Selasa, 02 Juni 2020

KHILAFATUL MUSLIMIN DI BUMI ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA TETAP ADA SELAMA MASIH ADA YANG BERIMAN

JADILAH LEGENDA PENEGAK KHILAFATUL MUSLIMIN DI BUMI ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA
*************
*************
*************

JADILAH PENEGAK KHILAFATUL MUSLIMIN DI BUMI ALLAH

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛

Doa mukadimah latin :

Alhamdulillaahil ladzii kaana bi’ibadihi khabiiran bashiraa, tabaarokal ladzii ja’ala fis samaa’i buruujaw waja’ala fiihaa sirojaw waqomarom miniira. Asyhadu an-laa ilaa ha-illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh, alladzii ba’atsahu bil haq basyiiraw wanadziiroo. Wa da’iyan ilal haqqi bi’idznihi wa sirojam muniiraa. Allahumma shalli ‘alaihi wa’alaa alihi wa shohbihi wa sallim tasliman katsiroo. Amma ba’du.

"Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-hambanya, Maha suci Allah, Dia-lah yang menciptakan bintang-bintang di langit, dan dijadikan padanya penerang dan Bulan yang bercahaya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak pada kebenaran dengan izin-Nya, dan cahaya penerang bagi umatnya. Ya Allah, curahkan shalawat dan salam baginya dan keluarganya, yaitu doa dan keselamatan yang berlimpah".

1=↓
39
هُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ فِي الْأَرْضِ ۚ فَمَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ ۖ وَلَا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِلَّا مَقْتًا ۖ وَلَا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ إِلَّا خَسَارًا


"Huwal-ladzii ja'alakum khalaa-ifa fiil ardhi faman kafara fa'alaihi kufruhu walaa yaziidul kaafiriina kufruhum 'inda rabbihim ilaa maqtan walaa yaziidul kaafiriina kufruhum ilaa khasaaran"


Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barang siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.
35:39

Saudaraku, Dengan Termaktub nya Ayat Ayat Terkait Khalifah,Jelas Bahwa Sistem Kepemimpinan Kekhalifahan ISLAM, Adalah Sebuah Kebenaran Pasti, Yang Mana Setiap Dakwah Jiwa Jiwa Yang Beriman Musti Dan Harus Membenarkan nya serta memberikan Perwalian nya kepada nya, Dan PENOLAKAN Terhadap nya Adalah Merupakan Kekufuran dan Kemaksiatan Ataupun Merupakan PENOLAKAN Terhadap Ayat Ayat ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA, Yang Mana , PENOLAKAN Terhadap Ayat ALLAH Adalah Sebuah Argumentasi Akan Batalnya Iman Seorang Manusia

2=↓

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Wa-idz qaala rabbuka lilmalaa-ikati innii jaa'ilun fiil ardhi khaliifatan qaaluuu ataj'alu fiihaa man yufsidu fiihaa wayasfikuddimaa-a wanahnu nusabbihu bihamdika wanuqaddisu laka qaala innii a'lamu maa laa ta'lamuun(a)
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
Qs.Al Baqarah:30

﴿وَإِذْقال ربك للملآئكة إني جاعل في الأرض خليفة﴾

Dalam Alquran surat albaqarah ayat ke-30 Allah berfirman dengan kalimat ("Wa Idz Qaala Rabbuka Lil Malaa-ikati Innii Jaa'ilun Fil Ardli Khalifah") Yang Dalam Tafsir Jalalain Di Terangkan Sebagai Penjelasan Tertulis 
﴿واذكر يامحمد﴾
Yang Mempunyai Arti {Dan Ingatlah Wahai Muhammad}
Ketika Rabb Mu Berfirman Kepada Para Malaikat, Bahwa Sesungguhnya Aku Hendak Menciptakan Seorang Khalifah Di Muka Bumi...

Allah SWT Menghilangkan Kata
 ﴿واذكر يامحمد﴾
<<<Dan Ingatlah Wahai Muhammad>>>
Sebab Allah Tau Bahwa Hambanya {Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam}
Tidak Mungkin Lupa' Apa Dan Bagaimana Keadaan Ia Dibumi,Dan Sebagai Apa Beliau Di Utus Kepada Manusia Dipermukaan Bumi, Dan Sebab Itulah RASULULLAH, Mewajibkan Kepada Manusia Yang Mengimani Beliau Sebagai Nabi Dan Utusan Dzat Yang Maha Tinggi, Untuk Senantiasa Gemar Menuntut Ilmu,Agar Kelak Dalam Mempraktekkan Ajaran Nya Tidak *Besebrangan* Dengan Apa Yang Menjadi Misi BELIAU SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM Ada ,Hadir Dan Lahir Ke Dunia Yg Gersang Nan Fanaa Ini!!!🙏🙏🙏

Dan Dengan Kondisi Balaghah,Syair Wal Qowaafi Seperti Jenis Ini Juga Lah , ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA, Merendahkan, Menggulingkan Kesombongan Orang Orang Sombong Yang Enggan Menerima Seruan Dakwah, Yang Di Sampai kan Oleh Rasulullah Nabiyullaah MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM.
Dan Bahwa Dengan Ayat Ini Allah SWT Memberikan Pemberitaan Bahwa Akan Ada Dari Golongan Kaum Muslimin Di Manapun Berada, Yang Lupa Atau Sengaja Melupakan Jati Diri Mereka,Mulai Dari Melupakan Jati Sebagai:
1.Hamba Allah SWT Yang Memiliki Kewajiban Untuk Menyembah Allah SWT Secara Totalitas...!!!🙏🙏🙏

2.Khalifah Fil Ardhi Yang Di Beri Tugas Untuk Memakmurkan Bumi Allah SWT Dengan Cara Dan Ketentuan Yang Telah Di Tetapkan Oleh-Nya Dan Rasulullah Kekasih-Nya Dan Junjungan Kita Kaum Muslimin Seluruh Dunia...!!!🙏🙏🙏

Dan Bahkan Hari Ini Ayat Ayat ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA Seperti

Firman Allah SWT 
Surat An-Nisa' Ayat 103

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman

Hari Ini Hampir Seluruh Kaum Muslimin Di Bumi Ini, Mengetahui Kewajiban Untuk Menegakkan Sholat, Namun Masih Banyak Juga Yang JUSTRU MENGINGKARI ,Dan Enggan Melaksanakan Shalat...

Oleh Sebab Itu Sadari Dan Mari Kiranya Kita Mulai Bertobat Dan Bertobatlah Serta Pertebal Niat Kita Untuk Bertobat Dari Kebodohan Dan Kebiasaan Kita Meninggalkan Ibadah Sholat Serta Ibadah Ibadah Lainnya
Lalu Kita Tunaikan Kewajiban Zakat Jika Kita Mampu Melaksanakan Dan Menunaikan nya
Surat Al-Baqarah Ayat 43

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.

Ini Sekali kali Bukan Cercaan Dan Bukan Pula Hinaan Terhadap Suatu Kaum Bangsawan Tapi Ini Adalah Sebuah Peringatan Yang Tulus Dari Hati❤❤❤

Wahai Kaum Bangsawan Di Manapun Kalian Berada Limpahkan Dan Zakat kan Harta Kalian Jika Benar Benar Sungguh Menginginkan surganya Allah...!!!

Dan sungguh tidak pernah diserahkan kepada selain sistem yang Benar, tidak pernah diserahkan kepada suatu kepemimpinan dan kepengurusan yang menentang tegaknya syariat Allah subhanahu Wa Ta'ala di bumi Allah subhanahu wa ta'ala ini sedangkan sistem yang benar dan kepemimpinan yang benar dan pengelolaan yang benar serta kepengurusan kaum muslimin yang benar adalah tidak lain melainkan Khilafah islamiyah KhilafatulMuslimin...!!!
🙏🙏🙏

Dan Sungguh Seluruh Kaum Muslimin Di Belahan Bumi Manapun Diseru Kepada Sistem Yang Benar Ini Agar Terwujud Saling Asah ,Asuh Dan Saling Asih,Agar Terwujud Kembali Kedamaian Dan Kemakmuran Berdasarkan Keridhaan Dzat Yang Maha Mulia Nan Maha Tinggi Lagi Maha Agung...❤❤❤

Sungguh Al Islam Adalah Ajaran Dari Dzat Yang Maha Pelindung Dan Maha Raja Diraja...!!!

Dan ALLAH Jua Mengajarkan Sistim Kepemimpinan Yang Di Sebut Kekhalifahan Islam Khilafatul Muslimin Yang Dahulu Diperangi Kaum Khawarij Dari Ummat Ini...???

Yang Dahulu Kaum Muslimin Di Pimpin Oleh Khalifah Ali Bin Abi Thalib Karamallaahu Wajhah

Sedangkan Kaum Khawarij Melupakan Sabda Rasulullah Yg Mulia Bahwa:
Dari Ibnu Abbas dari Rasulullah SAW bersabda:

 مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيْرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ، فَإِنَّهُ لَيْسَ أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ خَرَجَ مِنَ السُّلْطَانِ شِبْرًا فَمَاتَ عَلَيْهِ إِلاَّ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً 

“Siapa saja yang membenci sesuatu dari amirnya (pemimpinnya) hendaknya ia tetap bersabar. Sebab, siapa saja yang keluar dari penguasa sejengkal saja kemudian mati dalam keadaan demikian, maka matinya adalah mati jahiliyyah”.

Oleh Sebab Itulah Mereka Di Ancam Dengan Ancaman Mati Dalam Kebodohan Jika Mereka Mati Sedang Mereka Tidak Bertobat Kepada Allah...!!!
Sedangkan dalil dari As Sunnah, di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Nafi’ yang berkata: Umar radliyallahu ‘anhu telah berkata kepadaku: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

 مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةِ اللهِ لَقِيَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ حُجَّةَ لَهُ، وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِيْ عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً 

“Siapa saja yang melepaskan tangannya dari ketaatan kepada Allah(Menepati BAI'AT), niscaya ia akan berjumpa dengan Allah di Hari Kiamat tanpa memiliki hujjah. Dan siapa saja yang mati sedangkan di lehernya tidak ada bai’at, maka matinya adalah mati jahiliyyah”. Nabi SAW mewajibkan adanya bai’at pada leher setiap muslim dan mensifati orang yang mati dalam keadaan tidak berbai’at seperti matinya orang-orang jahiliyyah (Bodoh). Padahal bai’at hanya dapat diberikan kepada Khalifah, bukan kepada yang lain,Sebab Itu Mari Kita Miliki Bai'at Itu Dan Bertobat Dari Ketidak Pedulian Kita Pada AL-ISLAM WAL MUSLIMIN
YAKNI:" DAHULU KITA SEMUA TIDAK PERDULI BAHWA ISLAM MAJU ATAU TIDAK,KAUM MUSLIMIN TERTINDAS ATAU TIDAK " MARI BERTOBAT DUHAI SAUDARAKU SEIMAN DAN SEAQIDAH...
DAN BACALAH DENGAN SEKSAMA DAN PENUH PERESAPAN

Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 133

 ۞ وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Arab-Latin: "Wa sāri'ū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arḍuhas-samāwātu wal-arḍu u'iddat lil-muttaqīn" 

Terjemah Arti: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa"

Dan Sesungguhnya Jika Kita Telah Bergegas Dan Bersegera Pada Ampunan Allah Dan Bertaqwa Serta Berjalan Di Atas Perintah Dan Ajaran ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DAN BERTAWAQQUF Pada Kepemimpinan Kekhilafahan Islam Dan Bai'at.

Akan Mudah lah Kita Mempraktekkan Ajaran Tauhid Al-Islam Secara Kaffah Qs.Al Baqarah:208

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱدْخُلُوا۟ فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ 
ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِين

Arab-Latin: 
"Yā ayyuhallażīna āmanudkhulụ fis-silmi kāffataw wa lā tattabi'ụ khuṭuwātisy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn" 

Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah 208.

 ادْخُلُوا۟ فِى السِّلْمِ كَآفَّةً 

(masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan) Ketika Allah menebutkan bahwa manusia terbagi menjadi tiga kelompok, mukmin, kafir, dan munafik, maka Allah memerintahkan mereka setelah itu untuk memeluk Islam dengan seluruh lisan dan hati mereka, dan masuk ke seluruh rukun islam.

 وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ
(Dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan) Yakni jangan berdiri dibelakangnya dan mentaati apa yang dia perintahkan berupa melakukan perbuatan syubhat dan maksiat untuk menyesatkan dan menghinakan kalian. 

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 208. Wahai orang-orang yang beriman, masukalah Islam dengan sepenuhnya bukan setengah-setengah, atau masuklah Islam, kerjakanlah seluruh hukum-hukumnya, janganlah berbuat munafik, waspadailah bisikan setan, dan jangan taati apa yang dia perintahkan kepada kalian, karena sesungguhnya dia itu musuh yang nyata bagi kalian. Ath-Thabari meriwayatkan bahwa ayat ini turun untuk Abdullah bin Salam dan para sahabat Yahudinya, ketika mereka tetap mengagungkan hari sabtu dan membenci unta setelah menerima Islam, Lalu orang-orang muslim mencegah mereka melakukan hal tersebut 

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah MENAFSIRKAN QS.02 AYAT 208 INI BAHWA :"Allah memerintahkan seorang hamba yang beriman untuk menerima seluruh syariat islam dan hukum-hukumnya dan TIDAK meninggalkan satupun darinya serta tidak mencari jalan-jalan setan yang kotor". 

An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi MENJERUMUSKAN QS.AL-BAQARAH AYAT 208. Ini merupakan perintah Allah kepada orang-orang yang beriman untuk masuk “ke dalam Islam keseluruhan.” Maksudnya, dalam seluruh syariat syariat agama, mereka tidak meninggalkan sesuatu pun darinya, dan agar mereka tidak seperti orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Apabila hawa nafsunya itu sejalan dengan perkara yang disyariatkan, maka dia kerjakan, namun bila bertentangan dengannya, maka dia tinggalkan. Yang wajib adalah menundukkan hawa nafsunya kepada agama, dan ia melakukan segala perbuatan baik dengan segala kemampuannya, dan apa yang tidak mampu dia lakukan, maka dia berusaha dan berniat melakukannya dan menjangkaunya dengan niatnya tersebut. Ketika masuk kedalam Islam dengan keseluruhan, maka tidak mungkin dan tidak dapat dibayangkan terjadi, kecuali bertentangan dengan jalan-jalan setan, Allah berfirman, “Dan janganlah kamu menuruti langkah-langkah setan,” maksudnya, dalam perbuatan dengan melakukan kemaksiatan kepada Allah. “Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” musuh yang nyata tidaklah akan mengajak kecuali kepada kejahatan dan kekejian serta segala yang mengandung madharat bagi kalian. Dan ketika sudah menjadi kepastian bahwa manusia akan melakukan kesalahan dan ketergelinciran, maka Allah berfirman, 

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H Makna kata:
 { ٱلسِّلۡمِ }

 As-Silmi : Agama Islam 

{ كَآفَّةٗ } 
Kaffah : keseluruhan, tidak ada seorangpun yang tertinggal untuk masuk ke dalam Islam, atau tidak meninggalkan hukum-hukumnya serta syariatnya sedikitpun

{ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ } 
Khutuwatisy Syaithan : Metode-metode yang ditempuh untuk mengajak kepada kebathilan serta memperindah keburukan dan kejelekan. Makna ayat: Allah Tabaraka wa Ta’ala yang Maha Benar memanggil hamba-hamba Nya yang beriman untuk memerintahkan mereka masuk ke dalam agama Islam secara totalitas. Dengan tidak memilih di antara syariat-syariat dan hukum-hukumNya hal yang menguntungkan dirinya saja, sesuai dengan hawa nafsunya, itu yang diterima dan diamalkan. Namun jika tidak sesuai dengan hawa nafsunya, akan ditolaknya, atau ditinggalkan, atau tidak dilaksanakan. Hendaknya kaum mukminin menerima seluruh syariat Islam dan seluruh hukum-hukum yang berlaku di dalamnya. Dan Allah melarang kaum mukminin untuk mengikuti langkah-langkah setan dengan memperbagus yang buruk dan menghiasi kemungkaran. Karena setanlah yang membuat sebagian ahli kitab mengagungkan hari Sabtu Dan menghalalkan daging unta dengan argumen bahwa inilah agama Allah yang dianut oleh orang-orang shalih dari kalangan Bani Israil. Maka turunlah ayat ini kepada mereka, memerintahkan mereka dan seluruh kaum mukminin untuk menerima seluruh syairat Islam dan hukum-hukumnya, memeperingatkan mereka akibat mengikuti langkah-langkah setan, yaitu kebinasaan total. Dan itulah yang diinginkan oleh setan sebagai bentuk permusuhannya kepda manusia. Inilah kandungan ayat (208). Pelajaran dari ayat: • Kewajiban menerima seluruh syariat Islam secara totalitas, serta keharaman untuk pilih-pilih dalam syariat. • Orang yang menghalalkan yang haram, dan meninggalkan kewajiban, sejatinya dia adalah pengikut setan dalam hal itu. 

Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi Di antara ahli tafsir ada yang mengatakan bahwa ayat ini turun berkenaan Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya yang masih memuliakan hari Sabtu dan enggan makan unta, padahal mereka sudah masuk Islam. Yakni terapkanlah ajaran Islam semuanya, jangan ditinggalkan salah satu apalagi sebagiannya dan jangan menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya, di mana orang yang seperti itu tolok ukur utamanya adalah hawa nafsu, jika syari'at Islam sejalan dengan selera hawa nafsunya, maka dikerjakan, tetapi jika tidak sejalan dengan selera hawa nafsunya, maka ditinggalkan. Bahkan seharusnya hawa nafsu mengikuti syari'at, dan hendaknya ia mengerjakan perbuatan baik yang bisa dilakukan, sedangkan yang belum bisa dilakukan, maka dengan diniatkan dalam hatinya agar dapat mengejarnya. Berupa kemaksiatan yang diserukannya. 

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I Wahai orang-orang yang beriman! masuklah ke dalam islam secara keseluruhan. Kata as-silm atau as-salm di sini berarti islam. Laksanakanlah islam secara total, tidak setengah-setengah, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan yang menyesatkan dan memecah belah kamu. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu. Ayat ini diturunkan berkaitan dengan seorang yahudi bernama abdulla'h bin sala'm. Ia memeluk islam tetapi masih mengerjakan sejumlah ajaran yahudi, seperti mengagungkan hari sabat dan enggan mengonsumsi daging dan susu untatetapi jika kamu tergelincir akibat berbuat maksiat dan tidak melaksanakan islam secara keseluruhan, ka'ffah, setelah bukti-bukti yang nyata, yakni dalil tentang kebenaran islam, sampai kepadamu melalui wahyu yang dibawa oleh para nabi, ketahuilah bahwa Allah mahaperkasa. Tidak ada yang dapat menghalangi siksaan-Nya. Allah juga mahabijaksana dalam segala perbuatan-Nya.

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

pertanyaannya Apakah seluruh kaum muslimin di dunia ini masih ada yang mengaku bahwasanya mereka belum beriman hingga mereka harus dipaksa dan mengucapkan keimanan Lafazh 2 kembali...???

jawabannya tentu tidak sebab ketika seseorang telah mengaku muslim maka sungguh jika mereka menyadari dan menuntut ilmu-ilmu Islam tentulah mereka akan segera dan benar-benar berkomitmen menegakkan ajaran Allah dan rasulnya termasuk kepemimpinan dalam Islam yaitu khalifahan Islam Khilafah islamiyah khilafatul Muslimin,sebab itulah kami kaum muslimin mengajak dan mengingatkan Antum Antum sekalian untuk benar-benar meninggalkan seruan-seruan dan jejak-jejak daripada jejak setan langkah-langkah setan yaitu demokrasi liberal demokrasi sekulerisme yang mana kedua kelompok ini benar-benar telah mencampuradukkan kebenaran dan kebatilan yang Subhan dengan yang muhkamat.

dan kami memperingatkan bahwa sungguh demokrasi itu adalah haram jika menentang Allah dan rasulnya namun kebanyakan pada hakikatnya nya demokrasi yang ada kampanye yang ada adalah merupakan bagian dari pada langkah-langkah setan itu sendiri hingga benar-benar terselubung antara kebenaran dan kebatilan sudah tersamarkan di dalamnya...!!!🙏🙏🙏

Oleh karena itu marilah kita jadikan setan itu sebagai musuh kita yang nyata walaupun pada hakikatnya nya tidak dapat terlihat dengan demikian bukanlah berarti langkah-langkah setan itu tidak dapat kita pelajari dan kita hindari termasuk demokrasi sekularisme dan liberalisme pada hari ini,Sebab Demokrasi SEKULERISME LIBERALISME ADALAH HARAM ,KOTORAN LAGI NAJIZ ..!!!🙏🙏🙏

بالله التوفيق والهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Minggu, 31 Mei 2020

KEKUASAAN MUTLAK MILIK ALLAH

BUKAN NEGARA ISLAM YANG DI HARAPKAN UNTUK BISA MEMENUHI BUMI ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA INI DALAM SETIAP DAKWAH YG DI SAMPAIKAN ATAS MANUSIA OLEH SEORANG NABI ATAU RASUL, ATAU BAHKAN DAKWAH SETIAP KHOLIFAH MULAI DARI KHALIFAH ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ HINGGA SULTHAN ABDUL HAMID II DAN KINI PUN TETAP SEPERTI ITU APA YG DI SERUKAN OLEH KHOLIFAH ASY-SYEKH AL USTADZ ABDUL QODIR HASAN BARAJA'.

APA KAH SERUAN ITU...???

SERUAN ITU TIDAK LAIN DAN TIDAK BUKAN MELAINKAN

("KEMULIAAN/KEAGUNGAN/DAN KEKUASAAN/ SEPENUHNYA MUTHLAQ HANYA BAGI ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA BAGI DIRI DAN DZATNYA SERTA DEMIKIAN JUGA YANG TERKANDUNG DALAM NAMA-NAMA DAN SIFAT SIFATNYA DAN KITA DI PERINTAH OLEH ALLAH MENEGAKKAN DIEN-NYA DENGAN BERJAMA'AH DAN BUKAN DENGAN BERPECAHBELAH DENGAN CARA MEMBUAT HUKUM2 TANDINGAN")

الجماعة رحمة والفرقة عذاب
(Dengan Berjamaah "Al Khilafah" ALLAH Mendatangkan Rahmat,Dan Berpecah belah ALLAH Mendatangkan Adzab)

Dan FIKIRKAN Pula Bahwa..!!!

Rasulullah Bersabda

يد الله مع الجماعة
(Tangan Allah SWT Menyertai Al Jama'ah)

Dan Sungguh Jika Kelak  Khilafatul Muslimin Berkuasa,Itu Tidak Lain Melainkan Atas  Kemuliaan ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA YANG MAHA PEMILIK KEKUASAAN, YANG IA Mempergulirkan Kekuasaan Terhadap Dan Bagi Setiap Hamba-nya Yang Tulus dan Istiqomah Dalam jalan Dakwah Iqoomatuddien Dalam Kepada Sistem Kepemimpinan Yang Benar,Dan Sekalikali Al Khilafah BUKANLAH Sebuah KEBATILAN, Rasulullah Shalallahu Alaihi wassalam Diutus Untuk Menuntun Manusia Kepada Ketundukkan Dan Peribadatan Yang Benar Kepada ALLAH , Dengan Dienul Islam Yang Mulia ,Maka Sudah Barang tentu Dienul Islam Ini Akan Berjalan Dengan Sistem Yang Benar Pula Yaitu Al Jama'ah An-Nubuwwah Yang Di Pimpin Secara Langsung Oleh Rasulullah, Nabiyullaah MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM,LALU DIENUL ISLAM INI AKAN TERUS DAN HARUS BERJALAN DENGAN KEPEMIMPINAN YANG BENAR YANG DATANGNYA DARI YANG MAHA BENAR,YAKNI AL-JAMA'AH AL -  KHILAFAH, KHILAFAH ISLAMIYAH, KHILAFATUL MUSLIMIN, YANG DIPIMPIN ATAU DI KOMANDOI OLEH SEORANG KHALIFAH, MULAI DARI KHALIFAH ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ HINGGA KHALIFAH - KHALIFAH YANG SETERUSNYA HINGGA KHALIFAH YANG TERAKHIR IALAH IMAM MAHDI AL MUNTAZHAR,DAN UNTUK DETIK DETIK INI,SAAT INI, DIBAWAH LINGKARAN LANGIT HARI INI,SERTA DI ATAS BUMI MILIK ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA INI, KHALIFAH KU ASY-SYEKH - AL ALLAAMAH, AL-USTADZ ABDUL QADIR HASAN BARAJA' RAHIMAKUMULLAH TA'AALA ..!!!

