rosul atau orang orang sholih, sungguh benar benar kalo syurga itu , hanya punya Allah, Jadi Kalao mau masuk syurga banyak banyak minta syurga itu,Tentunya Insan itu Harus mempunyai iman yang mantap, Aqidah yang Lurus, bukan mempunyai aqidah yang cabang 2, Jadi syurga itu juga bukan hanya dipinta pinta saja sama Allah, tapi musti kita ,buktikan dengan kesungguhan kita dalam beraqidah, beriman ,dan juga beramal sholih tentunya! Didasari dengan Ilmu dan sesuai dengan contoh rasul dan para shahabat Rodhiallohu Anhum!!! Didalam kehidupan seorang insan yang beriman, dan juga memiliki aqidah yang mantap, akan terlihat dalam kehidupan sehari2 nya yang nyata dapt disaksikan ,ketahuilah aqidah itu akan menjadi pedoman hidup muslim atau mu'min yang tetap mencari dan nenyandangnya. Namun jika tidak maka yang terjadi malah sebaliknya. Artinya Gambaran2 mukmin atau mulslim yang kelak masuk syurga itu nampak bagi Allah taala itu pasti, namun jika dapat nampak dihadapan manusia itu hanya bagaimana kita menyikapi mereka yang tenggelam dalam lumur lumpur dosa, فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره، ، Maka barang siapa yang , mengerjakan suatu kebajikan sebesar biji sawi, maka ia akan melihat hasilnya dari kebaikan, dan barang siapa saja , yang melakukan suatu keburukan, maka kelak ia akan melihat /mendapat balasan atas apa yang ia lakukan dari kejahatan. Dan harus pula menjadi pedoman hidup kaum mulimin bahwa Hanya Islam lah yang harus tegak dimuka bumi INI, Islam sajalah harus menjadi sumber pegangan hukum, pedoman hidup, Idealisme , yang patut dipegangi . Allah berfirman: "Dalm surat ('Āli `Imrān):18 - 19 Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (18) " Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (19) jika tidak maka yang terjadi adalah berbagai fitnahlah yang terlihat dimuka bumi INI, kaummuslimin ditindas, rumah mereka diporakporandakan, anak gadis mereka diperkosa, ibu2 mereka menjadi janda,bayi2 mereka dibunuh dengan sadis kejamnya oleh musuh musuh islam, dengan demikian banyaknya kejadian mari kita kaum muslimin bersatu padu , dalam system berjama'ah kaum muslimin yaitu khilafah Islamiyyah, Khilafatul muslimin, khilafah ala minhajin Nubuwwah,
HINDARI FIRQOH TEGAKKAN JAMAA'AH
HINDARI FIRQOH TEGAKKAN JAMAA'AH
Firqoh adalah lawan daripada jamaa'ah.
Dalam istilah Islam berfirqoh ITU dimaksudkan terpecahnya ummat Islam menjadi kelompok - kelompok dalam mengemban amanat Ad-Dien mereka, sehingga tampak bahwa Islam secara sectarian , tidak lagi universal/tidak mengglobal/tidak rahmatan Lil 'Alamien Dan bernilai fanatisme golongan.
Larangan berfirqoh tersebut dijelaskan dalam Al -Qur'an:
" Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai - berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka.Mereka itulah yang mendapat siksa yang berat". (Qs.Ali 'Imran:105)
"Janganlah kalian termasuk orang orang yang mempersekutukan Allah (31) Yaitu mereka yang memecah belah Ad Dien mereka menjadi beberapa golongan .tiap tiap golongan bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka". 32 .(Qs.Ruum:31-32)
Memperhatikan ayat Al Qur'an di atas dan masih banyak lagi yang lainnya,jelas bahwa Bersabda:"Dipok-kelompok dalam mengemban dienullah adalah termasuk larangan Allah yang sangat keras atau dapat dikatakan dosa yang teramat sangat besar hingga sang pelaku dinyatakan oleh Allah adalah orang musyrik. Akankah kita yang mengaku sebagai seorang mu'min berani berfirqoh jika dosanya sedemikian besar dan mengerikan??? Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam Bersabda:"Diwajibkan atas kalian berjamaa'ah dan tinggalkanlah firqoh.Berjamaa'ah itu barokah dan berfirqoh itu adzab(HR. Muslim ).
Tak ada alasan apapun bagi yg orang beriman untuk membenarkan firqoh dalam islam walau sekalipun nabi Muhammad Shollallaahu Alaihi Wasallam telah menubuwwatkan akan terjadinya firqoh firqoh itu. Karna firqoh itu tidak ada manfaatnya bagi islam dan muslimin bahkan firqoh itulah yang merupakan ADZAB yang tidak pernah disadari ataupun tidak oleh kaum muslimin saat ini.
(Al-'An`ām):65 - Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain.
Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)". Sesungguhnya setiap muslim harus memahami bahwa berpecah belah itu dilarang sebab hal tersebut dapat merugikan masyarakat /atau ummat itu sendiri ,ketika mereka berpecah belah dalam menerapkan sebuah konsep produk wahyu ataupun konsep produk akal fikiran manusia.
Mestinya setiap muslim yang berkepribadian, tidak bersedia mempertahankan dan membanggakan golongan /partai-partai sebagai bentuk kejahiliyahan / 'Ashobiyyah dalam mengemban Amanat Yang suci .Perhatikan kehidupan para Shahabat Nabi Radhiyallahu 'Anhum Assaabiquunal Awwaluun, baik kaum muhajirin maupun dari Kaum anshormereka jelas tergolong orang-orang yang telah diridhoi Allah Subhanahu Wata'aala.
Sesuai dengan Firman-Nya: Pengampunan (At-Tawbah):100 - Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
Dengan mencermati Ayat diatas ,maka jelas orang orang yang beriman WAJIB BERJAMAA'AH DIBAWAH SATU KEPEMIMPINAN DAN HARAM BERFIRQIH -FIRQOH/BERPECAH BELAH DALAM MELAKSANAKAN AMANAT ALLAH SUBHANAHU WATA'AALA MEMBAWA MISI RAHMATAN LIL 'ALAMIIN.
