Jumat, 12 April 2019

Tanda Tanda Penyeru Kepada Jahanam


Aku Berharap Dan Berdo'a Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah CIRI CIRI DA'I YANG MENGAJAK KEPADA NERAKA JAHANAM...❗ Berkata Asy-Syaikh Sholeh al fauzan hafizhahullah : "Di Sana Ada Da'i-da'i yang sesat (menyeru kepada jahanam) Sebagaimana bahwa disana ada Da'i da'i menyeru kepada tauhid (Mengajak untuk masuk surga) ". ‏قال العلامة صالح الفوزان -حفظه الله-: "هناك دعاة ضلال كما أن هناك دعاة توحيد" 1- MEMILIKI KULIT DAN BAHASA YANG SAMA DENGAN MANUSIA Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu anhuma berkata: كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ “Dahulu manusia (para sahabat) bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan sementara aku biasa bertanya kepada beliau tentang keburukan(kejelekan) karena khawatir/takut kejelekan tersebut menimpaku. Maka aku bertanya, “Wahai Rasulullah, dahulu kami dalam masa jahiliyah dan keburukan, lantas Allah datang dengan membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini akan ada keburukan lagi?” Nabi menjawab, “Ya.” Saya bertanya, “Apakah sesudah keburukan itu akan ada kebaikan lagi?” Beliau menjawab, “Ya, tapi ketika itu sudah ada Asap” Saya bertanya, “Apa yang anda maksud dengan asap itu?” Beliau menjawab, “Adanya suatu kaum yang memberikan petunjuk dengan selain petunjuk yang aku bawa. Engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya.” Saya bertanya, “Adakah setelah kebaikan itu akan ada keburukan lagi?” Nabi menjawab, “Ya, yaitu adanya DAI-DAI yang MENYERU menuju PINTU JAHANNAM. Siapa yang memenuhi seruan mereka, niscaya mereka akan menghempaskan orang itu ke dalam jahannam.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, tolong beritahukanlah kami tentang CIRI-CIRI mereka!” Nabi menjawab, “Mereka MEMILIKI KULIT seperti KULIT KITA, juga BERBICARA DENGAN BAHASA KITA.” Saya bertanya, “Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu?” Nabi menjawab, “Hendaklah kamu selalu bersama jamaah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka!” Aku bertanya, “Kalau pada waktu itu tidak ada jamaah kaum muslimin dan imam bagaimana?” Nabi menjawab, “Hendaklah kamu jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok) itu, sekalipun kamu menggigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu dalam keadaan kamu tetap seperti itu.” &128213;]»(HR. Al-Bukhari no. 7084 dan Muslim no. 1847) 2. PANDAI BERSILAT LIDAH Rasulullah Shalallahu a'laihi was salam bersabda : إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَاف عَلَىُ أُمَّتِيْ كُلُّ مُنَافِقٍ عَلِيْمِ اللِّسَانِ "Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas umatku adalah setiap munafik yang pandai bersilat lidah." &128213;]»Riwayat Ahmad, 1:22. No.143 dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam silsilah shahihah no.1013. 3. IMAM-IMAM SESAT...❗ عَنْ ثَوْبَان رضي الله عنه قال :َ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ Dari tsauban Radhiyallahu anhu berkata : bahwasanya Rasulullah Shalallahu a'laihi was salam bersabda : ( Sesungguhnya yang aku takutkan terhadap umatku adalah para pemimpin yang menyesatkan ). &128213;]»[HR. Darimi No.2634]. 4. PEMIMPIN SESAT DAN MENYESATKAN عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاص رضي الله عنهِ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا . رواه مسلم Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak mengangkat ilmu agama dengan cara mencabutnya secara langsung dari hati manusia. Tetapi Allah akan mengangkat ilmu agama dengan mewafatkan para ulama, hingga tak ada seorang ulama pun yg akan tersisa. Kemudian mereka akan mengangkat para pemimpin yg bodoh. Apabila mereka, para pemimpin bodoh itu dimintai fatwa, maka mereka akan berfatwa tanpa berlandaskan ilmu hingga mereka TERSESAT DAN MENYESATKAN ). 5. ORANG-ORANG BODOH BERBICARA Hadits Abu Hurairah riwayat Ibnu Majah dan lain-lainnya, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda : سَيَأْتِيْ عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتٌ يُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيْهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيْهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيْهَا الْأَمِيْنُ وَيَنْطِقُ فِيْهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيْلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ يَتَكَلَّمُ فِيْ أَمْرِ الْعَامَّةِ “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang menipu, akan dipercaya/dibenarkan padanya orang yang berdusta dan dianggap dusta orang yang jujur, orang yang berkhianat dianggap amanah dan orang yang amanah dianggap berkhianat dan akan berbicara Ar-Ruwaibidhoh. Ditanyakan : “Siapakah Ar-Ruwaibidhoh itu ?”. Beliau berkata : “ORANG-ORANG yang BODOH BERBICARA dalam perkara umum”. &128221;]»Dishohihkan oleh Syeikh Muqbil dalam Ash-Shohih Al-Musnad Mimma Laisa Fi Ash-Shohihain. 6. MENYERU KEPADA NERAKA { وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ ۚ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ ۗ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّىٰ يُؤْمِنُوا ۚ وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ ۗ أُولَٰئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ ۖ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ ۖ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ } Artinya : { Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. MEREKA MENGAJAK KE NERAKA, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran }. &128218;]»(Al-Baqarah:221) { إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ } Artinya : { Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya MENGAJAK GOLONGANNYA supaya mereka MENJADI PENGHUNI NERAKA yang menyala-nyala } (Fãtir:6) Berkata Asy-Syaikh Sholeh al fauzan hafizhahullah : " هؤلاء هم الدعاة إلى أبواب جهنم ، يدعونكم إلى أن يتخلوا عن دينكم " Mereka Adalah Da'i Da'i menyeru kepada pintu pintu jahanam , mengajak kalian untuk meninggalkan agama kalian . Syarah hadits Inna kuna fil jahiliyah . HATI HATI DARI DA'I-DA'I SESAT YANG MENGAJAK KEPADA NERAKA JAHANNAM

