Aku Berharap Dan Berdo'a Ummat Islam Segera Bersatu Dalam Satu Jama'ah Al Khilafah
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
(Berpegang teguh pada prinsip para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam serta meneladani mereka)
Tidak diragukan lagi bahwa berpegang teguh pada prinsip para sahabat dan meneladani mereka merupakan bagian penting dari usul sunnah. dalil mengenai hal ini tersebut sangatlah banyak diantaranya firman Allah subhanahu Wa ta'ala:
Dalam Surat An-Nisa 'Ayat 115
ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا
Dan barangsiapa yang membantah setelah memutuskan kebenaran, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami membiarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya dan kami memasukkannya ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.
Dan Berkaitan Dengan Ayat Ini Ada Sebuah Hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam Sebagai Berikut;
متن الحديث
عن أبي نجيح العرباض بن سارية رضي الله عنه قال : وعظنا رسول الله صلى الله عليه وسلم موعظة وجلت منها القلوب ، وذرفت منها العيون ، فقلنا : يا رسول الله ، كأنها موعظة مودع فأوصنا ، قال : ( أوصيكم بتقوى الله ، والسمع والطاعة ، وإن تأمّر عليكم عبد ؛ فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافا كثيرا ، فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين ، عضّوا عليها بالنواجذ ، وإياكم ومحدثات الأمور ، فإن كل بدعة ضلالة ) رواه أبو داود والترمذي وقال: حديث حسن صحيح.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasihati kami dengan nasihat yang menyentuh, sehingga bercucuran air mata dan bergetar hati-hati. Lalu kami berkata: “Wahai Rasulullah! Berilah kami wasiat, seakan-akan ini adalah nasihat perpisahan”. Beliau bersabda,”Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah; dan mendengar serta taat, walaupun kepada budak habasyi. Karena, barangsiapa yang hidup dari kalian setelahku, maka akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah para khulafaur-rasyidin al mahdiyyin (yang memberi petunjuk) setelahku, dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Hati-hatilah terhadap perkara baru, karena perkara baru itu bid’ah, dan semua yang bid’ah adalah sesat, dan seluruh kesesatan ada di neraka”. [HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Sahih) [Abu Dawud no. 3851 & 4607, Tirmidzi no. 2676, Ibnu Majah,No 42 Dengan Lafal Yang Sama Dari Hadits Irbadh Bin Sariyah Radhiyallahu Anhu]
Ibnu Masud berkata barangsiapa di antara kalian ingin ber suri teladan hendaklah meneladani para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam karena mereka adalah umat yang paling baik hatinya, paling mendalam ilmunya, paling sedikit mengada-ada dalam urusan agama paling lurus gaya hidupnya dan paling baik keadaannya Allah memilih mereka untuk menemani nabi nya , oleh karena itu kenalilah keutamaan mereka. ikutilah asar asar mereka karena mereka berada di atas petunjuk yang lurus .( hadis riwayat Ibnu abdil barr dalam Jamie' bayanil Ilmi, 1810)
Dalam Penjelasan Di Atas Dijelaskanbahwa mereka para sahabat adalah sebaik-baik orang yang dijadikan suri teladan setelah Nabi Shallallahu Alaihi wasallam berangkat dari pemahaman ini kami ingin menerangkan bahwasannya
("Aljamaatu Rohmah Wal Firqotu 'Azaab")
artinya: " hidup berjamaah itu mendatangkan rahmat Allah atau kasih sayang Allah dan firqoh selama-lamanya akan mendatangkan azab".
Hadits Lain Berikut Di Bawah Ini
عن أبى هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى اله عليه وسلم إفترقت اليهود على
إحدى وسبعين فرقة، وافترقت النصارى على اثـنتـين وسبعين فرقة، وتفرق أمتي على ثلاث
وسبعين فرقة. (رواه الأربعة)
"Dari Sahabat Abu Hurairah r.a. dia berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Umat Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan dan umat Nasrani terpecah menjadi 72 golongan. Sementara Umatku bakal terpecah menjadi 73 golongan".