Adapun cara menghindari firqoh firqoh terlarang itu ,tentu nya dengan beralih mencari jalan berjama'ah (Bersatu) menurut Al Qur'an dan Al Hadits. Maka tentang persatuan ini telah dan selalu disatukan oleh setiap ustadz ,da'i, dan kiai ,terlebih Allah dan rasul-Nya telah menyerukan agar ummat islam bersatu dan mengharamkan berfirqoh.
Tetapi kelirunya bahwa pengakuan firqoh -firqoh itu,mereka mengaku telah berjama'ah sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah ,dan itulah yang mengakibatkan ummat islam pada umumnya menjadi kebingungan dalam memilah dan memilih JAMAA'AH yang paling benar dan tepat.
Sementara mereka belum memahami secara benar dan lurus apa sebenarnya yang disebut JAMAA'AH dan apa yang dimaksud dengan FIRQOH...? PADA PRINSIP NYA BERJAMAA'AH ADALAH MENYATUKAN UMMAT ISLAM DALAM SATU WADAH KESATUAN DI BAWAH SATU KEPEMIMPINAN YANG DI SEBUT ULIM AMRI MINKUM, SEBAGAI MANA YANG TELAH DIPRAKTEKKAN OLEH SAHABAT ABU BAKAR ASH -SHIDDIQ SEBAGAI BUKTI NYATA AYAT YANG BERBUNYI.
Adapun Kalimat yang berbunyi ULIL AMRI MIN KUM dalam ayat tersebut diatas ialah pemimpin dari orang yang beriman yang memimpin ummat berdasarkan ajaran Allah Dan Rasul-Nya . Segala perintah ulil amri /Pemimpin itu wajib ditaati bila tidak bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya .
Namun jika perintah ulil amrii itu bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasulullah, Maka Gugurlah kewajiban itu. Hal ini sungguh sangat jelas alasannya karna demikian itu sesuai dengan Sabda Rasul. "Atas tiap-tiap muslim diwajibkan mendengar dan taat dalam segala apapun yang ia sukai ataupun tidak ia sukai ,terkecuali jika ia diperintahkan berbuat maksiat, maka gugurlah kewajiban mendengar dan taat"
(HR.Muslim )
disebutkan juga bahwa Ada Sebuah Riwayat Khobar Berikut Teks Nya...
Ahmad bin Hanbal: telah menceritakan kepada kami abu mu'awiyyah,Al 'Amasy bercerita kepada kami, Dari said bin 'Ubaidah ,dari Abi Abdir Rahman As-Sulaami,dari Ali R.A Ia berkata:Rasulullah mengutus sebuah pasukan, dan ia menjadikan seorang pemimpin dari salah satu kaum Anshor, Maka pada ketika mereka dipimpin oleh nya,dan ia dapati dari mereka suatu masalah, ia berkata kepada mereka bukankah rasulullah telah memerintahkan kalian untuk taat kepadaku?. Mereka berkata: Ya! karna itu kumpulkanlah kayu oleh kalian untukku ,kemudian buatlah api yang sangat besar,serta aku perintahkan kepada kalian untuk terjun kedalam api itu, (Hampir Hampir Mereka memasuki api itu) lalu seorang dari mereka berkata: "Apakah rasulullah memerintahkan kalian untuk hal demikian?" jangan lah kalian tergesah gesah,dan serta pergi menjumpai rasulullah dan menyakan kejadian tersebut, jika beliau memerintahkan untuk masuk Maka terjunlah kalian. Mendengar berita itu Rasulullah Bersabda :"seandainya jika kalian memasuki api itu, niscaya kalian tidak akan dapat keluar untuk selamanya.:"SESUNGGUHNYA KETHOATAN ITU HANYA SEBATAS PERKARA YANG MA'RUF(yang baik). Di bawah kepemimpinan ulil amri mereka yang mengaku beriman itu wajib bersatu sebagai perwujudan Jamaa'ah ,Persatuan bagi UMMAT ISLAM DI SELURUH DUNIA YANG DIKENAL SEBAGAI ISTHILAH JAMAA'AH DAN IMAAMAH (Pemimpin). Perintah Allah Subhanahu Wa Ta'aala untuk berbuat taat pada Ulil Amri min kum itu merupakan kewajiban yang musti terlaksana , selama perintah itu tidak mengandung kemaksiatan , dan pada ayat diatas juga menghasilkan suatu pengertian bahwa haram lah seorang mukmin atau mukminah memberikan ketho'atannya kepada pemimpin yang tidak beriman kepada Allah San Rasul-Nya atau mereka yang beriman namun ia tidak menerapkan Hukum ALLAH YANG MAHA AGUNG , karena secara logis mereka tidak mungkin memimpin Ummat dengan memakai Aturan Allah subhanahu wata'aala dan rasul-NyA Firman Allah: dalam surat ('Āli `Imrān):28 - Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu). Dan dalam firman-Nya dalam surat (At-Tawbah):ayat ke 24 - Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. Kiranya tidaklah keliru,jika orang yang berakal sehat merasa aneh terhadap orang yang bersedia mengakui kepemimpinan yg tidak sesuai dengan konsep yang ia yakini sendiri sebagai sesuatu yang otentik kebenarannya.
Sebenarnya mudah memahami atau difahami bahwa kepemimpinan bagi sistem komunis harus sesuai dengan konsep komunis , bagi kepemimpinan demokrasi harus sesuai dengan konsep demokrasi pula, dengan demikian kepemimpinan bagi sistem islam harus sesuai dengan konsep islam. Berangkat dari permasalahan ini timbullah pertanyaan , SIAPAKAH ULIL AMRI ITU? Sepanjang perjalanan sejarah kepemimpinan umat islam dimasa Rasulullah Sallalloohu Alaihi wasallam masih hidup ,ulil amri minkum adalah rasulullah sendiri,Namun setelah beliau wafat maka Tampu kepemimpinan atau ulil amri dilanjutkan oleh para Khalifah sebagai pemimpin seluruh ummat islam dimuka bumi ini(Bukan Hanya Pemimpin Bagi Sebagian Kaum Muslimin Saja).