Nabi menolak untuk duduk di Darun Nadwah

Aku Berharap Dan Berdo'a Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah *MENGAPA KAMI GOLPUT??* Oleh Oemar Mita,LC Terkadang iman tidak bisa dilogika oleh seorang hamba, karena iman bukan terletak di otak melainkan keyakinan yang tinggi seorang hamba kepada Rabbnya. Jalan iman itu banyak rintangan dan kerikilnya selalu tajam serta menyakiti kaki kehidupan. Tetapi _bukankah Rabb semesta Alam yang memberikan pertolongan kepada setiap hamba yang beriman secara benar?_ Karena sungguh pertolongan jauh lebih besar dari ujian yang diberikan kepada insan yang beriman. Kadang konsekuensi iman begitu berat. Contohnya, Nabi yang menolak untuk duduk di Darun Nadwah ataupun menolak kesepakatan untuk saling bergantian dalam beribadah sehingga turun surat Al-Kafirun. Ia juga kadang harus melepas sebuah kesempatan besar ketika kesempatan itu tercampur antara kebenaran dan kebatilan. Bukankah Nabi saw hampir saja menyepakati sebuah kesempatan besar ketika musyrikin menawarkan jalan tengah kepada Rasul supaya mengusap kaki berhala dan dengan itu kaum musyrikun akan berbondong-bondong masuk Islam, tetapi Allah menurunkan surat Al-Isra ayat 73-75? *ﻭَﺇِﻥْ ﻛﺎﺩُﻭﺍ ﻟَﻴَﻔْﺘِﻨُﻮﻧَﻚَ ﻋَﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺃَﻭْﺣَﻴْﻨﺎ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻟِﺘَﻔْﺘَﺮِﻱَ ﻋَﻠَﻴْﻨﺎ ﻏَﻴْﺮَﻩُ ﻭَﺇِﺫًﺍ ﻻﺗَّﺨَﺬُﻭﻙَ ﺧَﻠِﻴﻠًﺎ ‏( 73 ‏) ﻭَﻟَﻮْﻻ ﺃَﻥْ ﺛَﺒَّﺘْﻨﺎﻙَ ﻟَﻘَﺪْ ﻛِﺪْﺕَ ﺗَﺮْﻛَﻦُ ﺇِﻟَﻴْﻬِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻗَﻠِﻴﻠًﺎ ‏( 74 ‏) ﺇِﺫًﺍ ﻟَﺄَﺫَﻗْﻨﺎﻙَ ﺿِﻌْﻒَ ﺍﻟْﺤَﻴﺎﺓِ ﻭَﺿِﻌْﻒَ ﺍﻟْﻤَﻤﺎﺕِ ﺛُﻢَّ ﻻ ﺗَﺠِﺪُ ﻟَﻚَ ﻋَﻠَﻴْﻨﺎ ﻧَﺼِﻴﺮًﺍ ‏( 75 ‏)* *“Dan Sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia. Dan kalau kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka. Kalau terjadi demikian, benar-benarlah kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia Ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap kami.”* _Jalan iman terkadang menyebabkan kita seakan kalah di mata manusia, sebagaimana Nabi saw yang harus terusir dari kampung tercinta_. *_Sebagaimana nabi Musa yang meninggalkan Mesir dan dikejar oleh Firaun._* *Tetapi lihatlah sejarah bahwa kemenangan datang pada detik-detik yang terakhir, ketika Allah membalik semua keadaan.* *Bukankah hijrah yang identik dengan terusir justru menjadi pukulan terberat kaum musyrik?* *Dan bukankah tongkat nabi Musa yang mengubah lautan menjadi daratan?* _Padahal beberapa detik sebelumnya Nabi Musa masih kebingunan apa yang harus dilakukan karena di hadapannya lautan dan di belakangnya Firaun?_ *Jadi, jalan iman tidak usah dilogika, karena ia bukan logika khas akal. Ia adalah keyakinan terhadap Rabbnya.* *Ketika kami tidak memilih, janganlah engkau salahkan jalan keimanan kami, karena kami memilih jalan ini sebagai konsekuensi iman, sembari menghibahkan diri untuk terus berjuang di jalan Allah.* _*Janganlah demokrasi; sebuah jalan daruratmu menyalahkan kaum mukminin yang berpegang kepada janji Allah.*_ *Sungguh kami meyakini janji Allah adalah kepastian* Penulis: *Oemar Mita, Lc*