RENUNGILAH DUHAI SAUDARAKU SEIMAN DAN SEAQIDAH DI MANAPUN KALIAN SEMUA BERADA SUNGGUH!!!
Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur

( مَن كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا ۚ إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ ۚ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۖ وَمَكْرُ أُولَٰئِكَ هُوَ يَبُورُ )
فاطر (10)
Man kaana yuriidul 'izzata falillahil 'izzatu jamii'an ilaihi yash'adul kalimuth-thai-yibu wal 'amalush-shaalihu yarfa'uhu waal-ladziina yamkuruunassai-yi-aati lahum 'adzaabun syadiidun wamakru uula-ika huwa yabuur(u)

Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur

قوله - عز وجل - : ( من كان يريد العزة فلله العزة جميعا ) قال الفراء : معنى الآية من كان يريد أن يعلم لمن العزة فلله العزة جميعا .
Firman Allah azza wa jalla:

(Man kaana yuriidul 'izzata falillahil 'izzatu jamii'an)

Alfarro' Berkata Mengenai Makna Ayat Ini : Siapa Saja Yg Menginginkan Pengetahuan Tentang Siapa Yg Berhaq Memiliki Keagungan atau Kemuliaan,Maka Bagi ALLAH sajalah Segala Kemuliaan.
وقال قتادة : من كان يريد العزة فليتعزز بطاعة الله معناه الدعاء إلى طاعة من له العزة ، أي : فليطلب العزة من عند الله بطاعته ، كما يقال : من كان يريد المال فالمال لفلان ، أي : فليطلبه من عنده ، وذلك أن الكفار عبدوا الأصنام وطلبوا به التعزيز كما قال الله : " واتخذوا من دون الله آلهة ليكونوا لهم عزا كلا " ( مريم - 81 ) ، وقال : " الذين يتخذون الكافرين أولياء من دون المؤمنين أيبتغون عندهم العزة فإن العزة لله جميعا " ( النساء - 139 ) .

Qotadah Bertutur: Bagi Siapa Saja Yang Menginginkan Sebuah Kemuliaan, Maka Lakukanlah Ketho'atan Kepada Allah,Niscaya Engkau Akan Bersandang Dengan Kemuliaan, Maknanya Ialah,Berdo'a Kepada Allah Agar Di Bimbing Agar Mampu Melaksanakan Ketho'atan Kepada Yang Maha Memiliki Kemuliaan, (Yakni) Hendaklah Setiap Hamba Berdo'a Dan Meminta Kemuliaan Kepada  Yang Maha Memiliki  Segala Kemiliaan,Dengan Jalan Mematuhi Segala Perintah-Nya,Sebagaimana Yang Di Ucapakan Oleh Seseorang : (Siapakah Yang Menginginkan Harta Itu,Sedangkan Harta Itu Milik Si Fulan), Yakni : Hendaklah Kalian Memintanya Kepada Siapa Yang Memiliki Harta Itu'. Sedang Yang Demikian Itu Adalah Merupakan Perilaku Orang Kafir,Mereka Menyembah Patung Seraya Berharap Kemuliaan Sebab Kesembahannya Kepadanya,Hal Ini Sesuai Dengan Apa Yang Telah Allah Ta'alaa Firmankan :

واتخذوا من دون الله آلهة ليكونوا لهم عزا كلا " ( مريم - 81 )

"Dan Mereka Orang (Nashrani) Menjadikan Sembahan Selain Allah,Agar Mereka Beroleh Kemuliaan,(Yang Sekali-kali) Tidak Akan Pernah Mereka Dapatkan. (QS.Maryam: Ayat: 81)

وقال : " الذين يتخذون الكافرين أولياء من دون المؤمنين أيبتغون عندهم العزة فإن العزة لله جميعا " ( النساء - 139 ) .

Dan Dalam Firman Allah Ta'alaa: Yaitu Orang-orang Yang Menjadikan Orang - Orang Kafir Sebagai Pelindung Bagi Mereka,(Sebagai Pengganti Dari) Orang-orang Yang Beriman,Akankah Mereka Menginginkan Disisi Mereka Suatu Kemuliaan??? (Ketahuilah Oleh Mu) Sesunggunya Seluruh Kemuliaan Itu (Secara Muthlaq)Hanya Bagi Allah" (QS.An-Nisa':139)

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Arab-Latin: qulillāhumma mālikal-mulki tu`til-mulka man tasyā`u wa tanzi'ul-mulka mim man tasyā`u wa tu'izzu man tasyā`u wa tużillu man tasyā`, biyadikal-khaīr, innaka 'alā kulli syai`ing qadīr

Terjemah Arti: Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. —

Surat Ali ‘Imran Ayat 26 Terjemahan Tafsir Bahasa Indonesia (Isi Kandungan) Ucapkanlah olehmu (wahai nabi) sambil menghadap kepada Tuhanmu dengan mengucapkan doa berikut “wahai Dzat yang memiliki seluruh kerajaan,Engkau yang memberikan kerajaan, harta dan kekuasaan di bumi bagi orang-orang yang Engkau kehendaki dari hamba-hamba Mu, dan Engkau pula yang mengambil kerajaan dari orang-orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau memberikan kemuliaan di dunia dan di akhirat bagi siapa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau menjadikan kehinaan kepada orang yang Engkau kehendaki, di tangan Mu lah segala kebaikan, Sesungguhnya Engkau lah satu-satunya Dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu. Pada ayat ini terdapat penetapan sifat tangan bagi Allah sesuai dengan keagungan Allah (Tafsir al-Muyassar)

26. Ucapkanlah -wahai Rasul- untuk memuji dan mengagungkan Rabbmu, “Ya Allah, Engkaulah pemilik semua kerajaan yang ada di dunia dan di akhirat. Engkau memberikan kerajaan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki, dan mencabutnya dari siapa saja yang Engkau kehendaki. Engkau memuliakan siapa saja yang Engkau kehendaki, dan menghinakan siapa saja yang Engkau kehendaki. Semua itu berdasarkan kebijaksanaan dan keadilan-Mu. Hanya di tangan-Mu lah seluruh kebajikan. Dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

(Tafsir al-Mukhtashar) 26 Katakanlah wahai Nabi: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan di dunia dan akhirat, Engkau berikan kerajaan kepada hamba-Mu yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari hamba yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan, bukan di tangan selain Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Qatadah berkata: DIceritakan kepada kami bahwa Rasul berdoa agar Allah menjadikan kerajaan Persia dan Romawi menjadi umatnya. Kemudian Allah menurunkan ayat ini. (Tafsir al-Wajiz)

26. قُلِ اللَّـهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْك

ِ ( Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan) Yakni Ya Allah yang memiliki kerajaan seluruhnya

, تُؤْتِى الْمُلْكَ مَن تَشَآءُ

(Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki ) Yakni yang Engkau kehendaki untuk Engkau beri

. وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ

(dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki ) Yakni mencabut kerajaan tersebut darinya. وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ ( Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki) Yakni Engkau berikan kemenangan dan kekuasaan kepada yang Engkau kehendaki

. وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ

( dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki)

Yakni yang Engkau jadikan menyerah atas paksaan. بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ( Di tangan Engkaulah segala kebajikan) Dan bukan ditangan yang selain-Mu. (Zubdatut Tafsir)

Referensi: https:::////tafsirweb.com/37025-surat-ali-imran-ayat-26-27.html

DAN AKAN NAIK KEPADA-NYA SAJALAH SEGALA BENTUK NILAI PERIBADAHAN SETIAP HAMBA DARI ORANG ORANG YANG BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA SERTA TIDAK MENGINGKARI HARI KEMUDIAN ( QIAMAH )

( إليه ) أي : إلى الله ( يصعد الكلم الطيب ) وهو قوله لا إله إلا الله ، وقيل : هو قول الرجل : سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر .

(Ilaihi) Yakni: Kepada Allah
(Yash'adul Kalimath-Thoyyiba) Maksudnya Adalah
Firman-Nya(قوله) "Tidak Ada Ilaah,Melainkan Hanya Allah,Dan Dikatakan Pula Bahwa Maksudnya Ialah:Seseorang berucap/Mengucalkan.
(سبحان الله،والحمد لله،ولا اله الا الله، والله أكبر)

("Aku Bertasbih Memuji Ya Allah,Dan Segala Pujian Hanya Bagi-Engkau,Yang Tiada Ilaah Yang Lebiih Berhaq Menyandang  Predikat Yang Maha Memiliki Kemuliaan Melainkan Hanya Allah Saja Secara Muthlaq,Dan Allah Maha Besar")


أخبرنا عبد الواحد المليحي ، أخبرنا أبو منصور السمعاني ، أخبرنا أبو جعفر الرياني ، أخبرنا حميد بن زنجويه ، أخبرنا الحجاج بن نصر ، أخبرنا المسعودي عن عبد الله بن المخارق ، عن أبيه ، عن ابن مسعود قال : إذا حدثتكم حديثا أنبأتكم بمصداقه من كتاب الله - عز وجل - : ما من عبد مسلم يقول خمس كلمات : سبحان الله ، والحمد لله ، ولا إله إلا الله ، والله أكبر ، وتبارك الله ، إلا أخذهن ملك فجعلهن تحت جناحه ثم صعد بهن فلا يمر بهن على جمع من الملائكة إلا استغفروا لقائلهن حتى يحيي بها وجه رب العالمين ، ومصداقه من كتاب الله - عز وجل - قوله : ( إليه يصعد الكلم الطيب ) ذكره ابن مسعود .

Telah Mengabarkan Kepada Kami Abdul Wahid Al Maliihii,Telah Mengabarkan Kepada Kami Abu Manshur As-Sam'aanii, Telah Mengabarkan Kepada Kami Abu Ja'far Ar-Rayaanii,Telah Mengabarkan Kepada Kami Hamied Bin Zanjuwaih,Telah Mengabarkan Kepada Kami Al Hajaj Bin Nashr,Telah Mengabarkan Kepada Kami Al Mas'uudiy: Dari Abdillah Bin Al Makhaariq,Dari Ayahnya,dari ibnu mas'ud Ia Berkata:Apabila Telah Ku Ceritakan Kepada Kalian Sebuah Hadits,Yang Sebagaimana Yg Telah Aku Beritakan Kepada Kalian Sebelum Kalian,Tentang Pembenaran Allah Terhadap Ucapan2 Baik Dari Lisan Seorang Hambanya ,Yang Menjadi Sebab Turunnya Firman Allah,Kepada Rasulullah, Yang Termaktub Di Kitab Allah Azza Wa Jallaa-  : Siapa Saja Dari Seorang Muslim Yang Senang  Mengucapkan  5 Kalimat Itu:

"سبحان الله ، والحمد لله ، ولا إله إلا الله ، والله أكبر ، وتبارك الله"

Kecuali Kelak Akan Benar-benar Di Sediakan Baginya Satu Malaikat Yang Akan Melindunginya Di Bawah Sayapnya Sambil Membawanya Kehadapan Rabb-nya,Yang Ketika Melewati Para Malaikat ,Maka Yang Tak Satupun Dari Para Malaikat Yang Dilewatinya Itu Kecuali, Mereka Memohonkan Ampunan Untuk- Siapa Saja Yg Suka Mengucapkan Ke 5 Kalimat Tersebut Di Atas,Hingga Ia Meroleh Keridloan Rabbnya,Rabb Bagi Seluruh Alam.!!!

DAN PADA KENYATAAN YG TERJADI PADA UMMAT ISLAM HARI INI,SANGAT BERTOLAK BELAKANG DENGAN APA YG MEREKA ,UCAPKAN DALAM HATI DAN LISAN.!!!

سبحان الله ، والحمد لله ، ولا إله إلا الله ، والله أكبر ، وتبارك الله"

LIMA KALIMAT SUCI DI ATAS , HANYA SEBAGAI PEMANIS BAGI LISAN LISAN MEREKA SAJA,

1.MEREKA TIDAK BENAR BENAR MENSUCIKAN ASMAA ALLAH DALAM KEHIDUPAN MEREKA!!!

