Sabtu, 06 Januari 2018

Teks Asli ,Hadits أنا أمركم بخمس ألله أمرني بهنّ


وأنا آمركم بخمس الله أمرني بهن


عَنْ الْحَارِثَ الْأَشْعَرِيَّ, أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَنْ يَعْمَلَ بِهَا وَيَأْمُرَ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنْ يَعْمَلُوا بِهَا وَإِنَّهُ كَادَ أَنْ يُبْطِئَ بِهَا. فَقَالَ عِيسَى: إِنَّ اللَّهَ أَمَرَكَ بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ لِتَعْمَلَ بِهَا وَتَأْمُرَ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنْ يَعْمَلُوا بِهَا, فَإِمَّا أَنْ تَأْمُرَهُمْ وَإِمَّا أَنْ آمُرَهُمْ. فَقَالَ يَحْيَى: أَخْشَى إِنْ سَبَقْتَنِي بِهَا أَنْ يُخْسَفَ بِي أَوْ أُعَذَّبَ. فَجَمَعَ النَّاسَ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَامْتَلَأَ الْمَسْجِدُ وَتَعَدَّوْا عَلَى الشُّرَفِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَنْ أَعْمَلَ بِهِنَّ وَآمُرَكُمْ أَنْ تَعْمَلُوا بِهِنَّ. أَوَّلُهُنَّ: أَنْ تَعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا, وَإِنَّ مَثَلَ مَنْ أَشْرَكَ بِاللَّهِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اشْتَرَى عَبْدًا مِنْ خَالِصِ مَالِهِ بِذَهَبٍ أَوْ وَرِقٍ فَقَالَ هَذِهِ دَارِي وَهَذَا عَمَلِي فَاعْمَلْ وَأَدِّ إِلَيَّ فَكَانَ يَعْمَلُ وَيُؤَدِّي إِلَى غَيْرِ سَيِّدِهِ, فَأَيُّكُمْ يَرْضَى أَنْ يَكُونَ عَبْدُهُ كَذَلِكَ.
وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ, فَإِذَا صَلَّيْتُمْ فَلَا تَلْتَفِتُوا, فَإِنَّ اللَّهَ يَنْصِبُ وَجْهَهُ لِوَجْهِ عَبْدِهِ فِي صَلَاتِهِ مَا لَمْ يَلْتَفِتْ.
وَآمُرُكُمْ بِالصِّيَامِ, فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ فِي عِصَابَةٍ مَعَهُ صُرَّةٌ فِيهَا مِسْكٌ فَكُلُّهُمْ يَعْجَبُ أَوْ يُعْجِبُهُ رِيحُهَا, وَإِنَّ رِيحَ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ.
وَآمُرُكُمْ بِالصَّدَقَةِ, فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَسَرَهُ الْعَدُوُّ فَأَوْثَقُوا يَدَهُ إِلَى عُنُقِهِ وَقَدَّمُوهُ لِيَضْرِبُوا عُنُقَهُ, فَقَالَ: أَنَا أَفْدِيهِ مِنْكُمْ بِالْقَلِيلِ وَالْكَثِيرِ فَفَدَى نَفْسَهُ مِنْهُمْ.
وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ, فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ الْعَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ, كَذَلِكَ الْعَبْدُ لَا يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنْ الشَّيْطَانِ إِلَّا بِذِكْرِ اللَّه.ِ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَأَنَا آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ اللَّهُ أَمَرَنِي بِهِنَّ: السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ وَالْجِهَادُ وَالْهِجْرَةُ وَالْجَمَاعَةُ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِيدَ شِبْرٍ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ إِلَّا أَنْ يَرْجِعَ, وَمَنْ ادَّعَى دَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ فَإِنَّهُ مِنْ جُثَا جَهَنَّمَ, فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ؟ قَالَ: وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ, فَادْعُوا بِدَعْوَى اللَّهِ الَّذِي سَمَّاكُمْ الْمُسْلِمِينَ الْمُؤْمِنِينَ عِبَادَ اللَّهِ ".
قَالَ أَبُو عِيسَى(الترمذي): هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ . (وصححه
الألباني)
Diriwayatkan bahwa al-Harits al-Asy'ari mengatakan bahwa Nabi (saw) bersabda: "sesungguhnya Allah memerintahkan Yahya bin Zakariya untuk memiliki lima kata untuk melakukannya, dan dia memerintahkan anak-anak Israel untuk melakukannya. Yahya berkata, "Saya takut jika saya didahului oleh mereka, saya akan dipermalukan atau disiksa." Orang-orang di rumah Masjid Suci dan diisi digerogoti kehormatan, ia berkata: Tuhan mengatakan kepada saya lima kata-kata untuk melakukannya dan ketertiban Anda harus bekerja mereka Oohin:. Menyembah Allah dan bergabung tidak dengan sesuatu,
Jika Tuhan mendoakan Anda untuk berdoa, maka jika Anda berdoa, jangan memperhatikan, karena Tuhan akan menyerahkan mukanya ke wajah pelayannya dalam doanya, kecuali jika dia memperhatikannya. 
Dan puasa puasa lebih baik dari Tuhan daripada angin musk.
Dan Anda seperti orang yang ditangkap oleh musuh, dan mereka mengikatkan tangannya ke lehernya dan membawanya ke tengkuknya. Dia berkata: Saya akan menebus dia dari Anda sedikit dan banyak.
Dan saya akan memintamu untuk mengingat Allah, tapi seperti seorang pria, musuh keluar dari jalannya, bahkan jika dia datang ke benteng yang diperkuat dan membuat dirinya sendiri dari mereka. Maka pelayan itu tidak membuat dirinya keluar dari setan kecuali mengingat Tuhan.
Nabi (saw) bersabda: "Saya perintahkan kepada lima hal itu dan Allah Memerintah  kepada Ke Dengan 5 hal Itu: 1. mendengar, 2.menaati,3. berjihad, 4. bermigrasi  (Hijrah )dan 5.berkelompok (Jamaah)
Maka Sungguh, Barang Siapa Yang meninggalkan Jamaah,Barang Sejengkal Saja ,Maka Sungguh Telah Lepas Ikatan Islam Dilehernya Hingga Ia Kembali Dan Bertobat(Dari Perpecahan Ummat), Dan Brangsiapa Yg Menyeru Kepada Millah Jahiliyyah,Maka Sungguh Semata2 Menyeru Kepada Neraka Jahannam.Kemudian Salah Seorang Sahabat Bertanya! Wahai Rasulullah Walaupun Ia Telah Shalat Dan Berpuasa? : Rasul Menjawab: Walaupun Ia Melaksanakan Shalat Dan Berpuasa,Maka Serulah Manusia Dengan Seruan Sebagaimana Allah Menyeru Kalian Kaum Muslimin Dan Mukminin dengan Sebutan Hamba Allah Hadits Riwayat :
Abu Issa (Tirmidzi): Ini adalah pembicaraan yang baik. (Dan dikoreksi oleh Al Albani)