Sabtu, 30 Maret 2019

Yakfur Bith thaaghuut

Aku Berharap Dan Berdo'a Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah GOLPUT HARAM KATA MUI ! Ya namanya Majelis Ulama Indonesia ulama nya demokrasi, bukan Majelis Ulama Islam kan, jadi fatwa nya sesuai pesanan penguasa Demokrasi ... Sudah benarlah itu ... ! Yang akal sehat dan yang benar iman nya, pasti merapat ke Ulama Islam dalam sistem Islam, Khilafah Islam ... MEMURNIKAN AQIDAH ISLAM DALAM DIRINYA DENGAN JALAN ISLAM.... ! Yakfur bit thogut wayu'mim Billah .... ! Jauhi segala bentuk thogut dan hanya beriman kepada Allah ... ! (QS. 2 : 256, QS. 16 : 36). Wala Talbisul Haqo bil bathil .... ! Jangan kau campur adukan yang Haq dan yang batil ... ! (QS. 2 : 42, QS. 4 : 76). MASIH MAU NGAKALIN ALLAH DENGAN DALIH IJTIHAD ? ASTAGHFIRULLAH ... INNALILAHI ... ! MUSIBAH BESAR BAGI UMMAT ISLAM DEWASA INI ... ! "Kita harus masuk ke dalam nya kalau mau merubah sistem menjadi Islami", ini yg terkadang menjadi alasan mereka berkecimpung di dalam Demokrasi. Sehingga akan menjadi Demokrasi yang Islami ... Benarkah ? Sebelum kalian itu ada kisah Nabi Musa, ketika itu ada thogut Fir'aun. Nabi Musa menjadi anak angkat nya. Akan menjadi pewaris Fir'aun kalau mau. Ga perlu kampanye, ga perlu bilang golput haram utk bisa menguasai, lah mati Firaun bakal di ganti sama nabi Musa kan... ! Tapi Allah perintahkan keluar dari sistem thogut Fir'aun dan Iqomatuddien dengan jalan Allah sehingga ada PERTENTANGAN antara Nabi Musa (Al Haq) dan sistem Thogut Fir'aun (Al Bathil) ... ! Allah cuma kasih dua jalan Al Haq dan Al batil, para pejuang nya juga cuma ada dua jalan Fisabilillah dan fisabilithogut. Firman Allah secara tegas mengingat kan hal ini kepada orang2 beriman, tadzkirah ayat Allah : Al-Baqarah (البقرة) / 2:42 وَ لَا تَلۡبِسُوا الۡحَقَّ بِالۡبَاطِلِ وَ تَکۡتُمُوا الۡحَقَّ وَ اَنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. An-Nisa' (النساء) / 4:76 اَلَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا یُقَاتِلُوۡنَ فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ۚ وَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا یُقَاتِلُوۡنَ فِیۡ سَبِیۡلِ الطَّاغُوۡتِ فَقَاتِلُوۡۤا اَوۡلِیَآءَ الشَّیۡطٰنِ ۚ اِنَّ کَیۡدَ الشَّیۡطٰنِ کَانَ ضَعِیۡفًا Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah (fisabilillah), dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut (fisabilithogut), sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. Dan ayat yang terakhir khusus kepada yg mengaku ulama tetapi membela Demokrasi untuk kepentingan tertentu, mencari keuntungan sehingga di ambil Qur'an itu sebagian sebagian dan meninggalkan sebagian yang lain, hanya mencari yang enak dan sesuai kepentingan nya, inilah sesungguhnya yang di katakan KAFIR HAQQON, Allah tegas kan ; An-Nisa' (النساء) / 4:150 اِنَّ الَّذِیۡنَ یَکۡفُرُوۡنَ بِاللّٰہِ وَ رُسُلِہٖ وَ یُرِیۡدُوۡنَ اَنۡ یُّفَرِّقُوۡا بَیۡنَ اللّٰہِ وَ رُسُلِہٖ وَ یَقُوۡلُوۡنَ نُؤۡمِنُ بِبَعۡضٍ وَّ نَکۡفُرُ بِبَعۡضٍ ۙ وَّ یُرِیۡدُوۡنَ اَنۡ یَّتَّخِذُوۡا بَیۡنَ ذٰلِکَ سَبِیۡلًا ۙ Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), An-Nisa' (النساء) / 4:151 اُولٰٓئِکَ ہُمُ الۡکٰفِرُوۡنَ حَقًّا ۚ وَ اَعۡتَدۡنَا لِلۡکٰفِرِیۡنَ عَذَابًا مُّہِیۡنًا merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya (KAFIR HAQQON). Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. TOBAT PAK TOBAT ... ! Wallahu a'lam Catatan kecil Tubagus Herzamli 28 Maret 2019 Semoga ada manfaat nya Aamiin