(HR. Abu dawud, At-Tirmidzi, An-NasaiI, Ibnu Majah)
Dan Masih Ada Hubungan nya Dengan hadits di atas, meskipun belum secara tegas terungkap istilah "Ahlussunnah Waljamaah", namun maknanya sudah tersirat di dalamnya, yaitu "golongan yang senantiasa mengikuti sunnah (jalan hidup) Rasululah SAW dan para sahabatnya".
Dalam hadits di bawah ini, baru secara tegas diungkapkan istilah Ahlussunnah Waljamaah sebagai berikut:
والذى نفس محمد بيـده، لتـفتـرق أمتي على ثلاث وسبعين فرقة. فواحدة فى الجـنة وثـنـتان
وسبعون فى النار. قيل: من هم يا رسول الله؟ قال: أهل السـنة والجمـاعة. (رواه الطبراني)
Artinya: "(Rasulullah SAW) bersumpah: Demi dzat yang menguasai Muhammad, sesunggunya umatku bakal terpecah menjadi 73 golongan. Maka yang satu golongan masuksurga, sedangkan yang 72 golongan masuk neraka. Seorang sahabat bertanya: Siapakah golongan yang masuk surga itu ya Rasulullah? Jawabnya: yaitu golongan "Ahlussunah Waljamah." (HR. At-Thabrani)
Dan Dalam Redaksi Hadits Lain di Sebutkan
Dalam hadist Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang diriwayatkan At Tirmidzi dari shahabat Abdullah ibnu Amr radhiyallahu 'anhu.
وَتَفْتَرِقُ اُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِى النَّارِ اِلاَّ مِلَةً وَاحِدَةً قَالُوْا: وَمَنْ هِيَ يَارَسُوْلُ اللهِ؟ قَالَ: مَااَنَا عَلَيْهِ وَاَصْحَابِيْ (رواه الترمذي
Artinya:
Dan akan bercerai berai umatku (umat muslimin) atas 73 aliran, semua mereka itu didalam neraka, kecuali satu aliran saja. Para sahabat bertanya: siapakah yang satu itu ya Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam? Beliau menjawab: “Apa yang aku dan sahabatku ada di atasnya”.(HR At Tirmidzi)
Uraian:
Dari jawaban Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam itu kita belum bisa menentukan apa yang dimaksud dengan: sesuatu yang dijalankan oleh Nabi dan para sahabat-sahabat beliau itu.
Berdasarkan hadist diatas salah satunya golongan yang akan masuk surga ialah “maa ana alaihi wa ashhabi”.
Berarti sifat “maa ana alaihi wa ashhabi” itu tidak dimiliki oleh 72 golongan yang lain yang akan diancam masuk neraka. Oleh karena itu pengertian “maa ana alaihi wa ashhabi” harus mempunyai beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Pengertian ما أنا عليه وأصحابي harus menunjukkan ciri-ciri khas sehingga jelas bedanya antara golongan yang satu itu dengan 72 golongan yang lain.
2. Pengertian ما أنا عليه وأصحابي harus mewujudkan satu golongan tertentu sehingga benar-benar golongan itu salah satu diantara 73 golongan yang ada.
3. Pengertian ما أنا عليه وأصحابي harus mengandung suatu aliran / system (ملة ) sebab pecahnya umat disini ialah soal aliran. Aliran mana yang dijalankan oleh Nabi dan para shahabat itu telah ditinggalkan oleh kebanyakan kaum muslimin (1:72).