Karena KeKhalifahan wajib Di Maklumatkan (Di Umumkan) dan harus terus meneruskan dima'lumatkan dan di sosialisasikan kepada seluruh penjuru dunia sesuai misi yaitu Rahmatan Lil 'Aalamin. Perhatikanlah ayat berikut ini
Dialah (Allah ) yang telah mensya'riatkan kepada Kalian (Kaum Muslimin) agama yang telah di wasiatkan -Nya kepada Nuuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah kami wasiatkan kepada ibrahim,Muusa dan 'Iisaa yaitu :Tegakkanlah Ad-Diin dan janganlah Kamu berpecah belah didalamnya(didalam menegakkan dan memperjuangkan islam).... (Qs.Asy -Syuura:13)
Oleh karena itu kami telah sebarkan ma'lumat keKhalifahan islam,Khilafatul Muslimin kepada seluruh kaum muslimin di seluruh dunia ini, bahwa KheKhalifahan kaum muslimin saat ini telah ada Kembali". Perhatikan pula hadits Nabi berikut ini
"Adalah bani Islraeel dahulu dipimpin oleh para nabi, pada tatkala nabi yang Wafat maka digantikan nabi yang lain, dan sesungguhnya tidak akan ada lagi Nabi Setelah kenabianku Ini (yang memimpin kalian ),akan tetapi yang akan memimpinmu kelak adalah Khalifah-Khalifah yang jumlah menjadi banyak,(Mendengar Hal Ini ) Para sahabat bertanya:Apa Perintah mu kepada kami (jika itu semua terjadi) wahai Rasulullah???, Rasulullah menjawab:"Tepatilah Bai'at Yang Pertama" kemudian Yang Pertama!!!.....(HR:Muslim)
Hadits ini jelas Bahwa pemimpin islam (Ulil amri minkum) itu adalah seorang Khalifah dengan sistem keKhalifahannya sebagai satu2nya sistem yang haq bagi ummat islam seluruh dunia dalam mengemban amanat risalah Rahmatan Lil 'Aalamiin ,dan perlu di pertegas lagi bahwa bukan semua UUULAMA' sebagai ulil amri KARENA DARI SEKIAN BANYAK ULAMA' DARI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH MEREKA TETAP MENGANGKAT SEORANG Khalifah DIANTARA MEREKA SEBAGAI KhalifahNYA ,GUNA MEMIMPIN MEREKA SEMUA DALAM KEHIDUPAN BERJAMAA'AH.
Memang tidak dikatakan salah bahwa Ulama adalah merupakan pewaris Para nabi,Namun pada kenyataannya banyak juga Ulama' pewaris fir'aun dajjal,... Oleh karena itu,harus dipilih salah seorang dari mereka para ulama' (pewaris nabi) sebagai pemimpin ummat islam di muka bumi Allah ini ,sebagai Khalifah atau Imamnya orang islam yang wajib didengar dan di taati tentunya sepanjang perintah Khalifah itu tidak bernilai maksiat. Wallahu 'Alam Bish Shawab!!!
Firqoh adalah lawan daripada jamaa'ah.
Dalam istilah Islam berfirqoh ITU dimaksudkan terpecahnya ummat Islam menjadi kelompok - kelompok dalam mengemban amanat Ad-Dien mereka, sehingga tampak bahwa Islam secara sectarian , tidak lagi universal/tidak mengglobal/tidak rahmatan Lil 'Alamien Dan bernilai fanatisme golongan.
Larangan berfirqoh tersebut dijelaskan dalam Al -Qur'an:
ولا تكونوا كالذين تفرّقوا واختلفوا من بعد ما جاء همُ البيّنات وأولئك لهم عذاب عظيم
" Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai - berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka.Mereka itulah yang mendapat siksa yang berat". (Qs.Ali 'Imran:105)
"Janganlah kalian termasuk orang orang yang mempersekutukan Allah (31) Yaitu mereka yang memecah belah Ad Dien mereka menjadi beberapa golongan .tiap tiap golongan bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka". 32 .(Qs.Ruum:31-32)
Memperhatikan ayat Al Qur'an di atas dan masih banyak lagi yang lainnya,jelas bahwa Bersabda:"Dipok-kelompok dalam mengemban dienullah adalah termasuk larangan Allah yang sangat keras atau dapat dikatakan dosa yang teramat sangat besar hingga sang pelaku dinyatakan oleh Allah adalah orang musyrik. Akankah kita yang mengaku sebagai seorang mu'min berani berfirqoh jika dosanya sedemikian besar dan mengerikan??? Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam Bersabda:"Diwajibkan atas kalian berjamaa'ah dan tinggalkanlah firqoh.Berjamaa'ah itu barokah dan berfirqoh itu adzab(HR. Muslim ).
Tak ada alasan apapun bagi yg orang beriman untuk membenarkan firqoh dalam islam walau sekalipun nabi Muhammad Shollallaahu Alaihi Wasallam telah menubuwwatkan akan terjadinya firqoh firqoh itu. Karna firqoh itu tidak ada manfaatnya bagi islam dan muslimin bahkan firqoh itulah yang merupakan ADZAB yang tidak pernah disadari ataupun tidak oleh kaum muslimin saat ini.
قلْ هو القادرُ علىٰٓ أنْ يبعثَ عليكُمْ عذاباً من فوقِكُم أو مان تحت أرجلِكُم أو يلبسَكم شيعا ويذيقَ بعضكمْ بأْسَ بعض آنْظُرْ كيفَ نُصَرِّفُ الأيَٰتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقهونَ
Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)". Sesungguhnya setiap muslim harus memahami bahwa berpecah belah itu dilarang sebab hal tersebut dapat merugikan masyarakat /atau ummat itu sendiri ,ketika mereka berpecah belah dalam menerapkan sebuah konsep produk wahyu ataupun konsep produk akal fikiran manusia.
Mestinya setiap muslim yang berkepribadian, tidak bersedia mempertahankan dan membanggakan golongan /partai-partai sebagai bentuk kejahiliyahan / 'Ashobiyyah dalam mengemban Amanat Yang suci .Perhatikan kehidupan para Shahabat Nabi Radhiyallahu 'Anhum Assaabiquunal Awwaluun, baik kaum muhajirin maupun dari Kaum anshormereka jelas tergolong orang-orang yang telah diridhoi Allah Subhanahu Wata'aala.