Selasa, 14 November 2017

Tanda Kesyukuran Mu Pada Nikmat Allah Ta'ala

Bersyukur adalah upaya untuk menunjukkan atau mengakui  adanya nikmat Allah SWT yang diberikan kepada kita, kemudian mempergunakan nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan Allah SWT. atau dengan kata lain bersyukur dapat disebut juga dengan rasa terimakasih kita terhadap apa yang telah diberikan Allah kepada kita.

Nah, Sebagai makhluk ciptaan Allah sudah sepatutnya bagi kita untuk mensyukuri segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. salah satunya adalah nikmat iman dan nikmat islam serta nikmat hidup dan nikmat sehat. Dengan adanya nikmat tersebut lah kita masih bisa bernafas dengan lega dan masih bisa mengerjakan segala aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Allah dan yang berhubungan dengan manusia. Alhamdulillah!

Sebenarnya nikmat yang telah Allah berikan kepada kita itu sungguh banyak sekali yang tidak bisa kita hitung. Semua nikmat yang Allah berikan sangatlah sempurna dan tidak pernah sia-sia. Namun kita saja yang tidak pernah bersyukur, sehingga kita merasa serba kukurangan dan tidak cukup terhadap apa yang diberikan Allah kepada kita. misalnya saat kekurangan rezeki maka kita sudah berputus asa. Dan disaat mendapat rezeki yang berlimpah ruah, maka kita jadi lupa terhadap pemberinya yaitu Allah SWT. ini merupakan prilaku manusia yang sangat buruk karena saat ia ditimpa musibah ia berputus asa. Dan saat ia merasa kesenangan ia lupa kepada pemberinya (Allah). Nauzubillah! jauhilah sifat tersebut karena sifat tersebut merupakan salah satu sifat ingkar terhadap nikmat Allah atau tidak bersyukur.




Perintah bersyukur Allah sebutkan didalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 152:

Artinya : "Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku (Allah) niscaya aku ingat pula
kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
nikmat Ku.”  (QS. Al-Baqarah: 152)

Rasulullah SAW juga bersabda:
 Artinya: “Perkara orang Mukmin itu mengagumkan. Sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang Mukmin. Bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya. Dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya.” (HR. Muslim).