2.MEREKA TIDAK BENAR BENAR DALAM MEMUJI DAN MENYANJUNGI SEGALA KEKUASAAN DAN SEGALA NIKMAT YG DI BERIKAN OLEH ALLAH ATAS MEREKA!!!

3.MEREKA TIDAK BENAR - BENAR MENJADI KAN ALLAH SUBHAANAHU WA TA'AALA SEBAGAI SEMBAHAN (ALMA'BUUD) DAN TIDAK PULA BENAR - BENAR MENJADI ALLAH SEBAGAI ILAAH( ALMA'LUUH) Dan Sebagai Bukti Adalah Bahwa Mereka Berhukum Bukan Pada Hukum Yang Telah Di Sediakan Oleh Dzat Yang Oleh Meraka "MEREKA SEMBAH"!!!

4.MEREKA BERTAKBIR TIDAK BENAR-BENAR BERTAKBIR, MEREKA BERTAKBIR MEMBESARKAN DENGAN LISAN MEREKA, NAMUN MERENDAHKAN HUKUM DAN MEMUTARBALIKKAN AYAT AYAT ALLAH DALAM PERBUATAN MEREKA!!!

5.MEREKA MENGUCAP DENGAN LISAN MEREKA KEBERKAHAN DATANG DARI ALLAH,NAMUN DALAM KENYATAAN HIDUP,MEREKA MENCARI KEBERKAHAN DARI ALLAH DENGAN JALAN YG TIDAK DI SYARIATKAN ALLAH SANG MAHA PEMBERI KEBERKAHAN SEBAGAI BUKTI INI MEREKA MENDATANGI QUBUR DENGAN MEMBAWA DI HATI MEREKA BANYAK PENUH HARAPAN AKAN TERJADI KEBAIKAN YG BERLIMPAH RUAH,SEBAB MENDATANGI QUBUR FULAN DAN SI FULAN,MAKAM INI DAN ITU!!!

: ( إليه يصعد الكلم الطيب ) ذكره ابن مسعود .

(Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik ) Lalu Ibnu Mas'ud  Membacakan Ayat Ini.

وقيل : " الكلم الطيب " : ذكر الله . وعن قتادة : " إليه يصعد الكلم الطيب " أي : يقبل الله الكلم الطيب .

Ada Yang Mengatakan Yang Di Maksud Dengan
" Perkataan-perkataan Baik"
Disini Maksudnya Ialah: Dzikir Kepada Allah/Ingat Akan Allah.

Dan Adapun Menurut Pendapat Qotadah: Maksud Dari :

" إليه يصعد الكلم الطيب"
(Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik )

Yakni: "Allah Menerima Segala Macam Perkataan Yang Baik-Baik".

قوله - عز وجل - : ( والعمل الصالح يرفعه ) أي : يرفع العمل الصالح الكلم الطيب ، فالهاء في قوله يرفعه راجعة إلى الكلم الطيب ، وهو قول ابن عباس ، وسعيد بن جبير ، والحسن ، وعكرمة ، وأكثر المفسرين .

Firman-Nya Azza Wa Jalla-:

( والعمل الصالح يرفعه )
"wal 'amalush-shaalihu yarfa'uhu"

Aiy(Yakni/Yaitu) : Maksudnya Adalah; Amal Sholih Berupa Perkataan-Perkataan Yang Baik,Adapun (Ha') Dalam Firman-Nya ,Itu Kembali Kepada (Al Kalima Ath-Thoyyiba), Sebagaimana Menurut Pendapat Ibnu Abbas,Dan Sa'id Bin Jubair,Dan Al Hasan,Dan Ikrimah,Masih Banyak Lagi Ulama' Tafsir Lainnya.

وقال الحسن وقتادة : الكلم الطيب ذكر الله والعمل الصالح أداء فرائضه ، فمن ذكر الله ولم يؤد فرائضه رد كلامه على عمله ، وليس الإيمان بالتمني ولا بالتحلي ولكن ما وقر في القلوب وصدقته الأعمال ، فمن قال حسنا وعمل غير صالح رد الله عليه قوله ، ومن قال حسنا وعمل صالحا يرفعه العمل ذلك بأن الله يقول : ( إليه يصعد الكلم الطيب والعمل الصالح يرفعه)

Al Hasan Dan Qotadah Bertutur: Perkataan2 Yang Baik Berupa Dzikir Kepada Allah Dan Amal Sholih Adalah Merupakan Bagian Dari Pelaksanaan Kewajiban2-Nya,Maka Barangsiapa Yang Berdzikir Kepada Allah,Sedang Ia Tidak Melaksanaakan Kewajiban2-Nya,Maka Ucapananya Bertolak Belakang Dengan Apa Yang Ia Amalkan, Dan Iman Itu Bukan Cita2, Dan Bukan Juga Khayalan, Akan Tetapi Iman Itu,Apa Yang Tertanam Dalam Hati,Dan Buktinya Terlihat Pada Apa Yang Ia Amalkan,Dan Siapa Yang Berkata Baik Namun Amalnya Buruk,Maka Allah Akan Menolak Apapun Ucapan Baiknya,Dan Sesiapasaja Yang  Perkataannya Baik Dan Begitu Juga Amalnya,Maka Allah Akan Mengangkat Amalanya,Demikian Itu Sebagaimana Yang Allah Firmankan:

  ( إليه يصعد الكلم الطيب والعمل الصالح يرفعه )

(Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik Dan Amal Sholih )

DAN SUNGGUH PERKATAAN DAN AMAL SHOLIH TIDAK AKAN DI ANGKAT MENUJU ALLAH JIKA PADA HAKIKAT MENURUT ALLAH JUZTRU...

1.HAMBANYA TIDAK BENAR BENAR MENSUCIKAN ASMAA ALLAH DALAM KEHIDUPAN MEREKA!!!

2.HAMBANYA TIDAK BENAR BENAR DALAM MEMUJI DAN MENYANJUNGI SEGALA KEKUASAAN DAN SEGALA NIKMAT YG DI BERIKAN OLEH ALLAH ATAS MEREKA!!!

3.HAMBANYA TIDAK BENAR - BENAR MENJADI KAN ALLAH SUBHAANAHU WA TA'AALA SEBAGAI SEMBAHAN (ALMA'BUUD) DAN TIDAK PULA BENAR - BENAR MENJADI ALLAH SEBAGAI ILAAH( ALMA'LUUH) Dan Sebagai Bukti Adalah Bahwa Mereka Berhukum Bukan Pada Hukum Yang Telah Di Sediakan Oleh Dzat Yang Oleh Meraka "MEREKA SEMBAH"!!!

4.HAMBANYA BERTAKBIR TIDAK BENAR-BENAR BERTAKBIR, MEREKA BERTAKBIR MEMBESARKAN DENGAN LISAN MEREKA, NAMUN MERENDAHKAN HUKUM DAN MEMUTARBALIKKAN AYAT AYAT ALLAH DALAM PERBUATAN MEREKA!!!

5.HAMBANYA MENGUCAP DENGAN LISAN MEREKA KEBERKAHAN DATANG DARI ALLAH,NAMUN DALAM KENYATAAN HIDUP,MEREKA MENCARI KEBERKAHAN DARI ALLAH DENGAN JALAN YG TIDAK DI SYARIATKAN ALLAH SANG MAHA PEMBERI KEBERKAHAN SEBAGAI BUKTI INI MEREKA MENDATANGI QUBUR DENGAN MEMBAWA DI HATI MEREKA BANYAK PENUH HARAPAN AKAN TERJADI KEBAIKAN YG BERLIMPAH RUAH,SEBAB MENDATANGI QUBUR FULAN DAN SI FULAN,MAKAM INI DAN ITU!!

وجاء في الحديث:  " لا يقبل الله قولا إلا بعمل ولا قولا ولا عملا إلا بنية " .
Dalam Sebuah Hadits Diriwayatkan:" Allah Tidak Menerima Perkataan Baik Seseorang Kecuali Perkataan Yang Diiringi Dengan Amal Kebajikan,Dan Tidak Di Terima Perkataan Maupun Amal Kebajikan Kecuali Dengan Adanya Niat ("MENGHARAP KERIDLA-ANNYA SEMATA")".

وقال قوم : الهاء في قوله " يرفعه " راجعة إلى العمل الصالح أي : الكلم الطيب يرفع العمل الصالح ، فلا يقبل عمل إلا أن يكون صادرا عن التوحيد ، وهذا معنى قول الكلبي ومقاتل .

Orang-orang Berkata: "Al Ha" Yang Ada Pada Lafazh (يرفعه)" Merujuk Kepada (العمل الصالح) أي: Yaitu: Perkataan - perkataan Baik Yang Mengangkat Segala Perbuatan Baik, Maka Amal Tidak Di Terima Kecuali Yang Terlahir Dari At-Tauhid,Dan Ini Adalah Makna Dari Perkataan Al Kalby Dan Muqaathil.

وقيل : الرفع من صفة الله - عز وجل - معناه : العمل الصالح يرفعه الله - عز وجل -.

Dan Dikatakan Pula: Ar-Rof'u Adalah Satu Dari Sifat Allah-Azza Wa Jalla -- Artinya : Allah Yang Akan Mengangkat Segala Amal Sholih Dari Setiap Hambanya-.

وقال سفيان بن عيينة : العمل الصالح هو الخالص ، يعني أن الإخلاص سبب قبول الخيرات من الأقوال والأفعال ، دليله قوله - عز وجل - : " فليعمل عملا صالحا ولا يشرك بعبادة ربه أحدا " ( الكهف - 110 )

Dan Sufyan Bin 'Uyainah  Berkata: Amal Sholih Ialah Amal Yang Di Landaskan Dengan Keikhlasan,Yakni :Bahwa Keikhlasan Itu Adalah Merupakan Sebab Di Terimanya Kebaikan2 Terkait Akan Perkataan2 Dan Perbuatan2 Seorang Hamba, Dalilnya- Firman Allah Azza Wa Jalla-:" Maka Hendaklah Kamu Beramal Dengan Amalan Yg Baik,Dan Jangan Ada Syarikat Di Dalam Beribadah Kepada-Nya
********************
Atau Dengan Redaksi Bahasa Yang Lain: " Ber Amallah Dengan Amalan Yang Mendatangkan Kesenangan Dan Kebahagiaan Kepada Makhluq, Namun Yang Menjadi Tujuan Kita Adalah Ke Ridloan Allah Ta'aala Semata,Jika Kita Berharap Akan Pertemuan Dengan Allah Di Akherat Yang Kebahagiaannya Kekal Selama-lamanya Maka Lakukanlah Kebaikan - Kebaikan Dari Ucapan Nashihat Kepada Sesama Ataupun Dengan Amal Yang Di Lakukan Secara Langsung Oleh Anggota Tubuh kita, Dan Jangan Kita Campuri Amalan Ibadah Kita  Dengan Kesyirikan Atau Dengan  Kata Lain Jangan Sekali - Kali Kita Menyekutukan Allah Dengan Sesuatu Apapun Jua.

، فجعل نقيض الصالح الشرك والرياء ( والذين يمكرون السيئات ) قال الكلبي : أي : الذين يعملون السيئات . وقال مقاتل : يعني الشرك . وقال أبو العالية : يعني الذين مكروا برسول الله - صلى الله عليه وسلم - في دار الندوة ، كما قال الله تعالى : " وإذ يمكر بك الذين كفروا ليثبتوك " ( الأنفال - 30 ) .

Dengan Kesyirikan Dan Sifat Riya'(Ingin Dilihat Manusia) Maka Amal Menjadi Rusak!!!
(Dan Orang-orang Yang Merencanakan Perbuatan Buruk), Al Kalby Bertutur: Maksudnya Ialah: Orang - orang Yang Melakukan Kejelekan. Muqaatil Pun Berkata: Maksudnya Yakni: (Asy-Syirk)= Kesyirikan". Dan Abul 'Aliyyah Berqoul: Yang Di Maksud Dengan Asy-Syirk Ialah: Orang-orang Yang Mereka Telah Bersepakat Mengadakan Rencana Keburukan Terhadap Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam- Di Darun Nabwah,

Sebagaimana Yg Telah Allah Tegaskan Dalam Firman-Nya Terkait Rencana Orang_orang Kafir Itu Merencanakan Keburukan Terhadap-Mu,Agar Keyakinan Engkau Menjadi Lemah".


وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ ۚ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

Wa-idz yamkuru bikal-ladziina kafaruu liyutsbituuka au yaqtuluuka au yukhrijuuka wayamkuruuna wayamkurullahu wallahu khairul maakiriin(a)

Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.

(QS.Al Anfal:30)

وقال مجاهد : وشهر بن حوشب : هم أصحاب الرياء .

Mujahid Berkata: Dan Syahar Bin Hausyab: Mereka Adalah Ashhabur Riya'.

( لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۖ وَمَكْرُ أُولَٰئِكَ هُوَ يَبُورُ )
فاطر (10)

"Bagi mereka azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur.
(Qs.Fathir:10)

("Yabuur") Maksudnya :
يبطل ويهلك في الآخرة .

Di Akherat Amalan Mereka Tertolak,Dan Menjadi Rusak.

صدق الله العظيم

™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™

Saudaraku Seiman Dan Seaqidah.....!!!

KHILAFATUL MUSLIMIN MENGAJAK SAUDARA DAN SAUDARI SEKALIAN,TUA ATUPUN MUDA, LAKI LAKI MAUPUN PEREMPUAN, BUJANG MAUPUN GADIS, DUDA ATAU PUN JANDA....

MARI BERSATU DALAM SISTIM KHILAFAH ,DENGAN KHILAFATUL MUSLIMIN KITA MENGHINDARI BERBAGAI ADMINISTRASI KEPEMIMPINAN DILUAR AJARAN ISLAM DAN HUKUM HUKUM NYA DAN INI LAH BUKTI WALA' KITA KEPADA ALLAH DAN RASULNYA.

SERTA MENJADI BARRO KITA KEPADA KEMUNGKARAN SYIRIK PERPECAHAN UMMAT DALAM MENGEMBAN DAKWAH IQOMATUDDIN DI BUMI ALLAH INI, SEMOGA ALLAH MEMBERI KITA TAUFIQ DAN HIDAYAH-NYA KEPADA KITA SEMUA...!!!

.والله أعلم بالصواب.

BERTAWAQQUF PADA SISTEM YANG BENAR

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bermula Dari Ungkapan Rasa Syukur Kepada Allah Atas Nikmat Iman Dan Islam Yang ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA Anugerah kan Pada kita hari ini,Serta Nikmat Kesehatan Jasmani Kita,Dan Kita Terluput dari BurukNya Akibat CORONA VIRUS, SHALAWAT DAN BERIRING SALAM ATAS BAGINDA RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM BESERTA PARA SAHABATNYA DAN PENGIKUTNYA YANG TETAP ISTIQOMAH MENEGAKKAN AL ISLAM AL JAMA'AH AL KHILAFAH DIMANAPUN BERADA..!!!
❤️❤️❤️❤️

BERTAWAQQUF PADA SISTEM YANG BENAR DAN MENJAUHI REALITAS KEBATHILAN
❤️❤️❤️❤️

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱتَّبَعُوا۟ ٱلْبَٰطِلَ وَأَنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّبَعُوا۟ ٱلْحَقَّ مِن رَّبِّهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ أَمْثَٰلَهُمْ 

Arab-Latin:" żālika bi`annallażīna kafaruttaba'ul-bāṭila wa annallażīna āmanuttaba'ul-ḥaqqa mir rabbihim, każālika yaḍribullāhu lin-nāsi amṡālahum"

Terjemah Arti: "Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Rabb mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka". 

Inilah Yang Allah Subhanahu Wa Ta'aala Katakan bahwa Orang Orang Beriman Hanya Akan Mengikuti Kebenaran Dan Hanya Orang - Orang Kafir Saja Yang Akan Sentiasa Mengikuti Kebathilan.
Wahai Orang Orang beriman Perhatikanlah Firman ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA Di Atas Dan Ini Adalah Merupakan Falsafah Realita Kehidupan Kaum Kuffar Yang Di Gambarkan Oleh Allah SWT Yang Di Kabarkan Kepada Nabi MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM Agar Ummat Islam Tidak Terperosok Ke Dalamnya,Serta Mampu Menjauhi Semua Hal Dari Hal-hal Yang Terkait Tentang Kekafiran, Dan Dalam Ayat ini Juga Allah Ajarkan Sebuah Pengajaran Yang Amat Agung Agar Kaum muslimin Dapat Mengsiasati Sifat  Sifat Kekufuran itu sendiri, Dan Serta Kaum Muslimin Seluruh Dunia Mampu Mengambil Satu Sikap BARRA' Terhadap Kafir, Munafiq Dan Kaum Faasiqin Yang Gemar Akan Harta Dunia Dan Lupa Akan Akherat....
Kaum Kafir,Munaafiq Dan Fasiq Senantiasa Gemar Dan Akan Terus Seperti Itu,Yakni Mengikuti KEBATILAN, Kekafiran,Dan Bahkan KEMUSYRIKAN
Sedangkan Ini Tidak Mungkin Dapat Terelak-kan
Demikian Perihal Kebathilan PERKARA IBADAH
1.PENYEMBAHAN TERHADAP PATUNG (الأوسان)/BERHALA(الأصنام)
2.Bid'ah Sedangkan Bid'ah Yang Hampir Menjerumuskan Pelakunya Pada Dosa Ke Syirikan Adalah (PERPECAHAN)
3.MENGHALALKAN YANG HARAM,DAN MENGHARAMKAN APA APA YG ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DAN RASUL-NYA HALALKAN.
4.MENGAMBIL MANUSIA YG TIDAK BERORIENTASI PADA PENEGAKAN AL QUR'AN DAN AS SUNNAH SEBAGAI WALI,DAN INI ADALAH SEBURUK BURUK NYA JEBAKAN SYAITHON UNTUK MEMPERDAYA MANUSIA KEPADA JALAN JALAN YG ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DAN RASUL-NYA HARAMKAN
MARI KITA SADARI DAN KITA SEGERA AMBIL SIKAP UNTUK SEGERA KITA TINGGALKAN

ADAPUN AL HAQ ADALAH PENYEMBAHAN KEPADA ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA SECARA TOTALITAS
DALAM IBADAH MAKHDHOH MAUPUN DALAM IBADAH GHAIRU MAKHDHOH, DALAM IBADAH MUNFARID MAUPUN DALAM IBADAH JAM'IYYAH, SEPERTI SHALAT WAJIB BERJAMAAH SEDANGKAN INI ADALAH SARANA DALAM ISLAM UNTUK BISA MENYELAMATKAN PRIBADI PRIBADI MUSLIM SECARA MUNFARID,DAN ADAPUN SARANA ISLAM DALAM MENYELAMATKAN KAUMMUSLIMIN SECARA MENYELURUH DAN TOTALITAS ADALAH SELURUH UMAT ISLAM BERTAWAQQUF PADA SISTEM KEPEMIMPINAN SECARA ISLAM YAKNI KEKHALIFAHAN ISLAM KHILAFAH ISLAMIYAH KHILAFATUL MUSLIMIN DI BUMI ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA INI

إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ كُبِتُوا كَمَا كُبِتَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ وَقَدْ أَنْزَلْنَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ ۚ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ

Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan.
(Qs.Mujaadalah"58".5)

Menentang Pemerintah Islam Samahalnya Dengan Menentang Allah SWT Dan Rasulnya
Pemerintah Kaum Muslimin Seluruh Dunia Mustilah Seorang Khalifah Sebagaimana Dahulu Ummat Islam Dunia Di Pimpin Oleh Seorang Khalifah,Maka Tidak Ada Perbedaan Tentang Kewajiban Ini Atas Seluruh Kaum Muslimin Di Manapun Berada,Memilih Dan Melantik Seorang Muslim Untuk Di Jadikan Sebagai Khalifah Atau Amiir Atau Imam Di Tengah Tengah Kehidupan Kaum Muslimin Itu Sendiri Secara Khusus WAJIB DILAKSANAKAN, MEMILIKI SEORANG FIGUR KHALIFAH DI TENGAH TENGAH MANUSIA YANG NOTABENE BERKECIMPUNG DALAM KOTORAN DEMOKRASI SEKULER LIBERAL YANG NAJIS SERTA BERBAGAI MACAM BENTUK KONSEP HIDUP YG DI PUTAR BALIK KAN MAKNA AYAT AYAT ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DI DALAM NYA , MENJADI KAN IA (DEMOKRASI) "HARAM"  DIPERJUANGKAN OLEH SEORANG MANUSIA YANG MENGAKU BERIMAN KEPADA ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DAN RASUL-NYA...!!! DAN HARI INI KHILAFATUL MUSLIMIN TENGAH HADIR KEMBALI DALAM KEHIDUPAN NYATA KITA DAN SUNGGUH KHILAFATUL MUSLIMIN BUKANLAH ORGANISASI KOTOR SEPERTI DEMOKRASI SEKULER ITU DUHAI SAUDARAKU KAUM MUSLIMIN, KHILAFATUL MUSLIMIN BUKANLAH BIANG PERPECAHAN UMMAT DI MANAPUN BERADA, MALAH JUSTRU KHILAFATUL MUSLIMIN MENYATUKAN UMMAT ISLAM DUNIA YANG INGIN BERSATU PADU DI BAWAH NAUNGAN NYA DAN KAMI MERASAKAN DIDALAMNYA KENIKMATAN PERSAUDARAAN IMAN DAN ISLAM!!! KHILAFATUL MUSLIMIN MENYELAMATKAN KAMI DARI KOTORNYA DEMOKRASI SEKULER ITU DEMIKIAN YANG DAHULU KAMI BERKOTORAN DAN BERLUMUR DOSA DEMOKRASI DAN KAMPANYE...

WAHAI KAUM MUSLIMIN SELURUH DUNIA DI MANAPUN KALIAN BERADA, SUNGGUH SUDAH MENJADI "KEBIASAAN"  ORANG ORANG MUSLIM YG BERIMAN DAHULU BAHWA BERTAWAQQUF PADA SISTEM KEPEMIMPINAN YANG BENAR ADALAH MENJADI TOLAK UKUR DARI KEBERHASILAN DUNIA DAN AKHERAT SEDANGKAN KEPEMIMPINAN YANG BENAR ITU TIDAK LAIN MELAINKAN, DENGAN CARA MENGANGKAT SEORANG MUSLIM MENJADI FIGUR KHALIFAH DI TENGAH TENGAH KEHIDUPAN MEREKA TENTU NYA DENGAN SISTEM HIDUP YANG DATANG DARI YANG MAHA PEMBERI KEHIDUPAN ATAS SELURUH MAKHLUK, SISTEM YG BENAR ITU  ADALAH AL ISLAM AL JAMA'AH AL KHILAFAH , KHILAFAH ISLAMIYAH, KHILAFATUL MUSLIMIN DAN BUKAN SELAIN NYA, SEDANGKAN YANG MENYELISIHI KHALIFAH ADALAH MERUPAKAN SEBUAH KEDURHAKAAN KEPADA ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DAN RASUL-NYA

إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ كُبِتُوا كَمَا كُبِتَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ وَقَدْ أَنْزَلْنَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ ۚ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ

Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan.
(Qs.Mujaadalah"58".5)

﴿مَنْ أَطَاعَنِيْ فَقَدْ أَطَاعَ اللهَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللهَ، وَمَنْ أَطَاعَ أَمِيْرِي فَقَدْ أَطَاعَنِي، وَمَنْ عَصَى أَمِيْرِي فَقَدْ عَصَانِي ﴾

“Barangsiapa yang taat kepadaku berarti ia telah taat kepada Allah dan barangsiapa yang durhaka kepadaku berarti ia telah durhaka kepada Allah, barangsiapa yang taat kepada amirku (yang muslim ) maka ia taat kepadaku dan barangsiapa yang maksiat kepada amirku, maka ia maksiat(Durhaka) kepadaku.”
{(HR. Al-Bukhari (no. 7137), Muslim (no. 1835 (33)), Ibnu Majah (no. 2859) dan an-Nasa-i (VII/154), Ahmad (II/252-253, 270, 313, 511), al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (X/41, no. 2450-2451), dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu)}

Quran Surat Muhammad Ayat 3

 ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱتَّبَعُوا۟ ٱلْبَٰطِلَ وَأَنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّبَعُوا۟ ٱلْحَقَّ مِن رَّبِّهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ أَمْثَٰلَهُمْ 

Arab-Latin:" żālika bi`annallażīna kafaruttaba'ul-bāṭila wa annallażīna āmanuttaba'ul-ḥaqqa mir rabbihim, każālika yaḍribullāhu lin-nāsi amṡālahum"

Terjemah Arti: "Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Rabb mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka". 