Jumat, 29 Maret 2019

INDONESIA TITIK AWAL KEBANGKITAN ISLAM DUNIA

Aku Berharap Dan Berdo'a Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah INDONESIA TITIK AWAL KEBANGKITAN ISLAM DUNIA Ustadz Hadi Salam Jatuhnya kekhalifahan Islam di turki pada 3 maret 1924 M adalah awal dari berakhirnya peradaban dan kekuatan Islam diseluruh dunia. Semenjak peristiwa itu kini negara negara Islam didunia telah banyak yang berpecah-belah dan bahkan mereka tega membunuh saudara-saudara mereka sendiri. hal inilah yang telah memicu semakin melemahnya kekuatan Islam, dan semakin menguat-nya kekuatan negara negara barat. Bermula sejak dari pemerintahan Khulafaur Rasyidin, dilanjutkan dengan pemerintahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, serta beberapa kerajaan Islam yang lain sebelum jatuhnya kerajaan Islam yang terakhir, yaitu kerajaan Turki Utsmaniyyah. Dahulu umat Islam begitu kuat hingga mampu menguasai dua dari sepertiga dunia ini dan membuat takut bangsa bangsa barat, akan tetapi sekarang apa yang terjadi? dimanakah kekuatan itu menghilang ? dimanakah para pasukan yang tiada takut mati itu? semuanya telah lenyap dan sirna ditelan zaman. Rasulullah ﷺ telah berjanji bahwa disuatu hari nanti agama Islam akan jaya kembali dan bahkan mampu menguasai seluruh dunia ini hingga hari kiamat datang. Karena penguasa dunia terus saja dipergilirkan layak-nya sebuah ajang pertandingan, barang siapa yang kuat maka dialah yang akan menjadi penguasa. Firman Allah ﷻ, “Dan masa (kejayaan/ kekuasaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (sebagai iktibar/ pengajaran)” (Qs. Ali Imran: 140). Berdasarkan ayat diatas, jelas bahwa Allah menggilirkan kejayaan dan kejatuhan suatu bangsa dari dulu hingga kini. As-Syahid Hasan Al-Banna pernah mengatakan; “Kepemimpinan dunia dipegang secara bergilir oleh orang dari Timur dan orang Barat.” Sejarah telah membuktikan, kejayaan sesuatu bangsa dipergilirkan antara Timur dan Barat, bermula dari bangsa Qibti (Timur), bangsa Yunani (Barat), bangsa Farsi (Timur), Bangsa Romawi (Barat), kemudian bangsa Arab (Timur), dan kini Amerika (Barat) yang sedang menurun pengaruh kekuasaannya hari demi hari. Jika diikuti susunan timur-barat ini, giliran bangsa yang bakal menguasai dunia selanjutnya adalah bangsa dari Timur. Inilah beberapa bukti bahwa kebangkitan Islam akan berawal dari Indonesia : BENDERA MERAH DAN PUTIH Dari Tsauban dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah menggulung bumi untukku sehingga aku bisa melihat timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang telah dinampakkan untukku. Aku diberi dua harta simpanan: Merah dan putih. Dan sesungguhnya aku meminta Rabb-ku untuk ummatku agar Dia tidak membinasakan mereka dengan kekeringan menyeluruh, agar Dia tidak memberi kuasa musuh untuk menguasai mereka selain diri mereka sendiri sehingga menyerang perkumpulan mereka. Dan sesungguhnya Rabbku berfirman, “Hai Muhammad, sesungguhnya Aku bila menentukan takdir tidak bisa dirubah, sesungguhnya Aku memberikan untuk umatmu agar mereka tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh dan Aku tidak akan memberi kuasa musuh untuk menyerang mereka selain diri mereka sendiri lalu mereka menyerang perkumpulan mereka, walaupun musuh mengepung mereka dari segala penjurunya, hingga akhirnya sebagian dari mereka (umatmu) membinasakan sebagaian lainnya dan saling menawan satu sama lain”. (HR. Muslim no. 2889). Pada hadis diatas terdapat kata merah dan putih, sedangkan bendera indonseia adalah merah dan putih. PANJI HITAM DARI ARAH TIMUR Dari Tsauban, dia berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Akan datang Panji Panji Hitam dari sebelah Timur, seolah olah hati mereka kepingan kepingan besi. Barangsiapa mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada mereka sekalipun merangkak diatas salju”. (dikeluarkan dari Al Hasan bin Sofyan dari Al hafiz Abu Nuaim) (dari kitab Al Hawi lil fatawa oleh Imam Sayuti). Arah timur yang dimaksud pada hadis diatas tiada satu pun orang yang mengetahuinya. Ada yang mengaitkan nya dengan Afganistan, Pakistan, dan Yaman, namun tidak ada bukti yang jelas sampai sekarang. Jika kita melihat dari peta globe dunia, maka akan terlihat bahwa negara Islam yang paling timur di dunia itu adalah Indonesia, Malaysia dan Brunai, tetapi yang paling timur diantara 3 negara tersebut adalah Indonesia. Hal ini juga didukung dengan bergilirnya penguasa di dunia sebagaimana yang telah difirmankan Allah pada ayat diatas, dan satu satunya negara Islam yang belum pernah mendapatkan giliran berkuasa didunia adalah negara Islam Melayu Indonesia. Maka bukan tidak mugkin bahwa kebangkitan Islam itu akan berawal dari timur yaitu melayu Indonesia. KEKERINGAN YANG TIDAK MENYELURUH Hadits diatas juga bercerita tentang suatu negeri diakhir zaman yang tidak akan pernah