Sesuai dengan Firman-Nya: Pengampunan (At-Tawbah):100 - Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
Dengan mencermati Ayat diatas ,maka jelas orang orang yang beriman WAJIB BERJAMAA'AH DIBAWAH SATU KEPEMIMPINAN DAN HARAM BERFIRQIH -FIRQOH/BERPECAH BELAH DALAM MELAKSANAKAN AMANAT ALLAH SUBHANAHU WATA'AALA MEMBAWA MISI RAHMATAN LIL 'ALAMIIN.
Adapun cara menghindari firqoh firqoh terlarang itu ,tentu nya dengan beralih mencari jalan berjama'ah (Bersatu) menurut Al Qur'an dan Al Hadits. Maka tentang persatuan ini telah dan selalu disatukan oleh setiap ustadz ,da'i, dan kiai ,terlebih Allah dan rasul-Nya telah menyerukan agar ummat islam bersatu dan mengharamkan berfirqoh.
Tetapi kelirunya bahwa pengakuan firqoh -firqoh itu,mereka mengaku telah berjama'ah sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah ,dan itulah yang mengakibatkan ummat islam pada umumnya menjadi kebingungan dalam memilah dan memilih JAMAA'AH yang paling benar dan tepat.
Sementara mereka belum memahami secara benar dan lurus apa sebenarnya yang disebut JAMAA'AH dan apa yang dimaksud dengan FIRQOH...? PADA PRINSIP NYA BERJAMAA'AH ADALAH MENYATUKAN UMMAT ISLAM DALAM SATU WADAH KESATUAN DI BAWAH SATU KEPEMIMPINAN YANG DI SEBUT ULIM AMRI MINKUM, SEBAGAI MANA YANG TELAH DIPRAKTEKKAN OLEH SAHABAT ABU BAKAR ASH -SHIDDIQ SEBAGAI BUKTI NYATA AYAT YANG BERBUNYI.
يـَٰٓأيّـها الذين أٰمنُوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولى الأمر منكم فإن تنازعتُم في شيء فردُّوه إلى الله والرسول إن كنتم تؤمنون باللهِ و اليوم الأخـر ذلك ت خيْرٌوَ أحسنُ تأويلا
Wanita (An-Nisā'):59 - Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.Adapun Kalimat yang berbunyi ULIL AMRI MIN KUM dalam ayat tersebut diatas ialah pemimpin dari orang yang beriman yang memimpin ummat berdasarkan ajaran Allah Dan Rasul-Nya . Segala perintah ulil amri /Pemimpin itu wajib ditaati bila tidak bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya .
Namun jika perintah ulil amrii itu bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasulullah, Maka Gugurlah kewajiban itu. Hal ini sungguh sangat jelas alasannya karna demikian itu sesuai dengan Sabda Rasul. "Atas tiap-tiap muslim diwajibkan mendengar dan taat dalam segala apapun yang ia sukai ataupun tidak ia sukai ,terkecuali jika ia diperintahkan berbuat maksiat, maka gugurlah kewajiban mendengar dan taat"
(HR.Muslim )
disebutkan juga bahwa Ada Sebuah Riwayat Khobar Berikut Teks Nya...
وقال الإمام أحمد بن حنبل : حدثنا أبو معاوية ، حدثنا الأعمش ، عن سعيد بن عبيدة ، عن أبي عبد الرحمن السلمي ، عن علي قال : بعث رسول الله صلى الله عليه وسلم سرية ، واستعمل عليهم رجلا من الأنصار ، فلما خرجوا وجد عليهم في شيء . قال : فقال لهم : أليس قد أمركم رسول الله صلى الله عليه وسلم أن تطيعوني ؟ قالوا : بلى ، قال : اجمعوا لي حطبا . ثم دعا بنار فأضرمها فيه ، ثم قال : عزمت عليكم لتدخلنها . [ قال : فهم القوم أن يدخلوها ] قال : فقال لهم شاب منهم : إنما فررتم إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم من النار ، فلا تعجلوا حتى تلقوا رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فإن أمركم أن تدخلوها فادخلوها . قال : فرجعوا إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فأخبروه ، فقال لهم : " لو دخلتموها ما خرجتم منها أبدا ; إنما الطاعة في المعروف " . أخرجاه في الصحيحين من حديث الأعمش ، به
Ahmad bin Hanbal: telah menceritakan kepada kami abu mu'awiyyah,Al 'Amasy bercerita kepada kami, Dari said bin 'Ubaidah ,dari Abi Abdir Rahman As-Sulaami,dari Ali R.A Ia berkata:Rasulullah mengutus sebuah pasukan, dan ia menjadikan seorang pemimpin dari salah satu kaum Anshor, Maka pada ketika mereka dipimpin oleh nya,dan ia dapati dari mereka suatu masalah, ia berkata kepada mereka bukankah rasulullah telah memerintahkan kalian untuk taat kepadaku?. Mereka berkata: Ya! karna itu kumpulkanlah kayu oleh kalian untukku ,kemudian buatlah api yang sangat besar,serta aku perintahkan kepada kalian untuk terjun kedalam api itu, (Hampir Hampir Mereka memasuki api itu) lalu seorang dari mereka berkata: "Apakah rasulullah memerintahkan kalian untuk hal demikian?" jangan lah kalian tergesah gesah,dan serta pergi menjumpai rasulullah dan menyakan kejadian tersebut, jika beliau memerintahkan untuk masuk Maka terjunlah kalian. Mendengar berita itu Rasulullah Bersabda :"seandainya jika kalian memasuki api itu, niscaya kalian tidak akan dapat keluar untuk selamanya.:"SESUNGGUHNYA KETHOATAN ITU HANYA SEBATAS PERKARA YANG MA'RUF(yang baik). Di bawah kepemimpinan ulil amri mereka yang mengaku beriman itu wajib bersatu sebagai perwujudan Jamaa'ah ,Persatuan bagi UMMAT ISLAM DI SELURUH DUNIA YANG DIKENAL SEBAGAI ISTHILAH JAMAA'AH DAN IMAAMAH (Pemimpin). Perintah Allah Subhanahu Wa Ta'aala untuk berbuat taat pada Ulil Amri min kum itu merupakan kewajiban yang musti terlaksana , selama perintah itu tidak mengandung kemaksiatan , dan pada ayat diatas juga menghasilkan suatu pengertian bahwa haram lah seorang mukmin atau mukminah memberikan ketho'atannya kepada pemimpin yang tidak beriman kepada Allah San Rasul-Nya atau mereka yang beriman namun ia tidak menerapkan Hukum ALLAH YANG MAHA AGUNG , karena secara logis mereka tidak mungkin memimpin Ummat dengan memakai Aturan Allah subhanahu wata'aala dan rasul-NyA Firman Allah: dalam surat ('Āli `Imrān):28 - Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu). Dan dalam firman-Nya dalam surat (At-Tawbah):ayat ke 24 - Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. Kiranya tidaklah keliru,jika orang yang berakal sehat merasa aneh terhadap orang yang bersedia mengakui kepemimpinan yg tidak sesuai dengan konsep yang ia yakini sendiri sebagai sesuatu yang otentik kebenarannya.
