Kamis, 08 Februari 2018

Aku Hanya Ingin Mengingatkan Kamu Yg Sudah Berkeluarga

Dan Aku Berharap Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah

Sesuatu yg kau khawatirkan,ini solusinya
(Doa doa dari Al Qur an) ▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
๐Ÿ’› khawatir hatimu berpaling dari hidayah :
ุฑَุจَّู†َุง ู„َุง ุชُุฒِุบْ ู‚ُู„ُูˆุจَู†َุง ุจَุนْุฏَ ุฅِุฐْ ู‡َุฏَูŠْุชَู†َุง ูˆَู‡َุจْ ู„َู†َุง ู…ِู†ْ ู„َุฏُู†ْูƒَ ุฑَุญْู…َุฉً ุฅِู†َّูƒَ ุฃَู†ْุชَ ุงู„ْูˆَู‡َّุงุจ��ُ
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
๐ŸŒทingin mati syahid :
ุฑَุจَّู†َุง ุขู…َู†َّุง ุจِู…َุง ุฃَู†ْุฒَู„ْุชَ ูˆَุงุชَّุจَุนْู†َุง ุงู„ุฑَّุณُูˆู„َ ูَุงูƒْุชُุจْู†َุง ู…َุนَ ุงู„ุดَّุงู‡ِุฏِูŠู†َ ๐Ÿ
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
☝ terkena kesusahan :
ุญَุณْุจِูŠَ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„َุง ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ู‡ُูˆَ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุชَูˆَูƒَّู„ْุชُ ูˆَู‡ُูˆَ ุฑَุจُّ ุงู„ْุนَุฑْุดِ ุงู„ْุนَุธِูŠู…ِ ๐Ÿƒ
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
๐ŸŒธ ingin sholat kita dan keluarga terjaga :
ุฑَุจِّ ุงุฌْุนَู„ْู†ِูŠ ู…ُู‚ِูŠู…َ ุงู„ุตَّู„ุงุฉِ ูˆَู…ِู†ْ ุฐُุฑِّูŠَّุชِูŠ ุฑَุจَّู†َุง ูˆَุชَู‚َุจَّู„ْ ุฏُุนَุงุกِ ๐Ÿ€
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
๐Ÿ’“ ingin istri dan keluargamu patuh padamu :
ุฑَุจَّู†َุง ู‡َุจْ ู„َู†َุง ู…ِู†ْ ุฃَุฒْูˆَุงุฌِู†َุง ูˆَุฐُุฑِّูŠَّุงุชِู†َุง ู‚ُุฑَّุฉَ ุฃَุนْูŠُู†ٍ ูˆَุงุฌْุนَู„ْู†َุง ู„ِู„ْู…ُุชَّู‚ِูŠู†َ ุฅِู…َุงู…ًุง ๐ŸŒบ
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
๐Ÿ’ rumah yg penuh keberkahan :
ุฑَุจِّ ุฃَู†ْุฒِู„ْู†ِูŠ ู…ُู†ْุฒَู„ًุง ู…ُุจَุงุฑَูƒًุง ูˆَุฃَู†ْุชَ ุฎَูŠْุฑُ ุงู„ْู…ُู†ْุฒِู„ِูŠู†��َ
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
๐Ÿ‘Œ dijauhkan dari syetan :
ุฑَุจِّ ุฃَุนُูˆุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†ْ ู‡َู…َุฒَุงุชِ ุงู„ุดَّูŠَุงุทِูŠู†ِ ูˆَุฃَุนُูˆุฐُ ุจِูƒَ ุฑَุจِّ ุฃَู†ْ ูŠَุญْุถُุฑُูˆู†ِ ๐Ÿ’š
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
๐Ÿ’ข takut masuk neraka :
ุฑَุจَّู†َุง ุงุตْุฑِูْ ุนَู†َّุง ุนَุฐَุงุจَ ุฌَู‡َู†َّู…َ ุฅِู†َّ ุนَุฐَุงุจَู‡َุง ูƒَุงู†َ ุบَุฑَุงู…ًุง ๐Ÿ’ฆ
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
๐ŸŒป khawatir Allah tidak menerima amal baikmu :
ุฑَุจَّู†َุง ุชَู‚َุจَّู„ْ ู…ِู†َّุง ุฅِู†َّูƒَ ุฃَู†ْุชَ ุงู„ุณَّู…ِูŠุนُ ุงู„ْุนَู„ِูŠู…ُ ๐Ÿ‚
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
๐Ÿ‘†kesedihan dalam hidup :
ุฅู†ู…ุง ุฃَุดْูƒُูˆ ุจَุซِّูŠ ูˆَุญُุฒْู†ِูŠ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ ๐Ÿƒ
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
☝jangan kau pelit membagi doa doa Al Qur an ini kepada temanmu
๐Ÿ’
Nasehat : teruskanlah share postingan ini agar menjadi amal jariyah.....