mengalami kekeringan secara menyeluruh. Dan jika kita lihat sekarang ini di dunia, bahwa negara Islam yang tidak pernah mengalami kekeringan menyeluruh ternyata hanya ada beberapa negara saja, dan Indonesia-lah salah satunya. MUSUH YANG TIDAK MAMPUN MENGUASAI Hadis diatas menceritakan tentang suatu negeri yang tidak bisa dikuasaui oleh musuh manapun. Indonesia adalah salah satu negara Islam yang tidak mudah untuk ditundukkan. Sebagaimana kita ketahui sekarang ini bahwa militer indonesia berada di level 12 besar negara terkuat di dunia. Jadi tidak heran lagi bahwa musuh manapun tidak ada yang sanggup untuk menguasai indonesia. MAYORITAS MUSLIM TERBESAR Negara indonesia adalah negara terbesar ke-13 di dunia dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta jiwa. Dari sekian banyak nya jumlah penduduk tersebut, kira-kira Penduduk muslim mencapai 207 juta jiwa, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara muslim terbesar didunia. Beberapa ulama terkenal di dunia dan bahkansebagian ulama yang ada di negeri ini yang “Lurus” pernah memprediksi bahwa Timur yang di maksud di dalam hadits Rasulullah ﷺ adalah Indonesia. Berikut adalah beberapa prediksi dari para ulama tentang Indonesia diantaranya : PREDIKSI ULAMA PALESTINA Suatu saat kami sedang duduk di Masjid Jogokariyan, di hadirat Syaikh Dr. Abu Bakr Al 'Awawidah, Wakil Ketua Rabithah, 'Ulama Palestina. Kami katakan pada beliau, “Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan Palestina ini takkan selesai sampai bangsa 'Arab bersatu. Bagaimana pendapat Anda?” Beliau tersenyum. “Tidak begitu ya Ukhayya“, ujarnya lembut. “Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini siapa yang dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya, lalu Dia muliakan mereka dengan agama dan kejayaan itu.” “Pada kurun awal”, lanjut beliau, “Allah memilih Bangsa 'Arab. Dipimpin Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, dan beberapa penguasa Daulah 'Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para punggawanya menyimpang, Allah pun mencabut amanah penjayaan itu dari mereka.” “Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan mereka datang menyokong Daulah 'Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan banyak 'Ulama dan Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia.” “Lalu ketika Bangsa Persia berpaling dan menyimpang, Allah cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.” “Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk.” “Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu pada Bangsa Turki; 'Utsman Orthughrul dan anak turunnya, serta khususnya Muhammad Al Fatih.” “Ketika Daulah 'Aliyah 'Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini.” Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan matanya yang buta oleh siksaan penjara Israel, dia arahkan wajahnya pada kami lalu berkata. “Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek”, katanya sedikit tertawa, “Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran agamanya ini.” “Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para 'Ulama mengira Khurasan, dan Daulah 'Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah 'Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; di Maroko, sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh “Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.” “Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami, para pejuang Palestinamasih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan. Bersabar menanti kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang. Bersabar hingga kita bersama shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka insyaallah.” PREDIKSI GURU BESAR UNIVERSITAS KAIRO, MESIR Beliau menegaskan bahwa kebangkitan Islam di masa depan akan dimulai di Indonesia. Beberapa tokoh dan penulis dunia di antaranya : Malik bin Nabi (penulis Perancis), Dr. Abdus Sallam Harras (Univ. Qarawiyyun Maroko), Judith Nagata (penulis Amerika), Mahmud Bajahji (mantan PM Irak) juga meyakini bahwa kebangkitan Islam akan bermula dari Asia Tenggara, dengan tulang punggungnya Indonesia dan Malaysia. PREDIKSI ULAMA MUJAHID ABU MUZHAB AZ ZARQOWY Beliau adalah seorang ulama dari iraq. sebelum menghembuskan nafas terakhir (semoga syahid) beliau sempat berpesan kepada bawaahan nya. " Tolong perhatikan bangsa bangsa timur, karena Allah Swt telah memilih mereka untuk mengawal tongkat dari kepemimpinan Al Imam Al Mahdi, dan saya berpendapat bahwa mereka itu adalah bangsa Melayu Indonesia. Subhanallah... Tanda tanda itu semakin jelas wahai saudara saudaraku. Semoga saja tanda-tanda itu akan semakin menambah keimanan kita kepada allahﷻ . Dan mari kita pererat tali persaudaraan serta membenahi diri kita, semoga Indonesia negeri kita tercinta akan menjadi titik awal kebangkitan Islam dunia. Aamiin.....