Berikut Tanda-Tanda Orang Yang Bersyukur

1) Orang yang bersyukur ialah ia yang selalu mengerjakan perintah Allah dan selalu meninggalkan segala larangan-Nya. Misalnya gemar beribadah karena Allah SWT.
2) Orang yang bersyukur ia selalu merasa cukup dan puas terhadap nikmat yang Allah berikan kepada nya. Senang dan pahitnya kehidupan dia, ia tetap selalu merasa puas dan bersyukur.
3) Orang yang bersyukur ia tidak pernah meremehkan pemberian Allah, apapun yang diberikan Allah untuknya ia percaya itulah yang terbaik buat dirinya. Seperti kukurangan harta ataupun musibah yang menimpa dirinya,  Ia tetap bersabar dan bersyukur.
4) Orang yang bersyukur ia tidak pernah merasa sombong terhadap nikmat hidupnya seperti harta yang berlimpah, jabatan, dan kecantikan. Karena ia percaya bahwa semua itu adalah titipan Allah untuknya, dan harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
5) Orang yang bersyukur ia tidak akan pernah malu terhadap kekurangan fisik yang ia alami.
6) Orang yang bersyukur ia tidak akan pelit atas apa yang ia punya. Karena ia yakin semua itu adalah titipan Allah yang diamanahkan kepada dirinya.
7) Orang yang bersyukur ia selalu berterimakasih kepada Allah SWT dengan mengucapkan “ALHAMDULILLAH” (segala puji bagi Allah).

Nah Setelah kita mengetahui tanda-tanda orang yang bersyukur, selanjutnya kita akan mengetahui bagaimana cara mensyukuri nikmat Allah tersebut?

Berikut cara mensyukuri nikmat Allah:

1) Bersyukur dengan hati, yaitu meyakini bahwa semua nikmat yang kita miliki itu adalah pemberian dari Allah SWT. maka kita wajib bersyukur.
2) Bersyukur dengan lisan, yaitu dengan memperbanyak membaca “ALHAMDULILLAH” . apapun yang kita peroleh baik harta, jabatan dan kecantikan. jangan lupa ucapkan “ALHAMDULILLAH WASYUKURILLAH ” (segala puji bagi Allah dan segala bentuk syukur juga milik Allah).

Minggu, 14 Mei 2017

Hukum Syariat Membaca Al Qur'an BHS.Arab

حكم قراءة القرآن على الأموات
أرجو من سماحة الشيخ أن ينبه المسلمين إلى حكم قراءة القرآن على الأموات هل هو جائز أم لا، وما حكم الأحاديث الواردة في ذلك؟

القراءة على الأموات ليس لها أصل يعتمد عليه ولا تشريع، وإنما المشروع القراءة بين الأحياء ليستفيدوا ويتدبروا كتاب الله ويتعقلوه، أما القراءة على الميت عند قبره أو بعد وفاته قبل أن يقبر أو القراءة له في أي مكان حتى تهدى له فهذا لا نعلم له أصلا. 
وقد صنف العلماء في ذلك وكتبوا في هذا كتابات كثيرة منهم من أجاز القراءة ورغب في أن يقرأ للميت ختمات وجعل ذلك من جنس الصدقة بالمال، ومن أهل العلم من قال: هذه أمور توقيفية يعني أنها من العبادات فلا يجوز أن يفعل منها إلا ما أقره الشرع والنبي صلى الله عليه وسلم قال: من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد وليس هناك دليل في هذا الباب فيما نعلمه يدل على شرعية القراءة للموتى. 
فينبغي البقاء على الأصل وهو أنها عبادة توقيفية، فلا تفعل للأموات بخلاف الصدقة عنهم والدعاء لهم والحج والعمرة وقضاء الدين، فإن هذه الأمور تنفعهم، وقد جاءت بها النصوص وثبت عنه صلى الله عليه وسلم أنه قال: إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له وقال الله سبحانه: وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِم -أي بعد الصحابة- يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ[1] فقد أثنى الله سبحانه على هؤلاء المتأخرين بدعائهم لمن سبقهم وذلك يدل على شرعية الدعاء للأموات من المسلمين وأنه ينفعهم، وهكذا الصدقة تنفعهم للحديث المذكور. 
وفي الإمكان أن يتصدق بالمال الذي يستأجر به من يقرأ للأموات على الفقراء والمحاويج بنية لهذا الميت، فينتفع الميت بهذا المال ويسلم باذله من البدعة، وقد ثبت في الصحيح أن رجلا قال: يا رسول الله إن أمي ماتت ولم توص وأظنها لو تكلمت لتصدقت أفلها أجر إن تصدقت عنها ؟ قال النبي صلى الله عليه وسلم: نعم.
فبين الرسول صلى الله عليه وسلم أن الصدقة عن الميت تنفعه، وهكذا الحج عنه والعمرة، وقد جاءت الأحاديث بذلك، وهكذا قضاء الدين ينفعه، أما كونه يتلو له القرآن ويثوبه له أو يهديه له أو يصلي له أو يصوم له تطوعا فهذا كله لا أصل له، والصواب أنه غير مشروع.