Sebenarnya mudah memahami atau difahami bahwa kepemimpinan bagi sistem komunis harus sesuai dengan konsep komunis , bagi kepemimpinan demokrasi harus sesuai dengan konsep demokrasi pula, dengan demikian kepemimpinan bagi sistem islam harus sesuai dengan konsep islam. Berangkat dari permasalahan ini timbullah pertanyaan , SIAPAKAH ULIL AMRI ITU? Sepanjang perjalanan sejarah kepemimpinan umat islam dimasa Rasulullah Sallalloohu Alaihi wasallam masih hidup ,ulil amri minkum adalah rasulullah sendiri,Namun setelah beliau wafat maka Tampu kepemimpinan atau ulil amri dilanjutkan oleh para Khalifah sebagai pemimpin seluruh ummat islam dimuka bumi ini(Bukan Hanya Pemimpin Bagi Sebagian Kaum Muslimin Saja).
Karena KeKhalifahan wajib Di Maklumatkan (Di Umumkan) dan harus terus meneruskan dima'lumatkan dan di sosialisasikan kepada seluruh penjuru dunia sesuai misi yaitu Rahmatan Lil 'Aalamin. Perhatikanlah ayat berikut ini
شَـرَعَ لَكمْ مّن َ الدِّيـنِ ماَ وصّـى به نوحاً والذيٓ أوحيْنا إلَيكَ وما وصَّيْناَ بِهِ إبْراهِيْمَ وَ مُوْسَىٰٓ وَ عِيْسَىٰٓ أنْ أقِيْمُواالدِّيْنَ ولا تتفرَّقُوْا فيها ....
إلى أخر الأيةِ
Dialah (Allah ) yang telah mensya'riatkan kepada Kalian (Kaum Muslimin) agama yang telah di wasiatkan -Nya kepada Nuuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah kami wasiatkan kepada ibrahim,Muusa dan 'Iisaa yaitu :Tegakkanlah Ad-Diin dan janganlah Kamu berpecah belah didalamnya(didalam menegakkan dan memperjuangkan islam).... (Qs.Asy -Syuura:13)
Oleh karena itu kami telah sebarkan ma'lumat keKhalifahan islam,Khilafatul Muslimin kepada seluruh kaum muslimin di seluruh dunia ini, bahwa KheKhalifahan kaum muslimin saat ini telah ada Kembali". Perhatikan pula hadits Nabi berikut ini
كانت بنو إسرائيل تسوسواهم الأنبياء كلما هلك نبيٌّ خلفه نبي وإنه لا نبي بعدي و ستكون بعديْ خُلَفَاءُ فتكثرون قالوا فما تأْمرنا يا رسول الله ؟ قال فو بِبَيْعَةِ الأوّلِ فالْأوّلُ.....رواه مسـلم
"Adalah bani Islraeel dahulu dipimpin oleh para nabi, pada tatkala nabi yang Wafat maka digantikan nabi yang lain, dan sesungguhnya tidak akan ada lagi Nabi Setelah kenabianku Ini (yang memimpin kalian ),akan tetapi yang akan memimpinmu kelak adalah Khalifah-Khalifah yang jumlah menjadi banyak,(Mendengar Hal Ini ) Para sahabat bertanya:Apa Perintah mu kepada kami (jika itu semua terjadi) wahai Rasulullah???, Rasulullah menjawab:"Tepatilah Bai'at Yang Pertama" kemudian Yang Pertama!!!.....(HR:Muslim)
Hadits ini jelas Bahwa pemimpin islam (Ulil amri minkum) itu adalah seorang Khalifah dengan sistem keKhalifahannya sebagai satu2nya sistem yang haq bagi ummat islam seluruh dunia dalam mengemban amanat risalah Rahmatan Lil 'Aalamiin ,dan perlu di pertegas lagi bahwa bukan semua UUULAMA' sebagai ulil amri KARENA DARI SEKIAN BANYAK ULAMA' DARI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH MEREKA TETAP MENGANGKAT SEORANG Khalifah DIANTARA MEREKA SEBAGAI KhalifahNYA ,GUNA MEMIMPIN MEREKA SEMUA DALAM KEHIDUPAN BERJAMAA'AH.
Memang tidak dikatakan salah bahwa Ulama adalah merupakan pewaris Para nabi,Namun pada kenyataannya banyak juga Ulama' pewaris fir'aun dajjal,... Oleh karena itu,harus dipilih salah seorang dari mereka para ulama' (pewaris nabi) sebagai pemimpin ummat islam di muka bumi Allah ini ,sebagai Khalifah atau Imamnya orang islam yang wajib didengar dan di taati tentunya sepanjang perintah Khalifah itu tidak bernilai maksiat. Wallahu 'Alam Bish Shawab!!!
Kesehatan Iman Itu Dapat Diraih Di Jama'ah Al Khilafah
Akibat Meninggalkan Kepemimpinan Islam
Assalamu alaikum wa rohmatullaahi wa barakatuh! Segala puji dan ungkapan rasa syukur hanya milik Penguasa jagat raya ini, dialah allah yang menciptakan kamu dari manusia dan jin untuk beribadah, dialah allah yang mempersatukan kamu yang sebelum nya dahulu berpecah belah, dahulu kita saling membenci satu sama lain akibat sekte sekte yang kita yakini namun kini kita di persatukan dengan sistem islam , sistem kehidupan para mereka yang dijanjikan syurga oleh Allah dan rasulullah, sistem persatuan kaum dahulu yang terbukti dan diyakini kekuatannya hingga mereka mampu menguasai sepertiga dunia atas izin Allah Azza Wa Alaa , yaitu sistem kekholifahan Islam, khilafatul muslimin(Khilafah Milik Kaum Muslimin) Sholawat ber_Iringkan Salam Sejahtera atas Nabi percontohan seluruh ummat dalam menjalankan seluruh aspek kehidupan Nabiyullah Muhammad Shallallaahu Alaihi Wa salam ,sholawat dan salam pula atas seluruh keluarga,sahabat serta mereka yang mengikuti para tabi'in mudaKesedihanan kita semua mendapatkan sholawat itu jua. Amien Ya Robbal 'Alamin. Dari dahulu hingga kini perbedaan pemahaman antar ummat sudah terjadi, namun dahulu mereka mampu mengendalikan perbedaan perbedaan tersebut, karna mereka selalu mengembalikan permasalahan perbadaan pendapat itu dangan merujuk kepada Al Qur'an dan As-Sunnah Yang Shohih,lain halnya sekarang ini! Mereka mempertahankan perbedaan mereka dengan dalih mereka hanya melakukan apa yang biasa dilakukan oleh nenek moyang mereka atau pendahulu mereka, padahal belumlah tentu pendahulu mereka itu mendapat petunjuk.Kalau demikian adanya tentulah kita termasuk Orang yang Hanya mengikuti hawa nafsu jika kita tetap meneruskan kebiasaan pendahulu kita dahulu. Firman Allah dalam surat (Al-Baqarah):170 " Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". و إذا قبل لهم اتَّبِعوْا ما انزل الله ( "Dan apabila dikatan kepada mereka," ikutilah Apa yang telah diturunkan Allah") Ayat ini sungguh sangat jelas bahwa Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan kepada seluruh manusia, agar mengikuti apa yang telah diturunkan oleh-Nya Yaitu Al Qur'an. Akan tetapi mereka cenderung lebih menyukai mengikuti hawa nafsu dan angan - angan mereka lalu kemudian mereka mengatakan:"Tidak" serta menolak apapun yang telah Allah Perintahkan baik berasal dari Al -Qur'an maupun dari As-Sunnah bahkan mereka membuat hukum-hukum baru yang sesuai dengan keinginannya semata.
هُوَ الَّذِي جَعَلـكُـمْ خَـلائِفَ فِى الأرْضِ وـمَنْ كـَفَرَ فَعلَيْهِ كُفرُهُ وَلَا يَزِيدُ الْكٰفرينَ كُـفـرهُم عِندَ ربِّـهم إلَّا مَقتًا ولا يَزِيدُ الْكٰفرينَ كُفرُهُم عِندَرَبِّهِم إلّا خـَسَارًا (سورة.٣٥: ٣٩ ) "Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka." ( Qs.35 :39 )
Ayat ini mengisyaratkan serta melegalisasikan kan kepada manusia khususnya kaum muslimin, bahwa Dialah Allah yang menjadikan kamu sebagai Kholifah - kholifah dimuka bumi, Yang Kemudian Allah lanjutkan dengan Ancaman bagi siapa saja yang menolak pernyataan tersebut. Dengan kehidupan yang sangat sulit, kepedihan dan kehinaan di sisi-Nya dan ia termasuk orang yang telah kafir.
Ayat ini mengandung unshur balaghoh dengan rangkaian kalimat yang biasa disebut isnad khobari yaitu musnad ilaih bi isim dhomir( isnad khobari yang dirangkai dengan ism dhomir pada awal kalimatnya ).Guna menganggap Agung, Yakni هو الذي جعلكم خلائف فى الارض. Isim dhomir yang artinya Dia, Sedang yang dimaksud disini Adalah "ALLAH". Namun kami tidak bermaksud untuk menjelaskan isnad khobari jenis ini Allah Ta'ala Mengilhami Rasulullah Sallallaahu alaihi wa sallam dengan melanjutkan kalamnya dengan kalimat Syarth ومن كفر yang artinya dan bagi siapa saja yang ingkar ( yang ditujukan kepada yg berakal ) guna menganggap urgen, guna apa yang disampaikan dapat di realisasikan kedalam kehidupan bagi yang mendengarkan kalam tersebut. "Dan bagi siapa saja yang mengingkari /kufur diantara kalian manusia " " فعليهِ كــفْرُهُMaka kekufurannya itu Akan menimpa nya sendiri" ini merupakan jawabusy syarth dari kalimat sebelumnya. Setelah ini Allah melanjutkan kalam-Nya dengan Kalimatولا يزيد الكفرين كفرهم عند ربّهم ( wala yaziidul kaafiriina kufruhum 'inda robbihim ) yang Allah subhanahu wata'aala tekankan dengan mengulang kalimat itu dengan dua kali pengulangan yang pada akhir kalam Nya di akhirkan dengan dua kata yang berbeda namun tetap semakna yaitu kata (Maqtaa=Kemurkaan,kemarahan,kesempitan,kesengsaraan,serta kesempitan hidup) dan