Selasa, 06 Februari 2018

Kisah Kesetiaan Istri

Aku Berharap Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah

Kisah Nyata : Kesetiaan Istri ini Akan Buat Hati Para Suami Luluh dan Tak Tega

Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Meski kita adalah mahluk yang paling sempurna dengan kelima panca indera. Manusia tetaplah mahluk yang bersifat lemah, membutuhkan perlidungan dan pertolongan. Kemampuan dan pengetahuan manusia hanya terbatas pada lima indera, karena itu banyak peristiwa terjadi diluar jangkauan kita.




Makanya kita diharuskan meminta tolong kepada Tuhannya, melalui ibadah dan doa.
Janganlah pernah putus asa jika Tuhanmu adalah Allah. Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus.

Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci. Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dariNya.

Kisah yang menggetarkan hati ini tampaknya sangat cocok untuk menggambarkan betapa dahsyatnya kekuatan doa, seperti disadur dari situs www.muslm.org, diterjemahkan oleh Ustadz Firanda Andirja seperti dilansir dari situs firanda.

Begini kisahnya “ Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata :
Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi.

Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu.

Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik.

Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak.

Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa') tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…

Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali.

Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya.

Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.

Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

Akupun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun.

Dan aku telah mengabarkannya tentang kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.

Putriku adalah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal waktu itu ia masih kecil yaitu sejak umurnya belum 7 tahun.

Aku memuji Allah yang telah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan dekat dengannya, demikian juga kakeknya rahimahullah.

Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya.

Pada suatu hari di tahun 1410 H, putriku (kini berusia 19 tahun) berkata kepadaku : Ummi biarkanlah aku malam ini tidur bersama ayahku...Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.

Putriku bercerita : Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur.
Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku-.

Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku;

"Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini??"

Akupun bangun…seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-.

Aku berkata dalam do'aku, "Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…

Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…

Ya Allah…sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…"

Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh. Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., "Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?".

Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun.

Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia…, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar.

Ia berkata, "Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!". Maka aku berkata kepadanya, "Aku ini putrimu Asmaa'".

Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Mereka pun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : "Subhaanallahu…".  Dokter yang lain dari Mesir berkata, "Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…".

Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata;

Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..??

Sang istri berkata : Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasnya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun.

Lalu setelah itu kami pun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua.

Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang telah menjaga putrinya…, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku…meskipun ia dalam keadaan koma…

Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo' kecuali do'a…barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya.

Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua… dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…

Ini adalah kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup…

Maka ketuklah pintu langit dengan do'a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah….