[1] سورة الحشر الآية 10.

Bersalaman Ba'da Sholat Fardhu.BHS Arab

حكم المصافحة بعد صلاة الفريضة والنافلة
ما حكم المصافحة بعد الصلاة، وهل هناك فرق بين صلاة الفريضة والنافلة؟

الأصل في المصافحة عند اللقاء بين المسلمين شرعيتها، وقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يصافح أصحابه رضي الله عنهم إذا لقيهم وكانوا إذا تلاقوا تصافحوا. قال أنس رضي الله عنه والشعبي رحمه الله: (كان أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم إذا تلاقوا تصافحوا وإذا قدموا من سفر تعانقوا)، وثبت في الصحيحين أن طلحة بن عبيد الله - أحد العشرة المبشرين بالجنة رضي الله عنهم - قام من حلقة النبي صلى الله عليه وسلم في مسجده عليه الصلاة والسلام إلى كعب بن مالك رضي الله عنه لما تاب الله عليه فصافحه وهنأه بالتوبة وهذا أمر مشهور بين المسلمين في عهد النبي صلى الله عليه وسلم وبعده، وثبت عنه صلى الله عليه وسلم أنه قال: (ما من مسلمين يتلاقيان فيتصافحان إلا تحاتت عنهما ذنوبهما كما يتحات عن الشجرة ورقها)، ويستحب التصافح عند اللقاء في المسجد أو في الصف وإذا لم يتصافحا قبل الصلاة تصافحا بعدها تحقيقا لهذه السنة العظيمة. ولما في ذلك من تثبيت المودة وإزالة الشحناء. لكن إذا لم يصافحه قبل الفريضة شرع له أن يصافحه بعدها بعد الذكر المشروع. أما ما يفعله بعض الناس من المبادرة بالمصافحة بعد الفريضة من حين يسلم التسليمة الثانية فلا أعلم له أصلا بل الأظهر كراهة ذلك لعدم الدليل عليه. ولأن المصلي مشروع له في هذه الحال أن يبادر بالأذكار الشرعية التي كان يفعلها النبي صلى الله عليه وسلم بعد السلام من صلاة الفريضة. وأما صلاة النافلة فيشرع المصافحة بعد السلام منها إذا لم يتصافحا قبل الدخول فيها. فإن تصافحا قبل ذلك كفى.

Sabtu, 13 Mei 2017

Disiplin Dalam Sholat Fardhu Berjama'ah

Seluruh puji untuk allah subhanahu wata’aala, dzat yang dengan nikmat - nya kebaikan jadi sempurna. pahala dan juga keutamaan shalat berjamaah di masjid begitu luar dapat keduduknya di sisi allah subhanahu wata’aala, jelaslah untuk kita betapa besar keagungan, urgensi di dalam islam bersumber pada teks - teks al - qur’an dan juga as - sunnah.

1. pahala langkah kaki
“seorang yang berjalan ke masjid, hingga masing - masing langkah kakinya hendak dikasih satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan juga dinaikkan satu derajat oleh allah swt. ” (ibnu majah: 277, muslim: 1068 dan juga 1065).

2. pahala menunggu waktu sholat
banyak diantara kita yang berangkat ke masjid cocok adzan biar dapat cepet tuntas. tetapi yang luar biasa, kita sesungguhnya dapet pahala yang besar cocok kita lagi nunggu waktu shalat! jadi hendaknya pakai waktu menunggu shalat buat berdzikir.

“orang yang menunggu sholat di masjid diberi pahala serupa lagi sholat” (hr. bukhari : 611)

3. dido’akan malaikat
seseorang yang menunggu shalat, tepatnya dari masuk mesjid sampe waktu shalat, hingga ia hendak didoakan malaikat dengan doa : “ya allah ampunila ia, ya allah ampunilah dia”, tanpa henti hingga waktu shalat. subhanallah!