Tafsir Quran Surat Muhammad Ayat 3. 
"Balasan yang disebutkan untuk dua golongan itu disebabkan karena orang-orang yang kafir kepada Allah mengikuti kebatilan dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya mengikuti kebenaran dari Rabb mereka. Maka balasan bagi mereka berbeda karena perbedaan perbuatan mereka, sebagaimana Allah telah menerangkan hukum-Nya pada dua golongan ini; golongan orang-orang yang beriman dan golongan orang-orang yang kafir, Allah menjadikan mereka sebagai permisalan untuk manusia sehingga satu golongan berhadapan dengan lawannya". 

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 

"Sebab penyesatan dan hidayah itu adalah karena orang-orang kafir itu mengikuti setan dan menaatinya, sedangkan orang-orang beriman menaati Rasulullah, serta membenarkan cahaya dan hidayah yang dibawanya. Sebagaimana Allah menjelaskan perbuatanNya terhadap kedua kubu, pengikut kekafiran dan pengikut iman dengan apa-apa yang berhak mereka dapatkan, Allah juga membuat perumpamaan bagi manusia yang seperti mereka, sehingga setiap kaum dan setiap kubu bisa diindukkan dengan yang semisal dengannya".

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 
____

"Orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan mereka) Yakni amalan-amalan orang-orang kafir menjadi sia-sia adalah kerena mereka mengikuti kebatilan seperti, menyekutukan Allah dan melakukan kemaksiatan. Dan penghapusan kesalahan-kesalahan orang-orang beriman adalah karena mereka memperbaiki keadaan mereka dengan mengikuti kebenaran yang telah Allah perintahkan untuk diikuti seperti mengesaakan Allah, beriman, dan menjalankan ketaatan-ketaatan. كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللهُ لِلنَّاسِ أَمْثٰلَهُمْ (Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka) Yakni keadaan dua golongan tersebut menjadi seperti perumpamaan dalam hal keanehannya. 

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 3. 

"Balasan tersebut adalah balasan yang adil, sebab mereka orang-orang kafir melakukan kebatilan dengan menyembah selain Allah dan berbuat syirik. Adapun orang-orang mukmin telah mengikuti perintah Alquran yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad SAW. Seperti inilah penjelasan tentang keadaan orang-orang kafir dan mukmin. Allah telah menjelaskan keadaan/nasib orang-orang kafir dan mukmin di setiap zaman"

 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah:

" Allah menjelaskan bahwa kesesatan ini adalah sebab mereka yang kufur dan mengikuti kebathilan, dimana setan membujuk mereka, yang akhirnya mereka menyekutukan Allah, beramal di atas kemaksiatan, adapun hidayah untuk orang-orang yang beriman menghapuskan keburukan karena sebab mereka mengikuti kebenaran dari Tuhan mereka dan kemudian beriman kepada Allah saja dan kepada Rasulullah ﷺ, serta beramal dengan amalan shalih yang dicintai oleh Allah dan diridhai-Nya. Permisalan seperti ini adalah menjelaskan keadaan orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang kafir telah dijelaskan oleh Allah kepada manusia akan permisalan dan keadaan mereka yang merugi dan selamat bagi yang beriman. Agar manusia dapat mengambil pelajaran dan menempuh jalan keselamatan serta menjauhkan dari jalan kesesatan dan kerugiaan". 

An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi 3:. 

"Penyebab semua itu adalah karena mereka mengikuti kebenaran yang lurus dan meyakininya serta semua yang dikandung oleh al-Quran yang agung ini yang berasal dari Rabb mereka yang telah mengurus mereka dengan nikmat dan mengatur mereka dengan kelembutan. Allah mengurus mereka dengan kebenaran, mereka pun mengikuti kebenaran itu hingga semua hal mereka menjadi baik. Dan karena tujuan yang dimaksudkan untuk mereka itu berhubungan dengan kebenaran yang bersumber dari Allah Yang Mahakekal, Mahabenar dan Mahanyata, maka sarana akan tetap ada, dan pahalanya pun tetap mengalir. “Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka.” Seperti itulah Allah membuat perumpamaan untuk manusia yang menjelaskan orang-orang yang baik dan orang-orang yang jahat. Masing-masing dari kedua golongan tersebut diberi sifat yang bisa diketahui dan dibedakan. Semua itu adalah agar orang-orang yang binasa, binasa setelah bukti nyata datang kepadanya, dan orang-orang yang hidup juga hidup dengan bukti nyata". 

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H:

"Yakni penyia-nyiaan amal bagi orang-orang kafir dan penghapusan kesalahan bagi orang-orang mukmin, sebabnya adalah sebagaimana yang diterangkan dalam ayat di atas. Yaitu semua tujuan yang tidak dimaksudkan mencari keridhaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, seperti menyembah patung dan berhala, dan amal untuk membela yang batil. Yaitu kebenaran, keyakinan, dan apa saja yang dikandung dalam Al Qur’an. Yang mengurus mereka dengan nikmat-nikmat-Nya, mengatur mereka dengan kelembutan-Nya, Dia mendidik mereka dengan kebenaran, lalu mereka mengikutinya sehingga menjadi baik semua perkara mereka Dia menerangkan kepada mereka orang-orang yang baik dan orang-orang yang buruk, menerangkan sifat masing-masingnya agar mereka kenal dan dapat membedakannya".

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I:

"Kemudian Allah menyatakan sebab dihapusnya amal orang-orang kafir dan sebab diperbaikinya keadaan orang yang beriman. Allah berfirman, yang demikian itu, yakni balasan yang adil berupa ganjaran bagi orang-orang yang beriman dan siksaan bagi orang-orang kafir, karena sesungguhnya orang-orang kafir secara bersungguh-sungguh mengikuti yang batil dan sesat, baik dalam kepercayaan maupun amal-amal mereka, dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti secara bersungguh-sungguh kebenaran yang diturunkan dari tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, agar mereka mengambil pelajaran. 4-6. Pada ayat yang lalu dan beberapa ayat sebelumnya dijelaskan ciri-ciri orang kafir dan perbuatan mereka menghalang-halangi orang-orang yang beribadah kepada Allah. Ayat ini memberikan tuntunan tentang perbuatan yang harus dilakukan kaum muslim terhadap mereka. Maka apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang memerangi kamu di medan perang, maka pukullah batang leher mereka, yakni perangilah dengan cara memukul batang leher mereka, itulah cara yang paling baik untuk melumpuhkan kekuatan mereka. Selanjutnya apabila kamu telah mengalahkan mereka, maka tawanlah yang masih hidup dari mereka, dan setelah itu kamu boleh membebaskan mereka tanpa tebusan atau membebaskan mereka dengan menerima tebusan berupa harta atau tukar menukar tawanan. Itulah yang kamu lakukan sampai perang selesai dan semua yang terlibat dalam peperangan meletakkan senjata. Demikianlah ketentuan yang telah ditetapkan Allah, dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya dia membinasakan mereka tanpa melibatkan orang-orang mukmin untuk berperang, tetapi dia hendak menguji kamu satu sama lain dengan mewajibkan orang-orang mukmin memerangi orang-orang kafir yang memusuhi mereka. Orang-orang kafir yang mati dalam peperangan adalah orang-orang yang celaka di dunia dan di akhirat mendapat azab tuhan. Dan orang-orang mukmin yang gugur di dalam peperangan pada jalan Allah, Allah tidak menyia-nyiakan amal mereka, tetapi memberikan kepada mereka pahala yang besar. Allah akan memberi petunjuk kepada mereka menuju jalan kebahagiaan dan memperbaiki keadaan mereka baik di dunia maupun akhirat, dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka segala keindahan dan kenikmatan di dalamnya".

بالله توفيق والهداية والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

{(((Referensi: https:#tafsirweb....com#9639-quran-surat-muhammad-ayat-3....html))}

SUDAH SEYOGYANYA KITA SEMUA KAUM MUSLIMIN DUNIA HARI INI MEMBANGUN, MELESTARIKAN, MENGAMALKAN DAN MEMBANGGAKAN AJARAN ISLAM AL JAMA'AH AL KHILAFAH,DAN BUKAN MENYERU UMMAT UNTUK BERSATU PADU DALAM MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN DEMOKRASI SEKULER , LIBERALISME!!!


اجَعل الآلهة إلٰهـاً وٰحداً إن هذا لشـيء عجـاب

Apakah dia Menjadikan Tuhan-Tuhan Itu Sembahan Yang Satu? Sesungguhnya Ini Benar Benar Suatu Hal Yang Sangat Mengherankan." (Qs.Shad Ayat 5)
****************
###########
""""""""""""""""""""""""""""""

Apakah Hari Di Indonesia Masih Banyak Orang orang Musyrik?
Apakah Para Pembesar Negri Negri Di Seluruh Penjuru Dunia Milik Allah Ini Masih Ada Yang Menyekutukan Allah SWT, Dengan Pemikiran Dan Idealisme Karangan Manusia, Seperti Marilah Kita Bersatu Dalam Kebinekaan, Negara Dan Bangsa!!!!

Apakah Hari Ini Masih Ada Dalam Jiwa2 Yang Mengaku Muslim Yang Berkata Dan Bahkan Berkeyakinan Bahwa Kita Hari Ini Sudah Di Satukan Dengan Satu Negara Dan Bangsa??????

Aku Peringatkan Saudara Saudaraku Bahwa Kalimat Kalimat Itu Adalah Jebakan Bagi Manusia Untuk Memper-TUHAN-kan LEBEL KEBANGSAAN DAN KENEGARAAN!!!!

SESUNGGUHNYA!!! ORANG-ORANG YANG MENGAKU BERIMAN ITU DISATUKAN DENGAN IMAN DAN ISLAM YG TERCANTUM DALAM MAKNA MAKNA TAUHID , ORANG YANG MENGAKU BERIMAN KEPADA ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DAN RASUL-NYA DISATUKAN DENGAN SATU PENCIPTA YAITU ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA, DIALAH YANG MENCIPTAKAN SELURUH DUNIA DAN ISINYA, LANGIT DAN BUMI, SUNGGUH BANGSA DAN NEGARA ADALAH CIPTAAN DAN BUKAN SANG PENCIPTA ! 

MAKA TIDAK AKAN PERNAH MUNGKIN TERCAPAI KESATUAN DAN PERSATUAN ANTAR UMMAT MANUSIA DENGAN BERLANDASKAN 
SUKU BANGSA DAN NEGARA, SEBAB BANGSA DAN NEGARA TIDAK AKAN PERNAH MAMPU MELEMBUTKAN, MELEMAHKAN,SIKAP,SIFAT,DAN WATAK MANUSIA!!!

TETAPI ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DAN RASUL-NYA SAJALAH YANG MAMPU MENUNDUK PATUHKAN MANUSIA 
GUNUNG GUNUNG,AIR DAN BEBATUAN,
Dan BAHKAN MAKHLUK YANG KASATMATA SEPERTI JIN DAN PARA MALAIKAT, YAITU DENGAN CARA MEMBACA, MEMAHAMI, MEMAKNAI,MENTADABBURI,DAN MENGAMALKAN AYAT AYAT SUCI AL QUR'AN KALAMULLAH DAN SABDA SABDA , TUTUR KATA, RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM YANG BIASA KITA SEBUT AS-SUNNAH YANG PADA HAKIKATNYA AL QUR'AN DAN AS SUNNAH ADALAH MAKNA MAKNA DAN IMPLEMENTASI DARI KALIMATUT TAUHID 
"لا إلٰه إلا الله"
"محمد رسول الله"

Oleh Karena Itu Manusia Hanya Bisa Di Satukan Dengan Kalimat Tauhid, Serta Mengamalkan Apa Yang Terkandung Di Dalamnya
Dan Sekalikali, Manusia Tidak Akan Pernah Dapat Di Satukan Dengan Kalimat Kalimat Kesukuan , Kebangsaan,Dan KENEGARAAN

#AyoKembaliPadaTauhid
#MariKembaliBersatupaduDalamPenegakanTauhidDalamSistimKepemimpinanYgDIbangunDIAtasASASTAUHID
#MARITEGAKKANTAUHIDDENGANSISTEMKHILAFAHYANGDIAMALKANOLEHPARAAHLITAUHIDKHULAFAAURRAASYIDIN
#YAITUKHILAFATUMUSLIMIN
#ALKHILAFAH
#WADAHATAUTEMPATKAUMMUSLIMINMENERAPKANTAUHIDSECARATOTALITAS
#SEMBAHLAH ALLAH SAJA DAN JAUHILAH THAGHUT
#BERIMANLAH KEPADA ALLAH DAN JANGAN KOTORI IMAN MU DENGAN KE-DZALIM-AN

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ




Al-ladziina aamanuu walam yalbisuu iimaanahum bizhulmin uula-ika lahumul amnu wahum muhtaduun(a)




*Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk* (Qs.006:82)

Jika Manusia Dan Jin Yang Mengakui Bahwa Dirinya Beriman,Namun Masih Menyerukan Kepada Fanatik Kesukuan
Kebangsaan dan Kenegaraan Maka Ia Tidak Di Nilai Sebagai Hamba Allah SWT Yang Mendapatkan Petunjuk
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Pernah Bertutur Dalam Sebuah Hadits

ليس منا من قتل علي عصبية
Bukan Golongan Kami Siap Saja Yang Berperang/Membunuh Karena Pembelaan Kepada Suku/Bangsa

ليس منا دعا إلي عصبية
Bukan Golongan Kami Siapa Saja Yang Menyerukan Kepada Fanatik Kesukuan/Kebangsaan

Jika Fanatik Kesukuan dan Kebangsaan Seorang Hamba Tidak Diakui Sebagai Ummat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
LALU BAGAIMANA MUNGKIN YANG DI TAUHIDKAN DALAM JIWA AKAN MEMBERIKAN HIDAYAH (PETUNJUK) DAN PERTOLONGAN NYA???

KAUM MUSLIMIN DUNIA YANG SAYA SAYANGI DAN SAYA CINTAI KARNA ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DAN RASUL-NYA

KHILAFAH ISLAM, KHILAFATUL MUSLIMIN, KHILAFAH ADALAH BAGIAN DARI AJARAN ROBBANIYYAH, KHILAFATUL MUSLIMIN ADALAH TEMPAT BERMUARA NYA MANUSIA, YANG MENGAKU BERIMAN KEPADA ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DAN RASUL-NYA DALAM MEMPERJUANGKAN AJARAN TAUHID,MAKA KITA TIDAK PERNAH MENGENAL HAMBA HAMBA YANG TIDAK BERTAUHID MEMPERJUANGKAN KHILAFATUL MUSLIMIN DI BELAHAN  BUMI MANAPUN , KECUALI MEREKA YG BENAR BENAR MENJAUHI THAGHUT, MENJADIKAN THAGHUT ITU SEBAGAI MUSUH, MENINGGALKAN AMALIYAH DAN SERUAN THAGHUT.

KHULAFAUR RASYIDIN ADALAH PARA PEMUKA MASYARAKAT YANG MENGAJAK,MENYERU, HAMBA ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA MENTAUHIDKAN ALLAH DAN MENGAJAK MANUSIA PADA PENGAMALAN SUNNAH SUNNAH NABI-NYA DALAM SISTIM ISLAM SISTIM AL JAMA'AH AL KHILAFAH KHILAFATUL MUSLIMIN

عليكم بسنتي و سنة الخلفاء الراشدين المهديين تمسكوا بها وعضوا عليها بالنواجذ
"Hendaklah Kamu Semua Mengamalkan  Sunnah Ku,Dan Sunnah Khulafaur Rasyidin Al Mahdiyyin, Pegang Teguh Lah Kedua nya Serta Gigitlah Dengan Gigi Geraham"

MAKA SUDAH SEYOGYANYA KITA SEMUA KAUM MUSLIMIN DUNIA HARI INI MEMBANGUN, MELESTARIKAN, MENGAMALKAN DAN MEMBANGGAKAN AJARAN ISLAM AL JAMA'AH AL KHILAFAH,DAN BUKAN MENYERU UMMAT UNTUK BERSATU PADU DALAM MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN DEMOKRASI SEKULER , LIBERALISME!!!

MARI KEMBALI KE AL JAMA'AH AL KHILAFAH
#KEMBALI KE AL JAMA'AH AL KHILAFAH BERARTI KEMBALI KEPADA TAUHULLAAH DAN TAUHIIDURRASUL
#KEMBALI KE AL JAMA'AH AL KHILAFAH BERARTI KEMBALI KEPADA PELAKSANAAN HAQ ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DAN RASUL-NYA YANG HARUS DI PATUHI DAN DI JUNJUNG TINGGI
#KEMBALI KE AL JAMA'AH AL KHILAFAH BERARTI MENGAMALKAN ISI KANDUNGAN TAUHID
#MENTAUHIDKAN ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA DAN RASUL-NYA BERARTI BERKEWAJIBAN MENEGAKKAN AL ISLAM AL QUR'AN DAN AS SUNNAH AL JAMA'AH AL KHILAFAH KHILAFATUL MUSLIMIN DI BUMI ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA.
#BERKHALIFAH BERARTI MENJALANKAN AL QUR'AN DAN AS-SUNNAH...!!!


قوله تعالي: إني جاعل في الارض خليفة : وهو آدم
قال السيوطي : اني جاعل في الارض خليفة أي جعلته خليفة في الارض ليخلفني في الارض لتنفيذ أحكامي.


Firman Allah SWT: "Sesungguhnya Aku Hendak Menciptakan Di Bumi Seorang Khalifah: "Yakni Adam Alaihissalam"
Berkata As-Suyuthi : "Sesungguhnya Aku Hendak Menciptakan Seorang Khalifah Di Muka Bumi"
Yakni :"Aku Menjadi Kan Nya(Adam) Sebagai Seorang Khalifah Di Bumi ,Agar Ia Menggantikan Ku Di Bumi , Dalam Menerapkan Hukum Ku.

Dan KITA ADALAH KETURUNAN ADAM ALAIHIS SALLAM

JIKA KITA SEMUA MENOLAK MAKNA MAKNA TAFSIR ITU 

MAKA KITA HARUS BERANI MEMBAKAR DAN MEMBUMI HANGUSKAN KITAB TAFSIR, YANG SALAH SATU DARI KITAB TAFSIR ADALAH TAFSI JALALAIN KARYA IMAM JALALUDDIN MUHAMMAD BIN AHMAD AL MAHALLI  DAN ASY-SYEKH AL MUTABAHHIR JALALUDDIN ABDURRAHMAN BIN ABI BAKAR  ASY_SYUYUTHI

SEMOGA ALLAH MENJADIKAN MANFAAT DENGAN ILMU ILMU DARI KEDUA NYA...AAAMIEN!!!!



LATAR BELAKANG TEGAKNYA KEMBALI KHILAFATUL MUSLIMIN
 WURI HANDOYO 23 OCTOBER, 2015 BERITA KEKHALIFAHAN


Sebagaimana telah kita pahami bahwa bagi orang yang beriman wajib taat kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri, yang tercantum dalam Al-Qur’an surat An-nisa’ ayat 59. Setelah Rasulullah SAW wafat, maka Ulil Amri digantikan oleh seorang Khalifah (Amirul Mu’minin/ Imam Ummat Se-dunia). Amri/ Khalifah bagi ummat Islam adalah WAJIB serta tidak mengenal kekosongan sampai akhir zaman. Sesungguhnya ketaatan itu harus dapat di pertanggung jawabkan oleh setiap individu di hadapan Allah SWT.


Bahwa Khalifah Islamiyyah atau Khilafatul Muslimin adalah merupakan satu-satunya wadah bagi jama’ah kaum Muslimin/Muslimah berdasarkan Ad-Dien, yang patut di tegakkan di muka bumi ini agar dapat segera bersama. Selanjutnya kebebasan / kemerdekaan seluruh ummat baik itu muslim maupun non muslim dalam melaksanakan peribadatan yang sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing akan dapat tercapai.


Sejarah membuktikn bahwa kejayaan kaum muslimin di masa lampau di karenakan ummat islam mampu mempersatukan dan memperthankan keutuhan ummat dengan sistem kepemimpinan Islam yaitu : Khilafah Islamiyyah dan membuktikan sam’an wa tho’atan kepada Ulil Amri (Khalifah/Amirul Mu’minin). Adapun kemunduran dan kehancuran kaum muslimin karena tidak ada kemampuan untuk mempertahankan sistem ke-khalifahan, yang berakibat ummat menjadi terpecah belah menjdi beberapa golongan dan bangga terhadap golongannya sendiri (ashobiyah). Fenomena ini merupakan kemusyrikan sebagaimana Allah tegaskan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ruum (30) : 32 yang artinya :
 “Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan tiap mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongn merasa bangga dengan apa yang ada pada golongannya.” 
 
Khilafatul Muslimin telah ada sejak Khilafah Abu Bakr Ash-Shidiq RA sampai ke-khalifahan Turki Utsmani yang di hancurkan oleh Musthofa Kemal At-Taturk pada tahun 1924. 


Tetapi perjalanan kekhalifahan mengalami pasang surut, tidak semuanya sejalan dengan “KHILAFAH ‘ALA MINHAJIN NUBUWWAH”. Usaha-usaha untuk membangun kembali “Khilafatul Muslimin” telah banyak dilakukan, namun tidak juga membuahkan hasil, adapun usaha yang pernah dilakukan antaralain pada tahun:


1926, diadakan kongres ke-Khalifahan (di Kairo)
1926, Raja Ibnu Saud memprakarsai Kongres Muslimin sedunia (di Mekkah)
1931, Konferens Islam Sedunia (di Aqso/Yerussaleem)


1949. Konferensi Islam Internasional kedua (di Kairo)

1951, Konferensi Islam Internasional ketiga (di Mekkah)

1964, Konferensi Muslim Sedunia di Mekkah
1969, Pertemuan Puncak yang melahiran Organisasi Konferensi Islam disingkat OKI (di Rabat)
1974, diadakan KTT negara-negara Islam (di Lahore), Islam seperti Uganda, Yaman Utara, dan Libya, mengusulkan agar Raja Faisal dari Arab Saudi menjdi Khalifah/Amirul Mu’minin, tetapi tidak bersedia.
Pada tahun 1905 di Indonesia yang di pelopori smanhudi, didirikan Syarikat Dagang Islam (SDI), kemudian Syarikat Dagang Islam dirubah oleh HOS Cokroaminito menjadi Syarikat Islam (SI), pada tahun 1912, Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan akhirnya NII 12 Syawal 1368 H / 7 Agustus 1949 M, naskah Prokalmasinya tersimpan di PBB.
Tahun 2000, diadakan muktamar Ummat Islam di Yogyakarta dihadiri sekitar 2000 peserta dari dalam dan luar negeri.
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa kekhalifahan tetap merupakan cita-cita kaum muslimin sedunia, namun upaya pengembalian melalui kongres / konferensi belum juga terwujud.
Ulil Amri bagi ummat Islam WAJIB ADA sebagai pengamalan Al-Qur’an surat An-nisa’ : 59, dan perlu segera kita tegakkan sistem kekhalifahan/kepemimpinan Islam, sebagai solusi terwujudnya Wihdatul Ummah, dan untuk melaksanakan hail ini perlu keberanian dari ummat Islam itu sendiri.
Maka dengan sadar dan tawadu’ serta takut kepada Allah, Al-Ustdz Abdul Qodir Hasan Baraja’. mempelopori dan sekaligus mengisi kekosongan Ulil Amri/Khalifah yang di maklumatkan keseluruh dunia 13 Rabiul Awwal 1418 H/18 Juli 1997 M.

AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH
(Antara Pengakuan Dan Realita)

Nama Ahlu Sunnah Wal Jama'ah Adalah Nama Yang Tidak Lepas Dari Perjalanan Sejarah Ummat Islam,Sesuai Dengan Perintah Yang Tegas Dari Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam Yaitu Agar Berpegang Teguh Pada Sunnahnya Dan Agar Selalu Menjauhi Segala Kebid'ahan Yg Datang Sesudah Sunnahnya Sebagaimana Dalam Hadits Irbadh Bin Sariyyah Radhiyallaahu 'Anhu..