Demikianlah kisahnya. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah diatas.. dan semoga menginspirasi

Jumat, 02 Februari 2018

Janganlah Suka Merendahkan Suami

7 Sifat Yang Dimiliki Orang Yang Suka Merendahkan Orang Lain
Friday, 24 February 2017 (9:48 pm) / Muamalah
Merendahkan Orang Lain ~ez_ndash~ Sahabat fimadani yang Allah muliakan, ketika kita merendahkan seseorang, terkadang saat itu kita berasa hebat. Apalagi ketika merendahkan itu, kita merupakan salah satu orang yang berpengaruh di masyarakat, lalu merendahkan orang yang miskin, kecil dan rendah. Masyaallah.

Terkadang, diantara teman sendiri, disaat kita mempunyai kelebihan harta atau apapun itu, kita sering tidak sadar merendahkan teman kita. walaupun niat kita hanya bercanda, tetapi kita tidak tahu bahwa hati teman kita merasa sakit saat direndahkan.

Bercanda dan Memotivasi seseorang, bukan berarti dengan cara merendahkan dan mencaci maki perbuatan buruknya. Apalagi jika kamu adalah seseorang yang terpandang sebagai orang berpengaruh seperti Guru, atau Dokter dan yang lainnya. Ada beberapa sifat buruk yang melekat pada orang yang suka merendahkan orang lain, diantaranya sebagai berikut :

1. Sombong / Angkuh

smpkosgoro.sch.id

Ketika ada orang yang merendahkan orang lain, dengan cara mencaci maki orang tersebut, pasti di dalam hatinya akan terbesit bahwa dirinya itu merasa lebih baik darinya. misalnya orang itu berkata ~ez_ldquo~kamu itu bodoh, tidak mungkin bisa masuk ke Universitas Negeri, balik aja sana!!!~ez_rdquo~.

Jadi saat kamu merendahkan seseorang, akan terbesit dan timbul rasa sombong bahwa kamu itu seolah lebih baik dari orang tersebut. Untuk itu, janganlah kita merendahkan orang lain. Sebab, mungkin saja orang yang kita rendahkan itu, memiliki derajat yang lebih baik dari kita di sisi Allah Subhanahu wa Taรข~ez_euro~~ez_trade~ala.

2. Mempunyai Hati Yang Keras dan Menolak Kebaikan

infoyunik.com

Sudah pasti bahwa orang yang suka merendahkan orang lain, mempunyai hati yang keras. Mengapa demikian? Misalkan ketika ia melakukan yang salah, ada orang yang menasihatinya. Namun karena orang tersebut memiliki hati yang keras, ia malah menolak nasihat tersebut, bahkan sampai merendahkan orang tersebut.

Artinya saat orang itu tidak mau menerima nasihat baik, meskipun nasihat itu benar untuk dirinya, ia akan menolaknya, karena ia merasa lebih baik dari orang yang menasihatinya.

3. Selalu Berprasangka Buruk Sangka (Suudzon)

viva.co.id

Mengapa orang yang selalu merendahkan orang lain mempunyai sifat suudzon? Karena kebanyakan orang yang suka merendahkan itu adalah orang yang selalu berburuk sangka kepada orang lain, bisa kita ketahui bahwa orang yang selalu merendahkan orang lain, menganggap dirinya paling baik. Jadi mereka hanya berfikir positif untuk dirinya sendiri tetapi melihat orang selalu berburuk sangka dan tidak lebih baik darinya.

4. Tidak Berhati-hati (Ceroboh)
Orang yang suka merendahkan orang lain, dirinya tidak berfikir dulu akibatnya sebelum bertindak, dia hanya mementingkan emosi dan hawa nafsunya saja. Terkadang orang yang merendahkan orang lain, mereka lebih bersifat ceroboh, bahkan tidak peduli akibat dari perbuatan mereka. sifat ceroboh ini biasanya identik dengan tidak berhati-hati, tidak cermat, dan tidak dipikirkan baik-baik dan kurang ajar.

5. Tidak Bijaksana
Orang yang suka merendahkan orang lain adalah orang yang tidak menggunakan akal dan budi pekertinya, terlebih lagi mereka kurang berhati-hati dan tidak cermat karena orang yang pandai menggunakan akal dan budi pekertinya tidak akan mudah untuk mencaci maki seseorang.