Minggu, 24 Februari 2019

Lafadz 'Aam Dalam Ushul Fiqh

lafadz 'am BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Objek utama yang dibahas dalam ushul fiqh adalah al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Untuk memahami teks-teks dua sumber yang berbahasa Arab tersebut, para ulama telah menyusun semacam “semantik” yang akan digunakan dalam praktik penalaran fikih. Bahasa arab menyampaikan suatu pesan dengan berbagai cara dan dalam berbagai tingkat kejelasannya. Untuk itu, para ahli telah membuat beberapa kategori lafal atau redaksi, di antaranya yang mencakup masalah amr, nahi, dan takhyir, serta pembahasan lafal dari segi umum dan khusus. Dan Salah satu unsur penting yang digunakan sebagai pendekatan dalam mengkaji Islam adalah Ilmu Ushul Fiqh, yaitu ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang dijadikan pedoman dalam menetapkan hukum-hukum syari’at yang bersifat amaliyah yang diperoleh melalui dalil-dalil yang rinci. Melalui kaidah-kaidah Ushul Fiqh akan diketahui nash-nash syara’ dan hukum-hukum yang ditunjukkannya. Diantara kaidah-kaidah Ushul Fiqh yang penting diketahui adalah Istinbath dari segi kebahasaan, salah satunya adalah lafadz ‘am. Untuk lebih jelasnya maka makalah ini akan membahas lafadz ‘am dan lafadh khas secara lebih mendalam. Yang mana didalamnya akan membahas tentang pengertian lafadz ‘am B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas kami mendapati rumusan masalah yang akan kita bahas sebagai berikut : Apa Pengertian ‘Am Bagaimana Pembagian ‘Am Bagaimana Dalalah ‘Am Macam-Macam Lafadz ‘Am C. Tujuan Penulisan Apa Pengertian ‘Am Bagaimana Pembagian ‘Am Bagaimana Dalalah ‘Am Macam-Macam Lafadz ‘Am D. Sistematika Penulisan Bab Pertama Pendahuluan berisikan : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan dan Sistematika Penulisan. Bab Kedua Pembahasan Berisikan : Pengertian ‘Am, Pembagian ‘Am, Dalalah ‘Am, dan Macam-Macam Lafadz ‘Am Bab Ketiga Penutup Berisikan : Kesimpulan BAB II PEMBAHASAN LAFADZ ‘AM A. Pengertian ‘Am ‘Am menurut bahasa artinya merata, yang umum;[1] dan menurut istilah adalah Lafadz yang memiliki pengertian umum, terhadap semua yang termasuk dalam pengertian lafadz itu. Dengan pengertian lain, ‘am adalah kata yang memberi pengertian umum, meliputi segala sesuatu yang terkandung dalam kata itu dengan tidak terbatas. Menurut istilah ‘am yaitu suatulafadz yang dipergunakan untuk menunjukkan suatu makna yang pantas (boleh) dimasukkan pada makna itu dengan mengucapkan sekali ucapan saja, sepertilafadz “arrijal” maka lafadz ini meliputi semua laki-laki. Disamping pengertian ‘amdiatas ada beberapa pengertian ‘am menurut ulama’ lainnya antara lain: Hanafiah yaitu “Setiap lafadz yang mencakup banyak, baik secara lafazh maupun makna”. Al-Ghazali yaitu “Suatu lafadz yang dari suatu segi menunjukkan dua makna atau lebih”. Al-Bazdawi yaitu “Lafaz yang mencakup semua yang cocok untuk lafazh tersebut dalam satu kata”. MenurutUddah (dari kalangan ulama' Hanbali)"suatulafadz yang mengumumi dua hal atau lebih". B. Pembagian ‘Am Umum Syumuliy, yaitu semua lafadz yang dipergunakan dan dihukumkan serta berlaku bagi seluruh pribadi, seperti: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri”. (Terjemahanal-Qur’an SuratAnnisa’ ayat 1). Dalam ayat ini seluruh manusia di tuntut untuk bertaqwa (memelihara diri dari ‘azhab Allah) tanpa kecuali;[2] Umum Badaliy, yaitu suatulafadz yang dipergunakan dan dihukumkan serta berlaku untuk sebagian pribadi, seperti: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (Terjemahan al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183) Dalam ayat ini terdapat kalimat umum tetapi umum di sini tidak dipergunakan untuk seluruh manusia, melainkan hanya orang-orang yang percaya kepada Allah (beriman) saja.