Maka untuk menerangkan hadits-hadits di atas Abu Hazim Mendengar Cerita Dari ABU HURAIRAH,DAN ABU HURAIRAH YANG KITA KENAL SEBAGAI SAHABAT NABI YG PALING BANYAK MENGHAFAL HADITS2 Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam ,sabda Rasulullah nya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ فُرَاتٍ الْقَزَّازِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ قَالَ قَاعَدْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ خَمْسَ سِنِينَ فَسَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ وَإِنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي وَسَتَكُونُ خُلَفَاءُ تَكْثُرُ قَالُوا فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ فُوا بِبَيْعَةِ الْأَوَّلِ فَالْأَوَّلِ وَأَعْطُوهُمْ حَقَّهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ سَائِلُهُمْ عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَرَّادٍ الْأَشْعَرِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ فُرَاتٍ عَنْ أَبِيهِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ
("Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Furat Al Qazzaz] dari [Abu Hazim] dia berkata, "Saya pernah duduk (menjadi murid) [Abu Hurairah] selama lima tahun, saya pernah mendengar dia menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Dahulu Bani Israil selalu dipimpin oleh para Nabi, setiap Nabi meninggal maka akan digantikan oleh Nabi yang lain sesudahnya. Dan sungguh, tidak akan ada Nabi lagi setelahku, namun yang ada adalah para khalifah (kepala pemerintahan) yang merekan akan banyak berbuat dosa." Para sahabat bertanya, "Apa yang anda perintahkan untuk kami jika itu terjadi?" beliau menjawab: "Tepatilah baiat yang pertama, kemudian yang sesudah itu. Dan penuhilah hak mereka, kerana Allah akan meminta pertanggung jawaban mereka tentang pemerintahan mereka." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Abdullah bin Barrad Al Asy'ari] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Al Hasan bin Furrat] dari [ayahnya] dengan isnad seperti ini"..)
MAKA DENGAN MEMBACA HADITS INI MAKA KITA BISA MENGENAL ISTILAH KHALIFAH...!!!
LALU BAGAIMANA KITA MENYIKAPI KEDUDUKAN HADIS INI MARI KITA SIMAK SABDA RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM SEBAGAI BERIKUT:
تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة، فتكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون ملكا عاضا، فيكون ما شاء الله أن يكون، ثم يرفعها إذا شاء الله أن يرفعها، ثم تكون ملكا جبرية، فتكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة، ثم سكت
Artinya: Rasulullah bersabda:
“Di era kalian terdapat zaman kenabian(pen: Kehidupan Berjamaah Yang Di Pimpin Oleh Nabi). Atas kehendak Allah kenabian itu ada lalu diangkat oleh Allah atas kehendakNya pula. Lalu akan ada Khilafah yang mengikuti jalan kenabian atas kehendakNya lalu diangkat atas kehendak-Nya pula. Kemudian akan ada kekuasaan zalim; ia ada atas kehendakNya dan akan diangkat atas kehendaNya. Kemudian akan ada kekuasaan diktator; ia ada atas kehendakNya dan akan diangkat atas kehendaNya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti jalan kenabian. Lalu Nabi diam.”
Hadits ini terdapat dalam Musnad Imam Ahmad (no. 18430), Musnad Abu Dawud al-Thayalisi (no. 439) dan Sunan¬-nya Al-Bazzar (no. 2796). Syaikh Al-Arnauth berpendapat bahwa sanadnya berstatus Hasan. Al-Albani menilai hadits tersebut Shahih.
Maka dalam hadis ini dapat kita pahami bahwa yang dimaksud dengan Al jamaah atau jamaaturrohmah dan Talzamuu jama'atul muslimin Wa Imaamahum adalah sebagaimana yang telah dipraktekkan oleh sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan bukan yang lainnya, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya kepada mereka semua.
Untuk itu atau berdasarkan hadis2 ini kami menyeru kepada seluruh kaum muslimin baik di Indonesia maupun di seluruh mancanegara, untuk senantiasa berpegang teguh pada hadis ini dan segera menyatakan sikap dalam diri dan hati serta pengamalan yang dipersaksikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala , Dan sebagai bentuk Ketundukan kita kepada Allah Serta Sebagai Pembuktian Pengamalan Makna Ulil Amri Minkum Ialah Dengan Kita Hidup Di Pimpin oleh seorang khalifah yang insya Allah kami tunjuk sebagai seorang Khalifah Saat ini Al Ustadz Abdul Qadir Hasan baraja dengan tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada seluruh ulama-ulama yang ada di penjuru dunia , Wahai Kaum Muslimin Kami sampaikan ini kepada antum Dan antunna semua nya Bahwa berupaya lah kalian untuk segera bisa menyatakan sikap bela dan Wala' kalian kepada Allah SWT,dan rasulnya shallallahu alaihi wasallam dan orang-orang beriman yang memperjuangkan tegaknya dinul Islam siapapun mereka dan dari suku apapun mereka dan bukan menyebar fitnah dan tuduhan-tuduhan keji serta olok-olokan yang menghinakan sesama muslim tanpa dasar serta tanpa rasa tanggung jawab atau mengatakan palsu sesungguhnya ini adalah bentuk ketidak bersatuannya hati kalian kepada sesama muslim, padahal sesungguhnya kita telah dipersaudarakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan kita menerima Al Islam di dalam lubuk hati kita yang paling dalam dan seharusnya kita Di PERSATUKAN Dalam Al Jama'ah Al Khilafah Al Islamiyyah
Wahai Kaum Muslimin Ketahuilah BAHWA
ini adalah salah satu bentuk nasehat saya kepada seluruh kaum muslimin dan sebagai bentuk cinta saya kepada Antum Antum sekalian karena Allah dan rasulnya, dan ini adalah bukti kami bawa kami mencintai kalian karena Allah dan bukan karena kepentingan pribadi kami masing-masing melainkan ini adalah kepentingan umum kepentingan seluruh kaum muslimin serta dunia...