6. Bodoh
Sebutan yang pas untuk orang suka yang mencaci maki dan merendahkan orang. Mereka tidak mengetahui kelemahan dan kekurangan mereka hanya mengetahui kekurangan orang lain. Mereka tidak memiliki pengetahuan tentang akibat mencaci maki dan merendahkan orang lain

7.Pemarah

Buas seperti binatang buas yang suka melawan dan suka marah, Terkadang suka memukul orang yang suka mencaci maki itu. tapi terkadang juga orang yang pendiam tetapi sekali berbicara ~ez_ndash~ langsung membuat telinga sakit, itu malah lebih sadis menurut saya. karena kita tahu dia pendiam baik tetapi ternyata sekali berbicara langsung merendahkan orang. itu seperti berbalik 90 derajat.



Demikianlah diantara tujuh sifat orang yang suka merendahkan orang lain. Mudah-mudahan kita tidak termasuk kepada kategori orang-orang yang suka merendahkan orang lain, tapi orang baik kepada orang lain. Semoga bermanfaat....!!!!!

32Kesalahan Suami Kepada Istri

KELUARGA dalam Islam mempunyai arti yang tidak kecil. Keluarga merupakan bagian kesatuan terbawah yang melandasi tegaknya sebuah jemaah di dalam Islam. Keluarga-keluarga yang baik dan solid akan mengokohkan suatu jemaah, dan apabila keluarga-keluarga itu buruk dan rusak, akan bisa memperlemah kondisi jemaah dalam Islam secara keseluruhan.

Keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan keluarga para sahabatnya yang telah beriman adalah keluarga-keluarga yang baik yang menghasilkan sebuah jemaah yang kokoh di masanya. Mereka telah menjadi orang-orang terbaik dari umat ini di muka bumi.

Dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS.Al-Furqon: 74)



Keluarga diibaratkan seperti batu bata pertama dalam sebuah bangunan masyarakat. Apabila keluarga baik, maka masyarakat pun akan ikut menjadi baik dan sebaliknya jika keluarga rusak, maka masyarakat akan menjadi rusak pula. Oleh karena itu, Islam memberikan perhatian kepada urusan keluarga dengan perhatian yang sangat besar, sebagaimana Islam juga mengatur hal-hal yang dapat menjamin keselamatan dan kebahagiaan keluarga tersebut.

Sangat fundamental dalam keluarga adalah perlakuan seorang suami terhadap istrinya. Bisa jadi juga berbuah dosa. Coba cek poin-poin di bawah ini:

1. Lalai berbakti kepada orangtua setelah menikah
2. Kurang serius dalam mengharmonisasikan antara istri dan orang tua
3. Ragu dan buruk sangka kepada istri
4. Kurang memiliki sikap cemburu terhadap istri
5. Meremehkan kedudukan istri
6. Melepaskan kendali kepemimpinan dan menyerahkannya kepada istri
7. Memakan harta istri secara batil
8. Kurang semangat dalam mengajari istri ajaran-ajaran agamanya
9. Bersikap pelit terhadap istri
10. Datang secara tiba-tiba setelah lama pergi
11. Banyak mencela dan mengkritik istri
12. Kurang berterima kasih dan memotivasi istri
13. Banyak bersengketa dengan istri
14. Lama memutus hubungan dan meninggalkan istri tanpa sebab yang jelas
15. Sering berada di luar rumah dan jarang bercengkrama dengan keluarga
16. Interaksi yang buruk dengan istri
17. Tidak menganggap penting berdandan untuk istri
18. Kurang perhatian terhadap doa yang dituntun ketika menggauli istri
19. Kurang memperhatikan Etika, Hikmah dan Hukum hubungan badan
20. Menyebarkan rahasia ranjang
21. Tidak mengetahui kondisi biologis perempuan
22. Menggauli istri ketika haid
23. Menggauli istri pada duburnya
24. Memukul istri tanpa alasan
25, Kesalahan tujuan poligami
26. Tidak bersikap adil antara beberapa istri
27. Terburu-buru dalam urusan talak
28. Tidak mau mentalak, padahal sudah tidak mungkin ada perbaikan dan kecocokan
29. Mencela istri setelah berpisah dengannya
30. Menelantarkan anak-anak setelah mentalak istri
31. Kurang setia terhadap istri
32. Kurang puas dan selalu melirik perempuan lain.