[3] C. Dalalah ‘Am Mazhab Hanafi berpendapat bahwa dalalah al-'am merupakan dalalah qath'iyah sehingga takhshish tidaklah terlalu penting. Sedangkan jumhur Syafi'iyah dan sebagian Hanafiyah berpendapat dalalahal-'am bersifat zanni sehingga diperlukan takhshish. Untuk itu, dapat diduga kuat, bahwa bagi kebanyakan Hanafiyah persoalan takhshish tidak perlu dipakai sebagai ukuran menentukan qath'i-nyasuatunash. Jumhur Ulama, di antaranya Syafi'iyah, berpendapat bahwa lafadz ‘am itu dzanniy dalalahnya atas semua satuan-satuan di dalamnya. Demikian pula, lafadz ‘am setelah ditakhshish, sisa satuan-satuannya juga dzanniydalalahnya, sehingga terkenallah di kalangan jumhur ulama’ suatu kaidah ushuliyah yang berbunyi: "Setiap dalil yang ‘am harus ditakhshish". Selain itu di kalangan jumhur ulama’ didapat pula satu faedah yang lain yang berbunyi: العمل بالعام قبل البحث عن المختص لا يجوز Artinya:"mengerjakan sesuatu berdasarkan dalil/lafadz ‘am sebelum diteliti ada tidaknya pentakhsisnya tidak diperbolehkan.” Oleh karena itu, ketika lafadz ‘am ditemukan, hendaklah berusaha dicarikan pentakhshishnya. Berbeda dengan jumhur ulama', Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa lafadz ‘am itu qath'iydalalahnya, selagi tidak ada dalil lain yang mentakhshishnya atas satuan-satuannya. Karena lafadz ‘am itu dimaksudkan oleh bahasa untuk menunjuk atas semua satuan yang ada di dalamnya, tanpa kecuali. Sebagai contoh, Ulama Hanafiyah mengharamkan memakan daging yang disembelih tanpa menyebut basmalah, karena adanya firman Allah yang bersifat umum, yang berbunyi: وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ Artinya: "dan janganlah kamu memakan binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya". (Terjemahan al-Qur’an Surat Al-An`âm:121) Ayat tersebut, menurut mereka tidak dapat ditakhshish oleh hadits Nabi yang berbunyi: المسلم يذبح علي اسم الله سميّ أو لم يسم Artinya: "Orang Islam itu selalu menyembelih binatang atas nama Allah, baik ia benar-benar menyebutnya atau tidak." (H.R. Abu Daud) Alasannya adalah bahwa ayat tersebut qath'iy, baik dari segi wurud (turun) maupun dalalah-nya, sedangkan hadits Nabi itu hanya dzanniywurudnya, sekalipun dzanniydalalahnya. Ulama Syafi'iyah membolehkan, alasannya bahwa ayat itu dapat ditakhshish dengan hadits tersebut. Karena dalalah kedua dalil itu sama-sama dzanniy. Lafadz ‘am pada ayat itu dzanniydalalahnya, sedang hadisdzanny pula wurudnya dari nabi Muhammad SAW. D. Macam-macam Lafadz ‘Am كل ,جميع ,كا فة, Contoh kullun: كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ “tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. (Q.S Ali Imran ayat 185). Contoh jami’un: هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا “dia-lah Allah, yang menjadikan kamu di permukaan bumi ini semua” (Q.SAl-Baqarah ayat 29) Contoh kaffah: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ Artinya: “dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui”. (Q.SSaba’ ayat 28) Contoh Ma’syara: يا معشر الانس والجن الم يأتكم رسل منكم يقصون عليكم اياته وينذرونكم لقاء يومكم هذا Artiinya: “hai sekalian Jin dan Manusia! Tidaklah sampai kepadamu utusan-utusan yang menceritakan ayat-Ku kepadamu? serta menakuti kamu akan pertemuan hari ini (Q.Sal-An’am ayat 12) من, ما, pada majaz Contoh man: مَن يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu (Q.SAn-Nisa’ ayat 123). Contoh maa: وَمَا تُنفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ Artinya: “dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)”. (Q.SAl-Baqarah ayat 272). من, ما, اين, dan متى untuk istifham (pertanyaan) Contoh man: مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik”. (Q.SAl-Baqarah