Oleh karena itu marilah kita simak ayat Allah subhanahu Wa ta'ala,
Merajut Ukhuwwah Islamiyyah
إِنَّمَا الْمًؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat. (QS al-Hujurat [49]: 10)
Sedangkan Bersaudara TERBUKTI DENGAN ADANYA AN-NASHIIHAH TERHADAP SESAMA SAUDARA NYA...
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
( 1 ) وَالْعَصْرِ
( 2 ) إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
( 3 ) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
( 1 ) Demi masa.
( 2 ) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
( 3 ) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
[Al-Quran Surat al-Ashr ayat 1 – 3]
---oOo---
والله أعلم بالصواب
بالله التوفيق والهداية والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
DEAR!!!
#KhilafatulMuslimin Mengsaranai PERSATUAN ISLAM
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
(Berpegang teguh pada prinsip para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam serta meneladani mereka)
Tidak diragukan lagi bahwa berpegang teguh pada prinsip para sahabat dan meneladani mereka merupakan bagian penting dari usul sunnah. dalil mengenai hal ini tersebut sangatlah banyak diantaranya firman Allah subhanahu Wa ta'ala:
Dalam Surat An-Nisa 'Ayat 115
ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا
Dan barangsiapa yang membantah setelah memutuskan kebenaran, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami membiarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya dan kami memasukkannya ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.
Dan Berkaitan Dengan Ayat Ini Ada Sebuah Hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam Sebagai Berikut;
متن الحديث
عن أبي نجيح العرباض بن سارية رضي الله عنه قال : وعظنا رسول الله صلى الله عليه وسلم موعظة وجلت منها القلوب ، وذرفت منها العيون ، فقلنا : يا رسول الله ، كأنها موعظة مودع فأوصنا ، قال : ( أوصيكم بتقوى الله ، والسمع والطاعة ، وإن تأمّر عليكم عبد ؛ فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافا كثيرا ، فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين ، عضّوا عليها بالنواجذ ، وإياكم ومحدثات الأمور ، فإن كل بدعة ضلالة ) رواه أبو داود والترمذي وقال: حديث حسن صحيح.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasihati kami dengan nasihat yang menyentuh, sehingga bercucuran air mata dan bergetar hati-hati. Lalu kami berkata: “Wahai Rasulullah! Berilah kami wasiat, seakan-akan ini adalah nasihat perpisahan”. Beliau bersabda,”Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah; dan mendengar serta taat, walaupun kepada budak habasyi. Karena, barangsiapa yang hidup dari kalian setelahku, maka akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah para khulafaur-rasyidin al mahdiyyin (yang memberi petunjuk) setelahku, dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Hati-hatilah terhadap perkara baru, karena perkara baru itu bid’ah, dan semua yang bid’ah adalah sesat, dan seluruh kesesatan ada di neraka”. [HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Sahih) [Abu Dawud no. 3851 & 4607, Tirmidzi no. 2676, Ibnu Majah,No 42 Dengan Lafal Yang Sama Dari Hadits Irbadh Bin Sariyah Radhiyallahu Anhu]
Ibnu Masud berkata barangsiapa di antara kalian ingin ber suri teladan hendaklah meneladani para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam karena mereka adalah umat yang paling baik hatinya, paling mendalam ilmunya, paling sedikit mengada-ada dalam urusan agama paling lurus gaya hidupnya dan paling baik keadaannya Allah memilih mereka untuk menemani nabi nya , oleh karena itu kenalilah keutamaan mereka. ikutilah asar asar mereka karena mereka berada di atas petunjuk yang lurus .( hadis riwayat Ibnu abdil barr dalam Jamie' bayanil Ilmi, 1810)
Dalam Penjelasan Di Atas Dijelaskanbahwa mereka para sahabat adalah sebaik-baik orang yang dijadikan suri teladan setelah Nabi Shallallahu Alaihi wasallam berangkat dari pemahaman ini kami ingin menerangkan bahwasannya
("Aljamaatu Rohmah Wal Firqotu 'Azaab")
artinya: " hidup berjamaah itu mendatangkan rahmat Allah atau kasih sayang Allah dan firqoh selama-lamanya akan mendatangkan azab".