4. menemukan naungan dikala kiamat
terdapat 7 kalangan yang dinaungi nanti. dan juga salah satunya merupakan orang yang hatinya terpaut dengan masjid. seseorang pemuda yang hatinya terikat dengan masjid, orang orang seperti itu yang hendak menemukan proteksi dari allah dikala kiamat nanti. (al - bukhor: 620)

5. doa malaikat kala di shaf terdepan
“sesungguhnya para malaikat membagikan sholawat kepada orang - orang yang berposisi di shaf kesatu. ” (hr. ibnu hibban nomor. 2157)

menjawab sabda dia, para teman bertanya, “apakah pula kepada orang - orang yang berposisi di shaf kedua wahai rasulullah? ” setelah itu rasulullah mengatakan, “juga kepada orang - orang yang berposisi dishaf kedua. ” (hr. ahmad dan juga ath thabrani, dihasankan oleh syaikh angkatan laut (AL) albani)

6. subuh dan juga 119 pahala
“seseorang yang melakukan shalat subuh berjamaah, hingga orang itu hendak memperoleh pahala 119 kali dibandingkan shalat seorang diri. ” (muslim: 1049).

7. isya’ dan juga 59 pahala
“seseorang yang melakukan shalat isya berjamaah, hingga ia hendak mampu pahala 59 kali lipat. ” (muslim : 1038)

8. dzuhur, ashar, magrib dan juga 27 pahala
“kalau shalat dzuhur jamaah, ashar jamaah, dan juga magrib jamaah, masing masing dilipatgandakan 27 kali bahwa kita laksanakan secara jamaah” (muslim: 1038)

9. pahala kala sakit
“ketika kita lagi sakit dan juga tidak dapat ke masjid (tiap hari udah ke masjid). pada dikala kita tidak ke masjid dan juga shalat di rumah, kita hendak mampu pahala yang sama serupa waktu shalat di masjid. ” (abu daud: 2687)

10. bebas dari watak munafiq
“tidak terdapat sholat yang lebih berat untuk orang - orang munafiq dari pada sholat subuh dan juga isya. seandainya mereka ketahui nilai yang tercantunm di dalam kedua sholat itu, pastilah mereka menghadiri (masjid tempat) kedua sholat itu walaupun dengan merangkak. ” (al - bukhori: 617)

11. jadi karena diampuni dosanya oleh allah
rasulullah bersabda:

“jika imam mengucapkan “ghoiril maghdhubi ‘alaihim waladhdholliin”, hingga ucapkan amin, karna sebetulnya siapa yang mengucapkan amin seiring dengan perkataan malaikat hingga dia hendak diampuni dosa - dosanya yang telah kemudian. ”

dalam hadits lain nabi bersabda :

“barangsiapa yang berwudhu buat sholat dan juga menyempurnakan wudhunya, kemudian berjalan buat menunaikan sholat, dan juga dia sholat berbarengan manusia ataupun berjama’ah ataupun di dalam masjid, hingga allah hendak mengampuni dosa - dosanya. ”

12. menumbuhkan disiplin dan juga berakhlak mulia
sholat berjama’ah mengarahkan disiplin seseorang makmun tetap menjajaki gerakan imam dan juga berposisi di balik imam. perihal ini tentu menyesuikan melatih ketertiban dalam kehidupan seorang, menyirnakan ego, perbandingan dan juga dengan penuh kerendahan hati patuh dan juga taat pada pimpinannya, ialah imam. ”

13. tumbuhnya persaudaraan, kasih sayang dan juga persamaan
apabila kita berjumpa 5 kali dalam satu hari, hingga hendak berkembang kasih sayang diantara sesama muslim. dan juga bila sesuatu waktu terdapat kerabat kita yang biasa berjama’ah setelah itu sebagian waktu tidak muncul di masjid.

hingga kita hendak bingung, terdapat apa ataupun kenapa dia tidak berjama’ah? seandainya jawaban yang didapat kalau dia itu sakit, hingga kita hendak bergegas menjenguk dan juga mendo’akannya. Aaaamiin

BUKAN NEGARA ISLAM YANG MENJADI TUJUAN, KHILAFAH ADALAH BUKTI PENGAGUNGAN MANUSIA KEPADA ALLAH

BAI'AT UMMAT ISLAM YG BERSEDIA TUNDUK DAN PATUH PADA AL JAMAA'AH KHILAFATUL MUSLIMIN

<< 48:11 Surat Al-Fath Ayat 10 (48:10) 48:9 >>  اِنَّ الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗيَدُ اللّٰهِ فَ...