ayat 245) Contoh maa: مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ Artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" (Q.SAl-Mudatsir ayat 42) Contoh aina: اين تسكن “dimana kamu tinggal” Contoh mata: متى نصرالله “Kapan akan datang pertolongan Allah” اي Contoh ayyu: عن عائشة قال ص م ايماامراة نكحت بغيراذن وليها فنكاحها باطل. Artinya: “siapa saja di antara perempuan yang kawin tanpa seijin walinya, maka perkawinannya batal (tidak sah)” (H.R. Arba’ah). النكرة بعد النفى وَاتَّقُوا يَوْمًا لَّا تَجْزِي نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْئًا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا تَنفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ Artinya: “dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong.”( Q.SAl-Baqarah ayat 123).[4] اسم موصول Contoh: وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلَا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ Artinya: “dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya”. (Q.SAn-nur ayat 4) اضافة وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ Artinya: “dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya” (Q.S Ibrahim ayat 34). ال حرفية (alif lamharfiyah) إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِين Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.(Q.SAl-Baqarah ayat 195).[5] BAB III KESIMPULAN ‘Am menurut bahasa artinya merata, yang umum;[6] dan menurut istilah adalah Lafadz yang memiliki pengertian umum, terhadap semua yang termasuk dalam pengertian lafadz itu. Mazhab Hanafi berpendapat bahwa dalalah al-'am merupakan dalalah qath'iyah sehingga takhshish tidaklah terlalu penting. Sedangkan jumhurSyafi'iyah dan sebagian Hanafiyah berpendapat dalalah al-'am bersifat zanni sehingga diperlukan takhshish. Untuk itu, dapat diduga kuat, bahwa bagi kebanyakan Hanafiyah persoalan takhshish tidak perlu dipakai sebagai ukuran menentukan qath'i-nya suatu nash. Mazhab Hanafi berpendapat bahwa dalalah al-'am merupakan dalalah qath'iyah sehingga takhshish tidaklah terlalu penting. Sedangkan jumhur Syafi'iyah dan sebagian Hanafiyah berpendapat dalalahal-'am bersifat zanni sehingga diperlukan takhshish. Untuk itu, dapat diduga kuat, bahwa bagi kebanyakan Hanafiyah persoalan takhshish tidak perlu dipakai sebagai ukuran menentukan qath'i-nyasuatunash. Macam-macam Lafadz ‘Am 1. كل ,جميع ,كا فة 2. من, ما, pada majaz 3. من, ما, اين, dan متى untuk istifham (pertanyaan) 4. اي 5. النكرة بعد النفى 6. اسم موصول 7. اضافة 8. ال حرفية (alif lamharfiyah) DAFTAR PUSTAKA Ahmad WarsonMunawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressiff, 1997) Nazar Bakry, FiqhdanUshulFiqh, (Jakarta: PT RajaGrafindoPersada, 1996) Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, Yayasan Penterjemah/ Pentafsiral-Qur’an Google search, http://amalkampusbiru.blogspot.com/2012/09/makalah-ushul-fiqh-part1-am_19.html Google search, http://ibestlala.blogspot.com/2011/12/ushul-fiqih-2-normal-0-false-false.html [1] Ahmad WarsonMunawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressiff, 1997), 974. [2] Drs. H. NazarBakry, FiqhdanUshulFiqh, (Jakarta: PT RajaGrafindoPersada, 1996), 185. [3] Ibid,. [4] Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, Yayasan Penterjemah/ Pentafsiral-Qur’an, 32. [5] Ibid, 47. [6] Ahmad WarsonMunawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressiff, 1997), 974.

BUKAN NEGARA ISLAM YANG MENJADI TUJUAN, KHILAFAH ADALAH BUKTI PENGAGUNGAN MANUSIA KEPADA ALLAH

BAI'AT UMMAT ISLAM YG BERSEDIA TUNDUK DAN PATUH PADA AL JAMAA'AH KHILAFATUL MUSLIMIN

<< 48:11 Surat Al-Fath Ayat 10 (48:10) 48:9 >>  اِنَّ الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗيَدُ اللّٰهِ فَ...