Hadits Lain Berikut Di Bawah Ini
عن أبى هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى اله عليه وسلم إفترقت اليهود على
إحدى وسبعين فرقة، وافترقت النصارى على اثـنتـين وسبعين فرقة، وتفرق أمتي على ثلاث
وسبعين فرقة. (رواه الأربعة)
"Dari Sahabat Abu Hurairah r.a. dia berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Umat Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan dan umat Nasrani terpecah menjadi 72 golongan. Sementara Umatku bakal terpecah menjadi 73 golongan".
(HR. Abu dawud, At-Tirmidzi, An-NasaiI, Ibnu Majah)
Dan Masih Ada Hubungan nya Dengan hadits di atas, meskipun belum secara tegas terungkap istilah "Ahlussunnah Waljamaah", namun maknanya sudah tersirat di dalamnya, yaitu "golongan yang senantiasa mengikuti sunnah (jalan hidup) Rasululah SAW dan para sahabatnya".
Dalam hadits di bawah ini, baru secara tegas diungkapkan istilah Ahlussunnah Waljamaah sebagai berikut:
والذى نفس محمد بيـده، لتـفتـرق أمتي على ثلاث وسبعين فرقة. فواحدة فى الجـنة وثـنـتان
وسبعون فى النار. قيل: من هم يا رسول الله؟ قال: أهل السـنة والجمـاعة. (رواه الطبراني)
Artinya: "(Rasulullah SAW) bersumpah: Demi dzat yang menguasai Muhammad, sesunggunya umatku bakal terpecah menjadi 73 golongan. Maka yang satu golongan masuksurga, sedangkan yang 72 golongan masuk neraka. Seorang sahabat bertanya: Siapakah golongan yang masuk surga itu ya Rasulullah? Jawabnya: yaitu golongan "Ahlussunah Waljamah." (HR. At-Thabrani)
Dan Dalam Redaksi Hadits Lain di Sebutkan
Dalam hadist Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang diriwayatkan At Tirmidzi dari shahabat Abdullah ibnu Amr radhiyallahu 'anhu.
وَتَفْتَرِقُ اُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِى النَّارِ اِلاَّ مِلَةً وَاحِدَةً قَالُوْا: وَمَنْ هِيَ يَارَسُوْلُ اللهِ؟ قَالَ: مَااَنَا عَلَيْهِ وَاَصْحَابِيْ (رواه الترمذي
Artinya:
Dan akan bercerai berai umatku (umat muslimin) atas 73 aliran, semua mereka itu didalam neraka, kecuali satu aliran saja. Para sahabat bertanya: siapakah yang satu itu ya Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam? Beliau menjawab: “Apa yang aku dan sahabatku ada di atasnya”.(HR At Tirmidzi)
Uraian:
Dari jawaban Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam itu kita belum bisa menentukan apa yang dimaksud dengan: sesuatu yang dijalankan oleh Nabi dan para sahabat-sahabat beliau itu.
Berdasarkan hadist diatas salah satunya golongan yang akan masuk surga ialah “maa ana alaihi wa ashhabi”.