"Wajib Atas Kalian Berpegang Teguh Dengan Sunnah-Ku Dan Sunnah Khulafaa-ur Rasyidin Yang Mendapat Petunjuk Sepeninggalku,Dan Awaslah Kalian Dari Yg Baru ,Karena Setiap Perkara Baru Adalah Bid'ah Dan Setiap Yang Bid'ah Adalah Kesesatan"(Hadits Shahih Riwayat Ahmad Dan Ashhabus Sunnan)

Maka Ahlus Sunnah Adalah Representasi Resmi Dari Islam Sebagaimana Dikatakan Oleh Imam Bashir Bin Harits,Islam Adalah Sunnah Dan Sunnah Adalah Islam.(Syarh Sunnah Hal.126)

Tatkala Virus - virus Bid'ah (pen:Dalam Hal Kepemimpinan) Menggerogoti Ummat Ini Dan Muncul nya Berbagai Macam Kelompok Bid'ah, Maka Kaum Muslimin Bersatupadu Dibawah Panji Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Untuk Mempertahankan Kemurnian Islam Dan Menepis Rongrongan Ahli Bid'ah (Ahlu Bid'ah Mengkaburkan Makna Kepemimpinan Islam Yang Sebenarnya Kepada Kepemimpinan Yang Menyimpang Dan Mengesampingkan Existensi Hukum Allah Di Muka Bumi)

Muhammad Bin Sirrin Berkata ,' Dahulu Para Ulama Tidak Menanyakan Tentang Sanad. Ketika Terjadi Fitnah (Kelompok2 Bid'ah) Maka Mereka Berkata ,Sebutkanlah Perowi Kalian Kepada Kami'. Maka Dilihatlah Kepada Ahlus Sunnah Dan Diambillah Hadits Mereka,Dan Dilihat Para Ahli Bid'ah Dan Tidak Diambil Hadits Mereka.( Muqaddimah Shahih Muslim ). Maka Jadilah Sebutan  Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Yang Kini Menjadi Tolak Ukur Kemurnian Dan Keshahihan Ajaran Dan Seruan Orang-orang Yg Menyerukan Kepada Al Islam.

Tetapi Ahlu Bid'ah Dan Ahlu Ahwa' Tidak Tinggal Diam, Mereka Gunakan Segala Macam Cara Untuk Melariskan Kesesatan Mereka,Termasuk Mencakup Nama Ahlu Sunnah Wal Jama'ah  Untuk Mengelabui Ummat Tentang Jati Diri Mereka.Maka Muncullah Klaim Klaim Daro Berbagai Kelompok Bahwa Mereka Adalah Ahlu Sunnah Wal Jama'ah  Yang Sesungguhnya,Mulai Dari Kelompok Kelompok Kawakan Seperti Asy'ariyyah,Killabiyyah Hingga Kelompok - Kelompok Modern Seperti Quthbiyyah Sururiyyah.


Hanya Saja Pengakuan Pengakuan Mereka Itu Tidak Di Dukung Dengan Realita Yang Ada  Pada Generasi Khulafa'ur Rasyidin Al Mahdiyyin,Bahkan Kenyataannya Mereka Selalu Menyimpang Dan Menjauhi Sunnah,serta Asyik Dengan Kebid'ahan Mereka.

Dari Sinilah Dibutuhkan Sekali Tahqiq(Verifikasi) Manakah Ahlu Sunnah Yang Tulen Dari Semua Klaim Yang Ada. Dan Merupakan Hal Yang Di Maklumi Bahwa Agama Islam Datang Dari Allah,Bukan Dari Pemikiran Dan Akal Manusia Yang Rendah. Islam Datangnya Dari Sisi Allah Dan RasulNya.

Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam Telah Menjelaskan Dan Memaparkan Islam Ini Kepada Para Shahabatnya Melalui Sunnah Sunnahnya ,Jadilah Para Shahabat Merupakan Barisan Terdepan Dari Ahlu Sunnah

لو كان خيرا لسبقون إليه
(Jika Sekiranya Ada Suatu Amal Kebaikan, Niscaya Mereka "Para Shahabat" Berlomba2 Kepadanya)

Dan Mereka Jualah Barisan Yang Terbaik Dengan Recomendasi Dari Allah & RasulNya Yang Menyatakan Bahwa Mereka Adalah Gerasi Terbaik Ummat Ini. Sehingga Keislaman Para Shahabat Merupakan Standar Yang Akurat Untuk Keislaman Generasi Sesudah Mereka; Barangsiapa Mengikuti Jejak Para Shahabat Dalam Mengamalkan Sunnah Sunnah Rasulullaah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam ,Maka Dialah Ahlu Sunnah Yang Sebenarnya,Dan Barangsiapa Yang Menyeleweng Dari Jalan Shahabat Maka Sungguh Dia Adalah Ahli Bid'ah Meskipun Mengklaim Dirinya Adalah Ahlus Sunnah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Berkata , Ahlus Sunnah Adalah Orang2 Yang Berpegang Teguh,Dengan Kitabullah Dan Sunnah Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam Dan Apa Yang Di Sepakati Oleh As_Sabiiquunal Awwaluun Dari Kalangan Muhaajirin Dan Kaum Anshor Dan Orang2 Yg Mengikuti Mereka Dengan Baik 
(Majmu' Fatawaa,3/375)

Hasan Al Bashri Berkata ,'Sesungguhnya Ahlus Sunnah Adalah Yang Paling Sedikit Dari Manusia Pada Zaman Yang Telah Lewat ,Dan Mereka Paling Sedikit Dari Manusia Pada Zaman Yang Tersisa... 

Rabu, 20 Mei 2020

FIDYAH DALAM ISLAM

Cara Membayar Fidyah Utang Puasa Ramadan yang Benar Menurut Islam

Cara Membayar Fidyah Utang Puasa Ramadan yang Benar Menurut Islam
JABAR | 11 Maret 2020 15:30Reporter : Fatimah Rahmawati
Merdeka.com - Puasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Artinya, setiap orang yang beragama Islam mempunyai kewajiban untuk menjalankan ibadah puasa. Salah satunya puasa di bulan Ramadan.
Hal ini sebagaimana perintah langsung dalam Al Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 183,
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Namun, dalam ayat selanjutnya, Allah SWT memberikan keringanan bagi mereka yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan. Hal itu bisa terjadi karena sakit, sedang hamil dan menyusui, atau karena sudah lanjut usia sehingga tidak memungkinkan untuk berpuasa. Maka, orang yang berhalangan ini boleh tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain sesuai syariat.
Bagi orang yang tidak bisa menjalankan puasa dan tidak bisa menggantinya di lain waktu, wajib hukumnya untuk membayar fidyah. Fidyah ini dikeluarkan sesuai dengan jumlah puasa yang kita tinggalkan.
Lalu bagaimana cara membayar fidyah yang benar menurut Islam? Simak ulasannya berikut ini, dilansir dari berbagai sumber:

Orang yang Wajib Membayar Fidyah

10 penyebab gusi bengkak
SUmber: alodokter.com 2020 Merdeka.com
  1. Orang yang telah sakit parah dan diperkirakan tidak dapat sembuh. Orang yang telah didiagnosa mengalami sakit parah dan tidak dapat sembuh lagi diwajibkan membayar fidyah karena tidak mungkin untuk meng-qadha puasanya atau mengganti puasanya di lain waktu.
  2. Para orang tua yang sudah renta. Golongan orang tua yang sudah terlalu tua, pikun, dan sakit diperbolehkan tidak berpuasa dan wajib membayar fidyah. Mereka tidak perlu mengqadanya karena dikhawatirkan akan jatuh sakit.
  3. Orang hamil dan menyusui. Ada beberapa pendapat sahabat yang berbeda mengenai fidyah dari ibu hamil dan menyusui. Pendapat pertama mengatakan bahwa ibu hamil dan menyusui dibolehkan tidak berpuasa dan menggantinya hanya dengan membayar fidyah.
2 dari 5 halaman

Cara Pembayaran Fidyah

Inti dari pembayaran fidyah adalah mengganti satu hari puasa yang ditinggalkan dengan memberi makan satu orang miskin. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
  1. Memasak atau membuat makanan, kemudian mengundang orang miskin sejumlah hari-hari yang ditinggalkan selama bulan Ramadan. Sebagaimana hal ini dilakukan oleh Anas bin Malik ketika beliau sudah menginjak usia senja dan tidak sanggup berpuasa.
  2. Memberikan kepada orang miskin berupa makanan yang belum dimasak. Alangkah lebih sempurna lagi jika juga diberikan sesuatu untuk dijadikan lauk.
Pemberian ini dapat dilakukan sekaligus, misalnya membayar fidyah untuk 20 hari disalurkan kepada 20 orang miskin. Atau dapat pula diberikan hanya kepada 1 orang miskin saja sebanyak 20 hari.
Al Mawardi mengatakan, "Boleh saja mengeluarkan fidyah pada satu orang miskin sekaligus. Hal ini tidak ada perselisihan di antara para ulama."
3 dari 5 halaman

Besarnya Fidyah

cara membayar fidyah yang benar menurut islam
Sumber: pixabay.com 2020 Merdeka.com
Ulama Malikiyah dan Syafiiyah berpendapat bahwa kadar fidyah adalah 1 mud bagi setiap hari tidak berpuasa. Sedangkan ulama Hanafiyah berpendapat bahwa kadar fidyah yang wajib adalah dengan 1 sho kurma, atau 1 sho syair (gandum) atau sho hinthoh (biji gandum).
Ini dikeluarkan masing-masing untuk satu hari puasa yang ditinggalkan dan nantinya diberi makan untuk orang miskin.
Al Qodhi Iyadh mengatakan, Jumhur (mayoritas ulama) berpendapat bahwa fidyah satu mud bagi setiap hari yang ditinggalkan.
Beberapa ulama belakangan seperti Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Sholih Al Fauzan dan Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyyah wal Ifta (Komisi Fatwa Saudi Arabia) mengatakan bahwa ukuran fidyah adalah setengah sho dari makanan pokok di negeri masing-masing (baik dengan kurma, beras dan lainnya). Mereka mendasari ukuran ini berdasarkan pada fatwa beberapa sahabat di antaranya Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma.
Ukuran 1 sho sama dengan 4 mud. Satu sho kira-kira 3 kg. Maka setengah sho kira-kira 1 kg. Itulah besarnya fidyah yang harus dikeluarkan.
4 dari 5 halaman

Waktu Pembayaran Fidyah

Seseorang dapat membayar fidyah pada hari itu juga ketika dia tidak melaksanakan puasa. Atau diakhirkan sampai hari terakhir Bulan Ramadan.
Yang tidak boleh dilaksanakan adalah pembayaran fidyah yang dilakukan sebelum Ramadan atau ketika memasuki Bulan Sya'ban. Contohnya, orang yang sakit atau ibu hamil dan menyusui tidak boleh mendahului dalam membayarkan fidyahnya sebelum memasuki Bulan Ramadan. Fidyah harus dibayar ketika sudah memasuki Bulan Ramadan atau setelah Bulan Ramadan berakhir.
5 dari 5 halaman

Membayar Fidyah dengan Uang

Untuk membayar fidyah puasa Ramadan dengan uang ini masih jadi perdebatan. Menurut kalangan Hanafiyah, fidyah boleh dibayarkan dalam bentuk uang sesuai dengan takaran yang berlaku (1,5 kg makanan pokok per hari dikonversi jadi rupiah).
Namun pendapat dari mayoritas ulama, mulai dari Syafiiyah, Malikiyah dan Hanabilah, fidyah tidak boleh dibayarkan dalam bentuk uang.
Membayar fidyah puasa Ramadan harus dalam bentuk makanan pokok, baik mentah ataupun yang sudah dimasak. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:
"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin." (QS. Al-Baqarah: 184).
Untuk itu, cara membayar fidyah puasa Ramadan yang paling dianjurkan adalah dengan menggunakan makanan pokok yang sesuai dengan daerah dan masyarakatnya...

BUKAN NEGARA ISLAM YANG MENJADI TUJUAN, KHILAFAH ADALAH BUKTI PENGAGUNGAN MANUSIA KEPADA ALLAH

BAI'AT UMMAT ISLAM YG BERSEDIA TUNDUK DAN PATUH PADA AL JAMAA'AH KHILAFATUL MUSLIMIN

<< 48:11 Surat Al-Fath Ayat 10 (48:10) 48:9 >>  اِنَّ الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗيَدُ اللّٰهِ فَ...