Demikianlah Ke-32 perbuatan tercela yang dibenci oleh Allah Ta'ala dan merupakan kedurhakaan terhadap istri yang jika para suami langgar maka rahmat dan nikmat Allah tidak akan mereka rasakan. [siramanislam]

Sabtu, 06 Januari 2018

Teks Asli ,Hadits ุฃู†ุง ุฃู…ุฑูƒู… ุจุฎู…ุณ ุฃู„ู„ู‡ ุฃู…ุฑู†ูŠ ุจู‡ู†ّ


ูˆุฃู†ุง ุขู…ุฑูƒู… ุจุฎู…ุณ ุงู„ู„ู‡ ุฃู…ุฑู†ูŠ ุจู‡ู†


ุนَู†ْ ุงู„ْุญَุงุฑِุซَ ุงู„ْุฃَุดْุนَุฑِูŠَّ, ุฃَู†َّ ุงู„ู†َّุจِูŠَّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ: " ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุฃَู…َุฑَ ูŠَุญْูŠَู‰ ุจْู†َ ุฒَูƒَุฑِูŠَّุง ุจِุฎَู…ْุณِ ูƒَู„ِู…َุงุชٍ ุฃَู†ْ ูŠَุนْู…َู„َ ุจِู‡َุง ูˆَูŠَุฃْู…ُุฑَ ุจَู†ِูŠ ุฅِุณْุฑَุงุฆِูŠู„َ ุฃَู†ْ ูŠَุนْู…َู„ُูˆุง ุจِู‡َุง ูˆَุฅِู†َّู‡ُ ูƒَุงุฏَ ุฃَู†ْ ูŠُุจْุทِุฆَ ุจِู‡َุง. ูَู‚َุงู„َ ุนِูŠุณَู‰: ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุฃَู…َุฑَูƒَ ุจِุฎَู…ْุณِ ูƒَู„ِู…َุงุชٍ ู„ِุชَุนْู…َู„َ ุจِู‡َุง ูˆَุชَุฃْู…ُุฑَ ุจَู†ِูŠ ุฅِุณْุฑَุงุฆِูŠู„َ ุฃَู†ْ ูŠَุนْู…َู„ُูˆุง ุจِู‡َุง, ูَุฅِู…َّุง ุฃَู†ْ ุชَุฃْู…ُุฑَู‡ُู…ْ ูˆَุฅِู…َّุง ุฃَู†ْ ุขู…ُุฑَู‡ُู…ْ. ูَู‚َุงู„َ ูŠَุญْูŠَู‰: ุฃَุฎْุดَู‰ ุฅِู†ْ ุณَุจَู‚ْุชَู†ِูŠ ุจِู‡َุง ุฃَู†ْ ูŠُุฎْุณَูَ ุจِูŠ ุฃَูˆْ ุฃُุนَุฐَّุจَ. ูَุฌَู…َุนَ ุงู„ู†َّุงุณَ ูِูŠ ุจَูŠْุชِ ุงู„ْู…َู‚ْุฏِุณِ ูَุงู…ْุชَู„َุฃَ ุงู„ْู…َุณْุฌِุฏُ ูˆَุชَุนَุฏَّูˆْุง ุนَู„َู‰ ุงู„ุดُّุฑَูِ ูَู‚َุงู„َ: ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุฃَู…َุฑَู†ِูŠ ุจِุฎَู…ْุณِ ูƒَู„ِู…َุงุชٍ ุฃَู†ْ ุฃَุนْู…َู„َ ุจِู‡ِู†َّ ูˆَุขู…ُุฑَูƒُู…ْ ุฃَู†ْ ุชَุนْู…َู„ُูˆุง ุจِู‡ِู†َّ. ุฃَูˆَّู„ُู‡ُู†َّ: ุฃَู†ْ ุชَุนْุจُุฏُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَู„َุง ุชُุดْุฑِูƒُูˆุง ุจِู‡ِ ุดَูŠْุฆًุง, ูˆَุฅِู†َّ ู…َุซَู„َ ู…َู†ْ ุฃَุดْุฑَูƒَ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูƒَู…َุซَู„ِ ุฑَุฌُู„ٍ ุงุดْุชَุฑَู‰ ุนَุจْุฏًุง ู…ِู†ْ ุฎَุงู„ِุตِ ู…َุงู„ِู‡ِ ุจِุฐَู‡َุจٍ ุฃَูˆْ ูˆَุฑِู‚ٍ ูَู‚َุงู„َ ู‡َุฐِู‡ِ ุฏَุงุฑِูŠ ูˆَู‡َุฐَุง ุนَู…َู„ِูŠ ูَุงุนْู…َู„ْ ูˆَุฃَุฏِّ ุฅِู„َูŠَّ ูَูƒَุงู†َ ูŠَุนْู…َู„ُ ูˆَูŠُุคَุฏِّูŠ ุฅِู„َู‰ ุบَูŠْุฑِ ุณَูŠِّุฏِู‡ِ, ูَุฃَูŠُّูƒُู…ْ ูŠَุฑْุถَู‰ ุฃَู†ْ ูŠَูƒُูˆู†َ ุนَุจْุฏُู‡ُ ูƒَุฐَู„ِูƒَ.
ูˆَุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุฃَู…َุฑَูƒُู…ْ ุจِุงู„ุตَّู„َุงุฉِ, ูَุฅِุฐَุง ุตَู„َّูŠْุชُู…ْ ูَู„َุง ุชَู„ْุชَูِุชُูˆุง, ูَุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَู†ْุตِุจُ ูˆَุฌْู‡َู‡ُ ู„ِูˆَุฌْู‡ِ ุนَุจْุฏِู‡ِ ูِูŠ ุตَู„َุงุชِู‡ِ ู…َุง ู„َู…ْ ูŠَู„ْุชَูِุชْ.
ูˆَุขู…ُุฑُูƒُู…ْ ุจِุงู„ุตِّูŠَุงู…ِ, ูَุฅِู†َّ ู…َุซَู„َ ุฐَู„ِูƒَ ูƒَู…َุซَู„ِ ุฑَุฌُู„ٍ ูِูŠ ุนِุตَุงุจَุฉٍ ู…َุนَู‡ُ ุตُุฑَّุฉٌ ูِูŠู‡َุง ู…ِุณْูƒٌ ูَูƒُู„ُّู‡ُู…ْ ูŠَุนْุฌَุจُ ุฃَูˆْ ูŠُุนْุฌِุจُู‡ُ ุฑِูŠุญُู‡َุง, ูˆَุฅِู†َّ ุฑِูŠุญَ ุงู„ุตَّุงุฆِู…ِ ุฃَุทْูŠَุจُ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ู„َّู‡ِ ู…ِู†ْ ุฑِูŠุญِ ุงู„ْู…ِุณْูƒِ.
ูˆَุขู…ُุฑُูƒُู…ْ ุจِุงู„ุตَّุฏَู‚َุฉِ, ูَุฅِู†َّ ู…َุซَู„َ ุฐَู„ِูƒَ ูƒَู…َุซَู„ِ ุฑَุฌُู„ٍ ุฃَุณَุฑَู‡ُ ุงู„ْุนَุฏُูˆُّ ูَุฃَูˆْุซَู‚ُูˆุง ูŠَุฏَู‡ُ ุฅِู„َู‰ ุนُู†ُู‚ِู‡ِ ูˆَู‚َุฏَّู…ُูˆู‡ُ ู„ِูŠَุถْุฑِุจُูˆุง ุนُู†ُู‚َู‡ُ, ูَู‚َุงู„َ: ุฃَู†َุง ุฃَูْุฏِูŠู‡ِ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ุจِุงู„ْู‚َู„ِูŠู„ِ ูˆَุงู„ْูƒَุซِูŠุฑِ ูَูَุฏَู‰ ู†َูْุณَู‡ُ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ.
ูˆَุขู…ُุฑُูƒُู…ْ ุฃَู†ْ ุชَุฐْูƒُุฑُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ, ูَุฅِู†َّ ู…َุซَู„َ ุฐَู„ِูƒَ ูƒَู…َุซَู„ِ ุฑَุฌُู„ٍ ุฎَุฑَุฌَ ุงู„ْุนَุฏُูˆُّ ูِูŠ ุฃَุซَุฑِู‡ِ ุณِุฑَุงุนًุง ุญَุชَّู‰ ุฅِุฐَุง ุฃَุชَู‰ ุนَู„َู‰ ุญِุตْู†ٍ ุญَุตِูŠู†ٍ ูَุฃَุญْุฑَุฒَ ู†َูْุณَู‡ُ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ, ูƒَุฐَู„ِูƒَ ุงู„ْุนَุจْุฏُ ู„َุง ูŠُุญْุฑِุฒُ ู†َูْุณَู‡ُ ู…ِู†ْ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ุฅِู„َّุง ุจِุฐِูƒْุฑِ ุงู„ู„َّู‡.ِ