Berarti sifat “maa ana alaihi wa ashhabi” itu tidak dimiliki oleh 72 golongan yang lain yang akan diancam masuk neraka. Oleh karena itu pengertian “maa ana alaihi wa ashhabi” harus mempunyai beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Pengertian ما أنا عليه وأصحابي harus menunjukkan ciri-ciri khas sehingga jelas bedanya antara golongan yang satu itu dengan 72 golongan yang lain.
2. Pengertian ما أنا عليه وأصحابي harus mewujudkan satu golongan tertentu sehingga benar-benar golongan itu salah satu diantara 73 golongan yang ada.
3. Pengertian ما أنا عليه وأصحابي harus mengandung suatu aliran / system (ملة ) sebab pecahnya umat disini ialah soal aliran. Aliran mana yang dijalankan oleh Nabi dan para shahabat itu telah ditinggalkan oleh kebanyakan kaum muslimin (1:72).
Maka untuk menerangkan hadits-hadits di atas Abu Hazim Mendengar Cerita Dari ABU HURAIRAH,DAN ABU HURAIRAH YANG KITA KENAL SEBAGAI SAHABAT NABI YG PALING BANYAK MENGHAFAL HADITS2 Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam ,sabda Rasulullah nya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ فُرَاتٍ الْقَزَّازِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ قَالَ قَاعَدْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ خَمْسَ سِنِينَ فَسَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ وَإِنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي وَسَتَكُونُ خُلَفَاءُ تَكْثُرُ قَالُوا فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ فُوا بِبَيْعَةِ الْأَوَّلِ فَالْأَوَّلِ وَأَعْطُوهُمْ حَقَّهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ سَائِلُهُمْ عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَرَّادٍ الْأَشْعَرِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ فُرَاتٍ عَنْ أَبِيهِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ
("Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Furat Al Qazzaz] dari [Abu Hazim] dia berkata, "Saya pernah duduk (menjadi murid) [Abu Hurairah] selama lima tahun, saya pernah mendengar dia menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Dahulu Bani Israil selalu dipimpin oleh para Nabi, setiap Nabi meninggal maka akan digantikan oleh Nabi yang lain sesudahnya. Dan sungguh, tidak akan ada Nabi lagi setelahku, namun yang ada adalah para khalifah (kepala pemerintahan) yang merekan akan banyak berbuat dosa." Para sahabat bertanya, "Apa yang anda perintahkan untuk kami jika itu terjadi?" beliau menjawab: "Tepatilah baiat yang pertama, kemudian yang sesudah itu. Dan penuhilah hak mereka, kerana Allah akan meminta pertanggung jawaban mereka tentang pemerintahan mereka." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Abdullah bin Barrad Al Asy'ari] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Al Hasan bin Furrat] dari [ayahnya] dengan isnad seperti ini"..)
MAKA DENGAN MEMBACA HADITS INI MAKA KITA BISA MENGENAL ISTILAH KHALIFAH...!!!
LALU BAGAIMANA KITA MENYIKAPI KEDUDUKAN HADIS INI MARI KITA SIMAK SABDA RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM SEBAGAI BERIKUT:
تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة، فتكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون ملكا عاضا، فيكون ما شاء الله أن يكون، ثم يرفعها إذا شاء الله أن يرفعها، ثم تكون ملكا جبرية، فتكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة، ثم سكت
Artinya: Rasulullah bersabda:
“Di era kalian terdapat zaman kenabian(pen: Kehidupan Berjamaah Yang Di Pimpin Oleh Nabi). Atas kehendak Allah kenabian itu ada lalu diangkat oleh Allah atas kehendakNya pula. Lalu akan ada Khilafah yang mengikuti jalan kenabian atas kehendakNya lalu diangkat atas kehendak-Nya pula. Kemudian akan ada kekuasaan zalim; ia ada atas kehendakNya dan akan diangkat atas kehendaNya. Kemudian akan ada kekuasaan diktator; ia ada atas kehendakNya dan akan diangkat atas kehendaNya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti jalan kenabian. Lalu Nabi diam.”