kata KHOSAAROO= yang memiliki arti " Kesedihan , kehidupan yang sempit. Berhubungan dengan Keingkaran terhadap satu surat atau satu ayat ibnu qudamah rahimahullaah berkata: " tidak ada perbedaan atau khilaf diantara kaum muslimin bahwa barang siapa yang mengingkari satu surah atau satu ayat atau satu kalimat maupun satu huruf dari Al Qur'an yang sudah disepakati, maka ia adalah kafir. Hal ini merupakan hujjah yang Qoth'i (Kuat) bahwa Al-Qur'an ,Huruf dan maknanya adalah dari Allah Azza Wa Jalla." ( Lihat Syarh Lum' atil I'tiqooth Oleh Asy- Syekh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin,Hal:82). Kaum muslimin kini tengah berpecah belah ,bersekte -sekte! Namun tatkala mereka diseru untuk segera mewujudkan persatuan dibawah satu kepemimpinan mereka justeru menolak dengan berbagai macam argumentasi dan alasan yang berbeda. Hal ini berlangsung dengan cukup lama, lantas apakah kita berbeda atau tidak ada perbedaan hukum kafirnya seseorang yang menolak atau tidak melaksanakan ayat - ayat Allah? Berkenaan dengan surat 35 ayat 39 diatas kami sampai kan kepada kalian semua! Wahai kaum muslimin kita adalah kholifah dimuka bumi, yang allah pilih sebagai makhluq yang akan memakmurkan kerajaan dunia. Wahai kaum muslimin mari kita wujudkan titah Allah Ini dengan melaksanakan sistem ke-Kholifahan islam jangan sampai kekufuran,kelalaian , kemalasan, serta ketidak pedulian terus menyarang dihati kita . Jangan sampai persatuan kaum muslimin, hanya sampai sebatas angan -angan, jangan sampai persatuan kaum muslimin hanya pd saat islam dihinakan kaum kafirin sementara kaum muslimin sendiri saling membenci hanya akibat berbeda pemahaman dalam tatacara beribadah semata! Dan dengan ini pula kami serukan kepada kalian bahwa tentang kewajiban untuk bersatu bagi kaum muslimin ini adalah merupakan ibadah wajib yang harus terus dilaksanakan , bukan hanya sewaktu waktu saja, dan bahwa kewajiban bersatu dalam satu kepemimpinan adalah merupakan perkara tauhid yang musti tertancap dalam setiap hati manusia yang mengaku beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Maka barang siapa yang kufur maka kekufuran nya itu sendiri yang akan menimpa dirinya sendiri. Demi Allah kita kaum muslimin tidak akan memperoleh kebebasan dalam melaksanakan hukum Allah dimuka bumi ini jika kita tetap dalam tafarruq, tidak mewujudkan kepemimpinan islam yaitu KHILAFAH Islamiyah , Khilafatul muslimin, KHILAFAH Ala minhajinnbuwwah. Allahu Akbar waliilaahi Hamdu! Dan merupakan akibat dari pada penolakan dan pelanggaran yang kita lakukan adalah berbagai fitnah, penistaan agama, penghancuran di berbagai negri dimana kaum muslimin bermukim, serta hukum Allah tidak dapat dilaksanakan. Namun apakah penolakan dan pelanggaran yang kita lakukan yang mengakibatkan hal itu semua??? Jawabannya ialah karena kaum muslimin masih setuju dengan demokrasi sekuler, masih rela berada dalam perpecahan, kita masih senang berpihak dalam fanatik ashobiyyah dengan mengesampingkan persaudaraan, persahabatan yang dibangun dengan keimanan yg memang telah Allah gariskan Didalam Al-Qur'an. Na'udzubillahi min Dzaalik dan aku memohon ampun kepada- Mu ya Allah untuk diriku, serta atas seluruh kaum muslimin yang masih terlena akan hal demikian serta kami memohon supaya Engkau ya Allah, segera mempersatukan kaum muslimin dalam satu Kholifah (pemimpin kaum muslimin setelah nabi) Satu sistem kepemimpinan yaitu KHILAFAH(Sistem Hidup kaum Muslimin Setelah sistem kenabian "An-Nubuwwah"). Amiiin Demikianlah artikel ini Kami tulis, semoga dengan ini dapat menimbulkan kesadaran dalam mewujudkan persatuan Islam diseluruh dunia amin Yaa Robbal 'Aalamin
هُوَ الَّذِي جَعَلـكُـمْ خَـلائِفَ فِى الأرْضِ وـمَنْ كـَفَرَ فَعلَيْهِ كُفرُهُ وَلَا يَزِيدُ الْكٰفرينَ كُـفـرهُم عِندَ ربِّـهم إلَّا مَقتًا ولا يَزِيدُ الْكٰفرينَ كُفرُهُم عِندَرَبِّهِم إلّا خـَسَارًا (سورة.٣٥: ٣٩ ) "Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka." ( Qs.35 :39 )
Ayat ini mengisyaratkan serta melegalisasikan kan kepada manusia khususnya kaum muslimin, bahwa Dialah Allah yang menjadikan kamu sebagai Kholifah - kholifah dimuka bumi, Yang Kemudian Allah lanjutkan dengan Ancaman bagi siapa saja yang menolak pernyataan tersebut. Dengan kehidupan yang sangat sulit, kepedihan dan kehinaan di sisi-Nya dan ia termasuk orang yang telah kafir.
Saudaraku yang budiman! Ayat ini jika kita tinjau dari segi bahasa nya maka amatlah sulit bagi mereka yang mempunyai akal , fikiran,kepandaian, kecerdasan, otak dan nurani untuk menolak ayat ini.
هُوَ الَّذِي جَعَلـكُـمْ خَـلائِفَ فِى الأرْضِ وـمَنْ كـَفَرَ فَعلَيْهِ كُفرُهُ وَلَا يَزِيدُ الْكٰفرينَ كُـفـرهُم عِندَ ربِّـهم إلَّا مَقتًا ولا يَزِيدُ الْكٰفرينَ كُفرُهُم عِندَرَبِّهِم إلّا خـَسَارًا
(سورة.٣٥: ٣٩ )
Ayat ini mengandung unshur balaghoh dengan rangkaian kalimat yang biasa disebut isnad khobari yaitu musnad ilaih bi isim dhomir( isnad khobari yang dirangkai dengan ism dhomir pada awal kalimatnya ).Guna menganggap Agung, Yakni هو الذي جعلكم خلائف فى الارض. Isim dhomir yang artinya Dia, Sedang yang dimaksud disini Adalah "ALLAH". Namun kami tidak bermaksud untuk menjelaskan isnad khobari jenis ini Allah Ta'ala Mengilhami Rasulullah Sallallaahu alaihi wa sallam dengan melanjutkan kalamnya dengan kalimat Syarth ومن كفر yang artinya dan bagi siapa saja yang ingkar ( yang ditujukan kepada yg berakal ) guna menganggap urgen, guna apa yang disampaikan dapat di realisasikan kedalam kehidupan bagi yang mendengarkan kalam tersebut. "Dan bagi siapa saja yang mengingkari /kufur diantara kalian manusia " " فعليهِ كــفْرُهُMaka kekufurannya itu Akan menimpa nya sendiri" ini merupakan jawabusy syarth dari kalimat sebelumnya. Setelah ini Allah melanjutkan kalam-Nya dengan Kalimatولا يزيد الكفرين كفرهم عند ربّهم ( wala yaziidul kaafiriina kufruhum 'inda robbihim ) yang Allah subhanahu wata'aala tekankan dengan mengulang kalimat itu dengan dua kali pengulangan yang pada akhir kalam Nya di akhirkan dengan dua kata yang berbeda namun tetap semakna yaitu kata (Maqtaa=Kemurkaan,kemarahan,kesempitan,kesengsaraan,serta kesempitan hidup) dan kata KHOSAAROO= yang memiliki arti " Kesedihan , kehidupan yang sempit. Berhubungan dengan Keingkaran terhadap satu surat atau satu ayat ibnu qudamah rahimahullaah berkata: " tidak ada perbedaan atau khilaf diantara kaum muslimin bahwa barang siapa yang mengingkari satu surah atau satu ayat atau satu kalimat maupun satu huruf dari Al Qur'an yang sudah disepakati, maka ia adalah kafir. Hal ini merupakan hujjah yang Qoth'i (Kuat) bahwa Al-Qur'an ,Huruf dan maknanya adalah dari Allah Azza Wa Jalla." ( Lihat Syarh Lum' atil I'tiqooth Oleh Asy- Syekh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin,Hal:82). Kaum muslimin kini tengah berpecah belah ,bersekte -sekte! Namun tatkala mereka diseru untuk segera mewujudkan persatuan dibawah satu kepemimpinan mereka justeru menolak dengan berbagai macam argumentasi dan alasan yang berbeda. Hal ini berlangsung dengan cukup lama, lantas apakah kita berbeda atau tidak ada perbedaan hukum kafirnya seseorang yang menolak atau tidak melaksanakan ayat - ayat Allah? Berkenaan dengan surat 35 ayat 39 diatas kami sampai kan kepada kalian semua! Wahai kaum muslimin kita adalah kholifah dimuka bumi, yang allah pilih sebagai makhluq yang akan memakmurkan kerajaan dunia. Wahai kaum muslimin mari kita wujudkan titah Allah Ini dengan melaksanakan sistem ke-Kholifahan islam jangan sampai kekufuran,kelalaian , kemalasan, serta ketidak pedulian terus menyarang dihati kita . Jangan sampai persatuan kaum muslimin, hanya sampai sebatas angan -angan, jangan sampai persatuan kaum muslimin hanya pd saat islam dihinakan kaum kafirin sementara kaum muslimin sendiri saling membenci hanya akibat berbeda pemahaman dalam tatacara beribadah semata! Dan dengan ini pula kami serukan kepada kalian bahwa tentang kewajiban untuk bersatu bagi kaum muslimin ini adalah merupakan ibadah wajib yang harus terus dilaksanakan , bukan hanya sewaktu waktu saja, dan bahwa kewajiban bersatu dalam satu kepemimpinan adalah merupakan perkara tauhid yang musti tertancap dalam setiap hati manusia yang mengaku beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Maka barang siapa yang kufur maka kekufuran nya itu sendiri yang akan menimpa dirinya sendiri. Demi Allah kita kaum muslimin tidak akan memperoleh kebebasan dalam melaksanakan hukum Allah dimuka bumi ini jika kita tetap dalam tafarruq, tidak mewujudkan kepemimpinan islam yaitu KHILAFAH Islamiyah , Khilafatul muslimin, KHILAFAH Ala minhajinnbuwwah. Allahu Akbar waliilaahi Hamdu! Dan merupakan akibat dari pada penolakan dan pelanggaran yang kita lakukan adalah berbagai fitnah, penistaan agama, penghancuran di berbagai negri dimana kaum muslimin bermukim, serta hukum Allah tidak dapat dilaksanakan. Namun apakah penolakan dan pelanggaran yang kita lakukan yang mengakibatkan hal itu semua??? Jawabannya ialah karena kaum muslimin masih setuju dengan demokrasi sekuler, masih rela berada dalam perpecahan, kita masih senang berpihak dalam fanatik ashobiyyah dengan mengesampingkan persaudaraan, persahabatan yang dibangun dengan keimanan yg memang telah Allah gariskan Didalam Al-Qur'an. Na'udzubillahi min Dzaalik dan aku memohon ampun kepada- Mu ya Allah untuk diriku, serta atas seluruh kaum muslimin yang masih terlena akan hal demikian serta kami memohon supaya Engkau ya Allah, segera mempersatukan kaum muslimin dalam satu Kholifah (pemimpin kaum muslimin setelah nabi) Satu sistem kepemimpinan yaitu KHILAFAH(Sistem Hidup kaum Muslimin Setelah sistem kenabian "An-Nubuwwah"). Amiiin Demikianlah artikel ini Kami tulis, semoga dengan ini dapat menimbulkan kesadaran dalam mewujudkan persatuan Islam diseluruh dunia amin Yaa Robbal 'Aalamin
Langganan:
Postingan (Atom)
BUKAN NEGARA ISLAM YANG MENJADI TUJUAN, KHILAFAH ADALAH BUKTI PENGAGUNGAN MANUSIA KEPADA ALLAH
BAI'AT UMMAT ISLAM YG BERSEDIA TUNDUK DAN PATUH PADA AL JAMAA'AH KHILAFATUL MUSLIMIN
<< 48:11 Surat Al-Fath Ayat 10 (48:10) 48:9 >> اِنَّ الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗيَدُ اللّٰهِ فَ...

-
Data Biografi Drs. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid Saya Dapatkan Ini dari akun Facebook Beliau insya Allah Saya Terjemahkan Kedalam bahasa...
-
Aku Berharap Dan Berdo'a Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah INDONESIA TITIK AWAL KEBANGKITAN ISLAM DUNIA Us...
-
Aku Berharap Dan Berdo'a Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah BAI'AT ADALAH TERMASUK SALAH SATU SYARI...