ู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ: ูˆَุฃَู†َุง ุขู…ُุฑُูƒُู…ْ ุจِุฎَู…ْุณٍ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฃَู…َุฑَู†ِูŠ ุจِู‡ِู†َّ: ุงู„ุณَّู…ْุนُ ูˆَุงู„ุทَّุงุนَุฉُ ูˆَุงู„ْุฌِู‡َุงุฏُ ูˆَุงู„ْู‡ِุฌْุฑَุฉُ ูˆَุงู„ْุฌَู…َุงุนَุฉُ ูَุฅِู†َّู‡ُ ู…َู†ْ ูَุงุฑَู‚َ ุงู„ْุฌَู…َุงุนَุฉَ ู‚ِูŠุฏَ ุดِุจْุฑٍ ูَู‚َุฏْ ุฎَู„َุนَ ุฑِุจْู‚َุฉَ ุงู„ْุฅِุณْู„َุงู…ِ ู…ِู†ْ ุนُู†ُู‚ِู‡ِ ุฅِู„َّุง ุฃَู†ْ ูŠَุฑْุฌِุนَ, ูˆَู…َู†ْ ุงุฏَّุนَู‰ ุฏَุนْูˆَู‰ ุงู„ْุฌَุงู‡ِู„ِูŠَّุฉِ ูَุฅِู†َّู‡ُ ู…ِู†ْ ุฌُุซَุง ุฌَู‡َู†َّู…َ, ูَู‚َุงู„َ ุฑَุฌُู„ٌ: ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฅِู†ْ ุตَู„َّู‰ ูˆَุตَุงู…َ؟ ู‚َุงู„َ: ูˆَุฅِู†ْ ุตَู„َّู‰ ูˆَุตَุงู…َ, ูَุงุฏْุนُูˆุง ุจِุฏَุนْูˆَู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„َّุฐِูŠ ุณَู…َّุงูƒُู…ْ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ ุนِุจَุงุฏَ ุงู„ู„َّู‡ِ ".
ู‚َุงู„َ ุฃَุจُูˆ ุนِูŠุณَู‰(ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ): ู‡َุฐَุง ุญَุฏِูŠุซٌ ุญَุณَู†ٌ . (ูˆุตุญุญู‡
ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ)
Diriwayatkan bahwa al-Harits al-Asy'ari mengatakan bahwa Nabi (saw) bersabda: "sesungguhnya Allah memerintahkan Yahya bin Zakariya untuk memiliki lima kata untuk melakukannya, dan dia memerintahkan anak-anak Israel untuk melakukannya. Yahya berkata, "Saya takut jika saya didahului oleh mereka, saya akan dipermalukan atau disiksa." Orang-orang di rumah Masjid Suci dan diisi digerogoti kehormatan, ia berkata: Tuhan mengatakan kepada saya lima kata-kata untuk melakukannya dan ketertiban Anda harus bekerja mereka Oohin:. Menyembah Allah dan bergabung tidak dengan sesuatu,
Jika Tuhan mendoakan Anda untuk berdoa, maka jika Anda berdoa, jangan memperhatikan, karena Tuhan akan menyerahkan mukanya ke wajah pelayannya dalam doanya, kecuali jika dia memperhatikannya. 