Hadits ini terdapat dalam Musnad Imam Ahmad (no. 18430), Musnad Abu Dawud al-Thayalisi (no. 439) dan Sunan¬-nya Al-Bazzar (no. 2796). Syaikh Al-Arnauth berpendapat bahwa sanadnya berstatus Hasan. Al-Albani menilai hadits tersebut Shahih.
Maka dalam hadis ini dapat kita pahami bahwa yang dimaksud dengan Al jamaah atau jamaaturrohmah dan Talzamuu jama'atul muslimin Wa Imaamahum adalah sebagaimana yang telah dipraktekkan oleh sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan bukan yang lainnya, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya kepada mereka semua.
Untuk itu atau berdasarkan hadis2 ini kami menyeru kepada seluruh kaum muslimin baik di Indonesia maupun di seluruh mancanegara, untuk senantiasa berpegang teguh pada hadis ini dan segera menyatakan sikap dalam diri dan hati serta pengamalan yang dipersaksikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala , Dan sebagai bentuk Ketundukan kita kepada Allah Serta Sebagai Pembuktian Pengamalan Makna Ulil Amri Minkum Ialah Dengan Kita Hidup Di Pimpin oleh seorang khalifah yang insya Allah kami tunjuk sebagai seorang Khalifah Saat ini Al Ustadz Abdul Qadir Hasan baraja dengan tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada seluruh ulama-ulama yang ada di penjuru dunia , Wahai Kaum Muslimin Kami sampaikan ini kepada antum Dan antunna semua nya Bahwa berupaya lah kalian untuk segera bisa menyatakan sikap bela dan Wala' kalian kepada Allah SWT,dan rasulnya shallallahu alaihi wasallam dan orang-orang beriman yang memperjuangkan tegaknya dinul Islam siapapun mereka dan dari suku apapun mereka dan bukan menyebar fitnah dan tuduhan-tuduhan keji serta olok-olokan yang menghinakan sesama muslim tanpa dasar serta tanpa rasa tanggung jawab atau mengatakan palsu sesungguhnya ini adalah bentuk ketidak bersatuannya hati kalian kepada sesama muslim, padahal sesungguhnya kita telah dipersaudarakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan kita menerima Al Islam di dalam lubuk hati kita yang paling dalam dan seharusnya kita Di PERSATUKAN Dalam Al Jama'ah Al Khilafah Al Islamiyyah
Wahai Kaum Muslimin Ketahuilah BAHWA
ini adalah salah satu bentuk nasehat saya kepada seluruh kaum muslimin dan sebagai bentuk cinta saya kepada Antum Antum sekalian karena Allah dan rasulnya, dan ini adalah bukti kami bawa kami mencintai kalian karena Allah dan bukan karena kepentingan pribadi kami masing-masing melainkan ini adalah kepentingan umum kepentingan seluruh kaum muslimin serta dunia...
Oleh karena itu marilah kita simak ayat Allah subhanahu Wa ta'ala,
Merajut Ukhuwwah Islamiyyah
إِنَّمَا الْمًؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat. (QS al-Hujurat [49]: 10)
Sedangkan Bersaudara TERBUKTI DENGAN ADANYA AN-NASHIIHAH TERHADAP SESAMA SAUDARA NYA...
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
( 1 ) وَالْعَصْرِ
( 2 ) إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
( 3 ) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
( 1 ) Demi masa.
( 2 ) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
( 3 ) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
[Al-Quran Surat al-Ashr ayat 1 – 3]
---oOo---
والله أعلم بالصواب
بالله التوفيق والهداية والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
DEAR!!!
#KhilafatulMuslimin Mengsaranai PERSATUAN ISLAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamu 'Alaikum. Kepada seluruh Pengunjung Blog Saya Ini,Saya Berharap Kepada Ikhwan Atau Akhwat Untuk Kira nya Bersedia Meluruskan Kesalahan2 Yang Mungkin Tidak Saya Sengaja,Dan Saya Berharap Semoga Kiranya Ikhwan Dan Akhwat Mau Mendo'akan Agar Allah Mengampuni Kesalahan2 Yang Saya Lakukan Baik Yang Saya Sengaja Atau pun Tidak Saya Sengaja.TERIMA KASIH Wassalaamu 'Alaikum.