Dan puasa puasa lebih baik dari Tuhan daripada angin musk.
Dan Anda seperti orang yang ditangkap oleh musuh, dan mereka mengikatkan tangannya ke lehernya dan membawanya ke tengkuknya. Dia berkata: Saya akan menebus dia dari Anda sedikit dan banyak.
Dan saya akan memintamu untuk mengingat Allah, tapi seperti seorang pria, musuh keluar dari jalannya, bahkan jika dia datang ke benteng yang diperkuat dan membuat dirinya sendiri dari mereka. Maka pelayan itu tidak membuat dirinya keluar dari setan kecuali mengingat Tuhan.
Nabi (saw) bersabda: "Saya perintahkan kepada lima hal itu dan Allah Memerintah  kepada Ke Dengan 5 hal Itu: 1. mendengar, 2.menaati,3. berjihad, 4. bermigrasi  (Hijrah )dan 5.berkelompok (Jamaah)
Maka Sungguh, Barang Siapa Yang meninggalkan Jamaah,Barang Sejengkal Saja ,Maka Sungguh Telah Lepas Ikatan Islam Dilehernya Hingga Ia Kembali Dan Bertobat(Dari Perpecahan Ummat), Dan Brangsiapa Yg Menyeru Kepada Millah Jahiliyyah,Maka Sungguh Semata2 Menyeru Kepada Neraka Jahannam.Kemudian Salah Seorang Sahabat Bertanya! Wahai Rasulullah Walaupun Ia Telah Shalat Dan Berpuasa? : Rasul Menjawab: Walaupun Ia Melaksanakan Shalat Dan Berpuasa,Maka Serulah Manusia Dengan Seruan Sebagaimana Allah Menyeru Kalian Kaum Muslimin Dan Mukminin dengan Sebutan Hamba Allah Hadits Riwayat :
Abu Issa (Tirmidzi): Ini adalah pembicaraan yang baik. (Dan dikoreksi oleh Al Albani)

BUKAN NEGARA ISLAM YANG MENJADI TUJUAN, KHILAFAH ADALAH BUKTI PENGAGUNGAN MANUSIA KEPADA ALLAH

BAI'AT UMMAT ISLAM YG BERSEDIA TUNDUK DAN PATUH PADA AL JAMAA'AH KHILAFATUL MUSLIMIN

<< 48:11 Surat Al-Fath Ayat 10 (48:10) 48:9 >>  ุงِู†َّ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ูŠُุจَุงูŠِุนُูˆْู†َูƒَ ุงِู†َّู…َุง ูŠُุจَุงูŠِุนُูˆْู†َ ุงู„ู„ّٰู‡َ ูۗŠَุฏُ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ูَ...